Hutan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Dikembalikan ke revisi 13920769 oleh Eniisi Lisika (bicara). Tag: Pembatalan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(45 revisi perantara oleh 28 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{refimprove}}{{tone}}
[[File:Swiss National Park 131.JPG|thumb|[[Pinophyta|Hutan konifer]] di [[Pegunungan Alpen Swiss]] ([[Taman Nasional Swiss|Taman Nasional]])]]
[[File:Adirondacks in May 2008.jpg|thumb|[[Pegunungan Adirondack]] dari [[Upstate New York]] membentuk bagian paling selatan dari [[kawasan ekologi]] Transisi hutan-boreal bagian timur.]]
[[File:Zall Dajti.jpg|thumb|Hutan di [[Gunung Dajt]], [[Albania]]]]
'''Hutan''', '''wana'''<ref>{{Kamus|wana}}</ref>, atau '''alas'''<ref>{{Kamus|alas}}</ref> adalah wilayah daratan yang didominasi oleh [[pohon|pepohonan]].<ref>{{cite web | url = http://dictionary.reference.com/browse/forest | title = Forest | website = Dictionary.com | access-date = 2014-11-16 | url-status=live | archive-url = https://web.archive.org/web/20141019171930/http://dictionary.reference.com/browse/forest | archive-date = 19 October 2014}}</ref> Ratusan definisi hutan digunakan di seluruh dunia, menggabungkan faktor-faktor seperti kerapatan pohon, tinggi pohon, penggunaan lahan, kedudukan hukum, dan fungsi [[ekologi]]s.<ref>{{cite web |url=http://www.efi.int/files/attachments/publications/ir_06.pdf |title=Compilation of Forestry Terms and Definitions |first1=Andreas |last1=Schuck |first2=Risto |last2=Päivinen |first3=Tuomo |last3=Hytönend |first4=Brita |last4=Pajari |publisher=European Forest Institute |location=Joensuu, Finland |year=2002 |access-date=2014-11-16 |url-status=live |archive-url=https://web.archive.org/web/20150605064820/http://www.efi.int/files/attachments/publications/ir_06.pdf |archive-date=5 June 2015}}</ref><ref name="cbd">{{cite web | url = http://www.cbd.int/forest/definitions.shtml | title = Definitions: Indicative definitions taken from the Report of the ad hoc technical expert group on forest biological diversity | publisher = Convention on Biological Diversity | access-date = 2014-11-16 | url-status=live | archive-url = https://web.archive.org/web/20141219030427/http://www.cbd.int/forest/definitions.shtml | archive-date = 19 December 2014}}</ref><ref name="unep">{{cite web | url = http://www.unep.org/vitalforest/Report/VFG-01-Forest-definition-and-extent.pdf | archive-url = https://web.archive.org/web/20100726140947/http://www.unep.org/vitalforest/Report/VFG-01-Forest-definition-and-extent.pdf | url-status=dead | archive-date = 2010-07-26 | title = Forest definition and extent | date = 2010-01-27 | publisher = United Nations Environment Programme | access-date = 2014-11-16 }}</ref> [[Organisasi Pangan dan Pertanian]] mendefinisikan hutan sebagai lahan yang membentang lebih dari 0,5 hektar dengan pohon-pohon lebih tinggi dari 5 meter dan tutupan kanopi lebih dari 10 persen, atau pohon-pohon yang mampu mencapai ambang batas ini secara in situ. Ini tidak termasuk lahan yang didominasi oleh penggunaan lahan pertanian atau perkotaan.<ref>{{Cite book|url=http://www.fao.org/3/I8661EN/i8661en.pdf|title=Global Forest Resources Assessment 2020 – Terms and definitions|publisher=FAO|year=2018|location=Rome}}</ref> Menggunakan definisi ini, FRA 2020 menemukan bahwa hutan mencakup 4,06 miliar hektar atau sekitar 31 persen dari luas daratan global pada tahun 2020.<ref>{{Cite book|url=https://doi.org/10.4060/ca8985en|title=The State of the World's Forests 2020. In brief – Forests, biodiversity and people|publisher=FAO & UNEP|year=2020|isbn=978-92-5-132707-4|location=Rome|doi=10.4060/ca8985en}}</ref>
Hutan adalah ekosistem terestrial yang dominan di Bumi, dan tersebar di seluruh dunia.<ref name=yude>{{cite journal |title=The Structure, Distribution, and Biomass of the World's Forests |first1=Yude |last1=Pan |first2=Richard A. |last2=Birdsey |first3=Oliver L. |last3=Phillips |first4=Robert B. |last4=Jackson |journal=Annu. Rev. Ecol. Evol. Syst. |year=2013 |volume=44 |pages=593–62 |url=http://www.nrs.fs.fed.us/pubs/jrnl/2013/nrs_2013_pan_001.pdf |doi=10.1146/annurev-ecolsys-110512-135914 |url-status=live |archive-url=https://web.archive.org/web/20160807012240/http://www.nrs.fs.fed.us/pubs/jrnl/2013/nrs_2013_pan_001.pdf |archive-date=7 August 2016}}</ref> Lebih dari separuh hutan dunia hanya ditemukan di lima negara ([[Brasil]], [[Kanada]], [[Cina]], [[Federasi Rusia]], dan [[Amerika Serikat]]). Bagian terbesar dari hutan (45 persen) ditemukan di domain tropis ([[hutan tropis]]), diikuti oleh domain boreal, beriklim sedang dan subtropis.<ref>{{Cite book|url=https://doi.org/10.4060/ca8985en|title=The State of the World's Forests 2020. In brief – Forests, biodiversity and people|publisher=FAO & UNEP|year=2020|isbn=978-92-5-132707-4|location=Rome, Italy|doi=10.4060/ca8985en}}</ref>
Hutan menyumbang 75% dari produksi primer bruto [[biosfer]] [[Bumi]], dan mengandung 80% biomassa tanaman Bumi. Produksi primer bersih diperkirakan sebesar 21,9 gigaton karbon per tahun untuk hutan tropis, 8,1 untuk hutan beriklim sedang, dan 2,6 untuk hutan boreal.<ref name="yude" />
Hutan menurut Undang-Undang tentang Kehutanan Nomor 41 tahun 1999 adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan.▼
Hutan pada garis lintang dan ketinggian yang berbeda, dan dengan [[curah hujan]] dan evapotranspirasi yang berbeda<ref>{{Cite book|last=Holdridge|first=L.R.|url=http://reddcr.go.cr/sites/default/files/centro-de-documentacion/holdridge_1966_-_life_zone_ecology.pdf|title=Life zone ecology|publisher=Tropical Science Center|location=San Jose, Costa Rica}}</ref> membentuk bioma yang sangat berbeda: hutan boreal di sekitar Kutub Utara, hutan lembab tropis dan hutan kering tropis di sekitar Khatulistiwa, dan hutan beriklim sedang di garis lintang tengah. Daerah elevasi yang lebih tinggi cenderung mendukung hutan yang serupa dengan yang ada di lintang yang lebih tinggi, dan jumlah curah hujan juga mempengaruhi komposisi hutan.
Hampir setengah dari kawasan hutan (49 persen) relatif utuh, sementara 9 persen ditemukan dalam fragmen dengan sedikit atau tanpa konektivitas. [[Hutan hujan tropis]] dan [[hutan konifer boreal]] adalah yang paling sedikit terfragmentasi, sedangkan hutan kering subtropis dan hutan samudera beriklim sedang termasuk yang paling terfragmentasi. Sekitar 80 persen dari kawasan hutan dunia ditemukan di petak-petak yang lebih besar dari 1 juta hektar. 20 persen sisanya terletak di lebih dari 34 juta petak di seluruh dunia – sebagian besar berukuran kurang dari 1.000 hektar.<ref>{{Cite book|url=https://doi.org/10.4060/ca8985en|title=The State of the World's Forests 2020. In brief – Forests, biodiversity and people|publisher=FAO & UNEP|year=2020|isbn=978-92-5-132707-4|location=Rome, Italy|doi=10.4060/ca8985en}}</ref>
Masyarakat manusia dan hutan saling mempengaruhi baik secara positif maupun negatif.<ref>{{cite book |chapter=Global Societies and Forest Legacies Creating Today's Forest Landscapes |pages=[https://archive.org/details/forestssocietysu0000unse/page/30 30]–59 |title=Forests and Society: Sustainability and Life Cycles of Forests in Human Landscapes |url=https://archive.org/details/forestssocietysu0000unse |editor-last=Vogt |editor-first=Kristina A |year=2007 |publisher=CABI |isbn=978-1-84593-098-1}}</ref> Hutan menyediakan jasa ekosistem bagi manusia dan berfungsi sebagai tempat wisata. Hutan juga dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat. Aktivitas manusia, termasuk penggunaan sumber daya hutan yang tidak berkelanjutan, dapat berdampak negatif terhadap [[ekosistem hutan]].<ref>{{Cite web|date=2019-02-07|title=Deforestation and Its Effect on the Planet|url=https://www.nationalgeographic.com/environment/article/deforestation|access-date=2021-07-21|website=Environment|language=en}}</ref>
▲
▲== Bagian-Bagian Hutan ==
[[Berkas:Forest Slurup.JPG|jmpl|ka|150px|Hutan Slurup di [[gunung Wilis]] pada sisi [[Kabupaten Kediri]], tepatnya di daerah Dolo kecamatan Mojo. Hutan dengan banyak aliran air, berhawa dingin dan tingkat kelembapan rendah]]
Baris 23 ⟶ 24:
Jika kita menelusuri bagian di atas tanah hutan, maka akan terlihat tajuk (mahkota) pepohonan, batang kekayuan, dan tumbuhan bawah seperti [[perdu]] dan semak belukar. Di hutan alam, tajuk pepohonan biasanya tampak berlapis karena ada berbagai jenis pohon yang mulai tumbuh pada saat yang berlainan.
Di bagian permukaan tanah, tampaklah berbagai macam semak belukar, [[rumput|rerumputan]], dan serasah. Serasah disebut pula 'lantai hutan', meskipun lebih mirip dengan permadani. Serasah adalah guguran segala batang, cabang, daun, ranting, bunga, dan buah. Serasah memiliki peran penting karena merupakan sumber humus, yaitu lapisan tanah teratas yang subur. Serasah juga menjadi rumah dari serangga dan berbagai [[mikro organisme]] lain. Uniknya, para penghuni justru memakan serasah, rumah mereka itu; menghan Semua [[tumbuhan]] dan [[satwa]] di dunia, begitupun manusia, harus menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat mereka berada. Jika suatu jenis tumbuhan atau satwa mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan fisik di daerah tertentu, maka mereka akan dapat berkembang di daerah tersebut. Jika tidak, mereka justru tersingkir dari tempat ini. Contohnya, kita menemukan pohon bakau di daerah genangan dangkal air laut karena [[spesies]] pohon ini tahan dengan air asin dan memiliki akar napas yang sesuai dengan sifat tanah dan [[iklim]] panas [[pantai]].
Sebaliknya, cara berbagai tumbuhan dan satwa bertahan hidup akan memengaruhi lingkungan fisik mereka, terutama tanah, walaupun secara terbatas. Tumbuhan dan satwa yang berbagi tempat hidup yang sama justru lebih banyak saling memengaruhi di antara mereka. Agar mampu bertahan hidup di lingkungan tertentu, berbagai tumbuhan dan hewan memang harus memilih antara bersaing dan bersekutu. Burung kuntul, misalnya, menghinggapi punggung banteng liar untuk mendapatkan kutu sebagai makanannya. Sebaliknya, banteng liar terbantu karena badannya terbebas dari sumber penyakit.
Jadi, hutan merupakan bentuk kehidupan yang berkembang dengan sangat khas, rumit
== Macam-
Rimbawan berusaha menggolong-golongkan hutan sesuai dengan ketampakan khas masing-masing. Tujuannya untuk memudahkan manusia dalam mengenali sifat khas hutan. Dengan mengenali betul-betul sifat sebuah hutan, kita akan memperlakukan hutan secara lebih tepat sehingga hutan dapat lestari, bahkan terus berkembang.
Ada berbagai jenis hutan. Pembedaan jenis-jenis hutan ini pun bermacam-macam pula. Misalnya:
Kita mengenal hutan yang berasal dari [[biji]], tunas, serta campuran antara biji dan tunas.
* Hutan yang berasal dari biji disebut juga ‘hutan tinggi’ karena pepohonan yang tumbuh dari biji cenderung menjadi lebih tinggi dan dapat mencapai umur lebih lanjut.
Baris 45:
* Hutan sekunder adalah hutan yang tumbuh kembali secara alami setelah ditebang atau kerusakan yang cukup luas. Akibatnya, pepohonan di hutan sekunder sering terlihat lebih pendek dan kecil. Namun jika dibiarkan tanpa gangguan untuk waktu yang panjang, kita akan sulit membedakan hutan sekunder dari hutan primer. Di bawah kondisi yang sesuai, hutan sekunder akan dapat pulih menjadi hutan primer setelah berusia ratusan tahun.
Hutan dapat dibedakan sebagai hutan dengan permudaan alami, permudaan buatan, dan permudaan campuran. Hutan dengan permudaan alami berarti bunga pohon diserbuk dan biji pohon tersebar bukan oleh manusia, melainkan oleh [[angin]], [[air]], atau [[hewan]]. Hutan dengan permudaan buatan berarti [[manusia]] sengaja menyerbukkan bunga serta menyebar biji untuk menumbuhkan kembali hutan. Hutan dengan permudaan campuran berarti campuran kedua jenis sebelumnya.
Di daerah beriklim sedang, perbungaan terjadi dalam waktu singkat, sering tidak berlangsung setiap tahun, dan penyerbukannya lebih banyak melalui angin. Di daerah tropis, perbungaan terjadi hampir sepanjang tahun dan hampir setiap tahun. Sebagai pengecualian, perbungaan pohon-pohon ''dipterocarp'' (meranti) di [[Kalimantan]] dan [[
Berdasarkan susunan jenisnya, kita mengenal hutan sejenis dan hutan campuran. Hutan sejenis, atau hutan murni, memiliki pepohonan yang sebagian besar berasal dari satu jenis, walaupun ini tidak berarti hanya ada satu jenis itu. Hutan sejenis dapat tumbuh secara alami baik karena sifat iklim dan tanah yang sulit maupun karena jenis pohon tertentu lebih agresif. Misalnya, hutan tusam ([[pinus]]) di [[Aceh]] dan [[Kerinci]] terbentuk karena kebakaran hutan yang luas pernah terjadi dan hanya tusam jenis pohon yang bertahan hidup. Hutan sejenis dapat juga merupakan hutan buatan, yaitu hanya satu atau sedikit jenis pohon utama yang sengaja ditanam seperti itu oleh manusia, seperti dilakukan di lahan-lahan HTI (hutan tanaman industri).
Penggolongan lain berdasarkan pada susunan jenis adalah hutan daun jarum (konifer) dan hutan daun lebar. Hutan daun jarum (seperti hutan cemara) umumnya terdapat di daerah beriklim dingin, sedangkan hutan daun lebar (seperti hutan meranti) biasa ditemui di daerah tropis.
Kita dapat membedakan hutan sebagai hutan seumur (kira-kira berumur sama) dan hutan tidak seumur. Hutan alam atau hutan permudaan alam biasanya merupakan hutan tidak seumur. Hutan tanaman boleh jadi hutan seumur atau hutan tidak seumur.
* [[
* [[
[[Berkas:Rain forest around Mt Kenya 1.JPG|al=Hutan Hujan|jmpl|Hutan hujan]]
▲==== Berdasarkan Letak Geografisnya: ====
▲* hutan tropika, yakni hutan-hutan di daerah [[khatulistiwa]].
▲* [[hutan temperate]], hutan-hutan di daerah empat musim (antara [[garis lintang]] 23,5º–66º).
▲* [[hutan boreal]], hutan-hutan di daerah lingkar [[kutub]].
* [[hutan hujan]] (''rainforest''), dengan banyak musim hujan.▼
* [[hutan selalu hijau]] (''evergreen forest'').▼
* [[hutan sabana]] (''savannah forest''), di tempat-tempat yang musim kemaraunya panjang, dll.▼
==== Berdasarkan ketinggian tempatnya: ====▼
* [[Hutan selalu hijau]] (''evergreen forest''), hutan tanpa musim atau keadaan iklim yang menyebabkan tetumbuhan kehilangan zat [[klorofil]].
* [[hutan pantai]] (''beach forest'');▼
* [[Hutan musim]] atau [[hutan gugur]] (''deciduous forest'') dengan pepohonan yang menggugurkan daunnya di musim atau keadaan iklim tertentu.
▲* [[
* [[
* [[
*
* [[hutan
* [[hutan
* [[
* [[
* Hutan rawa bakau, atau [[hutan
* [[
* [[Hutan tanah kapur]] (''limestone forest''), dan lainnya.
*
*
* [[Hutan dipterokarpa]] (''dipterocarp forest''), di Sumatra dan [[Kalimantan]].
* [[Hutan ekaliptus]] (''eucalyptus forest'') di [[Nusa Tenggara]], dll.
* Hutan buatan (''man-made forest''), misalnya:
** [[hutan rakyat]] (''community forest'');
** [[hutan kota]] (''urban forest'');
Baris 102 ⟶ 101:
[[Berkas:Hutankota.JPG|jmpl|ka|Hutan Kota di Singapura]]
* hutan produksi, yang dikelola untuk menghasilkan [[kayu]] ataupun [[hasil hutan bukan kayu]] (''non-timber forest product'')
* [[hutan lindung]], dikelola untuk melindungi tanah dan tata air:
Baris 112 ⟶ 111:
[[Berkas:Mount Arjuna B.JPG|jmpl|ka|200px|Lereng [[gunung Arjuna]] di wilayah Sumberawan, kecamatan Singosari, [[kabupaten Malang]]]]
Dalam kenyataannya,
== Jenis-jenis
=== Berdasarkan
Kepulauan [[Nusantara]] adalah relief alam yang terbentuk dari proses pertemuan antara tiga lempeng bumi. Hingga hari ini pun, ketiga lempeng bumi itu masih terus saling mendekat. Akibatnya, antara lain, [[gempa bumi]] sering terjadi di negeri kepulauan ini.
Baris 123 ⟶ 122:
* '''Kawasan Paparan Sunda (di bagian barat)'''
Paparan Sunda adalah lempeng bumi yang bergerak dari Kawasan Oriental (Benua Asia) dan berada di sisi [[barat]] [[Garis Wallace]]. Garis Wallace merupakan suatu garis khayal pembatas antara dunia [[flora]] [[fauna]] di Paparan Sunda dan di bagian lebih timur Indonesia. Garis ini bergerak dari utara ke selatan, antara [[Kalimantan]] dan [[Sulawesi]], serta antara [[Bali]] dan [[Lombok]]. Garis ini mengikuti nama biolog Alfred Russel Wallace yang, pada [[1858]], memperlihatkan bahwa persebaran flora fauna di
* '''Kawasan Paparan Sahul (di bagian timur)'''
Baris 133 ⟶ 132:
=== Berdasarkan iklim ===
Dari letak [[garis lintang]]nya, Indonesia memang termasuk daerah beriklim tropis. Namun, posisinya di antara dua [[benua]] dan di antara dua [[
Berdasarkan perbandingan jumlah bulan kering terhadap jumlah bulan basah per tahun, Indonesia mencakup tiga daerah iklim, yaitu:
* '''Daerah tipe iklim A (sangat basah)''' yang puncak musim hujannya jatuh antara [[Oktober]] dan [[Januari]], kadang hingga [[Februari]]. Daerah ini mencakup Pulau
* '''Daerah tipe iklim B (basah)''' yang puncak musim hujannya jatuh antara [[Mei]] dan Juli, serta Agustus atau September sebagai bulan terkering. Daerah ini mencakup bagian timur Pulau Sulawesi; Maluku; sebagian besar Papua.
* '''Daerah tipe iklim C (agak kering)''' yang lebih sedikit jumlah curah hujannya, sedangkan bulan terkeringnya lebih panjang. Daerah ini mencakup Jawa Timur; sebagian [[Pulau Madura]]; Pulau Bali; Nusa Tenggara; bagian paling ujung selatan Papua.
Berdasarkan perbedaan iklim ini, Indonesia memiliki hutan gambut, hutan hujan tropis, dan hutan muson.
'''Hutan gambut''' ada di daerah tipe iklim A atau B, yaitu di pantai timur
'''Hutan hujan tropis''' menempati daerah tipe iklim A dan B. Jenis hutan ini menutupi sebagian besar Pulau
'''Hutan muson''' tumbuh di daerah tipe iklim C atau D, yaitu di Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, sebagian NTT, bagian tenggara Maluku, dan sebagian pantai selatan Irian Jaya. Spesies pohon di hutan ini seperti [[Tectona grandis|jati]] (''Tectona grandis''), [[Actinophora fragrans|walikukun]] (''Actinophora fragrans''), [[Eucalyptus alba|ekaliptus]] (''Eucalyptus alba''), [[Santalum album|cendana]] (''Santalum album''), dan
=== Berdasarkan sifat tanahnya ===
Baris 155 ⟶ 152:
Berdasarkan sifat tanah, jenis hutan di Indonesia mencakup hutan pantai, hutan mangrove, dan hutan rawa.
* '''Hutan pantai''' terdapat sepanjang pantai yang kering, berpasir
* '''Hutan mangrove''' Indonesia mencapai 776.000 [[hektare|ha]] dan tersebar di sepanjang pantai utara Jawa, pantai timur
* '''Hutan rawa''' terdapat di hampir semua pulau, terutama
▲* '''Hutan mangrove''' Indonesia mencapai 776.000 ha dan tersebar di sepanjang pantai utara Jawa, pantai timur Sumatera, sepanjang pantai Kalimantan, dan pantai selatan Papua. Jenis-jenis pohon utamanya berasal dari genus Avicennia, Sonneratia, dan Rhizopheria.
▲* '''Hutan rawa''' terdapat di hampir semua pulau, terutama Sumatera, Kalimantan, dan Papua. Spesies pohon rawa misalnya adalah nyatoh (''Palaquium leiocarpum''), kempas (''Koompassia'' spp), dan ramin (''Gonystylus'' spp).
=== Berdasarkan pemanfaatan lahan ===
Baris 166 ⟶ 161:
Luas Penetapan Kawasan Hutan oleh Departemen Kehutanan
Tahun
1950
1992
2003
2005
Berdasarkan hasil penafsiran citra satelit, kawasan hutan Indonesia yang mencapai 93,92 juta [[hektar]] pada [[2005]] itu dapat dirinci pemanfaatannya sebagai berikut:
#
#
#
#
#
#
#
Lahan hutan terluas ada di Papua (32,36 juta ha), diikuti berturut-turut oleh Kalimantan (28,23 juta ha),
<gallery>
Berkas:Forest Slurup B.JPG|Salah satu jalan setapak untuk memasuki hutan Slurup, [[Kabupaten Kediri]]
Berkas:Mount Arjuna A.JPG|Hutan di lereng [[gunung Arjuna]] dengan latar belakang puncak Mahameru
</gallery>
==
Jasa ekosistem hutan atau jasa lingkungan adalah manfaat yang diperoleh makhluk hidup dari hutan. Klasifikasi jasa lingkungan berdasarkan manfaat yang diperoleh manusia yaitu, jasa penyediaan produk yang dihasilkan [[ekosistem]] (sumber air dan makanan), jasa pengelolaan (ipengaturan iklim mikro,pencegahan banjir, penyimpanan cadangan [[karbon]] dan penyediaan habitat [[flora]] dan [[fauna]]), jasa nilai budaya (edukasi, ekowisata, rekreasi), dan jasa pendukung untuk memproduksi seluruh jasa ekosistem (fungsi hidrologi).
Dalam bahasa-bahasa di Indonesia, pengertian hutan juga merujuk kepada aneka hal yang bersifat liar (''wild''), tumbuh sendiri atau tidak dipelihara (''natural''), atau untuk menekankan sifat-sifat liar dari sesuatu. Nama-nama hewan yang diimbuhi dengan kata ‘hutan’ menunjukkan pengertian tersebut, misalnya [[anjing hutan]], [[ayam hutan]], [[babi hutan]], [[kambing hutan]], dll.
Baris 197 ⟶ 193:
Hutan disebut juga dengan istilah ''utan'' ([[Jakarta]]), ''leuweung'' ([[Sunda]]), ''alas'' atau ''wana'' ([[Jawa]]), ''alas'' (Md.), dan lain-lain.
== Referensi ==▼
<references />▼
== Lihat pula ==
Baris 207 ⟶ 200:
* [[Pembalakan liar]]
* [[Biomassa (ekologi)]]
* [[Hutan Adat Pandumaan dan Sipituhuta]]
▲== Referensi ==
▲<references />
== Pranala luar ==
{{
{{wiktionary}}
{{commons and category|Forest}}
{{NIE Poster|year=1906}}
* [http://www.barrameda.com.ar/ecology/forests-in-danger.htm Forests in danger]
* [https://web.archive.org/web/20150908225225/http://intactforests.org/ Intact Forests] with maps and reports
* [http://www.fao.org/docrep/008/a0400e/a0400e00.htm Global Forest Resources Assessment 2005] by the [[Food and Agriculture Organization]]
* [https://web.archive.org/web/20080124171741/http://www.coolforests.org/ CoolForests.org – Conservation Cools the Planet]
* [http://data.worldbank.org/indicator/AG.LND.FRST.ZS Forest area is land under natural or planted stands of trees of at least 5 meters in situ, whether productive or not, and excludes tree stands in agricultural production systems]
* [http://www.google.com/publicdata/explore?ds=d5bncppjof8f9_&ctype=l&strail=false&nselm=h&met_y=ag_lnd_frst_k2&hl=en&dl=en Forest area (sq. km)] data from the [[World Bank]]'s [[World Development Indicators]], made available by Google
* {{cite news|url=http://www.bbc.co.uk/worldservice/specials/948_discovery_2008/page12.shtml|title=The first forests – Discovery 2008|last=Luck Baker|first=Andrew|date=18 November 2008|work=[[BBC Online]]}}
* {{cite web|url=http://www.conservation.org/newsroom/pressreleases/Pages/The-Worlds-10-Most-Threatened-Forest-Hotspots.aspx|title=The World's 10 Most Threatened Forest Hotspots|date=2 February 2011|publisher=[[Conservation International]]}}
* {{Cite EB1911|wstitle=Forests and Forestry|author=[[Wilhelm Schlich]] and [[Gifford Pinchot]]|short=x}}
{{Authority control}}
[[Kategori:Hutan| ]]
|