Indonesia AirAsia Penerbangan 8501: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Annisarhmh3 (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Faiz Abbsy (bicara | kontrib) Butuh referensi yang jelas 25999802 oleh 180.254.77.92 (bicara) Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(98 revisi perantara oleh 49 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox aircraft occurrence
| name =Indonesia AirAsia Penerbangan 8501
| image = PK-AXC.jpg
| caption = AirAsia Indonesia Airbus A320-216 PK-AXC
| date = {{start date and age|2014|12|28|df=y}}
| occurrence_type = Kecelakaan
| site = [[Selat Karimata]], [[Laut Jawa]]
| coordinates = {{coord |-3.623 |109.712 | dim:500km_region:ID_type:event | display=inline,title | name=AirAsia Flight 8501 debris field}}{{efn|Location where the aircraft's flight data recorder was found on the sea floor.}}
| origin = [[Bandar Udara Internasional Juanda]], [[Kota Surabaya|Surabaya]], Indonesia
|
| passengers = 155
| crew = 7
| fatalities =
|
| aircraft_type = [[Keluarga Airbus A320#A320|Airbus A320-200]]
| operator = [[Indonesia AirAsia]]
| tail_number = PK-AXC
|summary=Menabrak laut setelah kehilangan kendali di malam hari}}
'''Indonesia AirAsia Penerbangan 8501''' (nomor penerbangan: '''QZ8501'''/'''AWQ8501''') (sering disebut dengan '''Tragedi AirAsia QZ8501''') adalah pesawat [[Airbus A320]] milik [[Indonesia AirAsia
Pada tanggal [[20 Januari]] [[2015]], dilaporkan bahwa QZ8501 mengalami ''stall'', yakni keadaan di mana pesawat kehilangan daya angkat yang pada umumnya disebabkan oleh tingginya hidung pesawat. Pada tanggal [[1 Desember]] [[2015]], hampir setahun persis tragedi QZ8501, [[Komite Nasional Keselamatan Transportasi]] (KNKT) akhirnya mengumumkan hasil akhir investigasi, yang menyatakan bahwa bagian ''rudder-travel-limiter'' pada bagian ekor pesawat mengalami kerusakan, dan kemudian ditanggapi oleh pilot dengan kesalahan yang fatal. Miskomunikasi antar pilot dan kopilot yang berlanjut akhirnya menyebabkan pesawat terjatuh.
Menurut pernyataan AirAsia, kehilangan kontak terjadi pada pukul 07.24 WIB.<ref name="facebook">{{cite web|url=https://www.facebook.com/notes/airasia/updated-statement-qz8501/10152667884908742|title=[Updated statement] QZ8501|date=28 December 2014|website=AirAsia Facebook page|accessdate=28 December 2014}}</ref> Namun demikian, beberapa laporan dari otoritas penerbangan Indonesia menyatakan bahwa kehilangan kontak terjadi lebih awal, yaitu 06.17 WIB.<ref name="cnn">{{cite web|url=http://edition.cnn.com/2014/12/27/world/asia/airasia-missing-plane/|title=AirAsia jet with 162 on board goes missing on way to Singapore|date=28 December 2014|website=CNN International Edition|accessdate=28 December 2014}}</ref>]]▼
Pesawat ini lepas landas dari [[Bandar Udara Internasional Juanda]] pada pukul 05.35 [[Waktu Indonesia Barat]] (UTC+7) dan dijadwalkan untuk mendarat pada pukul 08.30 [[Waktu Standar Singapura|WSS]] (UTC+8).<ref>{{cite web|title=QZ8501 / Indonesia AirAsia|url=http://www.flightradar24.com/flight/qz8501|website=FlightRadar24|accessdate=28 December 2014}}</ref> Pesawat itu berada di bawah kontrol lalu lintas udara Indonesia ketika diminta untuk menyimpang dari jalur penerbangan aslinya karena kondisi cuaca yang buruk.<ref>{{cite web|title=AirAsia jet carrying 162 missing on way to Singapore - CNN.com|url=http://www.cnn.com/2014/12/27/world/asia/airasia-missing-plane/index.html|website=CNN|accessdate=28 December 2014}}</ref> Pilot meminta izin naik ke ketinggian {{convert|38000|ft|sigfig=3|abbr=pn}} untuk menghindari awan tebal [[kumulonimbus]],<ref name="BBC News 28122014">{{cite news|title=AirAsia Indonesia flight QZ8501 to Singapore missing|url=http://www.bbc.com/news/world-asia-30614627|accessdate=28 December 2014|work=BBC News}}</ref> tetapi ketinggian final yang ditunjukkan transponder dan disimpan oleh [[Flightradar24]] adalah {{convert|32000|ft|sigfig=3|abbr=on}}.<ref name=Flightradar24 /> Pesawat kehilangan kontak dengan pengatur lalu lintas udara pada pukul 07:24 waktu setempat saat terbang di atas [[Laut Jawa]] antara [[Kalimantan]] dan [[Jawa]],<ref name=ABC/> masih di bawah Kontrol Lalu Lintas Udara Indonesia, pada ketinggian jelajah dan kecepatan normal.<ref>{{cite web|title=AirAsia (Indonesia) Flight QZ8501 Incident|url=http://www.transportmalaysia.com/news/2014/12/28/airasia-indonesia-flight-qz8501-incident/|website=Transport Malaysia|accessdate=28 December 2014}}</ref> Analisis cuaca mengungkapkan bahwa pesawat ini melintasi sebuah sel badai beberapa menit sebelum hilang.<ref>{{cite web|title=AirAsia Flight 8501:Preliminary meteorological analysis - Weather Graphics|url=http://www.weathergraphics.com/awq8501/|website=Weather Graphics|accessdate=28 December 2014}}</ref>▼
Tragedi QZ8501 merupakan tragedi penerbangan terburuk ketiga dalam sejarah Indonesia, setelah [[Garuda Indonesia Penerbangan 152|kecelakaan Garuda di Medan]] pada tahun [[1997]] yang menewaskan 234 orang dan [[Lion Air Penerbangan 610|kecelakaan Lion Air di Laut Karawang]] pada tahun [[2018]] yang menewaskan 189 orang. Tragedi QZ8501 juga merupakan kecelakaan pesawat terburuk ketiga di dunia pada tahun 2014, setelah [[Malaysia Airlines Penerbangan 17]] dan [[Malaysia Airlines Penerbangan 370]]. Ini merupakan kecelakaan terburuk kedua yang menggunakan [[Airbus A320]], setelah [[TAM Linhas Aéreas Penerbangan 3054]] dan kecelakaan ketiga terburuk dalam keluarga A320, di bawah TAM 3054 dan [[Kogalymavia Penerbangan 9268]].
Kementerian Perhubungan Indonesia mengatakan bahwa pesawat yang hilang tersebut tidak mengirimkan sinyal darurat.<ref>{{Cite web|url = http://uk.reuters.com/article/2014/12/28/uk-indonesia-airplane-idUKKBN0K601G20141228|title = AirAsia flight carrying 162 people goes missing in Southeast Asia - officials|date = 28 December 2014|accessdate = 28 December 2014|website = Reuters|publisher = Reuters|last = Nusatya|first = Chris|first2 = Randy|last2 = Fabi}}</ref><ref>{{Cite web|url = http://www.abc.net.au/news/2014-12-28/air-asia-flight-loses-contact-with-air-traffic-control/5990424|title = Live: AirAsia flight from Indonesia to Singapore loses contact with air traffic control|date = 28 December 2014|accessdate = 28 December 2014|website = ABC News (Australia)|publisher = Australian Broadcasting Corporation|last = |first = }}</ref>▼
== Kronologi ==
▲Menurut pernyataan AirAsia, kehilangan kontak terjadi pada pukul 07.24 WIB.<ref name="facebook">{{cite web|url=https://www.facebook.com/notes/airasia/updated-statement-qz8501/10152667884908742|title=[Updated statement] QZ8501|date=28 December 2014|website=AirAsia Facebook page|accessdate=28 December 2014}}</ref> Namun demikian, beberapa laporan dari otoritas penerbangan Indonesia menyatakan bahwa kehilangan kontak terjadi lebih awal, yaitu 06.17 WIB.<ref name="cnn">{{cite web|url=http://edition.cnn.com/2014/12/27/world/asia/airasia-missing-plane/|title=AirAsia jet with 162 on board goes missing on way to Singapore|date=28 December 2014|website=CNN International Edition|accessdate=28 December 2014}}</ref>
▲Pesawat ini lepas landas dari [[Bandar Udara Internasional Juanda]] pada pukul 05.35 [[Waktu Indonesia Barat|WIB]] (UTC+7) melalui jalur M365 dan dijadwalkan untuk mendarat pada pukul 08.30 [[Waktu Standar Singapura|WSS]] (UTC+8).<ref
▲Kementerian Perhubungan Indonesia mengatakan bahwa pesawat yang hilang tersebut tidak mengirimkan sinyal darurat.<ref>{{Cite web|url = http://uk.reuters.com/article/2014/12/28/uk-indonesia-airplane-idUKKBN0K601G20141228|title = AirAsia flight carrying 162 people goes missing in Southeast Asia - officials|date = 28 December 2014|accessdate = 28 December 2014|website = Reuters|publisher = Reuters|last = Nusatya|first = Chris|first2 = Randy|last2 = Fabi|archive-date = 2014-12-28|archive-url = https://web.archive.org/web/20141228103908/http://uk.reuters.com/article/2014/12/28/uk-indonesia-airplane-idUKKBN0K601G20141228|dead-url = yes}}</ref><ref>{{Cite web|url = http://www.abc.net.au/news/2014-12-28/air-asia-flight-loses-contact-with-air-traffic-control/5990424|title = Live: AirAsia flight from Indonesia to Singapore loses contact with air traffic control|date = 28 December 2014|accessdate = 28 December 2014|website = ABC News (Australia)|publisher = Australian Broadcasting Corporation|last = |first = }}</ref>
{{multiple image
| direction = horizontal
Baris 62 ⟶ 63:
| style="border-right:2px solid #888888; border-bottom:2px solid #888888" | 23.17
| 06.17
|
| style="text-align:left;" | Pesawat hilang dari radar pengawas lalu lintas udara Indonesia menurut [[Otoritas Penerbangan Sipil Indonesia]]<ref name="cnn"
|-
| rowspan="2" | 01.49
Baris 69 ⟶ 70:
| rowspan=2 | 07:24
| rowspan="2" | 08.24
| rowspan=2 style="text-align:left;" | Pesawat hilang kontak dengan pengawas lalu lintas udara Indonesia menurut AirAsia<ref name="
|-
| 00:.24
Baris 77 ⟶ 78:
| 07.30
| 08.30
| style="text-align:left;" | (Dijadwalkan tiba di [[Bandar Udara Internasional Changi Singapura]])<ref name="Flightradar24
|}
== Pesawat ==
Pesawat yang terlibat kecelakaan ini adalah [[keluarga Airbus A320#A320|Airbus A320-216]],{{efn|Pesawat itu adalah model Airbus A320-200; dua angka terakhir "16" menandakan spesifikasi bahwa pesawat itu diperlengkapi dengan mesin CFM International CFM56-5B6.}} dengan nomor seri 3648 dan [[registrasi pesawat|kode registrasi]] PK-AXC. Pesawat ini terbang perdana pada tanggal 25 September 2008, dan dikirimkan ke AirAsia tanggal 15 Oktober 2008. Pesawat tersebut terakhir kali menjalani perawatan pada 16 November 2014.<ref name="facebook"
== Penumpang dan kru ==
{| class="sortable wikitable" style="float:right; font-size:85%;"
|-
Baris 91 ⟶ 92:
!No.
|-
|{{flag|Indonesia}}{{efn|149 penumpang dan 6 awak, termasuk Kapten}}
| style="text-align:center;"|155
|-
Baris 97 ⟶ 98:
| style="text-align:center;"|3
|-
|{{Flag|
| style="text-align:center;"|1
|-
Baris 112 ⟶ 113:
| style="text-align:center;"|'''162'''
|}
AirAsia merilis daftar 162 penumpang dan kru pesawat, di antaranya 144 dewasa, 17 anak-anak, dan satu balita.<ref name="AirAsia">{{cite web|url=http://crisis.airasia.com/index.html|title=AirAsia Indonesia Flight QZ8501|author=AirAsia|publisher=|accessdate=28 Desember 2014|archive-date=2014-12-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20141228231649/http://crisis.airasia.com/index.html|dead-url=yes}}</ref>
Pilot yang berada di dalam pesawat tersebut adalah:<ref>{{cite news|title=LIVE BLOG: AirAsia QZ8501 from Indonesia to Singapore missing|url=http://www.channelnewsasia.com/news/singapore/liveblog-airasia-qz8501/1553132.html|accessdate=28 December 2014|publisher=Channel NewsAsia|date=28 Desember 2014|archive-date=2014-12-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20141228084918/http://www.channelnewsasia.com/news/singapore/liveblog-airasia-qz8501/1553132.html|dead-url=yes}}</ref>
* Kapten Iriyanto,{{efn|
* ''First Officer'' Rémi Emmanuel Plesel, berkebangsaan
* 41 penumpang penerbangan Air Asia adalah anggota jemaat gereja.{{fact}}
* Sebagian besar penumpang adalah rombongan keluarga dengan anak-anak berlibur ke Singapura untuk merayakan libur tahun baru.{{fact}}
== Pencarian ==
Setelah insiden itu, dengan segera ada laporan awal yang belum dikonfirmasikan yang menunjukkan bahwa penerbangan AirAsia 8501 jatuh di Pulau Belitung, Indonesia. Operasi pencarian dan penyelamatan telah berlangsung di bawah arahan
[[Badan SAR Nasional]] {{flag|Indonesia}} mengerahkan tujuh kapal dan dua helikopter untuk menyisir pesisir Belitung dan Kalimantan.<ref>{{cite web|title=Basarnas Fokus Cari Pesawat AirAsia di Sekitar Pantai Tanjung Pandan dan Pontianak|url=http://nasional.kompas.com/read/2014/12/28/13542631/Basarnas.Fokus.Cari.Pesawat.AirAsia.di.Sekitar.Pantai.Tanjung.Pandan.dan.Pontianak|publisher=Kompas|accessdate=28 December 2014}}</ref> [[Angkatan Laut Indonesia]] dan [[Polisi Air dan Udara]] Indonesia ikut mengirimkan tim pencari dan penyelamat.<ref>{{cite web|title=http://www.thejakartapost.com/news/2014/12/28/basarnas-dispatches-vessel-airasia-search-operation.html|url=http://www.thejakartapost.com/news/2014/12/28/basarnas-dispatches-vessel-airasia-search-operation.html|publisher=The Jakarta Post}}</ref> Selain itu, sebuah [[pesawat pengintai]] [[Boeing 737]] milik [[Angkatan Udara Indonesia]] diterbangkan ke lokasi terakhir pesawat.<ref>{{cite web|url=http://nasional.kompas.com/read/2014/12/28/12591571/Cari.Pesawat.AirAsia.TNI.AU.Kerahkan.Boeing.737.Surveillance|publisher=Kompas|accessdate=28 December 2014|title=Cari Pesawat AirAsia, TNI AU Kerahkan Boeing 737 Surveillance}}</ref>
Angkatan Laut Indonesia mengkonfirmasikan bahwa mereka telah mengirimkan empat kapal pada akhir hari pertama pencarian, untuk bergabung dengan upaya pencarian awal. Selanjutnya sebuah pesawat [[CASA/IPTN CN-235]] dari Angkatan Udara Indonesia juga bergabung dalam upaya ini.<ref>{{cite web|title=Empat Kapal Perang TNI Angkatan Laut Dikerahkan Cari AirAsia QZ 8510|url=http://nasional.kompas.com/read/2014/12/28/2148117/Empat.Kapal.Perang.TNI.Angkatan.Laut.Dikerahkan.Cari.AirAsia.QZ.8510?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kknwp|publisher=Kompas|accessdate=28 December 2014}}</ref> Pasukan [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat|TNI Angkatan Darat]] juga dikerahkan untuk mencari di pesisir pantai dan pegunungan pulau.<ref>{{cite web|title=TNI AD Diminta Cari AirAsia QZ 8501 dari Darat Hingga Pegunungan|url=http://nasional.kompas.com/read/2014/12/28/18511881/TNI.AD.Diminta.Cari.AirAsia.QZ.8501.dari.Darat.Hingga.Pegunungan|publisher=Kompas|accessdate=28 December 2014}}</ref> Selain kapal pemerintah, nelayan setempat juga ikut dalam pencarian.
Operasi pencarian dan penyelamatan telah berlangsung di bawah bimbingan [[Otoritas Penerbangan Sipil Indonesia]].<ref name="facebook"
{{flag|Singapore}} Rescue Coordination Centre (RCC), atas pimpinan [[Civil Aviation Authority of Singapore]] (CAAS) dan dukungan dari berbagai lembaga, termasuk [[Angkatan Udara Republik Singapura|Angkatan Udara Republik Singapura (RSAF)]], juga mengirimkan sebuah pesawat [[C-130 Hercules]] untuk membantu misi pencarian dan penyelamatan.<ref>{{cite web|url=http://www.caas.gov.sg/caasWeb2010/opencms/caas/en/Media/news_details.html?newsURL=http://appserver1.caas.gov.sg/caasmediaweb2010/opencms/Journalist/Press_Releases/2014/news_0012.html|publisher=Civil Aviation Authority of Singapore|accessdate=28 December 2014|title=Media Release}}</ref> Seorang petugas dari Singapura akan dikerahkan ke Jakarta untuk berkoordinasi dengan pemerintah Indonesia pada operasi pencarian, dan dua lagi pesawat C-130 Hercules akan digunakan untuk hari kedua operasi pencarian dan penyelamatan.<ref>{{cite web|url=http://www.todayonline.com/singapore/live-updates-airasia-flight-qz-8501-missing|publisher=Today|accessdate=28 December 2014|title=Live updates: AirAsia Flight QZ8501 missing}}</ref>
Pada tanggal [[29 Desember]] [[2014]], Kepala Badan SAR Nasional Bambang Soelistyo mengatakan bahwa pemerintah Indonesia yakin bahwa pesawat AirAsia jatuh di dasar laut, berdasarkan data radar dari kontak terakhir pesawat.<ref>{{cite web|url=http://edition.cnn.com/2014/12/27/world/asia/airasia-missing-plane/index.html?hpt=hp_t1|title=Official: Missing AirAsia jet likely at bottom of sea - CNN.com|author=Jethro Mullen, Susanna Capelouto and Catherine E. Shoichet, CNN|date=28 December 2014|work=CNN|accessdate=29 December 2014}}</ref><ref>{{cite web
Pada [[30 Desember]] [[2014]], Badan SAR Nasional (Basarnas) mengkonfirmasi telah menemukan serpihan pesawat AirAsia QZ8501 dan jenazah penumpang. Salah satu jenazah yang ditemukan dalam posisi telungkup mengenakan baju putih celana hitam, sementara 3-4 jenazah berjejeran dan terlihat sedang bergandengan.<ref>http://news.detik.com/read/2014/12/30/162831/2790270/10/2/8-mayat-terpantau-dari-hercules-4-di-antaranya-bergandengan-tangan</ref> Temuan ini berpusat di [[Laut Jawa]], dekat dengan [[Selat Karimata]].<ref>[http://news.detik.com/read/2014/12/30/152607/2790193/10/ini-kronologi-penemuan-airasia-qz8501 Artikel:"Ini Kronologi Penemuan AirAsia QZ8501" di detik.com]</ref>
Dalam tahap pencarian lanjutan tangal [[2 Januari]] [[2015]], tiga jenazah yang ditemukan berhasil diidentifikasi oleh Tim Disaster and Victim Identification (DVI) Jawa Timur dan dikonfirmasi langsung oleh Kepala Tim, Komisaris Besar Budiyono.<ref>[http://nasional.kompas.com/read/2015/01/02/15040681/Tiga.Jenazah.Diketahui.Identitasnya.Sebagai.Grayson.Herbert.Khairunisa.dan.Kevin.Alexander Artikel: 'Tiga Jenazah Diketahui Identitasnya Sebagai Grayson Herbert, Khairunisa, dan Kevin Alexander']. Diakses tanggal 2 Januari 2015</ref>
Sehari berikutnya, tanggal [[3 Januari]] [[2015]], dua jenazah berhasil diidentifikasi atas nama The Meiji Thejakusuma dan Hendra Gunawan Syawal.<ref>[http://news.viva.co.id/news/read/574440-dua-jenazah-penumpang-airasia-teridentifikasi--ini-datanya]. Diakses tanggal 4 Januari 2015</ref>
Pada [[7 Januari]] [[2015]], atau 11 hari setelah kecelakaan, bagian ekor pesawat AirAsia QZ8501 ditemukan oleh tim penyelam dari Kapal MGS GeoSurvey.<ref>[http://news.detik.com/read/2015/01/07/161718/2796647/10/ekor-airasia-qz8501-ditemukan-basarnas-fokus-angkat-black-box?n992204fksberita Artikel:"Ekor AirAsia QZ8501 Ditemukan, Basarnas Fokus Angkat Black Box" di detik.com]</ref>
Pada [[14 Januari]] [[2015]], badan pesawat berhasil ditemukan oleh ''ROV (Robotic Operated Vihacle)'' dari RSS MV SWIFT Rescue kapal [[Singapura]] yang ikut dalam pencarian. Foto-foto dari ROV segera dipublikasikan oleh [[Menteri Pertahanan Singapura]], [[Ng Eng Hen]] di akun [[facebook]]nya<ref>[http://news.detik.com/read/2015/01/15/075938/2803782/10/basarnas-tak-masalah-singapura-curi-start-rilis-penemuan-main-body-airasia?n992204fksberita Artikel:"Basarnas Tak Masalah Singapura Curi Start Rilis Penemuan Main Body AirAsia" di detik.com]</ref>
Badan pesawat tersebut ditemukan sekitar 3000 meter dari lokasi ekor. Setelah mendapatkan lokasinya, [[KRI Banda Aceh]] segera bergerak menuju perairan Karimata. Sebelumnya mereka menambah tim penyelam hingga 83 orang penyelam, untuk mempercepat proses pencarian dan pengangkatan.<ref>[http://news.detik.com/read/2015/01/15/110246/2803987/10/menuju-titik-main-body-qz8501-kri-banda-aceh-tambah-peralatan-selam?n992204fksberita Artikel:"Menuju Titik Main Body QZ8501, KRI Banda Aceh Tambah Peralatan Selam " di detik.com]</ref>
[[Indonesia AirAsia]], pasca kehilangan salah satu pesawatnya, menghitamkan logonya di situs web dan media sosial sebagai respon atas musibah ini.<ref>{{cite web|url=https://www.facebook.com/AirAsia|title=AirAsia|work=Facebook|accessdate=28 December 2014}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.themalaysianinsider.com/malaysia/article/airasia-mourns-with-grey-logo-after-qz8501-goes-missing|title=AirAsia mourns with grey logo after QZ8501 goes missing|publisher=|accessdate=28 December 2014}}</ref> Nomor telepon darurat juga disediakan oleh maskapai ini kepada keluarga dan kerabat penumpang pesawat.<ref name="facebook">{{cite web|url=https://www.facebook.com/notes/airasia/updated-statement-qz8501/10152667884908742|title=[Updated statement] QZ8501|date=28 December 2014|website=AirAsia Facebook page|accessdate=28 December 2014}}</ref> Sementara itu, CEO AirAsia [[Tony Fernandes]] langsung terbang ke Surabaya setelah menerima informasi tentang kejadian tersebut.<ref>{{cite web|url =http://news.detik.com/read/2014/12/28/155715/2788398/10/bos-airasia-tony-fernandes-terbang-ke-surabaya-temui-keluarga-penumpang?9922032 | title= Bos AirAsia Tony Fernandes Terbang ke Surabaya Temui Keluarga Penumpang |publisher= Detikcom| accessdate=29 Desember 2014}}</ref> Ia juga sempat memberi pernyataan pribadinya lewat media sosial [[Twitter]].<ref>{{cite web|url=http://news.detik.com/read/2014/12/28/194617/2788493/10/bos-airasia-tony-fernandes-hadir-di-bandara-juanda?991104topnews | title= Bos AirAsia Tony Fernandes Hadir di Bandara Juanda| publisher=Detikcom | accessdate=29 December 2014}}</ref> Dalam jumpa pers di Bandara Juanda, ia mengaku sangat terpukul atas kejadian ini.<ref>{{cite web|url=http://news.okezone.com/read/2014/12/29/337/1084932/pesawat-air-asia-hilang-tony-fernandes-saya-sangat-syok|title=Pesawat Air Asia Hilang, Tony Fernandes: Saya Sangat Syok|publisher=Okezone|accessdate=29 December 2014}}</ref> Namun, ia menyatakan bahwa kejadian tersebut tidak mempengaruhi aktivitas penerbangan miliknya.<ref>{{cite web|url=http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/12/28/224023826/Tony.Fernandes.Insiden.QZ8501.Tak.Pengaruhi.Penerbangan.Lain|title=Tony Fernandes: Insiden QZ8501 Tak Pengaruhi Penerbangan Lain|publisher=Okezone|accessdate=29 December 2014}}</ref>▼
Pada 27 Februari, tim penyelamat berhasil menemukan potongan besar badan pesawat berserta sayap dari A320. Tim penyelamat mencoba mengangkat potongan badan pesawat dari dasar laut menggunakan balon. Namun, usaha pertama gagal karena sebagian balon mengempis. Pada Maret 2015, seluruh potongan badan pesawat berhasil diangkat dari dasar laut. Di antara puing-puing tersebut, tim penyelamat menemukan potongan tulang jenazah para korban serta ponsel dan barang-barang pribadi milik mereka.
== Investigasi ==
Investigasi kecelakaan dilakukan oleh [[Komite Nasional Keselamatan Transportasi]] (KNKT).
Data dari Flight Data Recorder berhasil di download. Percakapan Kokpit berdurasi 124 menit berhasil di ekstrak dari perekam suara kokpit. Suara Alarm dari sistem penerbangan terdengar di menit terakhir. Para tim peneliti membantah telah terjadi serangan teroris sebagai penyebab kecelakaan. Mereka akan memeriksa kemungkinan kesalahan manusia atau kerusakan pesawat. Ketinggian pesawat di rekam oleh Radar ATC mengalami kenaikan dari 32.000 ft (9,750 m) ke 37.000 ft (11.300 m) di antara 06:17:00 dan 06:17:54 Wib, pada tingkat awal hingga 6.000 ft/menit (1.830 m/menit). Pada pukul 06:17:54 Wib pesawat turun dari 37.000 ft (11,300 m) ke 36.000 ft (11.000 m) dalam 6 detik, dan ke 29.000 ft (8,840 m) dalam 31 detik.
Kerusakan pada Flight Augmentation Computer (FAC) menjadi penyebab Kapten pilot melakukan " sangat tidak biasa " memutuskan data perjalanan pada FAC, melakukan penurunan kekuatan sebelum penerbangan berakhir. Kapten pilot meninggalkan tempat duduknya untuk mengakses panel yang putus di belakang, ko pilot yang mengendalikan pesawat pada saat itu. FAC adalah bagian dari sistem [[Fly-bye-wire]] di pesawat A320 yang bertanggung jawab untuk kontrol kemudi. Ini telah menjadi subjek permasalahan pemeliharaan pada penerbangan sebelumnya. Kondisi hidung pesawat yang menanjak secara tiba-tiba, mungkin karena kegagalan kopilot yang untuk merespon perubahan mendadak dalam kontrok karateristik karena FAC mati, yang mana kehilangan proteksi terhadap input kontrol yang melebihi batas Aerodinamis.
[[Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika]] (BMKG) melaporkan bahwa cuaca buruk menjadi faktor utama memicu kecelakaan. Terutama fenomena cuaca Atmosfer icing atau Awan cumulonimbus " yang dapat menyebabkan kerusakan mesin karena proses pendinginan ".
Direktur Perhubungan Udara Djoko Murjatmodjo jelas menyatakan bahwa penyelidikan dari rute penerbangan dan investigasi kecelakaan sendiri terpisah. Murjatmodjo mengatakan bahwa "AirAsia jelas salah karena mereka tidak terbang pada waktu dan jadwal yang sudah ditentukan". Kedua otoritas penerbangan sipil Singapura dan Changi Airport Group menyatakan bahwa Air Asia diizinkan memiliki penerbangan harian antara Surabaya dan Singapura. Tatang Kurniadi, kepala komite keselamatan transportasi nasional Indonesia menyatakan bahwa sabotase itu dikesampingkan sebagai penyebab insiden dari mempelajari kotak hitam dan laporan awal itu seharusnya disampaikan kepada Organisasi Civial Aviation International pada awal Februari. Analisis penuh mungkin butuh satu tahun. Hasil Final Investigasi Oleh KNKT akan diumumkan pada 25 November 2015.[http://www.channelnewsasia.com/news/asiapacific/indonesia-to-announce/2260600.html] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20151117000130/http://www.channelnewsasia.com/news/asiapacific/indonesia-to-announce/2260600.html |date=2015-11-17 }}
=== Hasil akhir dan kronologi jatuhnya pesawat ===
[[Komite Nasional Keselamatan Transportasi]] mengumumkan hasil akhir investigasi pada tanggal 1 Desember 2015. Pada laporan tersebut, dinyatakan bahwa penyebab pesawat nahas tersebut jatuh ialah karena adanya kerusakan pada bagian ''rudder-travel-limiter'' (FAC) bagian pesawat yang membatasi gerakan [[rudder]] di ekor pesawat yang dihasilkan akibat adanya keretakan kecil di bagian solder, sehingga solder tidak menghantarkan listrik dengan benar, dan diperparah oleh tindakan tidak benar dari pilot. Miskomunikasi di antara kedua pilot justru memperparah keadaan, dan menyebabkan pesawat tersebut jatuh ke Laut Jawa dengan 162 orang di dalamnya. Hasil akhir itu juga menyatakan bahwa pesawat tersebut telah mengalami masalah kerusakan sebanyak 23 kali dan tidak terdeteksi oleh teknisi AirAsia.<ref name="kemhubri.dephub.go.id">{{Cite web |url=http://kemhubri.dephub.go.id/knkt/ntsc_aviation/baru/Final%20Report%20PK-AXC.pdf |title=Salinan arsip |access-date=2016-02-10 |archive-date=2015-12-01 |archive-url=https://web.archive.org/web/20151201184935/http://kemhubri.dephub.go.id/knkt/ntsc_aviation/baru/Final%20Report%20PK-AXC.pdf |dead-url=yes }}</ref>
Berdasarkan laporan hasil akhir, dua hari sebelum kecelakaan, pada hari [[Natal]] 2014, Pilot Iriyanto sedang menjalani penerbangan dari Surabaya ke [[Kuala Lumpur]] di mana terdapat peringatan mengenai kerusakan FAC, sehingga ia pun memanggil teknisi dari bandara untuk membenarkannya. Sang teknisi kemudian mencabut paksa kabel-kabel FAC, dan peringatan tersebut tidak muncul kembali. Teknisi keluar, dan pesawat mulai akan ''take-off''. Namun, tidak berselang lama, peringatan tersebut muncul kembali. Alhasil, Iriyanto mengembalikan pesawat tersebut ke terminal. Sang teknisi kembali. FAC tersebut kemudian diganti (tanpa sepengetahuan Iriyanto) dan FAC bekerja normal. Iriyanto puas dengan hasil akhirnya, dan menerbangkannya ke Kuala Lumpur<ref name="kemhubri.dephub.go.id"/>
Berikut ini merupakan kronologi jatuhnya QZ8501 berdasarkan hasil akhir KNKT '''(catatan: kalimat yang ditebalkan ialah kalimat penting):'''
Pesawat Indonesia AirAsia Penerbangan 8501 (kode nama: '''Wagon Air 8501''') menggunakan sebuah Airbus A320 '''terbang pada hari Minggu, 28 Desember 2014''' dengan 155 penumpang dan 7 awak pesawat dengan tujuan ke Bandar Udara Internasional Changi di Singapura dengan Ko-pilot Remi Emmanuel Plesel sebagai ''Pilot Flying'' (Pilot yang menerbangkan pesawat) dan Kapten Iriyanto sebagai ''Pilot Monitoring''P(Pilot yang mengawasi pilot penerbang). Pesawat tersebut dijadwalkan akan mendarat di landasan pada jam 09:30 WIB. Proses ''take-off'' dan ''cruising'' pesawat tersebut berjalan lancar. Namun, secara tiba-tiba, sebuah '''peringatan pertama kerusakan FAC muncul''' di layar komputer kokpit. Pada saat ini pilot hanya menekan tombol FAC untuk memperbaiki peringatan tersebut. Peringatan tersebut hilang. Namun, peringatan kedua tiba-tiba muncul, dan pilot kembali menekan tombol. Hal ini '''terus berlangsung hingga peringatan kelima''', di mana dalam setiap peringatan jeda waktu diantaranya semakin pendek. Pada saat peringatan keenam, Pilot Iriyato (walaupun KNKT tidak mengatakan sebenarnya siapa yang meninggalkan kursi) '''teringat''' bahwa kejadian ini persis seperti yang terjadi pada hari Natal kemarin, dan untuk menghilangkan peringatan, ia harus mencabut FAC pesawat.,<ref name="kemhubri.dephub.go.id"/>
'''Pilot Iriyanto pergi meninggalkan kursi dan pergi ke belakang untuk mencabut FAC'''. FAC (''Flight Augmentation Control'') kemudian tercabut. Pada saat ini, seluruh sitem proteksi pesawat yang membuat pesawat aman, mati, termasuk ''autothrust'' dan [[autopilot]], serta membuat "aturan" pesawat berubah dari "aturan normal" menjadi "aturan alternatif". Setelah sistem proteksi Airbus tersebut mati, '''pesawat kemudian berguling ke kiri selama 9 detik sampai 54 derajat tanpa ada kontrol dari kedua pilot'''. Ko-pilot Plesel, yang kemungkinan besar kaget karena tidak menyadari pesawat telah berguling, menyadari hal tersebut dan langsung menggulingkan pesawat ke kanan hingga hanya dalam 2 detik, menjadi 9 derajat di bagian kiri. Hal ini membuat Kapten Iriyanto kaget hingga mengucapkan "Ya Tuhan!". Ia juga membuat hidung pesawat naik dengan menarik tuas kemudi sehingga pesawat menambah ketinggian. '''Inilah yang menyebabkan pesawat naik dari 32.000 kaki menjadi 38.000 kaki, bukan akibat cuaca.''' Kenaikan hidung pesawat naik hingga 9 derajat, dan membuat peringatan ''stall'' berbunyi hanya untuk satu detik, kemudian berhenti. Plesel, panik, tidak menyadari bahwa ia terus menaikkan hidung pesawat, sehingga pesawat terus naik hingga 38.200 kaki. '''Iriyanto mengatakan ''"level..level"'' yang mungkin dimaksudkan untuk membuat hidung pesawat datar dan tidak naik. Namun, akibat tidak adanya perintah tersebut di manual, Plesel menjadi bingung, dan malah mendatarkan sayap pesawat.''' Iriyanto ingin membenarkan keadaan, tetapi ia mengatakan "''pull down..pull down"''dkepada Plesel. Ia mungkin bermaksud untuk mengatakan ''push down'', diakibatkan bila mendorong tuas maka hidung akan turun. Namun, dikarenakan ia mengatakan "'''''PULL DOWN",''''' Plesel melakukan apa yang diperintahkan Iriyanto, '''''"PULL"''''' (menarik tuas agar hidung naik). Alhasil, hidung pesawat mencapai tingkat maksimum. Paat ini, pesawat melambat dan mencapai ketinggian 38.200 kaki. Pesawat tersebut kemudian mengalami ''stall'' (kehilangan daya angkat). Peringatan ''stall'' berbunyi, kemudian berhenti, dan menyala seterusnya hingga akhir rekaman. '''Pesawat tersebut kemudian "marah", dan berguling hingga atap kabin sempat menjadi lantai kabin, pesawat berguling hampir 180 derajat kekiri.''' Iriyanto kaget hingga mengatakan "Ya Tuhan!" dan Plesel bingung hingga mengatakan ''Qu'est-ce qui ne va pas?!'' (Apa yang salah?!). Pesawat tetap ''stall'' hidung pesawat tetap naik, hal ini diakibatkan oleh tuas Plesel yang selalu ditarik''.'' Iriyanto kemudian mendorong tuas miliknya, berharap agar pesawat tidak mengalami ''stall'' kembali. '''Namun, karena Plesel sudah terlebih dahulu menarik tuas miliknya, hal ini menciptakan ''dual input'''''<nowiki/>'','' di mana dua buah perintah dari kedua tuas terjadi, sehingga tuas yang baru memerintah diabaikan daripada tuas yang memerintah lebih dulu. Iriyanto kemudian menyuruh Plesel agar mendatarkan hidung pesawat, tetapi dengan menggunakan kembali panggilan perintah yang salah, '''''"PULL DOWN" .''''' Akibat ini, terjadi miskomunikasi dan Plesel tetap menarik tuasnya hingga akhir rekaman.<ref name="kemhubri.dephub.go.id"/>
Secara mengejutkan, pesawat tersebut sempat datar sebelum menghantam Laut Jawa. Namun, pesawat tetap mengalami ''stall'', membunuh seluruh 162 orang di pesawat tersebut. Salah satu petugas KNKT menyatakan "Inilah yang terjadi apabila pilot menjadi terlalu kreatif dalam menangani suatu keadaan darurat pesawat".<ref name="kemhubri.dephub.go.id"/>
== Reaksi ==
▲[[Indonesia AirAsia]], pasca kehilangan salah satu pesawatnya, menghitamkan logonya di situs web dan media sosial sebagai respon atas musibah ini.<ref>{{cite web|url=https://www.facebook.com/AirAsia|title=AirAsia|work=Facebook|accessdate=28 December 2014}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.themalaysianinsider.com/malaysia/article/airasia-mourns-with-grey-logo-after-qz8501-goes-missing|title=AirAsia mourns with grey logo after QZ8501 goes missing|publisher=|accessdate=28 December 2014|archive-date=2014-12-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20141228094118/http://www.themalaysianinsider.com/malaysia/article/airasia-mourns-with-grey-logo-after-qz8501-goes-missing|dead-url=yes}}</ref> Nomor telepon darurat juga disediakan oleh maskapai ini kepada keluarga dan kerabat penumpang pesawat.<ref name="facebook"
Sebuah pusat informasi darurat didirikan di [[Bandar Udara Internasional Juanda]] dan memberi informasi terbaru secara berkala serta penginapan bagi kerabat penumpang.<ref>{{cite web|title=Menhub: Semua Kapal Diminta Beritahu jika Ada Informasi Pesawat Jatuh|url=http://nasional.kompas.com/read/2014/12/28/13343051/Menhub.Semua.Kapal.Diminta.Beritahu.jika.Ada.Informasi.Pesawat.Jatuh|publisher=Kompas|accessdate=28 Desember 2014}}</ref>
Presiden Indonesia [[Joko Widodo]] saat melakukan kunjungan kerja di [[Papua]] dan [[Papua Barat]] menyatakan ikut prihatin dengan musibah tersebut.<ref>{{cite web|url=http://news.metrotvnews.com/read/2014/12/28/337717/presiden-jokowi-berdoa-untuk-keselamatan-kru-dan-penumpang-airasia-qz-8501|title=Presiden Jokowi Berdoa untuk Keselamatan Kru dan Penumpang AirAsia QZ 8501|work=Metrotvnews|accessdate=29 December 2014|archive-date=2014-12-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20141229052326/http://news.metrotvnews.com/read/2014/12/28/337717/presiden-jokowi-berdoa-untuk-keselamatan-kru-dan-penumpang-airasia-qz-8501|dead-url=yes}}</ref> Jokowi kemudian menginstruksikan kepada Badan SAR Nasional, Komite Nasional Kesalamatan Transportasi, serta seluruh jajaran, baik Panglima TNI, Kapolri, dan kepala-kepala staf, untuk bersama-sama ikut mencari pesawat tersebut.<ref>{{cite web|url=http://www.tempo.co/read/news/2014/12/28/058631403/Jokowi-Perintahkan-TNI-dan-Polri-Ikut-Cari-AirAsia|title=Jokowi Perintahkan TNI dan Polri Ikut Cari AirAsia|work=Tempo|accessdate=29 Desember 2014|archive-date=2014-12-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20141229053501/http://www.tempo.co/read/news/2014/12/28/058631403/Jokowi-Perintahkan-TNI-dan-Polri-Ikut-Cari-AirAsia|dead-url=yes}}</ref>
Perdana Menteri Singapura [[Lee Hsien Loong]] menyatakan
Perdana Menteri Malaysia [[Najib Razak]] juga merilis tanggapannya lewat [[Twitter]]: "''Very sad to hear that AirAsia Indonesia QZ8501 is missing. My thoughts are with the families. Malaysia stands ready to help.''" <ref>{{cite web|url=https://twitter.com/NajibRazak/status/549089161915817984|title=Mohd Najib Tun Razak on Twitter|work=Twitter|accessdate=28 December 2014}}</ref>
Perdana Menteri Australia [[Tony Abbott]] menghubungi Presiden Indonesia Joko Widodo dan menawarkan bantuan dalam pencarian pesawat tersebut.<ref name="jokowi"
Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah membangun sebuah peringatan untuk penerbangan Air Asia yang juga berfungsi sebagai monumen untuk keselamatan penerbangan. Deputi Gubernur Kalimantan tengah [[Achmad Diran]] juga menyatakan bahwa monumen ini juga akan menjadi simbol rasa syukur dan penghargaan atas upaya Badan SAR Nasional. Upacara peresmian monumen peringatan berlangsung pada [[15 April]] [[2015]], dan dihadiri oleh pejabat lokal dan negara dan perwakilan dari Australia dan Singapura. Bupati Kotawaringin Barat [[Ujang Iskandar]] menyatakan bahwa "Dengan monumen ini, kami berharap bahwa keluarga dan pemerintah akan meletakkan karangan bunga setiap [[28 Desember]], dan melanjutkan dialog tentang keselamatan penerbangan di Indonesia." Pada tanggal [[22 Maret]], ada pertemuan orang dekat lokasi kecelakaan dan orang-orang meletakkan bunga di sekitar.<ref>{{cite web|url=http://www.thejakartapost.com/news/2015/04/15/west-kotawaringin-build-airasia-crash-memorial.html#sthash.WdAGGPAf.dpuf|title=West Kotawaringin to build
AirAsia crash memorial |work=The Jakarta Post|accessdate=5 May 2015}}</ref>
== Lihat pula ==
* [[Adam Air Penerbangan 574]]
* [[Air France Penerbangan 447]]
* [[Malaysia Airlines Penerbangan 370]]
* [[Lion Air Penerbangan 610]]
* [[Sriwijaya Air Penerbangan 182]]
== Catatan
{{notelist}}
Baris 166 ⟶ 208:
== Pranala luar ==
{{wikisource| Daftar penumpang AirAsia QZ8105
{{commons category|Indonesia AirAsia Flight 8501}}
{{wikinews|AirAsia jet vanishes over Indonesia, 162 missing}}
* [https://www.facebook.com/notes/airasia/news-update-airasia-indonesia-flight-qz8501/10152667738358742 Pengumuman AirAsia di Facebook] dan [http://crisis.airasia.com/idid/index.html situs resminya] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20141228122946/http://crisis.airasia.com/idid/index.html |date=2014-12-28 }} {{id}}<!-- disimpan pada http://www.webcitation.org/6V9hS75D1-->
* [http://www.flightradar24.com/data/airplanes/pk-axc/#5240449 FlightRadar24 menampilkan titik kehilangan kontak radio.]
* [http://www.dephub.go.id/public/0506_001%20PAX%20AWQ8501.pdf Daftar penumpang]{{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20141228051703/http://www.dephub.go.id/public/0506_001%20PAX%20AWQ8501.pdf |date=2014-12-28 }} (pindaian) - [[Kementerian Perhubungan Indonesia]]
* "[http://www.bea.aero/en/enquetes/flight.qz.8501/flight.qz.8501.php Flight QZ8501 on 28 December – Airbus A320-200 – registered PK-AXC] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20141229000717/http://www.bea.aero/en/enquetes/flight.qz.8501/flight.qz.8501.php |date=2014-12-29 }}." - ''[[:en:Bureau d'Enquêtes et d'Analyses pour la Sécurité de l'Aviation Civile|Bureau d'Enquêtes et d'Analyses pour la Sécurité de l'Aviation Civile]]'' ([[:en:Bureau d'Enquêtes et d'Analyses pour la Sécurité de l'Aviation Civile|EN]]) {{en}}
{{Kecelakaan dan insiden penerbangan tahun 2014}}
{{Bencana di Indonesia tahun 2014}}
[[Kategori:AirAsia]]
[[Kategori:Indonesia dalam tahun 2014]]
[[Kategori:Kecelakaan dan insiden penerbangan tahun 2014]]
[[Kategori:Kecelakaan dan insiden penerbangan di Indonesia]]
|