Ibnu Tumart: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Text added & edited
 
Manggadua (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(7 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 3:
|name =Muhammad Ibnu Tumart
|image = Abu Yaqub Yusef Coin.png
|caption = Koin yang dicetak pada masa pemerintahan [[Abu Yaqub Yusuf]], tulisan pada baris terakhir di koin sebelah kanan berbunyi: ''al-Mahdi Imam al-UmmaUmmah''<ref>Full inscription in Arabic: {{lang|ar|بسم ااالله الرحمان الرحيم لا إله إلا الله محمد رسول الله المهدي إمام الأمة}}</ref>
|title =Imam al-UmmaUmmah<br />{{lang|ar|إمام الأمة}}
|birth_name =
|birth_date =1080
|birth_place =Igiliz, Sous, [[Dinasti Almoravid|KekaisaranKesultanan AlmoravidMurabithun]]
|death_date =sekitar 1128–1130
|death_place =Tinmel, [[Pegunungan Atlas]], [[Dinasti Almohad|KekaisaranKesultanan AlmohadMuwahhidun]]
|death_cause =
|resting_place =Masjid Tinmel<ref> makamnya dihancurkan seorang letnan dari [[Dinasti Marinid]]</ref>
Baris 17:
|denomination =[[Sunni]]
|jurisprudence = [[Zahiri]]
|creed = [[AshAsy'ariariyah]]<ref>{{cite book|last=Spevack|first=Aaron|title=The Archetypal Sunni Scholar: Law, Theology, and Mysticism in the Synthesis of Al-Bajuri |origyear=2010|publisher=State University of New York Press|date=2014|isbn=143845371X|page=44}}</ref>
 
|movement = Almohad
|disciple_of =[[AtAth-TurtushiThurthusyi]]
|awards =
|influences = [[Ibn Hazm]], [[atath-TurtushiThurthusyi]], [[al-Ghazali]]
|influenced = [[HafsidDinasti Hafsiyun]]s
}}
'''AbuIbnu AbdTumart''' Allah(nama lengkap: '''Abu Abdullah Muhammad Ibnu Tumart''', ([[bahasa Berber]]: ''Amghar ibn Tumert'', {{lang-ar|أبو عبد الله محمد ابن تومرت}}, sekitar 1080–1130 atau 1128 M),<ref>{{citeCite book |script-last=Zaghrut|first=Fathi|title=ar:Tragedi-Tragedi تاريخBesar ابنdalam خلدونSejarah Islam: ديوانRuntuhnya المبتدأBaghdad, وAndalusia, الخبرTurki فيUtsmani تاريخdan العربBaitul وMaqdis|location=Jakarta البربرTimur|publisher=Pustaka وAl-Kautsar|isbn=978-979-592-979-6|editor-last=Artawijaya|pages=605|translator-last=Irham, منM., عاصرهمdan منSupar, ذويM.|url-status=live}}</ref> الشأنadalah الأكبرseorang sarjana muslim [[Berber]], guru, dan pemimpin politik yang berasal dari selatan [[Maroko]].
|last= Ibn Khaldun
|first=Abderahman
|authorlink=Ibn Khaldun
|year=1377
|publisher= {{lang|ar|دار الفكر}}
| volume=6
|page=305
}}</ref>), adalah seorang sarjana muslim [[Berber]], guru, dan pemimpin politik, yang berasal dari selatan [[Maroko]].
 
Dia mendirikan dan bertugas sebagai pemimpin militer spiritual pertama [[Muwahhidun|Dinasti AlmohadMuwahhidun]], sebuah gerakan reformasi puritan yang diluncurkan oleh kaum [[MasmudaBerber]] [[BerberMasmuda]] dari [[Pegunungan Atlas]]. Ibnu Tumart melakukan pemberontakan terbuka terhadap [[Dinasti AlmoravidMurabithun]] yang berkuasa pada tahun 1120-an. Setelah kematiannya, para pengikutnya yaitu para AlmohadMuwahhidun, pergi untukterus menaklukkan sebagian besar Afrika Utara dan sebagian dari [[Spanyol]].
 
== Masa hidup ==
 
=== Nasab ===
Ibnu Tumart memiliki nama lengkap Abu Abdillah Muhammad bin Abdillah Abdulrahman Al-Maghribi al-Susi. Tahun kelahirannya diperkirakan antara tahun 469 [[Kalender Hijriah|Hijriah]] hingga 474 Hijriah. Tempat lahirnya adalah di [[Maghribi]].<ref name=":02">{{Cite news|last=al-Akiti|first=Ayman|date=6 Juli 2021|title=Ketokohan al-Imam Ibn Tumart|url=http://irep.iium.edu.my/90675/7/90675_Ketokohan%20al-Imam%20Ibn%20Tumart.pdf|work=Utusan Malaysia|page=22|access-date=1 Agustus 2022}}</ref> Kabilah Ibnu Tumart adalah Kabilah Mashmudah Barbar. Ia adalah cucu dari keluarga [[Alawiyyin]] dari jalur Adarisah. Keluarganya menyatu sebagai Kabilah Mashmudah Barbar setelah keruntuhan Dinasti Adarisah. Ia merupakan keturunan [[bangsa Arab]], namun memiliki tradisi bangsa Barbar.{{Sfn|Tim Riset dan Studi Islam Mesir|2020|p=399}}
 
=== Pendidikan ===
Pada masa kecilnya, Ibnu Tumart belajar di madrasah lokal bernama Kuttab. Ia memulai pendidikannya dengan membaca dan menghafal [[Al-Qur'an]]. Ia kemudian melanjutkan pendidikannya ke [[Timur Tengah]] pada akhir abad ke-5 Hijriah. Perantauannya ini berkaitan dengan posisi Timur Tengah sebagai pusat Islam dengan keberadaan [[Makkah]] dan Madinah.<ref name=":02" />
 
Ibnu Tumart juga pernah belajar di kota Bagdad. Di kota ini, ia belajar dari beberapa guru. Guru-gurunya yaitu [[Al-Ghazali|Imam Al-Ghazali,]] Abu Bakar Al-Shashi, dan Abu Abdillah Al-Hadrami. Ibnu Tumart juga menuntuk ilmu pada ulama lain di kota Bagdad. Setelah menuntut ilmu, ia pulang ke Maghribi.<ref name=":02" /> Saat pulang, ia singgah di Iskandariyah dan menghadiri majelis ilmu Abu Bakar Al-Thurtushi. Setelah belaajr, ia kembali ke Maghribi.{{Sfn|Tim Riset dan Studi Islam Mesir|2020|p=400}}
 
=== Kematian ===
Berdasarkan perkiraan tahun lahirnya, Ibnu Tumart diperkirakan hidup hingga berusia 50 sampai 55 tahun. Ia wafat pada hari Rabu tanggal 13 Ramadan 524 H atau 1129 M. Berita mengenai wafatnya Ibnu Tumart baru diungkapkan pada tahun 529 Hijriah. Alasannya adalah menunggu muridnya yang bernama [[Abdul Mukmin]] menjadi Sultan Muwahiddin yang pertama.<ref name=":02" />
 
== Dinasti Muwahhidun ==
 
=== Awal pendirian ===
Sekembalinya dari menuntut [[Ilmu]], Ibnu Tumart memperoleh pengaruh yang besar di Maghribi. Ia akhirnya diundang oleh Khalifah Dinasti Muraabithun, Ali bin Tasyifin. Khalifah mengajak Ibnu Tumart berdebat dengan para ulama. Ibnu Tumart memenangkan perdebatan tersebut. Hasutan dari para penasehat kerajaan kepada Ali bin Tasyifin membuat Ibnu Tumart diusir dari wilayah Dinasti Murabhitun.{{Sfn|Tim Riset dan Studi Islam Mesir|2020|p=400}}
 
Ibnu Tumart kemudian pergi menuju ke Aghmat dan Al-Jabal. Di kedua tempat ini, ia memperoleh pengikut setelah mengisahkan mengenai Al-Mahdi. Ia kemudian memperoleh 10 orang pengikut dan seorang pendukung bernama Ali Mukmin. Mereka melakukan baiat kepada Ibnu Tumart dan memberinya gelar Al-Mahdi Al-Muntazhar. Setelah itu, pengikutnya bertambah banyak dan mulai mengancam kedudukan Dinasti [[Murabithun|Murabhitun]].{{Sfn|Tim Riset dan Studi Islam Mesir|2020|p=400}}
 
Ibnu Tumart kemudian mendirikan [[Muwahhidun|Dinasti Muwahhidun]].<ref>{{Cite book|last=Zaghrut|first=Fathi|title=Tragedi-Tragedi Besar dalam Sejarah Islam: Runtuhnya Baghdad, Andalusia, Turki Utsmani dan Baitul Maqdis|location=Jakarta Timur|publisher=Pustaka Al-Kautsar|isbn=978-979-592-979-6|editor-last=Artawijaya|pages=605|translator-last=Irham, M., dan Supar, M.|url-status=live}}</ref> Awalnya. Muwahhidun hanya didirikan sebagai gerakan reformasi keagamaan yang menentang pemikiran Dinasti Murabithun.<ref>{{Cite book|last=Subarman|first=Munir|date=2015|url=https://www.google.co.id/books/edition/Sejarah_Kelahiran_Perkembangan_dan_Masa/4X6ODwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Ibnu+Tumart&pg=PA218&printsec=frontcover|title=Sejarah Kelahiran, Perkembangan dan Masa Keemasan Peradaban Islam|location=Sleman|publisher=Deepublish|isbn=978-602-280-205-1|pages=218|url-status=live}}</ref> Ia mendasarkan pendirian dinastinya pada literalisme Ibnu Hazm. Ia melakukan rekonstruksi terhadap pemikiran epistemologinya.{{Sfn|Al-Jabiri|2019|p=96}} Dinasti Muwahhidun yang didirikan oleh Ibnu Tumart hanya mencakup wilayah Afrika Utara yang sebelumnya dikuasai oleh Dinasti Murabithun.<ref>{{Cite book|last=Qoyum, A., dkk.|date=2021|url=https://knks.go.id/storage/upload/1627876504-Sejarah%20Pemikiran%20Ekonomi%20Islam%2030072021.pdf|title=Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam|location=Jakarta|publisher=Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah, Bank Indonesia|isbn=978-602-60042-8-4|pages=292|url-status=live}}</ref>
 
Ad Dzahabi menulis dalam siyar alam an nubala :
 
"Alyasa’ bin Hazm berkata, “Ibnu Tumart menamakan kelompok Al Murabithun sebagai Al Mujassimun. Penduduk Magribi hanya beragama dengan menyucikan Allah dari sifat yang tidak wajib bagi-Nya, menetapkan sifat yang wajib bagi-Nya dan tidak membahas sesuatu yang tidak dapat dipahami oleh akal.” Hingga Alyasa’ berkata, “Lalu Ibnu Tumart mengafirkan mereka kerana tidak tahu makna aradh (zat sifat) dan jauhar. Barangsiapa yang tidak tahu keduanya, maka dia tidak tahu antara makhluk dan Pencipta (Al Khaliq). Barangsiapa tidak hijrah dan berperang bersamanya, maka halal darahnya kerana marahnya Ibnu Tumart adalah kerana Allah.”
 
Pada 1125M, serangan Tentera Muwahhidun gagal daalam serangannya keatas Magribi. Kemudian pada tahun 1129M, dengan kekuatan 40,000 dibawakn panglima Abu Muhammad Al-Basyir Al-Wansyarisi, Kaum Asya’irah ini melancarkan perang yang disebut “Perang Buhairah”, tetapi mereka sekali lagi tewas.
 
Siri peperangan antara pemberontak dengan Kerajaan Murabitun berlanjutan sehinggalah pada tahun 1145 M menyaksikan jatuhnya Andalusia kepada kaum pemberontak ini. Selang beberapa tahun iaitu tepatnya pada 1147 M, seluruh kerajaan Murabitun tewas dan hancur. Dalam satu siri serangan Ibnu Tumart membunuh 70 ribu orang muslim yang tidak menjadi pengikut beliau.
 
== Pemikiran-pemikiran ==
 
=== Literalisme Ibnu Hazm ===
Pemikiran-pemikiran Ibnu Tumart terpengaruh oleh pendapat-pendapat [[Ibnu Hazm]].{{Sfn|Tim Riset dan Studi Islam Mesir|2020|p=399-400}} Ibnu Tumart melakukan penukilan langsung terhadap mazhab pemikiran Ibnu Hazm. Pemikirannya berkaitan dengan literalisme. Ia melakukan perubahan dan pembaruan dengan mengajak sahabatnya yang telah pensiun dari jabatan pemerintahan.{{Sfn|Al-Jabiri|2019|p=91}}
 
Ibnu Tumart menggunakan ideologi modern-revolusioner dari Ibnu Hazm untuk membentuk gerakan politik revolusioner. Ia memimpin gerakan ini di daerah [[Maroko|Maghrib]] untuk menentang kekuasaan Dinasti Murabithun.{{Sfn|Al-Jabiri|2019|p=94}} Mazhab yang dianut oleh Dinasti Murabithun adalah [[Mazhab Maliki]]. Sistem manajemen dan politik Dinasti Murabithun dipengaruhi oleh para fukaha Mazhab Maliki. Para fukaha ini memaksakan taklid sehingga membatasi kebebasan berpikir.{{Sfn|Al-Jabiri|2019|p=95}}
 
Di daerah Maghrib pengaruh para fukaha dalam memusatkan taklid telah mencapai bidang fikih dan akidah. Ibnu Tumart meyakini bahwa perilaku para fukaha ini merupakan bentuk penyimpangan agama. Ia kemudian membuat sebuah alat perlawanan secara agama dengan menyebarkan doktrin [[amar makruf nahi mungkar]]. Selain itu, ia membuat doktrin ideologi yaitu peninggalan taklid dan kembali kepada dasar-dasar agama.{{Sfn|Al-Jabiri|2019|p=95-96}}
 
=== Mazhab Asy'ariyah ===
Ibnu Tumart merupakan pelopor mazhab [[Asy'ariyah]] di [[Afrika]] khususnya di Maroko dan Andalusia. Ia memperoleh pengetahuan ini dari Al-Ghazali ketika belajar darinya pada tahun 1091 M di Bagdad. Melalui pemahaman ini, Ibnu Tumart mengakhiri kekuasaan Dinasti Murabithun dan mendirikan Dinasti Muwahhidun. Dinasti Murabithun saat itu menganut paham [[antropomorfisme]]. Pahamnya dilanjutkan oleh penerusnya yaitu [[Abdul Mukmin]].<ref>{{Cite book|last=Nurdin, M. A., dkk.|date=2012|url=https://books.google.co.id/books?id=E8l8EAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA133&dq=Ibnu+Tumart&hl=id&source=newbks_fb&redir_esc=y#v=onepage&q=Ibnu%20Tumart&f=false|title=Sejarah Pemikiran Islam|location=Jakarta|publisher=AMZAH|isbn=978-602-8689-52-6|editor-last=Nurdin, M. A., dan Abbas. A. F.|pages=133|url-status=live}}</ref>
 
== Pengajaran ==
Ibnu Tumart memberikan beberapa pelajaran bagi para murid-muridnya. Ia mengajarkan para muridnya untuk bersikap sederhana, rendah diri dan tidak berfoya-foya. Ia menganjurkan muridnya untuk memakai pakaian yang tidak glamor dan berharga murah. Ibnu Tumart juga mengajarkan rakyat yang menganggap remeh akhlak mulia melalui adab dan sikap tegas. Ia juga menganjurkan pernikahan lintas kabilah. Tujuannya untuk menghindari [[rasisme]] dan membanggakan kabilah sendiri. Ibnu Tumart juga memberikan pendidikan Islam kepada rakyat Barbar dengan mendirikan madrasah.<ref name=":02" />
 
Kepada para pelajarnya, Ibnu Tumart mewajibkan pembacaan kitab Al-Murshidah. Kitab ini dibaca untuk memperkuat keyakinan terhadap [[Suni|ahlus sunnah wal jamaah]]. Ibnu Tumart juga membuat tradisi membaca Al-Qur'an bernama Hizb Ratib. Al-Qur'an dibaca sebanyak 2 hizb atau 1 juz dalam sehari secara berjamaah. 1 hizb dibaca pada pagi hari setelah [[Salat Subuh]] dan 1 hizb dibaca setelah [[Salat Magrib]]. Tradisi ini masih diamalkan oleh penduduka Maroko.<ref name=":02" />
 
== Karya tulis ==
Ibnu Tumart merupakan salah satu [[ulama]] yang menulis banyak kitab. Isi kitab-kitabnya mengenai [[Ahlus Sunnah Wal Jamaah|Ahlus Sunnah wal Jamaah]]. Kitab-kitab karangannya kemudian menjadi salah satu bahan pengajaran oleh [[Ibnu Asakir]].<ref>{{Cite journal|last=Suharto|first=Yusuf|date=2014|title=Keagungan Ahlussunnah wal Jama'ah dan Bantahan Terhadap Mujassimah|url=https://www.google.co.id/books/edition/Membongkar_Wahabi_Salafi/OFnwDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Ibnu+Tumart&pg=PA32&printsec=frontcover|journal=Tebuireng: Media Pendidikan dan Keagamaan|volume=35|pages=32}}</ref>
 
=== ''Kitabun A'azzu-ma Yuthlabu'' ===
''Kitabun A'azzu-ma Yuthlabu'' merupakan kumpulan tulisan dari Ibnu Tumart. Tulisan-tulisan ini kemudian disatukan oleh penerusnya sebagai khalifah Dinasti Muwahhidun, Abdul Mukmin. Isi buku ini adalah kumpulan hadis dan catatan yang menjadi kerangka ideologis dan dasar pemikiran teoretis Ibnu Tumart mengenai [[reformasi]].{{Sfn|Al-Jabiri|2019|p=97}}
 
''Kitabun A'azzu-ma Yuthlabu'' menjelaskan metode pemikiran dan penelitian mengenai perkara akidah dan syariat Islam. Prinsip dasar dari bukunya ini adalah tidak ada kaidah jalan tengah dalam penafian dan penetapan akidah dan syariat. Ibnu Tumart menolak prinsip penganalogian hal yang tampak dan hal yang tidak tampak dalam memperoleh pengetahuan. Ia menolak pemikiran [[kalam]], filsafat dan fikih dalam tradisi Arab.{{Sfn|Al-Jabiri|2019|p=97}}
 
== Pengaruh terhadap ilmu ==
 
=== Pengembangan filsafat Yunani Kuno ===
Wilayah Dinasti Muwahhidun mengalami perubahan kondisi intelektual setelah Ibnu Tumart berkuasa menggantikan Dinasti Murabithun. Ia memberikan keleluasaan dalam mempelajari ilmu filsafat khususnya [[Filsafat Yunani kuno|filsafat Yunani Kuno]]. Kondisi ini membuat penafsiran-penafsiran atas teks Yunani Kuno dapat dilakukan oleh Ibnu Rusyd selama menjabat sebagai qadi Dinasti Muwahhidun. Karya-karya yang ditafsirkan adalah karya Aristoteles.<ref>{{Cite book|last=Ryadi|first=Agustinus|date=2013|url=http://repository.wima.ac.id/id/eprint/21704/1/KESADARAN%20AKAN%20IMMORTALITAS%20JIWA%20cetak%20.pdf|title=Kesadaran Akan Immortalitas Jiwa Sebagai Dasar Etika: Pengantar Filsafat di dalam Islam|location=Sidoarjo|publisher=Zifatama Publishing|isbn=978-602-17546-8-9|pages=51|url-status=live}}</ref>
 
=== Mengurangi pengaruh Mazhab Maliki ===
Ibnu Tumart memberikan anjuran kepada [[masyarakat]] di Dinasti Muwahhidun untuk merujuk langsung kepada Al-Qur'an dan hadis. Perujukan ini dilakukan dalam persoalan fikih. Ibnu Tumart juga mulai mengurangi praktik penyelesaian masalah fikih melalui Mazhab Maliki. Pemikirannya ini bertahan dan berkembang pesat pada masa pemerintahan Ya'qub al-Manshur.<ref>{{Cite book|last=Wijaya|first=Aksin|date=2021|url=https://www.google.co.id/books/edition/Menafsir_Kalam_Tuhan/FykSEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Ibnu+Tumart&pg=PA238&printsec=frontcover|title=Menaksir Kalam Tuhan|location=Yogyakarta|publisher=IRCiSoD|isbn=978-623-6699-20-1|pages=238|url-status=live}}</ref>
 
== Referensi ==
 
{{reflist}}
=== Catatan kaki ===
<references />
 
=== Daftar pustaka ===
 
* {{Cite book|last=Al-Jabiri|first=Muhammad Abed|date=2019|url=http://repository.iainponorogo.ac.id/528/2/kritik%20wacana%20teologi%20islam%20%28full%20teks%29.pdf|title=Kritik Wacana Teologi Islam|location=Yogyakarta|publisher=IRCiSoD|isbn=978-623-7378-06-8|translator-last=Wijaya|translator-first=Aksin|ref={{sfnref|Al-Jabiri|2019}}|url-status=live}}
 
* {{Cite book|last=Tim Riset dan Studi Islam Mesir|date=2020|url=https://www.google.co.id/books/edition/Ensiklopedi_Sejarah_Islam/YfDbDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Muwahhidun&pg=PA401&printsec=frontcover|title=Ensiklopedia Sejarah Islam: Dari Masa Kenabian, Daulah Mamluk, Imperium Mongol Muslim, Negara Utsmani, Muslim Asia Tenggara, Muslim Afrika|location=Jakarta Timur|publisher=Pustaka Al-Kautsar|isbn=978-979-592-835-5|editor-last=Artawijaya dan Hasmand, F.|translator-last=Taufik, M., dkk.|ref={{sfnref|Tim Riset dan Studi Islam Mesir|2020}}|url-status=live}}
 
[[Kategori:Dinasti Almohad]]