Hasan di Tiro: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k memindahkan Teungku Hasan Muhammad di Tiro ke Hasan Muhammad di Tiro: Hilangkan nama gelar
Al Asyi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(221 revisi perantara oleh 85 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{pp-semi-indef|small=yes}}
'''Teungku Hasan Muhammad di Tiro''' (lahir di [[Pidie]], [[4 September]] [[1930]]) adalah proklamator kemerdekaan [[Nanggröe Aceh Darussalam|Aceh]] pada [[4 Desember]] [[1976]]. Hasan Tiro sekarang ini menetap di [[Stockholm]], [[ibu kota]] [[Swedia]]. Dia ikut keluar-masuk hutan bersama pasukannya pada 1976 untuk memisahkan diri dari [[Indonesia]]. Perjuangannya itu hanya berlangsung selama tiga tahun. Karena serangan tentara Indonesia yang tak tertahankan, ia mengungsi ke berbagai negara, sebelum akhirnya menetap di Stockholm, ibu kota Swedia. Setelah jatuhnya pemerintahan [[Soeharto]], isu "Aceh merdeka" kembali menjadi sorotan dunia. Organisasinya ([[Gerakan Aceh Merdeka]]) muncul ke pentas internasional. Hasan Tiro pernah dan menandatangani deklarasi berdirinya Negara Aceh Sumatra, pada akhir 2002. Dia juga menandatangani surat perihal GAM yang dikirim kepada Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa [[Kofi Annan]] pada [[25 Januari]] [[1999]]. Dalam berbagai perundingan damai antara RI dan GAM, restu Hasan Tiro selalu ditunggu.
{{Infobox President
| honorific-prefix = [[Yang Mulia|Paduka Yang Mulia]] [[Doktor|Dr.]] [[Teungku]]
| name = Hasan di Tiro
| image = Dr_Hasan_Tiro.jpg
| imagesize = 210px
| caption =
| office = Wali Negara Aceh{{!}}Wali Nanggroe Aceh
| order = ke-8
| predecessor = Muaz Amin Tiro
| successor = [[Malik Mahmud]]
| term_start = 4 Desember 1976
| term_end = 3 Juni 2010
| office2 = [[Gerakan Aceh Merdeka|Pemimpin Gerakan Aceh Merdeka]]
| vicepresident2 = [[Muchtar Hasbi]] (1976–1980)
| order2 =
| primeminister2 = {{unbulleted list|[[Muchtar Hasbi]] (1976–1980)|[[Ilyas Leube]] (1980–1982)|[[Malik Mahmud]] (2002–2005)}}
| term_start2 = 4 Desember 1976
| term_end2 = 15 Agustus 2005
| religion = [[Islam]]
| nationality = {{unbulleted list|{{flag|Swedia}}|{{flag|Indonesia}} (Kehormatan)}}
| other_names = Tengku Hasan Di Tiro
| birth_name = Hasan Muhammad
| nickname = Wali,<ref>[http://serambinews.com/news/view/31447/hasan-tiro-kembali-masuk-rumah-sakit Hasan Tiro hospitalized again] {{in lang|id}}</ref> Hasan di Tiro
| birth_date = {{birth date|1925|9|25|df=yes}}
| birth_place = [[Tiro, Pidie|Tiro]], [[Pidie]], [[Aceh]]
| death_date = {{death date and age|2010|6|3|1925|8|25|df=yes}}
| death_place = [[Kota Banda Aceh|Banda Aceh]], [[Aceh]]
| death_cause = [[Pneumonia]] dan [[sakit jantung]]
| party =
| spouse = Dora A. Tiro
| children = [[Karim Michel Tiro]]
| alma_mater = {{unbulleted list|[[Universitas Islam Indonesia]]|[[Universitas Columbia]]|[[Universitas Fordham]]|[[:en:University of Plano|Universitas Plano]]}}
| profession = {{unbulleted list|[[Diplomat]]|[[Politisi]]|[[Sejarawan]]|[[Ideologi#Ideologi Politik|Ideolog]]|[[Guru|Tutor]]}}
| signature =
| website =
| footnotes =
| awards =
| father = Leube Muhammad
| mother = Cut Fatimah Tiro
}}
 
[[Doktor|Dr.]] [[Teungku]] '''Hasan Muhammad di Tiro''', [[:en:Master of Science|M.S.]], [[:en:Master of Arts|M.A.]],[[:en:Legum Doctor|LL.D.]], [[Ph.D.]] (lahir '''Hasan Bin Leube Muhammad'''; {{lahirmati||25|9|1925||3|6|2010}}), adalah pendiri [[Gerakan Aceh Merdeka|Gerakan Aceh Merdeka (GAM)]], sebuah organisasi yang berupaya memisahkan [[Aceh]] dari [[Indonesia]] sejak tahun 1970an. Ia menyerahkan tujuan separatisnya dan setuju untuk melucuti senjatanya seperti yang disepakati dalam perjanjian damai [[Helsinki]] tahun 2005. Ia adalah cicit dari [[Teungku Chik di Tiro]], [[Daftar Pahlawan Nasional Indonesia|pahlawan nasional]] Indonesia yang terbunuh melawan Belanda pada tahun 1891.<ref name="thejakartapost">{{cite web|date=10 Desember 2008 <!-- 11:16 AM -->|url=http://www.thejakartapost.com/news/2008/10/12/hasan-tiro-visits-aceh039s-hero-graves.html|title=Hasan Tiro visits Aceh's hero graves |publisher=[[The Jakarta Post]]|accessdate=12 Oktober 2008|quote=Sunday schedule was a visit to the grave of Tiro's ancestor Tengku Cik Di Tiro, a national hero |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20081013130010/http://www.thejakartapost.com/news/2008/10/12/hasan-tiro-visits-aceh039s-hero-graves.html|archive-date=13 Oktober 2008|df=dmy-all }}</ref><ref name="Heiberg, O'Leary, Tirman">{{cite book |last=Marianne Heiberg, Brendan O'Leary, and John Tirman, Editors|title=Terror, Insurgency, and State: Ending Protracted Conflicts|date=18 Desember 2007|edition= 2007 |isbn= 978-0-8122-2029-2 |page= 512|publisher=University of Pennsylvania Press, Incorporated }}</ref> Pada tahun 2010 ia memperoleh kembali kewarganegaraan Indonesianya sesaat sebelum kematiannya.<ref name="WNI">{{Cite web |date=2013-01-07 |title=Hasan Tiro Kembali Jadi WNI - Antaranews.com |url=http://www.antaranews.com/berita/1275398521/hasan-tiro-kembali-jadi-wni |archive-url=https://archive.today/20130107182818/http://www.antaranews.com/berita/1275398521/hasan-tiro-kembali-jadi-wni |url-status=dead |archive-date=2013-01-07 |access-date=2022-06-26 |website=archive.ph}}</ref>
Pengakuan orang Aceh terhadap Tengku Hasan bukan hanya karena perjuangannya. Dalam tubuhnya mengalir darah biru para pejuang Aceh. Tengku Hasan lahir di Pidie, Aceh, pada 4 September 1930 di Tanjong Bungong, Lameulo, sekitar 20 km dari [[Sigli]]. Dia adalah keturunan ketiga [[Teungku Cik Di Tiro|Tengku Chik Muhammad Saman di Tiro]]. Hasan merupakan anak kedua pasangan Tengku Pocut Fatimah dan Tengku Muhammad Hasan. Tengku Pocut inilah cucu perempuan Tengku Chik Muhammad Saman di Tiro yang juga Pahlawan Nasional Indonesia.
 
== Kehidupan awal ==
Pada Januari 1965, Hasan menggagaskan ide Negara Aceh Sumatra Merdeka. Jadi, apa yang dilakukannya dengan memproklamasikan Negara Aceh Merdeka pada 4 Desember 1976 hanyalah kristalisasi dari ide yang sudah disosialkannya sejak 1965.
[[Berkas:Hasan Tiro.JPG|kiri|jmpl|Dr. Hasan Muhammad di Tiro]]
 
Hasan Tiro berasal dari sebuah keluarga terpandang,<ref name="BBC_7665752">{{cite news|date = 07:08 GMT, Sunday, 12 October 2008 08:08 UK|url = http://news.bbc.co.uk/2/hi/asia-pacific/7665752.stm|title = What role for returning Aceh rebel?|publisher = [[BBC News]]|accessdate = 2008-10-12|last = Williamson|quote = Hasan di Tiro has it all - nationalist credentials, 30 years of exile that have kept him apart from the new party politics.|first = Lucy|archive-date = 2023-05-31|archive-url = https://web.archive.org/web/20230531091110/http://news.bbc.co.uk/2/hi/asia-pacific/7665752.stm|dead-url = no}}</ref> dari [[desa|Gampông]] [[Tiro]] di [[Kabupaten Pidie]]. Beliau merupakan putra kedua dari Leube Muhammad Tanjong Bungong dan Tengku Pocut Fatimah Tiro. Ayah Hasan Tiro merupakan pemuka agama di Tanjong Bungong, Pidie. Sementara ibunya adalah anak dari Teungku Mahyuddin dan Pocut Mirah Gambang. Teungku Mahyuddin atau Teungku Mayed Di Tiro adalah anak [[Teungku Chik di Tiro|Teungku Chik Di Tiro Muhammad Saman]] sementara Cut Gambang adalah anak [[Cut Nyak Dhien]] dengan [[Teuku Umar]].<ref>{{Cite web|date=2023-06-04|title=In Memoriam: 13 Tahun Wafatnya Pemimpin GAM, Tgk Hasan Tiro - Acehkini.ID|url=https://acehkini.id/in-memoriam-13-tahun-wafatnya-pemimpin-gam-tgk-hasan-tiro/|language=id|access-date=2023-10-04}}</ref>
<!-- BELUM DISUNTING SEJAK DIAMBIL DR SUMBER ASLI
 
Hasan Tiro belajar di [[Yogyakarta]] dan melawan Belanda saat [[Revolusi Nasional Indonesia]]. Ia kemudian memperoleh beasiswa untuk belajar di [[Amerika Serikat]] dan bekerja paruh waktu di Misi Indonesia untuk [[Perserikatan Bangsa Bangsa]]. Saat belajar di [[New York]] pada 1953, ia mendeklarasikan dirinya sebagai [[menteri luar negeri|Menteri Luar Negeri]] untuk gerakan perjuangan [[Darul Islam]],<ref name="Kopassus">{{cite book|last = Kenneth Conboy|authorlink =|title = Kopassus: Inside Indonesia's Special Forces|edition= November 16, 2002|publisher = Equinox Publishing|isbn= 979-95898-8-6|page= 352}}</ref> yang di Aceh dipimpin [[Daud Beureueh]]. Karena aksi ini, ia dicabut kewarganegaraan Indonesia, menyebabkan dia dipenjara di [[Penjara]] [[Ellis Island]] sebagai warga asing ilegal<ref name="Kopassus" /> Perjuangan [[Darul Islam]] di Aceh sendiri berakhir dengan perjanjian damai pada 1962.<ref name="van Dijk">{{cite book|last = Cornelius van Dijk (Author)|authorlink =|title = Rebellion under the Banner of Islam, the Darul Islam in Indonesia.|edition= 1981|publisher = Martinus Nijhoff}}</ref> Di bawah perjanjian damai, Aceh diberikan status daerah istimewa.<ref name="Ross_PDF_Report">{{cite web|url=http://www.sscnet.ucla.edu/polisci/faculty/ross/ResourcesRebellion.pdf|title=Resources and Rebellion in Aceh , Indonesia|last=Michael L.Ross|first=|date=|year=2007|website=|publisher=[[Bank Dunia]]|format=PDF|accessdate=2008-10-11|quote=|archive-date=2015-09-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20150924120052/http://www.sscnet.ucla.edu/polisci/faculty/ross/ResourcesRebellion.pdf|dead-url=yes}}</ref>
==Kisah==
Hampir 50 ribu tentara dikirim ke Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Uang Rp 1,23 triliun siap dibelanjakan untuk pelaksanaan operasi keamanan di propinsi itu. Pemerintah Jakarta sudah siap menghancurkan kekuatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di �rumah mereka�. Masalahnya, otak gerakan itu, Hasan Muhammad di Tiro, tidak berada di rumah. Hasan Tiro -begitu dia lebih dikenal- berada di Swedia, sebuah negara di belahan Eropa.
 
== Mendirikan GAM ==
Mengirim tentara ke Swedia tentu mustahil. Pemerintah Indonesia pun meminta penguasa di Swedia untuk menghukum Hasan Tiro. Tokoh ini disebut mensponsori gerakan pemisahan diri di provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Sayangnya, permintaan itu sepertinya tidak digubris. Mereka beralasan, tidak punya bukti kongrit keterkaitan warga negaranya, Hasan Tiro, dengan GAM.
{{main|Pemberontakan di Aceh}}
 
[[Berkas:Kandang Teungku Chik di Tiro.jpg|jmpl|ki|300px|Makam keluarga ulama Tiro di Mureue, Indra Puri]]
Siapa Hasan Tiro? Hasan merupakan pendeklarasi kemerdekaan Aceh pada 4 Desember 1976. Dia ikut keluar-masuk hutan bersama pasukannya pada 1976 untuk memisahkan diri dari Indonesia. Perjuangannya itu hanya berlangusng tiga tahun. Karena serangan tentara Indonesia yang tak tertahankan, ia mengungsi ke berbagai negara, sebelum akhirnya menetap di Stockholm, ibukota Swedia.
 
Hasan Tiro menyatakan organisasinya sebagai Front Pembebasan Nasional Aceh Sumatra, lebih dikenal sebagai [[Gerakan Aceh Merdeka]] pada tanggal 4 Desember 1976. Di antara tujuannya adalah kemerdekaan penuh Aceh dari Indonesia. Hasan Tiro memilih kemerdekaan sebagai salah satu tujuan GAM, bukan otonomi khusus daerah, karena fokus pada sejarah Aceh sebelum masa kolonial Belanda sebagai sebuah negara merdeka. GAM berbeda dari pemberontakan Darul Islam yang berusaha untuk menggulingkan ideologi [[Pancasila]] yang [[sekuler]] dan menciptakan negara Islam Indonesia berdasarkan syariah. Dalam "Deklarasi Kemerdekaan Aceh", ia mempertanyakan hak Indonesia untuk berdiri sebagai negara, karena pada asalnya itu adalah negara multi-budaya berdasarkan kekaisaran kolonial Belanda dan terdiri dari negara-negara sebelumnya yang terdiri atas banyak sekali etnis dengan sedikit kesamaan. Sehingga, Hasan Tiro percaya bahwa rakyat Aceh harus memulihkan keadaan pra-kolonial Aceh sebagai negara merdeka dan harus terpisah dari negara Indonesia.<ref>[http://acehnet.tripod.com/declare.htm Salinan Deklarasi Kemerdekaan Aceh] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110927060915/http://acehnet.tripod.com/declare.htm |date=2011-09-27 }} di Acehnet</ref>
Setelah jatuhnya Soeharto, isu Aceh merdeka kembali menjadi sorotan dunia. Organisasinya (Gerakan Aceh Merdeka) muncul ke pentas internasional. Hasan Tiro pernah dan menandatangani deklarasi berdirinya Negara Aceh Sumatra, pada akhir 2002. Dia juga menandatangani surat perihal GAM yang dikirim kepada Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Kofi Annan pada 25 Januari 1999. Dalam berbagai perundingan damai antara RI dan GAM, restu Hasan Tiro selalu ditunggu.
 
[[Berkas:Kubu Ai Ulama Tiro.jpg|jmpl|ki|300px|Makam Hasan Tiro berdampingan dengan makam buyutnya, [[Teungku Chik di Tiro]] Muhammad Saman]]
Pengakuan orang Aceh terhadap Hasan bukan hanya karena perjuangannya. Dalam tubuhnya mengalir darah biru para pejuang Aceh. Hasan lahir di Pidie, Aceh, pada 4 September 1930 di Kampung Tiro, sekitar 20 km dari Sigli. Dia adalah keturunan ketiga Tengku Syeh Muhammad Saman di Tiro. Hasan merupakan anak kedua pasangan Tengku Pocut Fatimah dan Tengku Muhammad Hasan. Tengku Pocut inilah cucu perempuan Tengku Muhammad Saman di Tiro.
 
Karena fokus baru pada sejarah Aceh dan identitas etnik yang berbeda, beberapa kegiatan GAM melibatkan serangan terhadap para [[transmigran]], terutama mereka yang bekerja dengan [[Tentara Nasional Indonesia|tentara Indonesia]], dalam upaya untuk mengembalikan tanah Aceh untuk masyarakat Aceh. Transmigran etnis Jawa di antara mereka yang paling sering menjadi target, karena banyak di antara mereka yang berhubungan dekat mereka dengan tentara Indonesia.
Kepemimpinan dalam birokrasi Aceh merdeka merupakan sebuah takhta yang turun-temurun. Ceritanya berawal dari wafatnya Sultan Muhammad Daud Shah, sultan Kerajaan Iskandar Muda yang terakhir, pada 1874, karena berperang melawan Belanda. Karena anak sultan baru berusia 12 tahun, suksesi macet. Di tengah gentingnya suasana perang, kekuasaan diserahkan ke Tengku Muhammad Saman di Tiro (kakek buyut Hasan di Tiro) sebagai wali negara sekaligus panglima perang.
Prinsip militer GAM, bagaimanapun, melibatkan serangan gerilya terhadap tentara dan [[POLRI|polisi Indonesia]].
 
[[Berkas:Jeurat Hasan Tiro 2.JPG|jmpl|Spanduk ungkapan dukacita kepada Hasan Tiro di komplek makam ulama Tiro]]
Karena posisinya sebagai keturunan Tengku Saman di Tiro itulah ia memegang kendali Gerakan Aceh Merdeka. Darah biru itu kemudian diperkaya dengan ilmu hukum internasional yang ditimbanya di Universitas Colombia, Amerika Serikat, hingga meraih gelar doktor. Deklarasi kemerdekaan pada 1976, menghidupkan kembali ide Aceh yang sepenuhnya terpisah dari Indonesia. Pada tahun itu Hasan datang kembali ke Aceh setelah selama 25 tahun meninggalkannya. Di Aceh, sejumlah tokoh yang sebelumnya telah lama bergerilya melawan tentara Indonesia, seperti Daud Paneuk dan Tengku Haji Ilyas Leube, menyambut kedatangan sang pemimpin.
 
Pada tahun 1977, setelah memimpin serangan GAM di mana salah satu insinyur [[Amerika Serikat]] tewas dan satu insinyur Amerika lain dan satu insinyur [[Korea Selatan]] terluka,<ref name="Heiberg, O'Leary, Tirman"/><ref name="Kopassus"/> Hasan Tiro diburu oleh militer Indonesia. Ia ditembak di kaki dalam sebuah penyergapan militer, dan melarikan diri ke [[Malaysia]].<ref name="Kopassus"/><ref name="ohiou">{{cite web|date = Wed Dec 19 1990 - 14:17:00 EST|url = http://www.library.ohiou.edu/indopubs/1990/12/19/0012.html|title = Hasan di Tiro: Acehnese Terrorist|publisher = www.library.ohiou.edu|accessdate = 2008-10-12|last = |quote = An American worker was reportedly killed and another one wounded by stray bullets in the fighting between our forces and the Indonesian colonialist forces. This was the sort of thing that we have been trying to avoid for months|archive-date = 2016-03-05|archive-url = https://web.archive.org/web/20160305151425/https://www.library.ohiou.edu/indopubs/1990/12/19/0012.html|dead-url = yes}}</ref>
Sikap keras Hasan Tiro yang menolak Indonesia merupakan perubahan besar dibanding era sebelumnya. Sebelum berangkat ke Amerika pada 1950, dia terlibat aktif dalam berbagai organisasi keindonesiaan. Ia, bersama abangnya, Zainul Abidin, aktif dalam Pemuda Republik Indonesia (PRI). Hasan bahkan pernah menjabat Ketua Muda PRI di Pidie pada 1945.
 
Dari tahun 1980, Hasan Tiro memilih tinggal di [[Stockholm]], [[Swedia]] dan memiliki kewarganegaraan Swedia.<ref name="thejakartapost"/><ref name="BBC_3039243">{{cite news|date = Monday, 24 January 2005, 14:46 GMT|url = http://news.bbc.co.uk/2/hi/asia-pacific/3039243.stm|title = Aceh's Gam separatists|publisher = [[BBC News]]|accessdate = 2008-10-11|last = |quote = |archive-date = 2022-04-25|archive-url = https://web.archive.org/web/20220425113558/http://news.bbc.co.uk/2/hi/asia-pacific/3039243.stm|dead-url = no}}</ref> Selama periode ini [[Zaini Abdullah]], yang menjadi gubernur Aceh pada Juni 2012, adalah salah satu rekan Aceh terdekatnya di Swedia. Setelah [[Gempa bumi Samudera Hindia 2004|tsunami pada bulan Desember 2004]], GAM dan pemerintah Indonesia setuju untuk menandatangani perjanjian damai yang ditandatangani di [[Helsinki]], [[Finlandia]] pada Agustus 2005. Menurut ketentuan perjanjian perdamaian, yang diterima oleh pimpinan politik GAM dan disahkan oleh Hasan Tiro, Aceh mendapat status otonomi yang lebih besar. Tak lama setelah itu, sebuah Undang-Undang baru tentang Penyelenggaraan Pemerintahan di Aceh disahkan oleh [[Dewan Perwakilan Rakyat|parlemen nasional]] di Jakarta untuk mendukung pelaksanaan perjanjian damai. Pada bulan Oktober 2008, setelah 30 tahun pengasingan, Hasan Tiro kembali ke Aceh.
Ketika Wakil Perdana Menteri II dijabat Syafruddin Prawiranegara, Hasan pernah menjadi stafnya. Atas jasa Syafruddin jugalah Hasan mendapat beasiswa Colombo Plan ke Amerika. �Malah sambil kuliah dia diperbantukan sebagai staf penerangan Kedutaan Besar Indonesia di PBB,� kata Isa Sulaiman, sejarawan dari Universitas Syiah Kuala. Artinya, pada suatu periode Hasan pernah menaruh harapan pada Indonesia.
 
Selama konflik, pada tiga kesempatan terpisah pemerintah Indonesia keliru menyatakan bahwa Hasan Tiro telah meninggal.<ref name="asnlf">{{cite web|year = 2007|url = http://www.asnlf.net/asnlf_int/abaut_us/headofthestate/walinangroe.htm|title = HEAD OF STATE OF ACHEH-SUMATRA|publisher = asnlf|accessdate = 2008-10-12|last = |quote = |archive-date = 2008-10-15|archive-url = https://web.archive.org/web/20081015001214/http://www.asnlf.net/asnlf_int/abaut_us/headofthestate/walinangroe.htm|dead-url = no}}</ref>
Setelah pecah pemberontakan DI/TII, sikap Tiro mengeras. Dari Amerika, pada 9 September 1954, Hasan Tiro pernah mengingatkan Perdana Menteri Ali Sastroamidjojo agar menghentikan serangan bersenjata kepada aktivis DI/TII di Aceh. Hasan belakangan juga terlibat dalam Republik Persatuan Indonesia, sebuah �federasi� sepuluh daerah di Sulawesi, Sumatra, dan Maluku sebagai perlawan terhadap pemerintahan Sukarno yang sentralistis.
 
== Kembali ke Aceh ==
Barulah pada Januari 1965, Hasan menggagaskan ide Negara Aceh Sumatra Merdeka. �Jadi, apa yang dilakukannya dengan memproklamasikan Negara Aceh Merdeka pada 4 Desember 1976 hanyalah kristalisasi dari ide yang sudah disosialkannya sejak 1965,� kata Isa Sulaiman. Ide Aceh Sumatra diambil Tiro dari wilayah Kesultanan Iskandar Muda. Pada masa jayanya kerajaan ini memang pernah sampai menguasai Lampung, Bengkulu, dan sebagian wilayah Malaysia. Dengan kata lain, pembebasan yang ingin dilakukan oleh GAM adalah pembebasan terhadap seluruh Sumatra.
Pada 11 Oktober 2008, setelah 30 tahun, dia kembali ke [[Banda Aceh]].<ref name="aljazeer_2008101144652814370">{{cite web|date = Saturday, October 11, 2008|url = http://english.aljazeera.net/news/asia-pacific/2008/10/2008101144652814370.html|title = Exiled Aceh leader returns|publisher = [[aljazeera]]|accessdate = 2008-10-11|last = |quote = |archive-date = 2011-06-05|archive-url = https://web.archive.org/web/20110605033602/http://english.aljazeera.net/news/asia-pacific/2008/10/2008101144652814370.html|dead-url = no}}</ref><ref name="BBC_7664818">{{cite news|date = 04:46 GMT, Saturday, 11 October 2008 05:46 UK|url = http://news.bbc.co.uk/2/hi/asia-pacific/7664818.stm|title = Aceh guerrilla leader flies home|publisher = [[BBC News]]|accessdate = 2008-10-12|last = |quote = |archive-date = 2023-01-16|archive-url = https://web.archive.org/web/20230116082855/http://news.bbc.co.uk/2/hi/asia-pacific/7664818.stm|dead-url = no}}</ref> Masalah kesehatannya membuatnya tak berperan aktif dalam percaturan politik Aceh selanjutnya. Dia kembali ke [[Swedia]] dua pekan berikutnya.<ref>{{Cite web |url=http://www.accessmylibrary.com/article-1G1-187954750/indonesia-hasan-tiro-returns.html |title=Indonesia: Hasan Tiro returns to Sweden |access-date=2012-09-28 |archive-date=2012-09-28 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120928022024/http://www.accessmylibrary.com/article-1G1-187954750/indonesia-hasan-tiro-returns.html |dead-url=no }}</ref>
 
Setahun kemudian, ia kembali ke Aceh,<ref>[http://nasional.vivanews.com/news/read/97885-hasan_tiro_tiba_di_aceh Hasan Tiro arrives in Aceh] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100815053909/http://nasional.vivanews.com/news/read/97885-hasan_tiro_tiba_di_aceh |date=2010-08-15 }} {{id}}</ref> dan bertahan di sana sampai kematiannya.<ref>{{Cite web |url=http://nasional.vivanews.com/news/read/111445-hasan_tiro_masuk_rumah_sakit |title=Hasan Tiro hospitalized |access-date=2012-12-27 |archive-date=2010-08-15 |archive-url=https://web.archive.org/web/20100815041358/http://nasional.vivanews.com/news/read/111445-hasan_tiro_masuk_rumah_sakit |dead-url=yes }}</ref> Pada 2 Juni 2010, Hasan dianugerahi status warga negara kehormatan oleh pemerintah Indonesia.<ref name="WNI">[http://www.antara.co.id/berita/1275398521/hasan-tiro-kembali-jadi-wni Hasan Tiro an Indonesian citizen again] {{Webarchive|url=https://archive.today/20130107182818/http://www.antara.co.id/berita/1275398521/hasan-tiro-kembali-jadi-wni |date=2013-01-07 }} {{id}}</ref> Hari berikutnya, ia wafat di rumah sakit di [[Banda Aceh]].<ref name=nytimes>{{cite news|title=Hasan di Tiro, Who Led Indonesia Rebels, Dies at 84|author=Aubrey Belford|newspaper=[[The New York Times]]|date=June 3, 2010|url=http://www.nytimes.com/2010/06/04/world/asia/04tiro.html?ref=obituaries|access-date=2012-12-27|archive-date=2023-01-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20230116082857/https://www.nytimes.com/2010/06/04/world/asia/04tiro.html?ref=obituaries|dead-url=no}}</ref>
Hasan hingga kini menjadi tokoh sentral dari GAM. Masalahnya, apakah sepeninggal Hasan Tiro, GAM masih akan melanjutkan pola suksesi dan pemerintahan ala kesultanan tersebut? Apakah Karim Tiro (anak Hasan Tiro) akan menggantikan ayahnya jika suatu ketika Hasan Tiro wafat -sesuatu yang akan menjadi persoalan sendiri mengingat Karim berdarah Amerika dan ia tidak dikenal luas oleh masyarakat Aceh?
 
== Referensi ==
Terpusatnya kepemimpinan di tangan Hasan Tiro pada gilirannya akan membawa persoalan pada persetujuan politik yang harus dilakukan GAM dengan elemen masyarakat Aceh lainnya. Sementara GAM bukan satu-satunya elemen dalam masyarakat Aceh.
 
{{reflist|2}}
Arif Zulkifli, A. Rulianto, Putri Alfarini (Sumber: TEMPO)
-->
 
== BiodataBacaan lebih lanjut ==
* [https://digitalcollections.universiteitleiden.nl/view/item/129031 The Price of Freedom: The Unfinished Diary of Tengku Hasan di Tiro]
* Nama : Teungku Hasan Muhammad di Tiro
* [http://www.asnlf.org/files/9013/3556/6326/The_Legal_Status_of_Acheh-Sumatra_under_International_Law.pdf The Legal Status of Acheh-Sumatra under International Law] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160304063726/http://www.asnlf.org/files/9013/3556/6326/The_Legal_Status_of_Acheh-Sumatra_under_International_Law.pdf |date=4 Maret 2016 }}
* Lahir : 4 September 1930, Pidie, Aceh
* Orangtua : Pocut Fatimah (Ibu), Teungku Muhammad Hasan (Ayah)
* Istri : Dora, keturunan Yahudi Amerika (cerai)
* Anak : Karim di Tiro (Doktor Sejarah dan mengajar di AS)
* Alamat : Nordsborg, Stockholm, Swedia
 
=== PendidikanLihat juga ===
* Fakultas Hukum UII, Yogyakarta (1945)
* Ilmu Hukum International, Univesitas Columbia
 
* [[Pemberontakan di Aceh]]
=== Pengalaman Organisasi ===
* Pernah aktif dalam [[Pemuda Republik Indonesia]] (PRI)
* Pernah menjabat Ketua Muda PRI di Pidie pada 1945
* Staf Wakil Perdana Menteri II dijabat [[Syafruddin Prawiranegara]]
* Staf penerangan Kedutaan Besar Indonesia di [[PBB]]
* Presiden National Liberation Front of Aceh Sumatra
* Dinas Penerangan Delegasi Indonesia di PBB,AS, 1950-1954
* Ketua Mutabakh, Lembaga Nonstruktural Departemen Dalam Negeri Libya
* Pernah kuliah di [[UGM]] Yogya
* Dianugerahi gelar Doktor Ilmu Hukum University of Plano,Texas
* Lulusan University Columbia dan Fordam University di New York
 
== Karya-karyaPranala luar ==
* Mendirikan "Institut Aceh" di AS
* Dirut dari Doral International Ltd di New York
* Punya andil di Eropa, Arab dan Afrika dalam bisnis pelayaran dan penerbangan
* Diangkat oleh Raja Feisal dari Arab Saudi sebagai penasehat agung Muktamar Islam se-Dunia (1973)
* mendeklarasikan Aceh merdeka pada 4 Desember 1976
* 1976-1979 untuk melawan pemerintah Indonesia
* Artikel berjudul The Legal Status of Acheh Sumatra under International Law 1980
* The Unfinished Diary
* Atjeh Bak Mata Donya (Aceh Dimata Dunia)
* Terlibat sebuah "federasi" 10 daerah di Sulawesi, Sumatra, dan Maluku perlawanan terhadap pemerintahan Soekarno
* Menggagaskan ide Negara Aceh Sumatra Merdeka,1965
{{indo-bio-stub}}
 
* {{Ms}} {{En}} : [http://www.asnlf.se/ Website Acheh-Sumatra National Liberation Front] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20191218234152/http://www.asnlf.se/ |date=2019-12-18 }}
{{DEFAULTSORT:Tiro, Teungku Hasan Muhammad di}}
{{Authority control}}
{{S-start}}
{{S-off}}
|-<!---This line is a workaround for a bug in template s-vac--->
{{S-vac|dormant|last=[[Muaz Amin Tiro]]}}
{{S-ttl|title=[[Wali Negara Aceh|Wali Neugara Aceh]]|years=4 Desember 1976 – 3 Juni 2010}}
{{S-vac|dormant|next= tidak ada; jabatan dihapuskan}}
{{Succession box|title=[[Gerakan Aceh Merdeka|Pimpinan Aceh Merdeka]]|before=tidak ada; jabatan baru|after=[[Malik Mahmud]]|years=4 Desember 1976 – 21 Juli 2002}}
{{End}}
 
{{DEFAULTSORT:Tiro, Tengku Hasan Muhammad di}}
[[Kategori:Kelahiran 1930]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Gerakan Aceh Merdeka]]
[[Kategori:Alumni Universitas Islam Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Universitas Columbia]]
[[Kategori:Tokoh Aceh]]
[[Kategori:Tokoh dari Pidie]]
 
[[deKategori:HasanSuku di TiroAceh]]
[[Kategori:Aceh]]
[[en:Hasan di Tiro]]
[[sv:Hasan di Tiro]]