Hutan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Mengosongkan sebagian besar isi Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(14 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{refimprove}}{{tone}}
[[File:Swiss National Park 131.JPG|thumb|[[Pinophyta|Hutan konifer]] di [[Pegunungan Alpen Swiss]] ([[Taman Nasional Swiss|Taman Nasional]])]]
[[File:Adirondacks in May 2008.jpg|thumb|[[Pegunungan Adirondack]] dari [[Upstate New York]] membentuk bagian paling selatan dari [[kawasan ekologi]] Transisi hutan-boreal bagian timur.]]
[[File:Zall Dajti.jpg|thumb|Hutan di [[Gunung Dajt]], [[Albania]]]]
'''Hutan''', '''wana'''<ref>{{Kamus|wana}}</ref>, atau '''alas'''<ref>{{Kamus|alas}}</ref> adalah wilayah daratan yang didominasi oleh [[pohon|pepohonan]].<ref>{{cite web | url = http://dictionary.reference.com/browse/forest | title = Forest | website = Dictionary.com | access-date = 2014-11-16 | url-status=live | archive-url = https://web.archive.org/web/20141019171930/http://dictionary.reference.com/browse/forest | archive-date = 19 October 2014}}</ref> Ratusan definisi hutan digunakan di seluruh dunia, menggabungkan faktor-faktor seperti kerapatan pohon, tinggi pohon, penggunaan lahan, kedudukan hukum, dan fungsi [[ekologi]]s.<ref>{{cite web |url=http://www.efi.int/files/attachments/publications/ir_06.pdf |title=Compilation of Forestry Terms and Definitions |first1=Andreas |last1=Schuck |first2=Risto |last2=Päivinen |first3=Tuomo |last3=Hytönend |first4=Brita |last4=Pajari |publisher=European Forest Institute |location=Joensuu, Finland |year=2002 |access-date=2014-11-16 |url-status=live |archive-url=https://web.archive.org/web/20150605064820/http://www.efi.int/files/attachments/publications/ir_06.pdf |archive-date=5 June 2015}}</ref><ref name="cbd">{{cite web | url = http://www.cbd.int/forest/definitions.shtml | title = Definitions: Indicative definitions taken from the Report of the ad hoc technical expert group on forest biological diversity | publisher = Convention on Biological Diversity | access-date = 2014-11-16 | url-status=live | archive-url = https://web.archive.org/web/20141219030427/http://www.cbd.int/forest/definitions.shtml | archive-date = 19 December 2014}}</ref><ref name="unep">{{cite web | url = http://www.unep.org/vitalforest/Report/VFG-01-Forest-definition-and-extent.pdf | archive-url = https://web.archive.org/web/20100726140947/http://www.unep.org/vitalforest/Report/VFG-01-Forest-definition-and-extent.pdf | url-status=dead | archive-date = 2010-07-26 | title = Forest definition and extent | date = 2010-01-27 | publisher = United Nations Environment Programme | access-date = 2014-11-16 }}</ref> [[Organisasi Pangan dan Pertanian]] mendefinisikan hutan sebagai lahan yang membentang lebih dari 0,5 hektar dengan pohon-pohon lebih tinggi dari 5 meter dan tutupan kanopi lebih dari 10 persen, atau pohon-pohon yang mampu mencapai ambang batas ini secara in situ. Ini tidak termasuk lahan yang didominasi oleh penggunaan lahan pertanian atau perkotaan.<ref>{{Cite book|url=http://www.fao.org/3/I8661EN/i8661en.pdf|title=Global Forest Resources Assessment 2020 – Terms and definitions|publisher=FAO|year=2018|location=Rome}}</ref> Menggunakan definisi ini, FRA 2020 menemukan bahwa hutan mencakup 4,06 miliar hektar atau sekitar 31 persen dari luas daratan global pada tahun 2020.<ref>{{Cite book|url=https://doi.org/10.4060/ca8985en|title=The State of the World's Forests 2020. In brief – Forests, biodiversity and people|publisher=FAO & UNEP|year=2020|isbn=978-92-5-132707-4|location=Rome|doi=10.4060/ca8985en}}</ref>
Hutan adalah ekosistem terestrial yang dominan di Bumi, dan tersebar di seluruh dunia.<ref name=yude>{{cite journal |title=The Structure, Distribution, and Biomass of the World's Forests |first1=Yude |last1=Pan |first2=Richard A. |last2=Birdsey |first3=Oliver L. |last3=Phillips |first4=Robert B. |last4=Jackson |journal=Annu. Rev. Ecol. Evol. Syst. |year=2013 |volume=44 |pages=593–62 |url=http://www.nrs.fs.fed.us/pubs/jrnl/2013/nrs_2013_pan_001.pdf |doi=10.1146/annurev-ecolsys-110512-135914 |url-status=live |archive-url=https://web.archive.org/web/20160807012240/http://www.nrs.fs.fed.us/pubs/jrnl/2013/nrs_2013_pan_001.pdf |archive-date=7 August 2016}}</ref> Lebih dari separuh hutan dunia hanya ditemukan di lima negara ([[Brasil]], [[Kanada]], [[Cina]], [[Federasi Rusia]], dan [[Amerika Serikat]]). Bagian terbesar dari hutan (45 persen) ditemukan di domain tropis ([[hutan tropis]]), diikuti oleh domain boreal, beriklim sedang dan subtropis.<ref>{{Cite book|url=https://doi.org/10.4060/ca8985en|title=The State of the World's Forests 2020. In brief – Forests, biodiversity and people|publisher=FAO & UNEP|year=2020|isbn=978-92-5-132707-4|location=Rome, Italy|doi=10.4060/ca8985en}}</ref>
Hutan menyumbang 75% dari produksi primer bruto [[biosfer]] [[Bumi]], dan mengandung 80% biomassa tanaman Bumi. Produksi primer bersih diperkirakan sebesar 21,9 gigaton karbon per tahun untuk hutan tropis, 8,1 untuk hutan beriklim sedang, dan 2,6 untuk hutan boreal.<ref name="yude" />
Hutan pada garis lintang dan ketinggian yang berbeda, dan dengan [[curah hujan]] dan evapotranspirasi yang berbeda<ref>{{Cite book|last=Holdridge|first=L.R.|url=http://reddcr.go.cr/sites/default/files/centro-de-documentacion/holdridge_1966_-_life_zone_ecology.pdf|title=Life zone ecology|publisher=Tropical Science Center|location=San Jose, Costa Rica}}</ref> membentuk bioma yang sangat berbeda: hutan boreal di sekitar Kutub Utara, hutan lembab tropis dan hutan kering tropis di sekitar Khatulistiwa, dan hutan beriklim sedang di garis lintang tengah. Daerah elevasi yang lebih tinggi cenderung mendukung hutan yang serupa dengan yang ada di lintang yang lebih tinggi, dan jumlah curah hujan juga mempengaruhi komposisi hutan.
Hampir setengah dari kawasan hutan (49 persen) relatif utuh, sementara 9 persen ditemukan dalam fragmen dengan sedikit atau tanpa konektivitas. [[Hutan hujan tropis]] dan [[hutan konifer boreal]] adalah yang paling sedikit terfragmentasi, sedangkan hutan kering subtropis dan hutan samudera beriklim sedang termasuk yang paling terfragmentasi. Sekitar 80 persen dari kawasan hutan dunia ditemukan di petak-petak yang lebih besar dari 1 juta hektar. 20 persen sisanya terletak di lebih dari 34 juta petak di seluruh dunia – sebagian besar berukuran kurang dari 1.000 hektar.<ref>{{Cite book|url=https://doi.org/10.4060/ca8985en|title=The State of the World's Forests 2020. In brief – Forests, biodiversity and people|publisher=FAO & UNEP|year=2020|isbn=978-92-5-132707-4|location=Rome, Italy|doi=10.4060/ca8985en}}</ref>
Masyarakat manusia dan hutan saling mempengaruhi baik secara positif maupun negatif.<ref>{{cite book |chapter=Global Societies and Forest Legacies Creating Today's Forest Landscapes |pages=[https://archive.org/details/forestssocietysu0000unse/page/30 30]–59 |title=Forests and Society: Sustainability and Life Cycles of Forests in Human Landscapes |url=https://archive.org/details/forestssocietysu0000unse |editor-last=Vogt |editor-first=Kristina A |year=2007 |publisher=CABI |isbn=978-1-84593-098-1}}</ref> Hutan menyediakan jasa ekosistem bagi manusia dan berfungsi sebagai tempat wisata. Hutan juga dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat. Aktivitas manusia, termasuk penggunaan sumber daya hutan yang tidak berkelanjutan, dapat berdampak negatif terhadap [[ekosistem hutan]].<ref>{{Cite web|date=2019-02-07|title=Deforestation and Its Effect on the Planet|url=https://www.nationalgeographic.com/environment/article/deforestation|access-date=2021-07-21|website=Environment|language=en}}</ref>
Di Indonesia, menurut Undang-undang Nomor 41 tahun 1999 tentang Kehutanan, hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan.<ref>{{Cite web|title=Undang-undang No 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan – Direktorat Pengendalian Kerusakan Gambut|url=http://pkgppkl.menlhk.go.id/v0/undang-undang-no-41-tahun-1999-tentang-kehutanan/|language=id-ID|access-date=2023-03-13}}</ref>
== Bagian-bagian hutan ==
Baris 42 ⟶ 51:
=== Menurut susunan jenis ===
Berdasarkan susunan jenisnya, kita mengenal hutan sejenis dan hutan campuran. Hutan sejenis, atau hutan murni, memiliki pepohonan yang sebagian besar berasal dari satu jenis, walaupun ini tidak berarti hanya ada satu jenis itu. Hutan sejenis dapat tumbuh secara alami baik karena sifat iklim dan tanah yang sulit maupun karena jenis pohon tertentu lebih agresif. Misalnya, hutan tusam ([[pinus]]) di [[Aceh]] dan [[Kerinci]] terbentuk karena kebakaran hutan yang luas pernah terjadi dan hanya tusam jenis pohon yang bertahan hidup. Hutan sejenis dapat juga merupakan hutan buatan, yaitu hanya satu atau sedikit jenis pohon utama yang sengaja ditanam seperti itu oleh manusia, seperti dilakukan di lahan-lahan HTI (hutan tanaman industri).
Baris 51 ⟶ 59:
=== Berdasarkan letak geografisnya ===
*
* [[
* [[
[[Berkas:Rain forest around Mt Kenya 1.JPG|al=Hutan Hujan|jmpl|Hutan hujan]]
Baris 59 ⟶ 67:
=== Berdasarkan sifat-sifat musim ===
* [[
* [[
* [[
* [[
=== Berdasarkan ketinggian tempat ===
* [[
* [[
* [[
* [[hutan pegunungan|Hutan pegunungan atas]] (''
* [[hutan pegunungan|Hutan kabut]] (''mist forest'');
* [[hutan alpine|Hutan elfin]] (''alpine forest'').
=== Berdasarkan keadaan tanah ===
* [[
* [[
*
* [[
* [[
=== Berdasarkan jenis pohon yang dominan ===
* [[
* [[
* [[
* [[
=== Berdasarkan sifat-sifat pembuatannya ===
*
*
** [[hutan rakyat]] (''community forest'');
** [[hutan kota]] (''urban forest'');
Baris 124 ⟶ 132:
=== Berdasarkan iklim ===
Dari letak [[garis lintang]]nya, Indonesia memang termasuk daerah beriklim tropis. Namun, posisinya di antara dua [[benua]] dan di antara dua [[
Berdasarkan perbandingan jumlah bulan kering terhadap jumlah bulan basah per tahun, Indonesia mencakup tiga daerah iklim, yaitu:
Baris 136 ⟶ 144:
'''Hutan gambut''' ada di daerah tipe iklim A atau B, yaitu di pantai timur Sumatra, sepanjang pantai dan sungai besar Kalimantan dan sebagian besar pantai selatan Papua.
'''Hutan hujan tropis''' menempati daerah tipe iklim A dan B. Jenis hutan ini menutupi sebagian besar Pulau Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara dan Papua. Di bagian barat Indonesia, lapisan tajuk tertinggi hutan dipenuhi famili [[Dipterocarpaceae]] (terutama genus ''[[Shorea]]'', ''[[Dipterocarpus]]'', ''[[Dryobalanops]]'', dan ''[[Hopea]]''). Lapisan tajuk di bawahnya ditempati oleh famili
'''Hutan muson''' tumbuh di daerah tipe iklim C atau D, yaitu di Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, sebagian NTT, bagian tenggara Maluku, dan sebagian pantai selatan Irian Jaya. Spesies pohon di hutan ini seperti [[Tectona grandis|jati]] (''Tectona grandis''), [[Actinophora fragrans|walikukun]] (''Actinophora fragrans''), [[Eucalyptus alba|ekaliptus]] (''Eucalyptus alba''), [[Santalum album|cendana]] (''Santalum album''), dan
=== Berdasarkan sifat tanahnya ===
Baris 144 ⟶ 152:
Berdasarkan sifat tanah, jenis hutan di Indonesia mencakup hutan pantai, hutan mangrove, dan hutan rawa.
* '''Hutan pantai''' terdapat sepanjang pantai yang kering, berpasir dan tidak landai, seperti di pantai selatan Jawa. Spesies pohonnya seperti [[Terminalia catappa|ketapang]] (''Terminalia catappa''), [[Hibiscus tiliaceus|waru]] (''Hibiscus tiliaceus''), [[Casuarina equisetifolia|cemara laut]] (''Casuarina equisetifolia''), dan [[Pandanus tectorius|pandan]] (''Pandanus tectorius'').
* '''Hutan mangrove''' Indonesia mencapai 776.000 [[hektare|ha]] dan tersebar di sepanjang pantai utara Jawa, pantai timur Sumatra, sepanjang pantai Kalimantan, dan pantai selatan Papua. Jenis-jenis pohon utamanya berasal dari genus ''[[Avicennia]]'', ''[[Sonneratia]]'', dan ''[[Rhizopheria]]''.
* '''Hutan rawa''' terdapat di hampir semua pulau, terutama Sumatra, Kalimantan dan Papua. Spesies pohon rawa misalnya adalah [[Palaquium leiocarpum|nyatoh]] (''Palaquium leiocarpum''), [[Koompassia|kempas]] (''Koompassia'' spp), dan [[Gonystylus|ramin]] (''Gonystylus'' spp).
=== Berdasarkan pemanfaatan lahan ===
Baris 153 ⟶ 161:
Luas Penetapan Kawasan Hutan oleh Departemen Kehutanan
Tahun
1950
1992
2003
2005
Berdasarkan hasil penafsiran citra satelit, kawasan hutan Indonesia yang mencapai 93,92 juta [[hektar]] pada [[2005]] itu dapat dirinci pemanfaatannya sebagai berikut:
#
#
#
#
#
#
#
Lahan hutan terluas ada di Papua (32,36 juta ha), diikuti berturut-turut oleh Kalimantan (28,23 juta ha), Sumatra (14,65 juta ha), Sulawesi (8,87 juta ha), Maluku dan Maluku Utara (4,02 juta ha), Jawa (3,09 juta ha), serta Bali dan Nusa Tenggara (2,7 juta ha).
<gallery>
Berkas:Forest Slurup B.JPG|Salah satu jalan setapak untuk memasuki hutan Slurup, [[Kabupaten Kediri]]
Berkas:Mount Arjuna A.JPG|Hutan di lereng [[gunung Arjuna]] dengan latar belakang puncak Mahameru
</gallery>
==
Jasa ekosistem hutan atau jasa lingkungan adalah manfaat yang diperoleh makhluk hidup dari hutan. Klasifikasi jasa lingkungan berdasarkan manfaat yang diperoleh manusia yaitu, jasa penyediaan produk yang dihasilkan [[ekosistem]] (sumber air dan makanan), jasa pengelolaan (ipengaturan iklim mikro,pencegahan banjir, penyimpanan cadangan [[karbon]] dan penyediaan habitat [[flora]] dan [[fauna]]), jasa nilai budaya (edukasi, ekowisata, rekreasi), dan jasa pendukung untuk memproduksi seluruh jasa ekosistem (fungsi hidrologi).
Dalam bahasa-bahasa di Indonesia, pengertian hutan juga merujuk kepada aneka hal yang bersifat liar (''wild''), tumbuh sendiri atau tidak dipelihara (''natural''), atau untuk menekankan sifat-sifat liar dari sesuatu. Nama-nama hewan yang diimbuhi dengan kata ‘hutan’ menunjukkan pengertian tersebut, misalnya [[anjing hutan]], [[ayam hutan]], [[babi hutan]], [[kambing hutan]], dll.
|