Salaf: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Faredoka (bicara | kontrib)
+{{Bedakan|Salafiyah}} agar tidak tertukar :)
 
(4 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
''{{Bedakan|Salafiyah}}{{Ensiklopedia Islam|Muhammad}}'''Salaf''''' ({{lang-ar|السلف الصلح}} {{unicode|'''''Salaf aṣ-ṢhālihṢālih'''''}}) (Dalam [[KBBI]] V salaf /sa·laf/ n sesuatu atau orang yang terdahulu;<ref>{{Cite --web|title=Arti salehkata salaf2 ulama-ulama terdahuluKamus yangBesar salehBahasa Indonesia (KBBI)<ref> Online|url=https://kbbi.web.id/salaf-2|website=kbbi.web.id|access-date=2024-05-18}}</ref> Diakses-- tanggalsaleh 18ulama-ulama Meiterdahulu 2023yang M</ref>saleh) adalah tiga generasi [[muslim]] awal yaitu [[sahabat nabi|para sahabat]], [[tabi'in]] dan [[tabi'ut tabi'in]].<ref>{{cite web |title=The Meaning of the Word "Salaf" – Abu ‘Abdis-Salaam Hasan bin Qaasim ar-Raymee |url=https://abdurrahman.org/2014/09/29/the-meaning-of-the-word-salaf-abu-abdis-salaam-hasan-bin-qaasim-ar-raymee/ |website=AbdurRahman.org |date=2014-09-29 |language=en |access-date=2019-11-30}}</ref>
{{Naratif}}
{{Ensiklopedia Islam|Muhammad}}
'''''Salaf''''' ({{lang-ar|السلف الصلح}} {{unicode|'''''Salaf aṣ-Ṣhālih'''''}}) (Dalam [[KBBI]] V salaf /sa·laf/ n sesuatu atau orang yang terdahulu; -- saleh ulama-ulama terdahulu yang saleh)<ref>https://kbbi.web.id/salaf-2 Diakses tanggal 18 Mei 2023 M</ref> adalah tiga generasi [[muslim]] awal yaitu [[sahabat nabi|para sahabat]], [[tabi'in]] dan [[tabi'ut tabi'in]].<ref>{{cite web |title=The Meaning of the Word "Salaf" – Abu ‘Abdis-Salaam Hasan bin Qaasim ar-Raymee |url=https://abdurrahman.org/2014/09/29/the-meaning-of-the-word-salaf-abu-abdis-salaam-hasan-bin-qaasim-ar-raymee/ |website=AbdurRahman.org |date=2014-09-29 |language=en |access-date=2019-11-30}}</ref>
 
'''Salaf''' secara bahasa berasal dari kata: سلف - يسلف - سلفًا (''salafa-yaslufu-salafan''), artinya adalah: telah lalu.<ref>{{Cite book|last=Jawas|first=Yazid bin Abdul Qodir|date=Zulhijjah 1441 / Juli 2020|title=MULIA DENGAN MANHAJ SALAF|location=Bogor|publisher=Pustaka At-Taqwa|isbn=9789791661133|pages=14|url-status=live}}</ref> Adapun secara istilah, Salat adalah sifat yang khusus dimutlakkan kepada para [[Sahabat Nabi|sahabat]]. Ketika disebutkan salaf maka yang dimaksud pertama kali adalah para sahabat. Adapun selain mereka ikut serta dalam makna salaf ini yaitu orang-orang yang mengikuti mereka. Artinya bila mereka mengikuti para sahabat maka disebut ''salafiyyin'', yaitu orang-orang yang mengikuti salaf salih.<ref>{{Cite book|last=Jawas|first=Yazid bin Abdul Qodir|date=Zulhijjah 1441 / Juli 2020|title=MULIA DENGAN MANHAJ SALAF|location=Bogor|publisher=Pustaka At-Taqwa|isbn=9789791661133|pages=15|url-status=live}}</ref>
== Etimologi ==
''Salafa Yaslufu Salfan'' (Arab : سلف - يسلف - سلفا) artinya madli (telah berlalu). Dari arti tersebut kita dapati kalimat ''Al Qoum As Sallaaf'' yaitu orang – orang yang terdahulu. Jika dikatakan ''Salafur Rajuli'' (Arab : سَلَفُ الرَّجُلِ) artinya bapak moyangnya <ref>al-Mufassiruun bainat Ta’wiil wal Itsbaat fii Aayatish Shifaat (I/11) karya Syaikh Muhammad bin ‘Abdurrahman al-Maghrawi, Muassasah ar-Risalah, th. 1420 H</ref> . Bentuk jamaknya ''Aslaaf'' dan ''Sullaaf''.
 
Dalam KBBI V salaf2/sa·laf/ n sesuatu atau orang yang terdahulu;
-- saleh ulama-ulama yang terdahulu <ref>https://kbbi.web.id/salaf-2</ref>
 
Dari sini pula kalimat ''As Sulfah'' artinya makanan yang didahulukan oleh seorang sebelum ''ghadza`'' (makan siang). ''As salaf'' juga, yang mendahuluimu dari kalangan bapak moyangmu serta kerabatmu yang usia dan kedudukannya di atas kamu. Bentuk tunggalnya adalah ''Saalif''. Firman Allah Ta’ala:
{{cquote| maka Kami jadikan mereka sebagai (kaum) terdahulu, dan pelajaran bagi orang-orang yang kemudian. (Az Zukhruf:56)}}
 
Artinya, kami jadikan mereka sebagai orang–orang yang terdahulu agar orang–orang yang datang belakangan mengambil pelajaran dengan (keadaan) mereka. Sedangkan arti ''Ummamus Saalifah'' adalah umat yang telah berlalu. Berdasarkan hal ini, maka kata salaf menunjukan kepada sesuatu yang mendahului kamu, sedangkan kamu juga berada di atas jalan yang sama (jejaknya).
 
== Tiga generasi utama ==
Berdasarkan hadits darihadis nabi, bahwa generasi terbaik dari umat Islam adalah para sahabat, ''tabi’in'' dan ''tabiu’t tabi’in''.<ref>“Sebaik-baik manusia adalah generasiku (para sahabat) kemudian generasi berikutnya (tabi’in) kemudian generasi berikutnya (tabiu’t tabi’in)” (Hadits shahih Muttafaq'alaih Bukhari & Muslim)</ref><ref>“Aku adalah sebaik-baik salaf (pendahulu) bagimu.” (Hadist riwayat Muslim no. 2450 (98))</ref>
 
=== Generasi awal ===
Rasul [[Muhammad]] dan [[sahabat nabi|para sahabatnya]]
Baris 59 ⟶ 47:
* [[Uwais al-Qarani]]
{{col-end}}
 
=== Generasi ketiga (''Tabi'ut Tabi'in'') ===
{{col-begin}}
Baris 69 ⟶ 56:
* [[Abu Abdullah Muhammad asy-Syafi'i|Imam Asy-Syafi'i]]
{{col-end}}
 
== Parameter ==
 
=== Mengutamakan Al-Qur'an dan hadits dalam permasalahan aqidah ===
Melandasi aqidah dengan berdasarkan kepada Al-Qur'an dan hadits dilakukan karena akal diyakini tidak sepenuhnya mampu memberikan pemahaman atas aqidah. Penjelasan aqidah secara rinci melalui akal hanya dapat terjadi melalui perantaraan wahyu. Penggunaan wahyu dalam tiap keputusan diyakini mampu menjadikan seorang muslim berada di jalan yang benar yang penuh dengan petunjuk dari Allah.{{Sfn|Al-'Aqil|2018|p=59}} Allah juga memberikan jaminan bahwa mendasari aqidah dengan Al-Qur'an dan hadits akan menghindarkan dari kesesatan dan kecelakaan. Jaminan ini disebutkan di dalam Al-Qur'an pada [[Surah Ta Ha]] ayat 123–124. Ibnu Abbas menambahkan bahwa jaminan ini berlaku untuk kesesatan di dunia dan kecelakaan di akhirat.{{Sfn|Al-'Aqil|2018|p=58}}
 
Mengutamakan Al-Quran dan hadits dalam permasalahan akidah dilandasi oleh kaidah bahwa [[wahyu]] lebih diutamakan dibandingkan dengan akal. Wahyu ini merupakan segala jenis dalil yang disebutkan di dalam Al-Qur'an dan hadits. Sementara akal dalam permasalahan aqidah ialah dalil-dalil yang menggunakan akal untuk mengalahkan dalil wahyu. Akal ini dibuat oleh para ulama di dalam ilmu kalam. Dalam hal ini, akal tetap digunakan tetapi sumber dalil juga berasal dari sumber lainnya. Permasalahan-permasalahan aqidah yang tidak mampu dicapai oleh akal akan dikaji menggunakan dalil wahyu. Kedua jenis dalil ini terlebih dahulu disesuaikan satu sama lain hingga tidak timbul pertentangan. Ketika dalil wahyu bertentangan dengan dalil akal, maka wahyu lebih diutamakan. Ini disebabkan sifat dari dalil wahyu adalah dugaan, sementara dalil akal bersifat pasti.{{Sfn|Al'Aqil|2018|p=59}}
 
===Wajib Bagi Kita Mengikuti Jalan Salafush Sholih===
 
Setelah kita mengetahui bahwa salaf adalah generasi terbaik umat ini, maka apakah kita wajib mengikuti jalan hidup salaf?
 
Allah telah meridhai secara mutlak para salaf dari kaum muhajirin dan anshor serta kepada orang yang mengikuti mereka dengan baik. Allah Ta’ala berfirman yang artinya,”Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.” (At-Taubah: 100). Untuk mendapatkan keridhaan yang mutlak ini, tidak ada jalan lain kecuali dengan mengikuti salafush sholih.
 
Allah juga memberi ancaman bagi siapa yang mengikuti jalan selain orang mukmin. Allah Ta’ala berfirman yang artinya,”Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.” (An-Nisa: 115). Yang dimaksudkan dengan orang-orang mukmin ketika ayat ini turun adalah para sahabat (para salaf). Barangsiapa yang menyelisihi jalan mereka akan terancam kesesatan dan jahannam. Oleh karena itu, mengikuti jalan salaf adalah wajib.<ref>https://rumaysho.com/3105-mengenal-salaf-dan-salafi.html</ref>
 
== Referensi ==
Baris 103 ⟶ 75:
 
== Lihat pula ==
* [[Pemeluk Islam pertama|As-Sabiqun al-Awwalun]]
* [[Sahabat Nabi|Sahabat nabi]]
* [[SalafySalafiyah]]
* [[Sunni]]
* [[Syi'ahSyiah]]
 
== Pranala luar ==