Stasiun Kemayoran: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(31 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 13:
| kelurahan kota = Gunung Sahari Selatan
| alamat = Jalan Garuda
| kodepos = 10610
| open = 1887 (BOS)<ref name="Regeerings-Almanak"/>
| oldname = Station Kemajoran
| operator = [[KAI Commuter]]
| otoritas = [[Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek]]
| class = II
| no_stasiun = 0462
| callsign = MAYORAN
| letak = * km 4+709 lintas [[Stasiun Jakarta Kota|Jakarta]]-[[Stasiun Jatinegara|Jatinegara]]-[[Stasiun Cikampek|Cikampek]]
* km 4+192 lintas [[Stasiun Ancol|Ancol]]–[[Stasiun Rajawali|Rajawali]]–Kemayoran
| line = [[
| ticketting = Hanya melayani kartu multi-trip dan kartu uang elektronik dari [[Bank di Indonesia|perbankan]] yang beredar yang bekerjasama dengan KAI Commuter dan aplikasi [[LinkAja]].
| services = {{adjacent stations|system=KRL Jabodetabek
|line3=blue|type3=Full Racket|right3=Rajawali|left3=Pasar Senen|oneway-left3=true|to-right3=berlawanan arah jarum jam
|line4=blue|type4=Full Racket|right4=Rajawali|left4=Gang Sentiong|oneway-right4=true|to-left4=searah jarum jam}}
| track = 4
* jalur 1: sepur lurus jalur ganda arah Pasar Senen–Jatinegara
Baris 40 ⟶ 42:
Stasiun ini terletak di bekas jalur BOSM sebelah utara [[Stasiun Pasar Senen]], berada di ujung timur wilayah [[Weltevreden]]. Stasiun ini dinamakan sesuai dengan nama daerah pemukiman di sekitarnya, berdiri pada awal abad-20. Stasiun dan jalurnya diambil alih oleh [[Staatsspoorwegen]] pada tahun 1898.<ref name="Regeerings-Almanak">{{cite book|title=Regeerings-Almanak voor Nederlandsch-Indië|author=Anonim|publisher=Landsdrukkerij|year=1897|place=Batavia}}</ref>
Pasca-akuisisi oleh SS pada 1898, nama Stasiun Kemayoran, sempat diubah menjadi '''Weltevreden S.S.''' ('''WLS'''), dan terus digunakan meski nama stasiun ini dikembalikan menjadi Kemayoran lagi dengan beralihnya kepemilikan [[Stasiun Gambir|Stasiun Weltevreden NIS]] ke tangan SS.{{Sfn|de Bruyn Kops|1940|p=436}}
Aslinya, bangunan stasiun ini terbuat dari kayu dan memiliki ''overkapping''. Bangunan ini digantikan dengan bangunan permanen karena ludes terbakar.{{kapan}}{{butuh rujukan}} Setelah jalur ini diambil alih oleh SS, Stasiun Kemayoran kemudian dikembangkan oleh SS. Pada tahun 1902, dibangun jalur ''shortcut'' dari Kemayoran menuju Ancol, digunakan untuk mempercepat arus pengiriman barang menuju Tanjung Priok. Jalur itu dibuka pada tanggal 1 Maret 1904.<ref name=":0">{{cite book|title=Indische Spoorweg-Politiek|last=Reitsma|first=S.A.|publisher=Landsdrukkerij|year=1920|url=https://resolver.kb.nl/resolve?urn=MMKB02:100002593}}</ref><ref name=":1" /> Petak jalan ini melewati titik percabangan yang diberi nama Pisangbatu, kini dikenal sebagai [[Stasiun Rajawali]]. Dengan dioperasikannya lokomotif listrik dan kereta rel listrik (KRL pertama) di jalur Batavia–Buitenzorg pada tahun 1925, SS kemudian merencanakan pembangunan jalur ganda di hampir seluruh lintas Jakarta sejak tahun 1926. Sebagai langkah awal, jalur ganda pertama di lin Batavia adalah antara Kemayoran–Batavia dan Sawah Besar–Weltevreden. Bahkan, perombakan juga dilakukan pada jalur menuju Tanjung Priok setelah diresmikannya stasiun Tanjung Priuk baru pada tahun 1925.<ref name=":1">{{cite book|title=Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië 1921-1932|author=Staatsspoorwegen|publisher=Burgerlijke Openbare Werken|year=1921-1932|place=Batavia}}</ref> Petak jalan antara Rajawali–Kemayoran menurut Reitsma (1920) disebut-sebut sebagai jalur dwiganda (''quadruple tracks'') pertama di Indonesia.<ref name=":0" />▼
▲\Aslinya, bangunan stasiun ini terbuat dari kayu dan memiliki ''overkapping''. Bangunan ini digantikan dengan bangunan permanen karena ludes terbakar pada 1980 atau 1990-an.{{kapan}}{{butuh rujukan}} Setelah jalur ini diambil alih oleh SS, Stasiun Kemayoran kemudian dikembangkan oleh SS. Pada tahun 1902, dibangun jalur ''shortcut'' dari Kemayoran menuju Ancol, digunakan untuk mempercepat arus pengiriman barang menuju Tanjung Priok. Jalur itu dibuka pada tanggal 1 Maret 1904.<ref name=":0">{{cite book|title=Indische Spoorweg-Politiek|last=Reitsma|first=S.A.|publisher=Landsdrukkerij|year=1920|url=https://resolver.kb.nl/resolve?urn=MMKB02:100002593}}</ref><ref name=":1" /> Petak jalan ini melewati titik percabangan yang diberi nama Pisangbatu, kini dikenal sebagai [[Stasiun Rajawali]]. Dengan dioperasikannya lokomotif listrik dan kereta rel listrik (KRL pertama) di jalur Batavia–Buitenzorg pada tahun 1925, SS kemudian merencanakan pembangunan jalur ganda di hampir seluruh lintas Jakarta sejak tahun 1926. Sebagai langkah awal, jalur ganda pertama di lin Batavia adalah antara Kemayoran–Batavia dan Sawah Besar–Weltevreden. Bahkan, perombakan juga dilakukan pada jalur menuju Tanjung Priok setelah diresmikannya stasiun Tanjung Priuk baru pada tahun 1925.<ref name=":1">{{cite book|title=Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië 1921-1932|author=Staatsspoorwegen|publisher=Burgerlijke Openbare Werken|year=1921-1932|place=Batavia}}</ref> Petak jalan antara Rajawali–Kemayoran menurut Reitsma (1920) disebut-sebut sebagai jalur dwiganda (''quadruple tracks'') pertama di Indonesia.<ref name=":0" />
== Tata letak ==
[[File:Kemayoran_sta_100210-0840.jpg|thumb|ki|Emplasemen dan bangunan rumah sinyal Stasiun Kemayoran]]Stasiun ini memiliki empat jalur kereta api. Emplasemen sebelah utara merupakan [[jalur dwiganda]], sedangkan emplasemen selatan merupakan [[jalur ganda]]. Jalur 1 merupakan sepur lurus arah [[Stasiun Pasar Senen|Pasar Senen]]–[[Stasiun Jatinegara|Jatinegara]], jalur 2 merupakan sepur lurus arah [[Stasiun Rajawali|Rajawali]]–[[Stasiun Kampung Bandan|Kampung Bandan]], jalur 3 merupakan sepur lurus dari [[Stasiun Tanjung
{|cellspacing=0 cellpadding=3
|+{{Infobox station/KAI header 2
Baris 52 ⟶ 55:
}}
|-
| rowspan="10" style="border-top:solid 1px gray; border-bottom:solid 1px gray"
| style="border-top:solid 1px gray;"|Jalur '''4'''
| style="border-top:solid 1px gray;"|
| style="border-top:solid 1px gray;"|
|-
| colspan="4" style="border
|-
|Jalur '''3'''
|Sepur lurus dari arah {{Sta|Tanjung Priok}}
|→
|-
| colspan="4" style="border
|-
| rowspan="2" |Jalur '''2'''
|←
|← {{small|([[Stasiun Rajawali|Rajawali]])}} {{rcb|system=KRL Jabodetabek|line=Cikarang|inline=yes}} menuju [[Stasiun Cikarang|Cikarang]] (via {{sta|Tanah Abang}})▼
|Sepur lurus arah {{sta|Kampung Bandan}}
|-
|← {{small|({{sta|Rajawali}})}}
|{{rcb|system=KRL Jabodetabek|line=Cikarang|inline=yes}} menuju {{sta|Kampung Bandan}}
|-
| colspan="4" style="border
|-
| rowspan="2" |Jalur '''1'''
|style="border-top:solid 2px black;border-right:solid 2px black;border-left:solid 2px black;border-bottom:solid 1px gray;text-align:center;" colspan=2|<small>[[Peron sisi]], pintu terbuka di sebelah kanan</small>▼
| rowspan="2" |
| Sepur lurus arah {{sta|Jatinegara}}
|→
|-
▲|
▲|style="border-bottom:solid 1px gray;"{{!}}'''G'''
|{{small|({{Sta|Gang Sentiong}})}} →
|style="border-bottom:solid 1px gray;" colspan=2{{!}}'''Bangunan utama stasiun'''▼
|-
▲| colspan="4" style="border
|-
| style="border-top:solid 1px gray;border-bottom:solid 1px gray;"|'''G'''
▲| colspan="4" style="border-
|}
== Layanan kereta api ==
Mulai 8 Juni 2019, seluruh perjalanan kereta api lokal yang melayani rute [[Jakarta]]-[[Cikampek, Karawang|Cikampek]]-[[Purwakarta]] pp ([[Kereta api Walahar Ekspres|Cilamaya Ekspres]], [[Kereta api Walahar Ekspres|Walahar Ekspres]], dan [[Kereta api Jatiluhur Ekspres|Jatiluhur/Lokal CKP]]) melintas langsung/tidak berhenti di stasiun ini.<ref>{{Cite
▲{| class="wikitable sortable"
!Nama kereta api
!colspan=2 | Relasi perjalanan
!Keterangan
|-
| rowspan=
| rowspan="4" | {{
| {{sta|Jakarta Kota}} (hanya jadwal malam dan dini hari
▲| rowspan="2" | ''Full racket''
| rowspan=2 | Via {{sta|Jatinegara}}–{{sta|Pasar Senen}}
|-
| rowspan="3" | {{sta|Kampung Bandan}}
|-
| rowspan=2 | {{rint|jakarta|blue}} [[KRL Commuter Line Cikarang|Commuter Line Cikarang]] (''full racket'')
| Perjalanan searah jarum jam via {{sta|Pasar Senen}}
|-
|
|}
Baris 107 ⟶ 129:
| Mikrotrans
|JAK 24
▲|-
|Terminal Senen-Terminal Pulo Gadung (via Boulevard Barat Kelapa Gading dan Boulevard Raya Kelapa Gading)
|}
Baris 117 ⟶ 135:
<gallery>
Berkas:Kemayoran sta 100210-0840.jpg|Stasiun Kemayoran, 2010
Berkas:
Berkas:Papan_Jadwal_KA_Lokal.jpg|Papan Jadwal KA Lokal
</gallery>
== Insiden ==
* Pada tanggal 2 Oktober 2010, KRL Depok-Jatinegara Anjlok di antara stasiun Kemayoran dan luar Stasiun Kemayoran
Baris 128 ⟶ 146:
{{reflist}}
=== Daftar pustala ===
{{Adjacent stations|system=KAI|line=Rajawali–Cikampek|left=Rajawali|right=Pasar Senen|note-left=(d.h. Pisangbatu)}}▼
* {{Cite journal|last=de Bruyn Kops|first=A.L.|date=1940|title=De Ringbaan in en om Batavia|url=https://resolver.kb.nl/resolve?urn=MMUTRA03:004507023:pdf|journal=Spoor- en Tramwegen|volume=13|issue=22|pages=435-439}}
{{Adjacent stations|system=KAI
▲
|line2=Lintas Jakarta|type2=Tanjung Priuk–Kemayoran|left2=Rajawali|note-mid2=Tanjung Priuk–Kemayoran}}
{{Batavia}}
{{Stasiun KCI}}
[[Kategori:Stasiun kereta api di Jakarta|Kemayoran]]
[[Kategori:Kota Administrasi Jakarta Pusat]]
[[Kategori:Stasiun kereta api yang termasuk dalam Daop I Jakarta]]
|