Koto Gadang, IV Koto, Agam: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
(36 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{nagari
|nama=Koto Gadang
|foto=[[Berkas:Kantor Wali Nagari Koto Gadang.jpg|250px
|provinsi=
|dati2=Kabupaten
|nama dati2=Agam
Baris 12:
* Laki-laki: 1279 jiwa
* Perempuan: 1310 jiwa
|nama_lain=''Kota Gedang''
}} [[Berkas:Tembok Gadang Koto Gadang.JPG|jmpl|259x259px|Objek wisata [[Janjang Saribu]] yang menyambungkan antara Koto Gadang dengan [[Kota Bukittinggi]] melalui [[Ngarai Sianok]].]]
[[Berkas:Masjid Nurul Iman Koto Gadang 2020 02.jpg|jmpl|258x258px|[[Masjid Nurul Iman Koto Gadang]] pada tahun 2020. Masjid ini merupakan pembangunan ulang dari masjid lama yang sebagian runtuh saat [[gempa bumi
'''Koto Gadang''' adalah sebuah [[nagari]] (setingkat [[desa]]) di [[Kecamatan]] [[IV Koto, Agam|IV Koto]], [[Kabupaten Agam]], [[Provinsi]] [[
== Geografi ==
Baris 80 ⟶ 82:
== Sejarah ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Minangkabau-huis van Radja Mengkoeloe te Kotagedang nabij Fort de Kock
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Een Minangkabau vrouw in Kota Gedong weeft slendangs die als huwelijksgeschenk zullen worden aangeboden aan Koningin Wilhelmina en Prins Hendrik TMnr 10014514.jpg|jmpl|238x238px|Seorang perempuan Koto Gadang sedang [[menenun]] sebuah [[selendang]] yang akan dipersembahkan sebagai hadiah pernikahan untuk [[Wilhelmina dari Belanda|Ratu Wilhelmina]] dan [[Pangeran Hendrik dari Belanda|Pangeran Hendrik.]]]]
[[Berkas:Indonesië voorheen Nederlands-Indië, Mosdjul te Kota Gedang bij Fort de Kock.
Nagari Koto Gadang merupakan salah satu dari 11 [[nagari]] yang terletak di [[Kecamatan]] [[IV Koto, Agam|IV Koto]], [[Kabupaten Agam]]. Asal-usul Nagari Koto Gadang menurut sejarahnya (''[[Tambo Minangkabau|tambo]]'') dimulai pada sekira akhir abad ke-17, dimana ketika itu sekelompok kaum [[Nenek moyang|moyang]] yang berasal dari [[Pariangan, Tanah Datar|Pariangan]] mendaki, menuruni [[bukit]] dan [[lembah]], menyeberangi anak [[sungai]], untuk mencari tanah yang elok untuk dipeladangi dan dijadikan [[sawah]] serta untuk tempat [[permukiman]].
[[Berkas:KITLV - 37389 - Demmeni, J. - Tulp, De - Haarlem - Minangkabau bride at Kota Gedang near Fort de Kock (Bukittinggi) - 1911.tif|jmpl|[[Pengantin perempuan]] [[Orang Minangkabau|Minangkabau]] dari Koto Gadang, dengan memakai ''[[Tikuluak Koto Gadang|tikuluak]]'' khas Koto Gadang, terpotret tahun 1911.]]
Baris 109 ⟶ 111:
### Guci Parit Tahampai
## Piliang terdapat tiga buah ''paruik'';
### Piliang Kamang/Piliang Panjang
### Piliang
### Piliang Kampuang Teleng <br />Kaum–kaum ini dinamakan ''Guci/Piliang nan Anam Panghulu''
# [[Suku Caniago|Caniago]]:
Baris 123 ⟶ 125:
# Jurai Hilir
Itulah sebabnya dikatakan ''Koto Gadang nan Tigo Jurai nan Ampek Suku.''<ref>{{Cite book|last=Mahzar|first=Hera|date=2005|url=https://books.google.co.id/books/about/Buku_adat_istiadat_Koto_Gadang.html?id=99f4GgAACAAJ&redir_esc=y|title=Buku adat istiadat Koto Gadang|publisher=|language=id}}</ref>
== Nagari Terpelajar ==
Baris 129 ⟶ 131:
Koto Gadang merupakan nagari/desa yang paling banyak melahirkan sarjana di Indonesia. Sejak zaman penjajahan hingga sekarang, keluarga-keluarga di Koto Gadang tetap mengutamakan pendidikan kepada anggota keluarganya. Kalau masyarakat daerah lain di Minangkabau merantau umumnya untuk berdagang, maka masyarakat Koto Gadang merantau untuk menuntut ilmu pengetahuan.<ref>Azizah Etek, Mursjid A.M., Arfan B.R. [http://books.google.co.id/books?id=kv-EnDIbe8sC&pg=PR5&lpg=PR5&dq=koto+gadang+masa+kolonial&source=bl&ots=eLdJwrKZc-&sig=NHUgfx6mvYnt1tC1fv_GNw5IWkY&hl=id&sa=X&ei=oB8jU82QJeeoiAfTj4DQBA&redir_esc=y#v=onepage&q=koto%20gadang%20masa%20kolonial&f=false "Koto Gadang Masa Kolonial"] ''PT LKiS Pelangi Aksara'', 2007.</ref>
Tahun 1856, dari 28 Sekolah Desa dengan masa belajar tiga tahun yang berdiri di berbagai nagari di
Kesadaran menuntut ilmu di Koto Gadang dimulai di awal abad-20 ketika pembaharuan dimasukkan oleh Laras Koto Gadang, [[Jahja Datoek Kajo]] (bertugas dari tahun 1894-1914) yang meramalkan bahwa hanya melalui pendidikan, corak kehidupan dapat didatangkan ke Koto Gadang. Dengan perencanaan yang sistematis dan dengan sistem kepemimpinan yang kharismatik, Jahja Datoek Kajo mendorong setiap anak lelaki dan perempuan pergi ke sekolah. Sekolah untuk anak laki-laki didirikan pada tahun 1900, dan pada tahun 1912 didirikan pula sekolah yang terpisah untuk anak-anak gadis Koto Gadang. Sebuah badan tersendiri yang dinamai ''studiefonds'' (dana pelajar) didirikan untuk mengumpulkan dana dari orang kampung guna mengirim anak-anaknya melanjutkan studi di [[Jawa]], dan bahkan di [[Belanda|negeri Belanda]].
Besarnya semangat belajar anak-anak Koto Gadang, maka pada awal dekade 1900-an, negeri ini dikenal sebagai tempat kelahiran para pekerja birokrasi Belanda, seperti jaksa, hakim, guru, pegawai pajak, yang meliputi daerah tugas
Menurut laporan "Soeara Kemadjuan Kota Gedang" (1916), demi kepentingan pendidikan, para orang tua yang waktu itu berpenghasilan rata-rata 15 gulden per bulan, sanggup membayar uang sekolah anaknya yang mencapai 5 gulden per bulan. Sebelum ada [[HIS|Hollands Inlandsche School (HIS)]], Sekolah Dasar tujuh tahun dengan bahasa pengantar Belanda, dan [[MULO|Meer Uitgebreid Lager Onderwojs (MULO)]] berdiri awal tahun 1900, sudah banyak anak Minang bersekolah ke [[STOVIA]], sekolah tinggi kedokteran di Jakarta, atau NIAS di Surabaya, terutama anak-anak Koto Gadang. Menurut data pada tahun 1926, dokter lulusan [[Stovia|STOVIA]] asal Minang berjumlah 32 orang. Dan 16 tahun kemudian lompatan segera terjadi. Dimana pada tahun 1942, sejumlah 40 siswa asal Koto Gadang lulus dari [[Stovia|STOVIA]]. Angka ini hanya mencakup satu kanagarian saja di ranah Minang, dan belum termasuk nagari-nagari lainnya.
Baris 158 ⟶ 160:
* [[Haji Agus Salim]], seorang pejuang kemerdekaan, [[Menteri luar negeri|Menteri Luar Negeri]] 3 Juli 1947 – 20 Desember 1949, Pahlawan Nasional Keputusan Presiden Indonesia Nomor 657 Tahun 1961
* [[Rohana Kudus]], perempuan jurnalis pendiri surat kabar ''[[Soenting Melajoe]]'', Pahlawan Nasional Keputusan Presiden Indonesia No. 120/TK/2019
* dr Marzoeki Mahdi, Kepala Rumah Sakit Jiwa Bogor▼
* Raihoel Amar Datoek Basa, penterjemah, Ahli pada Lembaga Bahasa dan Budaya [[Universitas Indonesia]]
* dr. Goelam St. Arbi SpOG, Lektor Kepala Ilmu Kebidanan dan penyakit kandungan FK-UI
* [[Mohamad Nazief|Mr. Dr. Mohamad Nazif Soetan Machoedoem]], Bendahara Perhimpunan Indonesia, Sekretaris Umum (''Algemeene Secretary'') pemerintah [[Hindia Belanda]]
* [[Djamaluddin Tamin]], Tokoh Komunis Indonesia, Partai Republik Indonesia (PARI),
* Djamaloes Jahja St. Pamoentjak, Ketua Badan Keamanan Rakyat Sumatera Barat, Kepala Luhak dan Bupati
* Jazir Datuk Mudo, dr, Inspektur Kesehatan Sumatera Tengah
* [[Sutan Sjahrir]], Perdana Menteri Indonesia ke 1 14 November 1945 – 3 Juli 1947, Pahlawan Nasional Keputusan Presiden Indonesia nomor 76 tahun 1966
* [[Tamsil|Mr.Tamzil gelar Sutan Narayau]], Menteri Muda Luar Negeri Kabinet Amir Sjarifuddin 3 Juli 1947 – 29 Januari 1948
* [[Mohamad Razif|Mr. Mohamad Razif]], Duta Besar RI untuk [[Malaysia]] 1957–1963 dan Duta Besar RI untuk [[India]] 1967–1971
* dr. Sagaf Jahja, Ketua Parindra Djambi 1940-1942, Ketua Komite Nasional Indonesia (KNI) Kota Djambi 1945, Residen Djambi 1945, Dewan Perwakilan Rakyat Sumatera Tengah (Anggota) 1946-1950
* [[Djohan Sjahroezah]] , Pejuang Kemerdekaan, Tokoh [[Partai Sosialis Indonesia]]/PSI
* Joesoef Jahja St. Majo Lelo, Ketua Voetbalbond Indonesische Jacatra/VIJ Persija 1942-1955, Komite Nasional Indonesia Pusat (Anggota) 1945, Wakil Walikota Djakarta 1945-1947
* dr.
* Mohamad Jusuf St. Rumah Panjang, Direktur Utama PT Satria Negara 1958-1961, Direktur Utama PT Aneka Bakti 1961-1964, Direktur Utama PT Petsin 1964-1965
▲* dr Marzoeki Mahdi, Kepala Rumah Sakit Jiwa Bogor
* Mr. Masrin St. Rajo Mudo, Direktur NV Djakarta Lloyd 1960-1961, Presiden Direktur PN Djakarta Lloyd 1961-1963
* Mr. Abdul Karim, Presiden Direktur [[Bank Negara Indonesia]] 1954-1959
* Abdul Muis, Duta Besar RI di Cekoslowakia 1972-1975
* Sjamsoel Echsan Haznam, Direktur Muda NV Djakarta Lloyd 1952-1960
* Zanir Rajo Naando, Anggota Pengawas Yayasan Dapenso BNI, Direktur Bank Negara Indonesia
* Alizam Almatsier, Direktur Pembinaan Anggaran Pembangunan Departemen Keuangan -1975, Direktur Keuangan PT Pertamina -1979
* Hasan Jafar, pelukis
* [[Oesman Effendi]], pelukis
* Badrel Asraf Masfar St. Rajo Malintang, Kuasa Usaha Indonesia di Arab Saudi
* Darry Salim Datuk Perpatih, Duta Besar/Utusan Khusus RI Textile Surveillance Body GATT Geneve Swiss 1985-1989, Ketua Umum Majelis Pembina Adat Alam Minangkabau 1990-
* [[Ferdy Salim]], Duta Besar RI untuk Brunei Darussalam 1987-1990
* Indraman Akmam, Ir, Direktur Eksploitasi PT Pertamina 1981-1988, Vice Presiden PT. Arun 1988-1990
* [[Akhiroel Yahya]] Datuk Batuah, Drs, Kolonel (L), Walikota Padang 1968-1972▼
* dr. Erjan Albar SpOG(K), Kepala Bagian Obgin FK-USU
* Ir. Azril Nazahar Datuk Marah Bangso, Dirut PT. PANN -1987
* Asmir, Dokter▼
▲* [[Akhiroel Yahya]] Datuk Batuah, Drs, Kolonel (L), Walikota Padang 1968-1972
* Nurmeiman Oesman Dt. Tjumano, Direktur PT Jasindo 1987-2001
* Ir. Muhammad Jaffri Burhanuddin, Dekan Fakultas Teknik Unuversitas Tanjung Pura Pontianak 1971-1975
* [[Ade Irawan]], Aktris
* [[E.H. Nizar Datuk Kayo]], Ir, Dirut PT. Semen Padang 1990-1995 dan Dirut PT. Semen Tonasa
Baris 190 ⟶ 201:
* [[Merdias Almatsier|dr. Merdias Almatsier Sp.S(K)]], Pembantu Rektor Universitas Indonesia 1986-1994, Ketua Umum IDI 1997-2000,
* [[Ahzam B. Razif|Ahzam Bahdari Razif St. Bandaharo]], Drs, Duta Besar RI untuk Senegal merangkap Gabon,Gambia, Guinea-Bissau, Kongo, Pantai Gading dan Sierra Leone 2003-2007
* Rizal Imran Ambiar, dr Sp.THT-BKL,
* [[Syahrir (ekonom)|Syahrir]], DR, ekonom dan pendiri Partai Indonesia Baru
* Razni Carnandy Datuk Kayo, dr Sp.PD MARS, Kol (Ckm), Kakesdam Jaya 1998-1999, Dirjangmed RSPAD Gatot Subroto
* [[Hamid Jabbar]], Sastrawan
* [[Felia Salim]], Direktur BEJ 1994-1999, Wakil Presiden Direktur [[Bank Negara Indonesia]] 2008-2015▼
* [[Aidil Chandra Salim]], Duta Besar RI untuk Fiji 2010-2013
* [[Leonardy Harmainy]] Datuk Bandaro Basa, S.IP., M.H., Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi
* Irsyadul Halim Drs, H, Wakil Ketua II Lazis Muhammadiyah 2010-2015, Anggota Baznas RI 2015-2020
* [[Andi Achmad Dara]], Anggota DPR-RI Partai Golkar 2014–2019,
▲* [[Felia Salim]], Direktur Riset dan Pengembangan PT BEJ
* Huzna Gustiana Zahir, Ir, M.A, Ketua Harian YLKI, Ketua Pengawas YLKI
* Alwin Albar, Direktur Operasi PT Timah Tbk 2017-2018, Direktur Pengembangan Usaha PT Timah Tbk 2019-2020
Perwira Tinggi TNI dari Koto Gadang:
* [[O.B. Sjaaf|Oemar Basri Sjaaf]], Presiden Seskoal pertama, Pangkowilhan IV, Ketua Umum LVRI 1973–1978, Laksdya TNI (Purn)▼
* Kanido Rachman Masjhur Datuk Maharajo, Dir Percobaan Alat-Alat Peralatan (PERAL) TNI-AD -1960, Brigjen TNI (Purn)
* [[Daan Jahja]], [[pangdam]] Siliwangi 1948, Gubernur Militer [[Jakarta]] 1949-1950, Anggota DPR-GR Fraksi Karya Pembangunan 1966-1971, Brigjen TNI (Purn)
▲* [[O.B. Sjaaf|Oemar Basri Sjaaf]], Presiden Seskoal pertama, Pangkowilhan IV, Ketua Umum LVRI Laksdya TNI (Purn)
* [[Daan
* [[
* dr. Azhar Zahir, Kepala Kesehatan AL, Anggota MPR RI Fraksi ABRI, Laksma TNI (Purn)
* [[Rais Abin]], Panglima Pasukan Keamanan PBB, Duta Besar RI untuk [[Malaysia]] 1981-1984, Ketua Umum LVRI 2012-2017, Letjen TNI (Purn)
* dr. Noesmir, Rektor Universitas Sriwijaya 1966-1968, Kakesdam II Sriwijaya 1969-1970, Brigjen TNI (Purn)
* [[Hazniel Almatsier|Hazniel Khatim Almatsier]], Kepala Departemen Pusat Pendidikan Peralatan Angkatan Darat 1967,Brigjen TNI (Purn)
* [[Syaiful Sulun]], Kassospol ABRI, Wakil Ketua MPR-RI, Letjen TNI (Purn)
* [[Jasril Jakub]], Komandan Paspampres, Sekretaris Militer Presiden RI, Letjen TNI (Purn)
* Zarvea Bazar Datuk Cumano, Sahli Kapolri bidang Hukum -1995, Kepala Inkopol 1995-1996, Brigjen Pol (Purn)
* Ken Chaidian, Dir Bela Negara Ditjen Pothan Kemhan, Laksma TNI (Purn)
* [[Boy Rafli Amar]] Datuk Rangkayo Basa, Kepala BNPT 2020-2023, Komjen Pol (Purn)
* [[Primadi Saiful Sulun]], Kepala Staf Divif 2/Kostrad 2022-, Brigjen TNI
Guru Besar (Profesor) dari Koto Gadang:
Baris 219 ⟶ 235:
* Prof. Dr. Aulia, Sp.PD, Ilmu Penyakit Dalam (FK UI)
* Prof. Dr. [[Bahder Djohan]], Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia 1950-1951
* Prof. Dr. Kadri, Sp.PD-KEM, Ilmu Penyakit Dalam (FK USU), Kepala Bagian Penyakit Dalam FK USU
* [[Isak Salim|Prof. Dr. Isak Salim]], Ilmu Kesehatan Mata (FK UI), Kepala Bagian Ilmu Penyakit Mata FK UI -1977
* [[Busyra Zahir|Prof. Dr. Busyra Zahir]], Ilmu Penyakit Dalam (FK UI), Rektor Universitas Andalas Padang 1968-1976
* Prof. Dr. Rasmin Rasyid Sp.P, Ilmu Pulmonologi (FK UI), Kepala Bagian Paru-paru Rumah Sakit Persahabatan
* Prof. Dr. Ramlan Mochtar Sp.B, Ilmu Bedah (FK UGM), Kepala Bagian Bedah FK UGM 1960-1974, 1976-1979, Dekan Fakultas Kedokteran UGM 1967 -1969
* Prof. Dr. Hanif Datuk Magek Labih, Sp.PD-KHOM, Ilmu Penyakit Dalam (FK Unand), Dekan Fakultas Kedokteran UNAND
* Prof. Mahadi SH, Fakultas Hukum USU, Ketua Presidium USU
* Prof. Dr. Laksmana Aulia, Ilmu Anatomi (FK USU)
* Prof. Dr. S.M. Akmam, Sp.M, Ilmu Kesehatan Mata (FK UI), Kepala Bagian Ilmu Penyakit Mata FK UI 1977-1987
* Prof. Dr. Mustafa Zakir, Sp.THT, Ilmu Penyakit Telinga Hidung dan Tenggorokan (FK Unair)
* Prof. Dr. Moch. Zaman (Suami Prof. Nanizar), Sp.THT, Ilmu Penyakit Telinga Hidung dan Tenggorokan (FK Unair)
* Prof. Dr. Nanizar Zaman Yunus, Pharm.D, Ilmu Farmasi (FK Unair), Ketua Jurusan Farmasi FK Unair 1963- , Dekan Fak. Farmasi Unair
* Prof. Dr. Moesafar Walad Haznam Sp.PD-KEMD, Ilmu Penyakit Dalam (FK Unpad)
* Prof.Dr. Ir. Abu Dardak, MSc, Ilmu Pertanian (FPert USU)
* Prof. Dr. Syahbanar Zahir, Ilmu Biokimia (FK UI)
Baris 244 ⟶ 260:
* Prof. Dr. Yasmeini Yazir, Ilmu Faal (Fisiologi) (FK USU)
* Prof. Dr. Hasyim Effendi (Suami Prof.Yasmeini), Ilmu Faal (Fisiologi) (FK USU)
* Prof. Dr. Lila Dewata, Sp.OG (K)-FER Ilmu Obstetri dan Ginekologi (FK Unair), Kepala Bagian Obstetri dan Ginekologi FK Unair 1994-2005
* Prof. Dr. dr. Nurul Akbar, Sp.PD-KGEH, FINASIM, Ilmu Penyakit Dalam (FK UI)
* Prof. Dr. Drg. Boedi Oetomo Ruslan MBioMed, Kedokteran Gigi (FKG Univ.Trisakti)
* Prof. Dr. Nuzirwan Acang Datuk Toemanggoeng, Sp.PD-KHOM, FINASIM, Ilmu Penyakit Dalam (FK Unand), Dirkeu RSUP. Dr. M. Djamil Padang
* Prof. Dr. Khalilul Rahman, Sp.M (K), Ilmu Kesehatan Mata (FK Unand)
* Prof. Dr. dr. Asman Manaf, Sp.PD-KEMD, Ilmu Penyakit Dalam (FK Unand)
* Prof. dr. Fadil Oenzil PhD. SpGK, Ilmu Biokimia / Gizi Klinik (FK Unand), Dekan Fakultas Kedokteran Unri 2001-2004, Dekan Fakultas Kedokteran Unand 2004-2008
* Prof. Dr. dr [[Ilham Oetama Marsis]] SpOG (K), Ketua
* Prof. dr. Zuljasri Albar, Sp.PD-KR, Ilmu Penyakit Dalam (FK UI)
* Prof. Dr. H. Syafrizal, Dekan Fakultas Ekonomi Unand 1996-2000 & 2000-2004
* Prof. dr. [[Menaldi Rasmin]], SpP (K), Ilmu Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi (FK UI), Dekan Fakultas Kedokteran UI 2004-2008,Ketua Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) 2009-2014
* [[Akmal Taher|Prof. Dr. Akmal Taher]], Sp.U (K), PhD, Ilmu Bedah (FK UI), Dirut RSCM, Dirjen BUK Kemenkes 2013-
* Prof. Dr. Chaidir Arif Mochtar, SpU (K), PhD, Ilmu Bedah Urologi (FK UI), Deputy Chairman Scientific Committee Urological Association of Asia 2006-2010,Presiden Ikatan Ahli Urologi Indonesia 2012-2015
* Prof. Dr. dr. Sri Widia Jusman, M.S. Biokimia dan Biologi Molekular (FK UI)
* Prof. Dr. Henita Rahmayanti, M.Si, Ilmu Lingkungan (UNJ)
* Prof.Dr.drg. Melanie Sadono Djamil, M.Biomed, Ilmu Biokimia (FKG Univ.Trisakti), Ketua Konsil Kedokteran Gigi periode 2020-2025
* Prof. Dr. dr. Elmeida Effendy, M.Ked(KJ) Sp.KJ(K), Psikiatri (FK USU), Ketua Program Studi Psikiatri FK USU
* Prof. Dr. dr. Amiliana Mardiani Soesanto, SpJP(K), Kardiologi dan Ilmu Vaskuler (FK UI)
Nama Rumah Sakit di Indonesia yang mengambil Nama Putra Koto Gadang:
* [[Rumah Sakit dr. Saiful Anwar|Rumah Sakit dr. Sjaiful Anwar]], RSUP Malang, Jawa Timur
* Rumah Sakit Tentara Dr. Asmir, RST Salatiga, Jawa Tengah
* Rumah Sakit Tentara Dr.
* Rumah Sakit Jiwa Dr. Marzuki Mahdi, RSJ Cilendek, Bogor, Jawa Barat
* Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Azhar Zahir, Manokwari, Papua
|