Segara Anakan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Andriana08 (bicara | kontrib)
k menyematkan foto
Bahagia Ikhlas (bicara | kontrib)
 
(28 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Sumber tabloid}}{{More citations needed|date=November 2021}}
[[Berkas:Segara Anakan 2017-01-12 from Sentinel-2 L1C.jpg|thumbjmpl|326x326px400px|NilaiCitra ekonomis disatelit Segara Anakan.]]
'''Segara Anakan''' adalah sebuah [[laguna]] raksasaluas yang terletak di pantai selatan Pulau [[Jawa]] di perbatasan antara PropinsiProvinsi [[Jawa Barat]] dengan [[Jawa Tengah]]. Segara Anakan merupakan laguna di antara Pulau Jawa dan Pulau [[Nusakambangan]], [[Kabupaten Cilacap]]. Kawasan Segara Anakan merupakan tempat bertemunya 3 (tiga) sungai besar, yaitu [[Sungai Citanduy]], Sungai Cibereum dan Sungai Cikonde serta sungai-sungai kecil lainnya. Kawasan ini juga menjadi penghubung pergerakan ekonomi dan sarana transportasi air masyarakat dari Cilacap menuju [[Pangandaran]].<ref>[http://www.cilacapkab.go.id{{Cite Situs resmi Kabupaten Cilacap, diakses 13 Feb 2015]</ref><ref>[http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/09/segara-anakan-dijadikan-pusat-studi-mangrove National Geographic, diakses 13 Feb 2015]</ref><ref>[https://indonesiaproud.wordpress.com/2010/09/27/hutan-mangrove-segara-anakan-raih-international-coastal-award/ Indonesia Proud, diakses 13 Feb 2015]</ref>web
|url=http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/09/segara-anakan-dijadikan-pusat-studi-mangrove
|website=National Geographic
|title=Segara Anakan Dijadikan Pusat Studi Mangrove
|access-date=13 Februari 2015
|archive-date=2015-02-13
|archive-url=https://web.archive.org/web/20150213155253/http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/09/segara-anakan-dijadikan-pusat-studi-mangrove
|dead-url=yes
}}</ref><ref>{{Cite web
|url=http://indonesiaproud.wordpress.com/2010/09/27/hutan-mangrove-segara-anakan-raih-international-coastal-award/
|website=Indonesia Proud
|title=Hutan Mangrove Segara Anakan Raih Inteenational Coastal Award
|access-date=13 Februari 2015
}}</ref>
 
== Latar belakang ==
Laguna sendiri dalam istilah geografi adalah perairan yang hampir seluruh wilayahnya dikelilingi daratan dan hanya menyisakan sedikit celah yang berhubungan dengan laut. Segara Anakan merupakan kawasan perairan yang unik, karena didominasi hamparan hutan bakau (mangrove) yang sangat luas. Tempat ini merupakan salah satu laboratorium alam bagi para peneliti dalam dan luar negeri dari aneka disiplin ilmu antara lain biologi, geologi, fisika, sosial, ekonomi, budaya, dan hukum. <ref>[{{Cite web
|url=http://www.academia.edu/3158632/the_coastal_environmental_profile_of_segara_anakan_cilacap_shout_java_indonesia Academia, diakses 13 Feb 2015]</ref>
|website=Academia
|title=The Cosastal Environmentak Profile of Segara Anakan Cilacap South Java Indonesia
|access-date=13 Februari 2015
}}</ref>
 
Ditinjau dari fungsi sosial ekonomi, ekosistem [[mangrove]] di wilayah ini menyangkut siklus kehidupan ikan, udang, kepiting dan fauna lainnya, seperti burung dan aneka reptile. Laguna ini merupakan tempat berkembang biaknya anak-anak satwa laut itu sebelum kemudian keluar melalui muara laguna ke laut lepas, Samudera Hindia, untuk selanjutnya ditangkap para nelayan. Hal itu penting untukt menunjang keberlanjutan produk perikanan laut setempat yang sangat erat berkaitan langsung dengan kondisi sosial ekonomi nelayan.
Sebagai sarana transportasi laut antar kecamatan dan pusat-pusat keramaian di tepi barat, selatan dan timur perairan Segara Anakan, laguna ini sangat vital. Potensi lain adalah daya tarik kepariwisataannya yang kuat. Pada tahun 1980-an, di Segara Anakan terdapat 26 jenis tumbuhan mangrove dengan tiga jenis vegetasi (tumbuhan). Yang paling dominan adalah jenis api-api, bakau, dan cancang ''(bruguiera gymnonthiza)'' yang sering dimanfaatkan penduduk untuk kerangka bangunan rumah panggung. Mangrove memang merupakan ekosistem paling produktif di antara komunitas laut. Daun-daunnya yang rontok ke air dan kemudian melapuk merupakan tempat mencari makan serta tempat pemijahan berbagai jenis ikan, udang, dan biota laut bernilai ekonomi.<ref>[{{Cite web
|url=http://www.travelmatekamu.com/2014/05/26/kampung-laut-cilacap-kehidupan-nelayan-di-laguna-segara-anakan/
|website=Travelmate Kamu, diakses 13 Feb 2015]</ref>
|title=Kampung Laut Cilacap Kehidupan Nelayan di Laguna Segara Anakan
|access-date=13 Februari 2015
|archive-date=2015-02-13
|archive-url=https://web.archive.org/web/20150213102151/http://www.travelmatekamu.com/2014/05/26/kampung-laut-cilacap-kehidupan-nelayan-di-laguna-segara-anakan/
|dead-url=yes
}}</ref>
 
Kawasan ini berperan besar terhadap tingginya hasil perikanan di laguna Segara Anakan. Karena, di kawasan itu ada sedikitnya 15 spesies kepiting bakau, dan 90% dari jenis tersebut dapat ditemui dengan mudah di kawasan yang tertutup rapat oleh kawasan mangrove yang masih baik di laguna tersebut. Keunikan ekosistem laguna Segara Anakan dapat dilihat dari keberadaan biota yang ada, salah satunya adalah ikan sidat. Ikan ini memiliki kandungan DHA hampir dua kali lipat dibandingkan ikan biasa. Dari 12 species ikan sidat di dunia, tujuh di antaranya berkembang di daerah ini. Karena begitu pentingnya peranannya, Badan Konservasi Segara Anakan dan Nusakambangan membagi laguna ini menjadi tiga bagian yaitu zona inti, zona transisi, dan zona pemanfaatan.<ref>[{{Cite web
|url=http://www.wisatamelayu.com/id/opinion/138-Jelajah-Cilacap-2Mengarungi-Segara-Anakan-Menuju-Kampung-Laut
|website=Wisata Melayu, diakses 13 Feb 2015]</ref>
|title=Jelajah Cilacap Mengarungi Segara Anakan Menuju Kampung Laut
|access-date=13 Februari 2015
|archive-date=2015-02-13
|archive-url=https://web.archive.org/web/20150213101346/http://www.wisatamelayu.com/id/opinion/138-Jelajah-Cilacap-2Mengarungi-Segara-Anakan-Menuju-Kampung-Laut
|dead-url=yes
}}</ref>
 
== Penyusutan area ==
[[Berkas:Segara Anakan1.jpg|thumbjmpl|325x325px|Segara Anakan menjadi tujuan wisata]]
Dengan tingginya potensi ekologis, sosial dan ekonomi dari Laguna Segara Anakan, laguna ini juga tak lepas dari permasalahan yang serius dalam lima puluh tahun terakhir yaitu pendangkalan, penyempitan luas kawasan laguna, dan kerusakan kawasan hutan mangrove.
 
Laguna Segara Anakan secara berkesinambungan mengalami degradasi akibat tingkat pengendapan yang tinggi. Adanya pengendapan pada perairan tersebut telah mengakibatkan terjadinya pendangkalan serta penyempitan luasan. Luas perairan Laguna Segara Anakan tahun [[1903]] masih 6.450 ha. Namun tahun 1939, tinggal 6.060 ha. Jadi, dalam kurun waktu 36 tahun luas wilayah perairan laguna yang hilang akibat sedimentasi mencapai 390 ha. Sekitar tahun [[1971]], luas Segara Anakan menyusut lagi menjadi 4.290 ha. Hal ini terus berlanjut hingga pada tahun [[1984]], luas laguna yang memiliki hutan mangrove terluas di Jawa itu hanya 2.906 ha. Jumlah itu, pada tahun [[1994]], atau 10 tahun kemudian, menyusut dari 1.331 ha menjadi 1.575 ha. Penyusutan kembali terjadi tahun [[2005]], atau 11 tahun kemudian, menjadi 834 ha. Artinya, dalam kurun waktu 21 tahun, terjadi penyusutan luasan laguna 2.072 ha atau 98,6 ha per tahun.<ref>[http://natalaga.blogspot.com/2011/07/kisah-tentang-proses-lenyapnya-segara.html Natalaga, diakses 13 Feb 2015]</ref><ref>[http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/04/18/mlfxjw-segara-anakan-hadapi-pendangkalan-dan-pembalakan-liar Republika, diakses 13 Feb 2015]</ref>
 
Penumpukan sedimen terutama terjadi pada daerah utara laguna. Hal tersebut dimungkinkan karena bagian selatan laguna ialah bagian cekungan yang tidak memiliki arus deras. Sedangkan pada bagian selatan, yang mendekati Pulau [[Nusakambangan]] merupakan kawasan yang berarus deras.
 
Perkembangan pengurangan luas kawasan laguna padatahun 1998 – 2003 hanya mengalami pengurangan luas sekitar 60 Ha/tahun. Terdapat indikasi telah terjadi perbaikan kondisi 3 kali lebih baik dari 20 tahun sebelumnya, meskipun pengurangan luas 60 Ha per tahun masih tidak dapat dihindari.
Baris 22 ⟶ 57:
Kerusakan laguna Segara Anakan terutama disebabkan tingginya materi sedimen yang masuk ke dalamnya. Diperkirakan besarnya sedimen yang masuk dari sungai Citanduy sebesar 8.05 juta ton/tahun, sungai Cimeneng sebesar 0.87 juta ton /tahun dan sungai Cikonde 0,22 juta ton/tahun, dengan total pasokan sedimen 9.14 juta ton/tahun. Dan total sedimen yang masuk ke Segara Anakan sekitar 8,5 juta ton/tahun keluar ke laut dan sekitar 0,66 juta ton/tahun mengendap di laguna Segara Anakan.<ref>[http://www.amazon.com/Coastal-Environment-Anakan-Cilacap-Indonesia-Contribution/dp/9711022540 Amazon.com, diakses 13 Feb 2015]</ref>
 
== Lihat pula ==
* [[KabupatenKampung Laut, Cilacap]]
* [[JawaKabupaten BaratCilacap]]
* [[Hutan PayauKabupaten CilacapPangandaran]]
* [[Hutan Payau Cilacap]]
* [[Nusakambangan]]
==Referensi==
* [[Serat Centhini]]
 
== Pranala luar ==
* [http://www.sastra.org/kisah-cerita-dan-kronikal/68-serat-centhini/954-centhini-kamajaya-1986-1988-92-761-jilid-021- Sastra Jawa: Serat Centhini] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170331024830/http://www.sastra.org/kisah-cerita-dan-kronikal/68-serat-centhini/954-centhini-kamajaya-1986-1988-92-761-jilid-021- |date=2017-03-31 }}
* [http://www.cilacapkab.go.id Situs resmi Kabupaten Cilacap]
 
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Authority control}}
 
{{Laut Indonesia}}
 
[[Kategori:Lingkungan]]
[[Kategori:Laguna]]
[[Kategori:Kabupaten Cilacap]]