Stasiun Karangantu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Andra Radithya (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
k (via JWB)
 
(16 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 12:
| kecamatan kota = Kasemen
| kelurahan kota = Banten
| kodepos = 4219142144
| operator = [[KAI Commuter]]
| class = III/kecil
| nomor = 0111
| callsign = KARANG
| letak = km 121+621 lintas [[Stasiun Angke''{{slk|Angke]]KAI|Batavia (Bataviasche Oosterspoorweg Maatschappij)}}''–[[Stasiun Tanah Abang|Tanah Abang]]–<br>[[Stasiun Rangkasbitung|Rangkasbitung]]–[[Stasiun Merak|Merak]]
| original = Staatsspoorwegen
| line = [[Kereta api lokalCommuter Line Merak|LokalCommuter Line Merak]]
| ticketting = Sistem tiket daring, hanya melayani penjualan langsung untuk [[Kereta api Lokal Merak|KA Lokal Merak]].
| services = {{adjacent stations|system=KRL Jabodetabek|right=Tonjong Baru|line=Lokal Merak|note-mid=Merak–Rangkasbitung, p.p.|left=Serang}}
Baris 29:
| symbol = KAI
}}
'''Stasiun Karangantu (KRA)''' (atau dikenal sebagai '''Stasiun Banten Lama''') merupakan [[stasiun kereta api]] kelas III/kecil yang terletak di [[Banten, Kasemen, Serang|Kelurahan Banten]], [[Kasemen, Serang|Kecamatan Kasemen]], [[Kota Serang]], [[Banten]]. Stasiun yang terletak pada ketinggian +4 m ini berada di kawasan [[Banten Lama]] dan termasuk dalam [[Daerah Operasi I Jakarta]]. Hanya ada satu kereta api yang melayani angkutan penumpang di stasiun ini, yaitu [[Kereta api LokalCommuter Line Merak|KA LokalCommuter Line Merak]].
 
== Sejarah ==
Agar mobilitas penumpang dari [[Batavia]] hingga kawasan [[Banten]] semakin lancar, maka pada tahun 1890-an perusahaan [[Staatsspoorwegen]] (SS) berencana membangun sebuah jalur kereta api yang menghubungkan daerah [[Stasiun Duri|Duri]] hingga daerah [[Stasiun Serang|Serang]], melalui daerah [[Stasiun Tangerang|Tangerang]] dan [[Cikande, Jayanti, Tangerang|Cikande]].<ref name=":02">{{Cite book|last=Anne Reitsma|first=Steven|date=1916|title=Indische Spoorweg-Politiek|location=Batavia|publisher=Landsdrukkerij|url-status=live}}</ref>
Jalur kereta api dari [[Stasiun Rangkasbitung]] diteruskan pembangunannya oleh [[Staatsspoorwegen]] (SS) hingga ke daerah [[Stasiun Serang|Serang]] pada 1 Juli 1900,<ref>{{Cite book|last=Staatsspoorwegen|first=|year=1921–1932|title=Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië 1921-1932|location=Batavia|publisher=Burgerlijke Openbare Werken|isbn=|pages=}}</ref> yang kemudian dilanjutkan kembali hingga ke dekat Pelabuhan [[Stasiun Anyer Kidul|Anyer Kidul]] pada 1 Desember 1900 (termasuk membuka Stasiun Karangantoe). Pada 1 Desember 1914, dibuat sebuah jalur [[Percabangan (kereta api)|percabangan]] yang mengarah ke daerah Merak untuk mengakomodasi [[Pelabuhan Merak]] yang lebih dekat untuk menyebrang ke [[Lampung]].<ref>{{Cite web|title=ZWP - Haltestempels Ned.Indië|url=http://studiegroep-zwp.nl/halten/Halte-13-Trajecten1.htm|website=studiegroep-zwp.nl|access-date=2022-10-22}}</ref>
 
Proyek jalur pun sudah dikerjakan. Di tengah jalannya pembangunan, rencana trase jalur ini akhirnya dibatalkan dan diubah menjadi melalui daerah [[Parung Panjang, Bogor|Parung Panjang]] hingga ke [[Rangkasbitung, Lebak|Rangkasbitung]],<ref name=":02" /> jalur ini selesai pada 1 Oktober 1899.<ref>{{cite book|last=Oegema|first=J.J.G.|year=1982|title=De Stoomtractie op Java en Sumatra|place=Antwerpen|publisher=Kluwer Technische Boeken B.V.}}</ref> Trase jalur kereta api pertama yang sudah terlanjur dibangun pun dicukupkan pembangunannya hanya sampai di daerah Tangerang saja, dan diresmikan sebagai [[Jalur kereta api Tangerang–Duri|jalur kereta api Tangerang-Duri]] yang berstatus sebagai [[Percabangan (kereta api)|jalur cabang]]. Jalur ini selesai dibangun pada 2 Januari 1899.<ref>{{Cite book|last=Anne Reitsma|first=Steven|date=1928|title=Korte Geschiesdenis der Nederlands-Indische Staatsspoor- en Tramwegen|location=Weltevreden|publisher=G. KOLLF & Co|url-status=live}}</ref>
 
Jalur kereta api dari [[Stasiun Rangkasbitung]] diteruskan pembangunannya oleh [[Staatsspoorwegen]] (SS) hingga ke daerah [[Stasiun Serang|Serang]] pada 1 Juli 1900,<ref>{{Cite book|last=Staatsspoorwegen|first=|year=1921–1932|title=Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië 1921-1932|location=Batavia|publisher=Burgerlijke Openbare Werken|isbn=|pages=}}</ref> yang kemudian dilanjutkan kembali hingga ke dekat Pelabuhan [[Stasiun Anyer Kidul|Anyer Kidul]] pada 1 Desember 1900 (termasuk membuka Stasiun Karangantoe).<ref name=":0">{{Cite book|date=1901|title=Spoor- & Tramgids van Nederlandsch-Indie|location=Semarang|publisher=Semarang-Drukkerij en Boekhandel|pages=10|url-status=live}}</ref> Pada 1 Desember 1914, dibuat sebuah jalur [[Percabangan (kereta api)|percabangan]] di [[Stasiun Krenceng]] yang mengarah ke daerah Merak untuk mengakomodasi [[Pelabuhan Merak]] yang lebih dekat untuk menyebrang ke [[Lampung]].<ref>{{Cite web|title=ZWP - Haltestempels Ned.Indië|url=http://studiegroep-zwp.nl/halten/Halte-13-Trajecten1.htm|website=studiegroep-zwp.nl|access-date=2022-10-22}}</ref>
 
Jalur yang menuju ke Anyer Kidul pada awalnya berstatus sebagai jalur utama, sedangkan jalur yang menuju ke Merak berstatus sebagai jalur cabang. Di kemudian waktu, status kedua jalur ini ditukar.
 
Nama Karangantu merujuk sebuah nama daerah. Menurut mitos yang beredar di masyarakat setempat, nama Karangantu merujuk pada seorang Belanda yang membawa guci berisi hantu. Sampai pada suatu ktika, guci tesebut pecah dan hantu yang berada di dalamnya keluar. Sejak saat itulah wilayah tersebut diberi nama Karangantu.<ref>{{Cite web|title=Heritage - Kereta Api Indonesia|url=https://heritage.kai.id/page/Stasiun%20Karangantu|website=heritage.kai.id|access-date=2023-07-22}}</ref>
 
Stasiun ini pada awalnya memiliki tiga jalur, namun kini hanya tersisa 2 jalur karena jalur ketiga telah dibongkar.
 
Dahulu, pada petak antara Stasiun KarangantuKarangantoe dan [[Stasiun Tonjong Baru|Halte Tandjong]] (Tonjong Baru) terdapat [[Halte Banten]],<ref name=":0" /> sedangkan pada petak yang menuju ke [[Stasiun Serang]] terdapat [[Halte KedungcindeKedoeng Tjinde]] (Kedungcinde).<ref name=":0" /> Halte-halte tersebut kini sudah tidak aktif lagi.
 
Stasiun ini berada tidak jauh dari pelabuhan nelayan Karangantu. Penduduk yang tinggal di sekitar stasiun ini kebanyakan adalah [[nelayan]] yang biasa menjemur ikan hasil tangkapannya di sekitaran kompleks stasiun.<ref>{{cite web|url=https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/pelabuhan-karangantu-pelabuhan-besar-banten-lama|title=Pelabuhan Karangantu, Pelabuhan Besar Banten Lama|publisher=IndonesiaKaya.com|accessdate=6 Agustus 2017}}</ref>
 
== Bangunan dan tata letak ==
Stasiun Karangantu hanya memiliki dua jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus. Bangunan stasiun ini yang merupakan peninggalan [[Staatsspoorwegen]] masih dipakai hingga sekarang dan dijadikan sebagai aset [[cagar budaya]].
 
Stasiun ini dilengkapi dengan 2 peron tinggipenumpang untukyang memudahkanberukuran aktivitas naiktinggi dan turunrendah. penumpang, peronPeron tinggi ini dibangun bersamaan dengan proyek ''upgrade''revitalisasi rel KA [[Petak jalan|lintas]] [[Stasiun Rangkasbitung|Rangkasbitung]]-[[Stasiun Merak|Merak]] pada tahun 2021.
Bangunan stasiun ini yang merupakan peninggalan [[Staatsspoorwegen]] masih dipakai hingga sekarang dan dijadikan sebagai aset [[cagar budaya]].
 
Stasiun ini merupakan stasiun terdekat dengan kompleks wisata [[Kota Kuno Banten|Banten Lama]]. Ketika musim ziarah, biasanya akan banyak orang yang turun dan naik di stasiun ini untuk melakukan ziarah. Lokasi Stasiun Karangantu berada di daerah pesisir Pantai Utara Jawa. Di sepanjang barat stasiun terdapat pemukiman warga. Tidak jauh dari stasiun terdapat sebuah benteng yang bernama Benteng Diamant, secara harfiah diamant memiliki arti “intan”. Di sisi utara stasiun, terdapat Pelabuhan Karangantu, sebuah pelabuhan untuk perdagangan umum yang berasosiasi dengan Pasar Karangantu.
Stasiun ini dilengkapi dengan peron tinggi untuk memudahkan aktivitas naik dan turun penumpang, peron tinggi ini dibangun bersamaan dengan proyek ''upgrade'' rel KA [[Petak jalan|lintas]] [[Stasiun Rangkasbitung|Rangkasbitung]]-[[Merak]] pada tahun 2021.
 
Stasiun ini merupakan stasiun terdekat dengan kompleks wisata [[Kota Kuno Banten|Banten Lama]]. Ketika musim ziarah, biasanya akan banyak orang yang turun dan naik di stasiun ini untuk melakukan ziarah.
 
== Layanan kereta api ==
 
=== Lokal ([[Commuter Line]]) ===
{| class="wikitable sortable"
!Nama kereta api
! colspan="2" |Relasi perjalanan
!Tujuan akhir
!Keterangan
|-
| rowspan="2" |{{rint|jakarta|lm}} {{Kereta api|LokalCommuter Line Merak}}
|{{Sta|Merak}}
| rowspan="2" |–
|-
|{{Sta|Rangkasbitung}}
|{{Sta|Merak}}
|–
|}
 
== Galeri ==
<gallery>
Berkas:Stasiun Karangantu 2019.jpg|Bangunan utama Stasiun Karangantu.
Berkas:Peron Karangantu.jpg|Peron tinggi Stasiun Karangantu yang dibangun bersamaan dengan proyek revitalisasi rel KA lintas Rangkasbitung-Merak pada tahun 2021.
Berkas:Jembatan Karangantu.jpg|Sebuah jembatan di ujung emplasemen Stasiun Karangantu.
</gallery>
 
Baris 72 ⟶ 79:
{{reflist}}
 
{{Adjacent stations|system=KAI|line=Merak–Tanah AbangANK-KPB|left=Tonjong Baru|right=Serang}}
{{Stasiun KCI}}
 
{{coord|-6.0390833|106.1619025|display=title}}
 
[[Kategori:Stasiun kereta api di Banten|Karangantu]]