Sisingaan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
nama lain |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(33 revisi perantara oleh 23 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Sisingaan''' atau '''Gotong Singa''' (sebutan lainnya '''Odong-odong
pada umumnya oleh seorananak kecil. Kesenian ini dimainkan dengan musik, sehingga para pengangkat tandu melakukanya dengan gerakan tarian. ai
== Sejarah ==▼
[[:su:Sisingaan|Sisingaan]] diciptakan pada tahun sekitar 1975 oleh para seniman sunda, Karena mengingat datangnya kesenian [[Reog (Ponorogo)|reyog Ponorogo]] ke kota tersebut yang di bawa oleh kaum Urban dari Ponorogo.▼
Pada awalnya, Masyarakat Sunda Subang memiliki kesenian Usungan berbentuk burung, kijang, siluman dengan cara ditandu. Pada kala itu belum ada usungan berbentuk Singa seperti saat ini.[https://www.kotasubang.com/16435/foto-foto-kuno-ini-mungkin-menunjukkan-asal-mula-seni-sisingaan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210816094416/https://www.kotasubang.com/16435/foto-foto-kuno-ini-mungkin-menunjukkan-asal-mula-seni-sisingaan |date=2021-08-16 }}
▲
Setelah para seniman sunda berdiskusi dengan seniman Reyog yang sangat berbeda dengan reog dog-dog sunda, Bahwa reyog dari [[Jawa Timur|Jawa timur]] lebih menarik perhatin dan memiliki nilai filasofi yang tinggi serta memiliki catatan sejarah melawan kolonial belanda. Maka di ciptakanlah sebuah kesenian yang mampu menunjukan identitas khas Subang dari gagasan para seniman.▼
▲Setelah para seniman sunda berdiskusi dengan seniman
Sisingaan di ilhami dari cerita serial Reyog di Jawa Timur, yang menceritakan suka cita perjalanan para pengawal raja Singa Barong dari kerajaan Lodaya saat menuju kerajaan Daha. Meskipun sang raja terkenal Bengis dan Angkuh, Tetapi para pengawal selalu setia memikul tandu yang di tiduri oleh raja singa barong.▼
▲Sisingaan
Selain itu sebagai lambang perlawanan rakat indonesia terhadap kesewenangan Belanda yang di gambarkan sebagai sosok singa pada lambang VOC, Hal ini bertujuan sebagai edukasi pembelajaran sejarah yang menenangkan bagi para pelajar.[https://su.wiki-indonesia.club/wiki/Sisingaan]▼
▲Selain itu sebagai lambang perlawanan
== Perkembangan ==
Dalam
Dewasa ini, di Subang saja diperkirakan ada 200 buah Sisingaan yang tersebar di setiap desa, oleh karena itu Festival Sisingaan Kabupaten Subang yang diselenggarakan setiap tahunnya, merupakan jawaban
Penyebaran Sisingaan sangat cepat, dibeberapa daerah di luar Subang, seperti Sumedang, Kabupaten Bandung, Purwakarta, dll
Sebagai seni helaran yang unggul, Sisingaan dikemas sedemikian rupa dengan penambahan pelbagai atraksi, misalnya yang paling menonjol adalah Jajangkungan dengan tampilan manusia-manusia yang tinggi menjangkau langit, sekitar 3-4 meter, serta ditambahkan dengan bunyibunyian petasan yang dipasang dalam bentuk sebuah senapan.
== Pertunjukan ==
Sisingaan berasal dari
Pertunjukan Sisingaan pada dasarnya dimulai dengan tetabuhan musik yang dinamis. Lalu diikuti oleh permainan Sisingaan oleh penari pengusung sisingaan, lewat gerak antara lain:
=== Penyajian ===
Baris 38 ⟶ 39:
=== Musik pengiring ===
Musik pengiring Sisingaan pada awalnya cukup sederhana, antara lain: Kendang Indung (2 buah), Kulanter, Bonang (ketuk), Tarompet, Goong, Kempul, Kecrek. Karena Helaran, memainkannya sambil berdiri, digotong dan diikatkan ke tubuh. Dalam perkembangannya sekarang memakai juru kawih dengan lagu-lagu (baik vokal maupun
== Pemaknaan ==
[[Berkas:DSC 0002-01.jpg|jmpl|Sisingaan di TMII]]
Ada beberapa makna yang terkandung dalam seni pertunjukan Sisingaan, diantaranya:
* Makna sosial, masyarakat Subang percaya bahwa jiwa kesenian rakyat sangat berperan dalam diri mereka, seperti egalitarian, spontanitas, dan rasa memiliki dari setiap jenis seni rakyat yang muncul.
* Makna teatrikal, dilihat dari penampilannya Sisingaan dewasa ini tak diragukan lagi sangat teatrikal, apalagi setelah ditmabhakn berbagai variasi, seperti jajangkungan dan lain-lain.
* Makna komersial, karena Sisingaan mampu meningkatkan kesejahteraan mereka, maka antusiasme munculnya sejumlah puluhan bahkan ratusan kelompok Sisingaan dari berbagai desa untuk ikut festival, menunjukan peluang ini, karena si pemenang akan mendapatkan peluang bisnis yang menggiurkan, sama halnya seperti seni bajidoran.
* Makna universal, dalam setiap etnik dan bangsa
* Makna Spiritual, dipercaya oleh masyarakat lingkungannya untuk keselamatan
==
* [[Ganjar Kurnia]]. 2003. ''Deskripsi kesenian Jawa Barat''. Dinas Kebudayaan & Pariwisata Jawa Barat, Bandung
{{Sunda-stub}}
[[Kategori:Kesenian Barongan]]
[[Kategori:Pertunjukan seni Sunda]]
[[Kategori:
▲[[Kategori:Kesenian Sunda]]
|