Zaid bin Arqam: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Halaman Baru: Zaid bin Arqam Tag: |
|||
(15 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Noref-bio}}{{Infobox orang}}
Zaid bin Arqam adalah sahabat Rasulullah SAW dari kalangan Anshar yang telah memeluk Islam ketika masih anak-anak. Ketika terjadi perang Uhud, ia bergabung dengan pasukan muslim yang siap berangkat, tetapi keberadaannya diketahui oleh Rasulullah dan beliau memulangkannya, karena ia masih sangat muda. Ia sangat sedih dengan larangan Rasulullah ini. ▼
'''Zaid bin Arqam''' ([[bahasa Arab]]: زيد بن أرقم) adalah seorang sahabat Nabi Muhammad. Ia berasal dari suku Khazraj dan berasal dari Madinah. Ziad wafat pada tahun 66 Hijriah.<ref>{{Cite book|last=Ibn Hajr, 2|title=Tahdhib al-Tahdhib|pages=235|url-status=live}}</ref>
Pada tahun 5 hijriah Zaid mengikuti peperangan Bani Musthaliq. Usai peperangan, ketika masih menetap di Muraisi, sempat terjadi ketegangan antara kaum Muhajirin dan Anshar, yang dipicu oleh persenggolan ketika mengambil air di mata air, antara Jahjah al Ghifary, orang upahan Umar bin Khaththab, dan Sinan bin Wabar al Juhanny, salah seorang sahabat Anshar. Perselisihan ini sendiri sebenarnya telah bisa didamaikan Rasulullah SAW. Tetapi tokoh munafiq, Abdullah bin Ubay mengomentari peristiwa itu, ia berkata kepada kaumnya, "Inilah yang kalian lakukan, andaikata kalian tidak memberikan harta kalian kepada mereka, tentu mereka akan berpindah ke tempat lain. Demi Allah, jika kita telah kembali ke Madinah, maka penduduknya yang mulia akan benar-benar mengusir penduduknya yang hina."▼
▲Zaid bin Arqam adalah sahabat [[Rasulullah
Zaid bin Arqam, yang memang satu kabilah dengan tokoh munafik itu, begitu mendengar ucapan Abdullah bin Ubay ini merasa tidak senang, ia menyampaikan hal itu kepada pamannya, dan pamannya mengabarkannya kepada Nabi SAW. Umar bin Khaththab yang saat itu bersama Rasulullah SAW, meminta beliau agar menyuruh Abbad bin Bisyr RA membunuh tokoh munafik ini, tetapi beliau tidak mengijinkannya.▼
== Sebuah peristiwa ==
Setelah Abdullah bin Ubay mengetahui bahwa Nabi SAW telah mendengar ucapannya ini, segera saja ia menemui beliau dan bersumpah atas nama Allah, bahwa ia tidak mengatakan seperti apa yang disampaikan Zaid. Abdullah bin Ubay adalah salah satu tokoh masyarakat Madinah, dan Zaid bin Arqam hanya seorang pemuda remaja. Karena itu ada sebagian sahabat Anshar yang lebih mempercayai ucapan tokoh munafik itu daripada Zaid. Ia berkata, "Boleh jadi ia (Zaid bin Arqam) hanya menduga-duga saja tentang apa yang dikatakan Abdullah bin Ubay."▼
▲Pada tahun [[5 Hijriah|5 hijriah]] Zaid mengikuti peperangan [[Bani Musthaliq]]. Usai peperangan, ketika masih menetap di [[Muraisi]], sempat terjadi ketegangan antara kaum [[Muhajirin]] dan [[Anshar]], yang dipicu oleh persenggolan ketika mengambil air di mata air, antara [[Jahjah al Ghifary]], orang upahan [[Umar bin
▲Zaid bin Arqam, yang memang satu kabilah dengan tokoh munafik itu, begitu mendengar ucapan Abdullah bin Ubay ini merasa tidak senang, ia menyampaikan hal itu kepada pamannya, dan pamannya mengabarkannya kepada
Zaid menjadi sedih dengan perkembangan yang terjadi, apa yang dilaporkannya kepada Nabi SAW seolah-olah hanya dugaan dan rekaannya semata. Apalagi Rasulullah SAW sepertinya bisa menerima sumpah yang diucapkan Abdullah bin Ubay. Bagaimanapun juga dirinya masih anak-anak, dan tidak memiliki ketenaran dan kekuasaan seperti halnya Abdullah bin Ubay.▼
▲Setelah Abdullah bin Ubay mengetahui bahwa Nabi
Dalam beberapa hari berikutnya Zaid bin Arqam mengurung diri di rumah, tidak menghadiri majelis Rasulullah SAW seperti biasanya. Pamannya sampai berkata, "Aku tidak bermaksud agar Rasulullah SAW membencimu dan tidak mempercayaimu lagi!"▼
▲Zaid menjadi sedih dengan perkembangan yang terjadi, apa yang dilaporkannya kepada Nabi
Beberapa waktu kemudian, Allah SWT menurunkan Surah Al Munafiqun ayat 1, yang isinya mengabarkan kedustaan yang dilakukan oleh orang-orang munafiq, khususnya Abdullah bin Ubay. Nabi SAW mendatangi Zaid bin Arqam dan beliau membacakan wahyu yang baru beliau terima, kemudian beliau bersabda, "Wahai Zaid, Sesungguhnya Allah telah membenarkanmu!"▼
▲Dalam beberapa hari berikutnya Zaid bin Arqam mengurung diri di rumah<ref>{{Cite web|title=63. Munafiqoon|url=https://www.iium.edu.my/deed/quran/intro/i063.html|website=www.iium.edu.my|access-date=2023-05-29}}</ref>, tidak menghadiri majelis Rasulullah
▲Beberapa waktu kemudian, Allah
== Lihat juga ==
* [[Abdullah bin Ubay]]
* [[Surah Al-Munafiqun]] (ayat 1)
* Kaum [[Muhajirin]]
* Kaum [[Anshar]]
== Referensi ==
[[Kategori:Islam]]
[[Kategori:Sahabat Nabi]]
|