Ostrakon Mesad Hashavyahu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2
Cendy00 (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 2 pranala ditambahkan.
 
Baris 4:
[[Berkas:Mesad Hashavyahu ScriptBW.jpg|jmpl|Salinan teks]]
== Sejarah ==
Ostrakon ini bertarikh sekitar 630 sampai [[609 SM]], dalam masa pemerintahan raja [[Yosia]] dari [[Kerajaan Yehuda]]. [[William Foxwell Albright]] menulis, "Kehidupan benteng ini dapat diperkirakan tarikhnya dalam batasan sempit melalui keramik sebelum Pembuangan dan awal Ionia yang ditemukan di sana, juga dari pertimbangan sejarah, yang menunjukkan suatu tarikh sekitar 630 SM. Ini berarti segera setelah kematian raja [[Asyur]], [[Ashurbanipal]] dan sebelum pendudukan dataran Filistin oleh [[Psamtik I|Psammetichus dari Mesir]]."<ref>Albright, W.F., "Palestinian Inscriptions: A Letter from the Time of Josiah", in ''[[Ancient Near Eastern Texts Relating to the Old Testament]],'' (Princeton: Princeton University Press, 1969), 568.</ref>
<!--
Both [[Ancient Greece|Greek]] pottery and Judahite ostraca were found (see below). Some scholars believe the site had been used by Greek mercenaries. They might have been serving under Judean command in Josiah's battles against the [[Ancient Egypt|Egyptian]] army, as [[Yohanan Aharoni]] supposed. But both Greek and Judahite mercenaries served in the Egyptian army at the time of the late monarchic period. According to [[Israel Finkelstein]], "it is therefore quite reasonable that the unit stationed in the Egyptian fort of Messad Hashavyahu included Judahite mercenaries", and Egyptian control was more likely than Judean: "there can be little doubt that Egypt, which expanded in the late 7th century [BCE] along the coast of the Levant, was strong enough to prevent Josiah from building an isolated fort in the middle of an area in which Egypt had strong strategic interests".<ref name="FinkelsteinSilberman2002">{{cite book|author1=Israel Finkelstein|author2=Neil Asher Silberman|title=[[The Bible Unearthed|The Bible Unearthed: Archaeology's New Vision of Ancient Isreal and the Origin of Sacred Texts]] |date=2002 |publisher=Simon and Schuster |isbn=978-0-7432-2338-6}}: [http://books.google.com/books?id=lu6ywyJr0CMC&pg=PA350 p.350–351]</ref> One of the significant issues dependent on this debate is whether or not the [[Kingdom of Judah]] under [[Josiah]] had access to a sea port. The fact that the fort was south-facing may imply that it was built for the protection of [[Yavne]] and the surrounding agricultural lands including the seaport area of [[Yavne-Yam]], against aggressors from the south, either Philistine or Egyptian.
Baris 37:
 
=== Terjemahan ===
Berikut adalah terjemahan [[bahasa Indonesia]] dari tulisan pada ostrakon yang terdiri dari 14 baris dalam [[bahasa Ibrani]].<ref>Berdasarkan terjemahan bahasa Inggris dari Klaas Smelik dalam ''Writings from Ancient Israel'', Westminster/John Knox Press, 1991, halaman 96.</ref>
 
:"Biarlah tuanku, gubernur, mendengar kata hambanya! Hambamu adalah seorang penuai. Hambamu berada di Hazar Asam, dan hambamu menuai, dan ia selesai, dan ia menyimpan selama hari-hari ini sebelum Sabat. Ketika hambamu selesai panen, dan telah menyimpan pada hari-hari ini. Hoshavyahu bin Shobi datang dan ia merampas jubah hambamu, ketika aku sudah menyelesaikan panenku. Telah lewat beberapa hari sejak ia mengambil jubah itu dari hambamu. Dan semua rekan-rekanku dapat bersaksi untukku - mereka yang menuai bersama-samaku pada panasnya panenan - ya, rekan-rekanku dapat bersaksi untukku. Amin (=sungguh)! aku bebas dari kesalahan. Dan ia mencuri jubahku! Adalah bagi gubernur untuk mengembalikan jubah itu pada hambanya. Biarlah Ia menganugerahi kemurahan bahwa engkau mengembalikan jubah hambamu dan tidak menjadi marah."