Sutiyoso: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
+ intro dan {{stub}}
Baqotun0023 (bicara | kontrib)
k mengganti dengan foto resmi
 
(254 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan)
Baris 1:
{{Kotak info pemegang jabatan
[[Letjen]] [[TNI]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) Dr. (HC) H. '''Sutiyoso''' (lahir di [[Semarang]] pada [[6 Desember]] [[1944]]) adalah seorang [[politikus]] dan mantan tokoh [[militer]] [[Indonesia]]. Ia adalah Gubernur [[DKI Jakarta]] saat ini, menjabat sejak tahun [[1997]]. Selain itu, ia juga adalah Ketua Umum [[Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia]] sejak tahun [[2004]].
| honorific-prefix =
| name = Sutiyoso
==Sebagai Gubernur==
| image = Sutiyoso_as_Governor_of_Jakarta.jpg
Mulai [[Februari]] [[2006]], ia melarang siapapun yang berada di wilayah DKI merokok di sembarang tempat. Larangan merokok dilakukan di tempat-tempat umum, seperti halte, terminal, dan lain sebagainya.
| caption = Potret resmi, 1997
{{sect-stub}}
| office = Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta
| order = ke-12
| term_start = 6 Oktober 1997
| term_end = 7 Oktober 2007
| 1blankname = [[Daftar Wakil Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Wakil]]
| 1namedata = Abdul Kahfi<br />(1997–2002)<br />[[Djailani]]<br />(1997–2002)<br />[[Harun Al Rasyid]]<br />(1997–1998)<br />[[Budiharjo Sukmadi]]<br />(1998–1999)<br />[[Fauzi Alvie Yasin]]<br />(1999–2002)<br />[[Muhammad Rais]]<br />(1997–1998)<br />[[Budiharjo Sukmadi]]<br />(1998–2002)<br />[[Fauzi Bowo]]<br />(2002–2007)
| predecessor = [[Soerjadi Soedirdja]]
| successor = [[Fauzi Bowo]]
| office1 = Kepala Badan Intelijen Negara
| order1 = ke-16
| term_start1 = 8 Juli 2015
| term_end1 = 9 September 2016
| president1 = [[Joko Widodo]]
| 1blankname1 = Wakil
| 1namedata1 = [[Erfi Triassunu]]<br />(2015)<br />[[Torry Djohar Banguntoro]]<br />(2015–2016)
| predecessor1 = [[Marciano Norman]]
| successor1 = [[Budi Gunawan]]
| office2 = Daftar Panglima Komando Daerah Militer Jayakarta{{!}}Panglima Komando Daerah Militer Jaya
| order2 = ke-13
| term_start2 = 1996
| term_end2 = 1997
| president2 = [[Soeharto]]
| predecessor2 = [[Wiranto]]
| successor2 = [[Sjafrie Sjamsoeddin]]
| birth_date = {{tanggal lahir dan umur|1944|12|6}}
| birth_place = [[Semarang]], [[Jawa Tengah]], Indonesia
| death_date =
| death_place =
| death_cause =
| resting_place =
| allegiance = {{flag|Indonesia}}
| serviceyears = 1968–1997
| rank = [[File:21-TNI Army-LG.svg|25px| ]] [[Letnan Jenderal]] [[TNI]]
| branch = [[Berkas:Insignia of the Indonesian Army.svg|25px]] [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat|TNI Angkatan Darat]]
| unit = [[Infanteri]] ([[Komando Pasukan Khusus|Kopassus]])
| battles = {{bulleted list|[[Operasi Seroja]]|[[Pemberontakan di Aceh]]}}
| awards =
| laterwork =
| party = {{parpolicon|Partai NasDem}}<ref>{{cite news|url=https://nasional.sindonews.com/read/458260/12/tinggalkan-pkpi-sutiyoso-gabung-partai-nasdem-1623902761|title=Tinggalkan PKPI, Sutiyoso Gabung Partai Nasdem|author=Felldy Utama|publisher=Sindonews|date=17 Juni 2021|accessdate=20 Juni 2021|language=id}}</ref>
| otherparty = {{bulleted list|{{parpolicon|Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia}} (2010–2015)<ref>{{cite news|url=https://www.tribunnews.com/nasional/2015/06/30/sutiyoso-saya-sudah-mengundurkan-diri-dari-pkpi|title=Sutiyoso: Saya Sudah Mengundurkan Diri dari PKPI|author=Amriyono Prakoso|publisher=Tribunnews|date=30 Juni 2015|accessdate=20 Juni 2021|language=id}}</ref>}}
| father = Tjitrodihardjo
| mother = Sumini
| spouse = {{marriage|Setyorini|1974}}
| children = {{bulleted list|Yessy Riana Dilliyanti|Renny Yosnita Ariyanti}}
| residence =
| alma_mater = [[Akademi Militer|AKABRI Darat]] (1968)
| occupation = {{hlist|[[Tentara]]|[[politikus]]}}
| religion = [[Islam]]
| signature = Sign Sutiyoso.png
| office3 = Daftar Ketua Umum APPSI{{!}}Ketua umum Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia
| order3 = Ke-1
| successor3 = [[Fauzi Bowo]]<br>(''gubernur DKI Jakarta'')
| term_start3 = 2000
| term_end3 = 2007
| predecessor3 = ''jabatan dibentuk''
}}
[[Letnan Jenderal]] [[TNI]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) '''H. Sutiyoso''', [[Sarjana Hukum|S.H.]] ({{lahirmati|[[Kota Semarang|Semarang]]|6|12|1944}}), adalah [[politikus]] ​​Indonesia dan mantan [[jenderal]] yang menjabat sebagai Kepala [[Badan Intelijen Negara|Badan Intelijen Negara]] sejak Juli 2015 hingga September 2016.<ref>{{cite news|url=http://www.thejakartapost.com/news/2015/06/11/house-works-quick-approval-sutiyoso-new-bin-chief.html|title=House works for quick approval of Sutiyoso as new BIN chief|author=Margareth S. Aritonang and Tama Salim|publisher=The Jakarta Post|date=11 Juni 2015|accessdate=7 Oktober 2015}}</ref><ref>{{cite news|url=http://www.thejakartapost.com/news/2015/06/30/all-parties-approve-sutiyoso-new-bin-chief.html|title=All parties approve Sutiyoso as new BIN chief |author=Dylan Amirio|publisher=The Jakarta Post|date=30 Juni 2015|accessdate=7 Oktober 2015}}</ref><ref>{{cite news|url=http://www.antaranews.com/en/news/99458/sutiyoso-to-modernize-bins-equipment-to-face-future-challenges|title=Sutiyoso to modernize BIN's equipment to face future challenges|author=M. Agung Rajasa|publisher=Antra News|date=8 Juli 2015|accessdate=7 Oktober 2015}}</ref> Dikenal secara informal sebagai ''''Bang Yos'''<nowiki/>', ia juga menjabat sebagai [[Daftar Gubernur Jakarta|gubernur]] [[Jakarta]], ibu kota negara, selama periode politik yang penuh gejolak dari tahun 1997 hingga 2007. Pada masa ini, terdapat total lima presiden di Indonesia ([[Soeharto]], [[B.J. Habibie]], [[Abdurrahman Wahid|Gus Dur Wahid]], [[Megawati]], dan [[Susilo Bambang Yudhoyono|SBY]]). Peralihan antar presiden seringkali disertai dengan banyak gejolak dan gangguan di jalanan Jakarta. Sutiyoso juga menjabat sebagai Ketua Umum [[Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia]] (PBSI) periode 2004–2008.<ref>{{cite news|url=http://www.thejakartapost.com/news/2015/05/06/indonesia-digs-deep-future-badminton-stars.html|title=Indonesia digs deep for future badminton stars|author=Irawaty Wardany|date= 6 Mei 2015|accessdate=7 Oktober 2015}}</ref>
 
Ia terutama dikenal karena karyanya dalam mendukung pengenalan sistem [[TransJakarta]], sebuah sistem [[bus rapid transit]], di Jakarta pada awal tahun 2000.<ref>{{cite news|url=http://www.thejakartapost.com/news/2009/10/07/fewer-cars-more-art-please-jakartans-have-their-say.html|title=Fewer cars, more art, please: Jakartans have their say|author=DIS|publisher=The Jakarta Post|date=7 Oktober 2009|accessdate=7 Oktober 2015}}</ref> Disepakati secara luas bahwa pengaturan transportasi umum yang lebih baik sangat diperlukan di Jakarta sehingga pengenalan sistem TransJakarta dipandang sebagai sebuah inisiatif penting. Namun tidak mudah untuk memastikan bahwa sistem bus TransJakarta berfungsi dengan baik sehingga pengaturan tersebut saat ini{{when|date=Mei 2024}} dianggap memiliki keberhasilan yang beragam.
==Pranala luar==
*{{id}} [http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/s/sutiyoso/biografi/biografi.shtml Profil di Tokoh Indonesia]
 
Sutiyoso mengumumkan dirinya mencalonkan diri sebagai presiden Indonesia pada pemilu 2009 dan 2014 namun gagal mendapatkan dukungan yang cukup untuk memenangkan nominasi tersebut. Ia juga merupakan ketua [[Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia]] antara tahun 2010 dan 2015.
{{indo-bio-stub}}
 
== Pendidikan dan latar belakang ==
[[Kategori:Kelahiran 1944]]
Lahir di Semarang, Sutiyoso merupakan anak ke enam dari delapan bersaudara. Ia adalah putra pasangan Tjitrodihardjo dan Sumini. Setelah tamat [[Sekolah Menengah Atas]] ([[SMA]]) di Semarang pada 1963 dan sempat setahun kuliah di Jurusan Teknik Sipil [[Universitas 17 Agustus 1945 Semarang|Universitas 17 Agustus]], ia masuk [[Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia]] (AKABRI) di [[Magelang]]. Lulus pada 1968, ia berpindah-pindah tugas di kesatuan militer.
[[Kategori:Gubernur Jakarta]]
 
Sutiyoso menikah dengan '''Setyorini''' pada tahun 1974 dan dikaruniai dengan dua orang putri:
* '''Yessy Riana Dilliyanti''', menikah dengan Yogie Sandi Nugraha
* '''Renny Yosnita Ariyanti''', menikah dengan Danindro Anindito
 
== Karier ==
Periode 1988–1992, ia menjabat Asisten Personil, Asisten Operasi, dan Wakil Komandan Jenderal [[Kopassus]]. Sosoknya mulai mencuat saat terpilih sebagai komandan resimen terbaik se-Indonesia ketika menjabat Kepala Staf Kodam Jaya pada 1994. Prestasi yang digenggamnya itu kemudian ikut menghantarkannya pada jabatan Panglima [[Kodam Jaya]]. Semasa menjadi panglima itu, namanya kian dikenal terutama lewat acara ''Coffee Morning''. Lewat acara yang digelar sebulan sekali itu, Sutiyoso berdiskusi dengan sesepuh dan tokoh masyarakat dalam kaitan dengan keamanan ibu kota.
 
Posisinya sebagai panglima, kemudian merentangkan jalan menjadi gubernur. Gaya kepemimpinannya disebut-sebut banyak meniru mantan [[Gubernur Jakarta|Gubernur]] [[Ali Sadikin]].
 
Periode pertama (1997–2002) sebagai Gubernur DKI Jakarta berlanjut pada periode kedua (2002-2007). Jabatan lain yang dipegang oleh Sutiyoso ialah Ketua Umum Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) periode 2004–2008. Ia juga terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum ORARI (Organisasi Amatir Radio Indonesia ) untuk masa bakti 2006–2011.
 
== Sebagai gubernur ==
Pada 15 Januari 2004, ia meluncurkan sistem angkutan massal dengan nama bus [[TransJakarta]] atau lebih populer disebut ''Busway'' sebagai bagian dari sebuah sistem transportasi baru kota. Setelah sukses dengan [[Koridor|Koridor I]], pengangkutan massal dikembangkan ke koridor-koridor berikutnya. Ia juga mencetuskan mengembangkan sisten transportasi kota modern juga segera melibatkan ''[[subway]]'' dan [[monorel]].
 
Keberadaan ''Busway'' mulanya ditentang beberapa pihak terutamanya pengguna kendaraan pribadi karena mengurangi satu jalur jalan. Selain itu, pembangunan halte-halte ''Busway'' juga mengakibatkan sebagian pepohonan yang berada di pembatas jalan ditebang. Di lain pihak, ''Busway'' disambut baik penggunanya karena dianggap lebih nyaman dari angkutan umum sejenis lainnya. Bukan hanya sebagai sarana transportasi perkotaan modern untuk [[angkutan massal]], tetapi juga dapat berfungsi sebagai bus [[pariwisata]] kota. ''Busway'' yang melewati [[Koridor|Koridor II]] menempuh berbagai fasilitas pemerintah pusat terutama sisi barat Kompleks Sekretariat Negara, Jalan MH Thamrin, Monumen Nasional, Kantor Pemerintah DKI Jakarta, bekas Kantor Wakil Presiden Indonesia, Kedutaan Besar Amerika Serikat, dan Stasiun Gambir.
 
Peluncuran [[Koridor|Koridor II]] yang dilakukan pada 15 Januari 2006 bersamaan dengan [[Koridor|Koridor III]] dengan rute [[Harmoni|Kawasan Harmoni]] hingga [[Terimal Kalideres]] ([[Jakarta Barat]]). Koridor II sendiri menempuh rute [[Terminal Pulo Gadung]] hingga [[Harmoni|Kawasan Hamorni]] ([[Jakarta Pusat]]).
 
Mulai 4 Februari 2006, ia melarang siapapun yang berada di wilayah DKI merokok di sembarang tempat. Larangan merokok dilakukan di tempat-tempat umum, seperti [[halte]], [[terminal]], ''[[mall]]'', perkantoran dan lain sebagainya. Meskipun program ini telah diefektifkan sejak 6 April 2006 ternyata masih saja banyak orang yang tidak mengindahkan larang merokok di sembarang tempat itu. Pengawasan yang kurang cermat dan tindakan yang tidak tegas dari aparat serta rendahnya kesadaran masyarakat terhadap bahaya merokok menyebabkan peraturan pemerintah menjadi terhambat untuk direalisasikan.
 
Pada 22 Desember 2006, ia mencoba jalur ''Busway'' [[Koridor|Koridor IV-VII]] yang pengoperasiannya dilaksanakan pada 27 Januari 2007.
 
Setelah merealisasikan pelebaran [[Jalan MH Thamrin]], ia menerapkan pemberlakuan [[Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993]] terutama Pasal 51 ayat 1 tentang peraturan kendaraan bermotor melaju di sebelah kiri. Penertiban pengendara motor harus di jalur kiri diberlakukan sejak 8 Januari 2007 di ruas [[Jalan Gatot Subroto]] hingga [[Cawang|kawasan Cawang]], [[Jalan DI Panjaitan]], [[Jalan MT Haryono]], [[Jalan S Parman]], [[Jalan Perintis Kemerdekaan]], dan [[Jalan Letjen Suprapto]]. Selain di kawasan itu, pemberlakukan sepeda motor melaju di sebelah kiri juga ditetapkan di [[Jalan Margoda]] ([[Depok]]), [[Jalan Sudirman]] ([[Tangerang]]), dan [[Jalan Ahmad Yani]] ([[Bekasi]]).
 
Saksi tilang bagi pengendara sepeda motor yang melaju di lajur tengah dan kanan mulai diterapkan semenjak itu juga. Dasar wajib lajur kiri bagi pengendara sepeda motor adalah Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu lintas Jalan. Dalam Bab VIII Pasal 51 ayat 1 dijelaskan tata cara berlalu lintas di jalan adalah mengambil lajur sebelah kiri. Selain, karena masa ujicoba selama 13 hari sejak Desember 2006 yang dapat menurunkan jumlah kasus kecelakaan hingga 30,7 persen.
 
Pada 9 Januari 2007 ditemukan sebanyak 952 pengendara sepeda motor ditilang dan harus membayar denda Rp 20.000,- hingga Rp 40.000,- berdasarkan keputusan sidang di tempat kejadian, karena terbukti melanggar batas lajur kiri. Jumlah total sejak 8 Januari 2007 tidak kurang 2923 orang.
 
Selain pelarangan pengendara sepeda motor melintas di kawasan Sudirman dan Jalan Thamrin, jumlah sepeda motor juga direncanakan dibatasi di Jakarta.
 
Pada 27 Januari 2007, ia meluncurkan armada Transjakarta untuk Koridor IV, V, VI, dan VII. Acara peluncuran yang dipusatkan di [[Taman Impian Jaya Ancol|Komplek Taman Impian Jaya Ancol]] dihadiri pejabat-pejabat negara dari pusat maupun daerah. Iringan-iringan rombongan yang terdiri beberapa wali kota se-Jakarta, beberapa artis, dan beberapa gubernur di [[Indonesia]]. Sebuah armada Koridor V sempat terhalang separator di perempatan Jalan Matraman Raya untuk beberapa saat ketika pengemudi yang baru tidak tepat mengarahkan kemudinya menyururi jalan yang sedianya khusus diperuntukkan ''busway''. Masyarakat tampak antusias menyambut kehadiran armada baru ini.
 
Pada 17 Januari 2007, ia mengeluarkan Peraturan Gubernur Nomor 5 Tahun 2007 tentang peniadaan semua ternak [[unggas]] di permukiman. Ia memberi batas waktu bagi warga Jakarta untuk menyingkirkan unggas dari lingkungan tempat tinggal pada 31 Januari 2007. Pada 1 Februari 2007, ia berkeliling ke sejumlah wilayah untuk memastikan tidak ada lagi unggas yang dipelihara secara liar. Ia meminta kepada warga masyarakat dapat memberikan informasi kepada petugas jika tetangganya masih ada yang memelihara unggas yang dilarang menurut Peraturan Gubernur No 15/2007, yaitu ayam, itik, entok, bebek, angsa, burung dara, dan burung puyuh. Sampai pada 31 Januari 2007 sudah lebih dari 100.000 unggas di permukiman dimusnahkan oleh warga dan petugas. Sedang, pemberian sertifikat telah diserahkan kepada lebih dari 80 persen pemilik unggas hias dan berkicau. Proses sertifikasi unggas berlanjut hingga akhir Februari 2007.
 
Hingga masa jabatannya berakhir, janjinya untuk mengurangi kemacetan dan banjir di Jakarta tidak dapat dipenuhi. Hal ini masih menjadi pekerjaan rumah bagi gubernur Jakarta selanjutnya.
 
== Pusat layanan masyarakat ==
Pada 2 Maret 2007, ia membuka pusat layanan pesan singkat (SMS) untuk menampung berbagai keluhan warga Jakarta. SMS Center dikelola Biro Humas dan Protokol Pemprov DKI dijadikan bahan bagi gubernur dalam memperbaiki layanan publik dan kinerja aparat pemerintah di bawahnya. Pusat layanan bersifat satu arah, sehingga pesan singkat yang dikirimkan seorang warga tidak akan dibalas. Nomor pusat layanan itu adalah 0811-983899.
 
== Insiden Sydney ==
Pada 29 Mei 2007, ia didatangi polisi [[New South Wales]] di kamar hotelnya dan diminta untuk menghadiri sidang terkait dengan [[Peristiwa Balibo 1975|kasus]] terbunuhnya lima wartawan asing di [[Balibo]], [[Timor Timur]] pada tahun 1975 yang dikenal sebagai peristiwa [[Balibo Five]]. Dua polisi federal, yaitu Sersan Steve Thomas dan detektif senior Constable Scrzvens menerobos masuk ke kamar hotel tempatnya menginap di Hotel Shangri-La, [[Sydney]].<ref name=":0">{{Cite news|last=antaranews.com|date=2007-05-29|title=Sutiyoso Tinggalkan Australia Usai Insiden Penyerahan Surat "Balibo Five"|url=https://www.antaranews.com/berita/64484/sutiyoso-tinggalkan-australia-usai-insiden-penyerahan-surat-balibo-five|work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]|access-date=2020-12-03|editor-last=RH|editor-first=Priyambodo}}</ref>
 
Atas insiden itu, Sutiyoso menuntut Pemerintah Australia memberikan klarifikasi dan meminta maaf atas pelecehan yang dilakukan polisi federal Australia. Sikap polisi yang menerobos masuk ke dalam kamar hotel tempatnya menginap dan memaksanya menandatangani surat panggilan dinilai tidak senonoh. Apalagi, ia berada di Australia sebagai pejabat negara resmi atas undangan resmi.<ref name=":0" />
 
Pada 30 Mei 2007, juru bicara Kedutaan Besar Australia untuk Indonesia, John Williams, membantah telah memaksa Sutiyoso untuk menghadap ke Pengadilan Negeri New South Wales. Menurutnya, para petugas kepolisian mendatangi kamar Sutiyoso secara legal, dengan dipayungi hukum yang berlaku di negara bagian New South Wales, Australia, untuk menyampaikan undangan untuk mengikuti sidang atas perintah pengadilan.<ref>{{Cite web|last=Welle (www.dw.com)|first=Deutsche|title=Aussie Bantah Panggil Paksa Sutiyoso {{!}} DW {{!}} 30.05.2007|url=https://www.dw.com/id/aussie-bantah-panggil-paksa-sutiyoso/a-2956399|website=DW.COM|language=id-ID|access-date=2020-12-03}}</ref>
 
Pada 31 Mei 2007, Duta Besar Australia untuk Indonesia, [[Bill Farmer]], menyampaikan permintaan maaf secara pribadi<ref>{{Cite news|last=Liputan6.com|date=2007-05-31|title=Australia Meminta Maaf ke Sutiyoso|url=https://www.liputan6.com/news/read/142292/australia-meminta-maaf-ke-sutiyoso|work=[[Liputan6.com]]|language=id|access-date=2020-12-03}}</ref> dan berjanji akan menyampaikan protes dari Sutiyoso dan Pemerintah RI kepada Pemerintah Negara Bagian New South Wales (NSW).<ref name=":0"/><ref>{{Cite news|title=Dubes Aussie akan Sampaikan Protes RI ke Canberra|url=https://news.detik.com/berita/d-787573/dubes-aussie-akan-sampaikan-protes-ri-ke-canberra|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id-ID|access-date=2020-12-03}}</ref><ref>{{Cite news|date=2007-06-01|title=Sutiyoso: Sister City Terus Jika South Wales Minta Maaf|url=https://nasional.tempo.co/read/101080/sutiyoso-sister-city-terus-jika-south-wales-minta-maaf|work=[[Tempo.co]]|language=id|access-date=2020-12-03}}</ref>
 
== Penghargaan ==
Pada 15 Desember 2006, ia menerima penghargaan ''2006 Asian Air Quality Management Champion Award'' dari ''Clear Air Initiative for Asian Cities'' (CAI) bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia dan [[Yogyakarta|Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta]] atas prestasinya untuk Gagasan pembangunan Bus Rapid Transit (BRT) terbesar di Asia melalui Busway Penerbitan Perda No.2 tahun 2005 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.
 
Gelar pahlawan pengelolaan kualitas udara di [[Asia]] diberikan dengan pertimbangan berhasil dalam mengembangkan akuntan umum [[TransJakarta]] (''busway'') yang mengurangi emisi gas kendaraan bermotor di [[Jakarta]]. Pembentukan fasilitas umum [[busway]] meniru sistem ''Bus Rapid Transportation'' (BRT) di [[Bogota]] ([[Kolombia]]) dan menjadi satu-satunya provinsi di [[Indonesia]] yang mempunyai Peraturan Daerah tentang Pengendalian Pencemaran Udara (Perda No 2/2005).
 
Penghargaan serupa diberikan kepada [[Departemen Lingkungan Hidup Thailand|Direktur Jenderal Pengendalian Polusi Departemen Lingkungan Hidup Thailand]] [[Supat Wangsongwatana]], pengamat senior Lingkungan Hidup Badan Kerjasama Pembangunan Internasional Swedia [[Sara Stenhammar]], dan seorang hakim di [[Lahore]] ([[Pakistan]]) [[Hamid Ali Shah]].
 
Sutiyoso mendapatkan sejumlah tanda kehormatan atas prestasi dan jasanya baik dari dalam maupun luar negeri, diantaranya:
{| class="wikitable" style="margin:1em auto; text-align:center;"
! colspan="3" align="center" |Dada kanan
! colspan="3" align="center" |Dada kiri
|-
|colspan="3"|
{| style="margin:1em auto; text-align:center;"
|-
|[[Berkas:US_Master_Parachutist_Badge.png|100x100px]]
| align="center" |[[Berkas:Brevet Pathfinder.png|100x100px]]
|}
|colspan="3"|
{| style="margin:1em auto; text-align:center;"
|-
| colspan="3" |[[File:Brevet Komando Kopassus.png|130px]] [[File:Brevet Freefall TNI AD.png|130px]]
|-
| colspan="3" |[[File:Brevet Para Utama TNI AD.png|220px]]
|-
|
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=PIta (Ribbon) Bintang Mahaputera Utama.png|width=100}}
|
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Kartika Eka Paksi Pratama.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Bintang Yudha Dharma Nararya.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Kartika Eka Paksi Nararya.gif|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Satyalencana Kesetiaan XXIV.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Satyalencana Dwidya Sistha.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satya Lencana Penegak.gif|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Satyalencana G.O.M. VIII Dharma Pala.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Satyalencana Seroja.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Knight of the Royal Order of Sahametrei Ribbon Bar.png|width=100}}
|-
| colspan="3"|[[File:Brevet Scuba TNI AL.png|200px]]
|}
|-
|colspan="3" |
{| class="wikitable" style="margin:1em auto; text-align:center;"
|colspan="4"|Master Parachutist Badge (US Army)
|colspan="4"|Brevet Pandu Udara (Pathfinder)
|}
|colspan="4" |
{| class="wikitable" style="margin:1em auto; text-align:center;"
|-
!Brevet
| colspan="4"|Brevet Kualifikasi Komando [[Komando Pasukan Khusus|Kopassus]]
| colspan="4"|Brevet Free Fall
|-
!Brevet
| colspan="9"|Brevet Para Utama
|-
!Baris ke-1
| colspan="9"|[[Bintang Mahaputera Utama]] (19 Agustus 1999)<ref>{{Cite web|title=Daftar WNI yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun 1959 s.d. 2003|url=https://cdn.setneg.go.id/_multimedia/document/20180910/41462-Bintang_Mahaputera_tahun_1959-2003.pdf|website=Sekretariat Negara Republik Indonesia|access-date=2021-01-20|archive-date=2022-08-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20220805183645/https://cdn.setneg.go.id/_multimedia/document/20180910/41462-Bintang_Mahaputera_tahun_1959-2003.pdf|dead-url=no}}</ref>
|-
!Baris ke-2
| colspan="3"|[[Bintang Kartika Eka Paksi|Bintang Kartika Eka Paksi Pratama]]
| colspan="3"|[[Bintang Yudha Dharma|Bintang Yudha Dharma Nararya]]
| colspan="3"|[[Bintang Kartika Eka Paksi|Bintang Kartika Eka Paksi Nararya]]
|-
!Baris ke-3
| colspan="3"|[[Satyalancana Kesetiaan]] 24 Tahun
| colspan="3"|[[Satyalancana Dwidya Sistha]]
| colspan="3"|[[Satyalancana Penegak]]
|-
!Baris ke-4
| colspan="3"|[[Satyalancana Dharma Phala]]
| colspan="3"|[[Satyalancana Seroja]]
| colspan="3"|[[:en:Royal Order of Sahametrei|Knight of the Royal Order of Sahametrei]] - Kamboja
|-
!Brevet
| colspan="9"|Brevet Scuba TNI AL
|}
|}
 
==Riwayat Jabatan==
* Pama Puspassus TNI AD
* Wakil Komandan Grup 3 Kopassus (1986-1987)
* Asisten Personil Danjen Kopassus (1987-1989)
* Asisten Operasi Danjen Kopassus (1989-1991)
* Asisten Operasi Kaskostrad (1991-1992)
* Wadanjen Kopassus (1992-1993)
* Danrem 061/Surya Kenca­na (1993-1994)
* Kepala Staf Kodam Jaya (1994-1996)
* Panglima Kodam Jaya (1996-1997)
 
== Lain-lain ==
* Ketua Umum PB [[Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia|PBSI]] (2004–2008)
* Mendanai pertandingan Kejuaraan Tinju Dunia kelas bulu versi [[WBA]] antara [[Chris John]] vs [[Renan Acosta]] di Jakarta (2006)
* Ketua Umum [[Organisasi Amatir Radio Indonesia|ORARI]] (2006–)
* Ketua Umum DPP [[Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia|PKPI]] (2010–2015)
* Anggota Dewan Pertimbangan DPP [[Partai Nasional Demokrat|Partai NasDem]] (2021–)
 
== Lihat pula ==
 
* [[Wakil Gubernur Jakarta]]
* [[Daftar gubernur di Indonesia]]
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
{{Commonscat}}
 
* {{in lang|id}} [http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/s/sutiyoso/biografi/biografi.shtml Profil di TokohIndonesia]
 
{{kotak mulai}}
{{s-gov}}
{{s-bef|before=[[Marciano Norman]]}}
{{s-ttl|title=[[Kepala Badan Intelijen Negara]]|years=2015—2016}}
{{s-aft|after=[[Budi Gunawan]]}}
{{s-ppo}}
{{s-bef|before=[[Meutia Hatta]]}}
{{s-ttl|title=[[Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia|Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia]]|years=2010—2015}}
{{s-aft|after=[[Isran Noor]]}}
{{s-sport}}
{{s-bef|before=[[Chairul Tanjung]]}}
{{s-ttl|title=Ketua Umum [[Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia]]|years=2004—2008}}
{{s-aft|after=[[Djoko Santoso]]}}
{{s-off}}
{{s-bef|before=[[Soerjadi Soedirdja]]}}
{{s-ttl|title=[[Gubernur Jakarta]]|years=1997—2007}}
{{s-aft|after=[[Fauzi Bowo]]}}
{{s-mil}}
{{Succession box
|title = [[Komando Daerah Militer Jaya/Jayakarta|Panglima Komando Daerah Militer Jaya/Jayakarta]]
|years = 1996—1997
|with =
|before = [[Wiranto]]
|after = [[Sjafrie Sjamsoeddin]]
}}
{{Succession box
|title = [[Komando Daerah Militer Jaya/Jayakarta|Kepala Staf Komando Daerah Militer Jaya/Jayakarta]]
|years = 1994—1996
|with =
|before =
|after = [[Susilo Bambang Yudhoyono]]
}}
{{s-end}}
 
{{Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Tokoh TNI]]
[[Kategori:Tokoh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat]]
[[Kategori:Panglima Komando Daerah Militer Jaya]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Tengah]]
[[Kategori:Tokoh dari Semarang]]
[[Kategori:Tokoh tinju Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Kepala BIN]]
[[Kategori:Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta]]
[[Kategori:Politikus Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Partai Nasional Demokrat]]
[[Kategori:Tokoh Kopassus]]
[[Kategori:Penerima Bintang Mahaputera Utama]]
[[Kategori:Penerima Bintang Kartika Eka Paksi]]