Mochtar Riady: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Soejeoegcdj (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(13 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Ref-bio|date=Juli 2022}}
{{sumber blog}}
{{gaya bahasa}}
{{Infobox person
| honorific-prefix = <!-- Kolom ini hanya untuk gelar kenegaraan/kehormatan (bukan gelar akademis/keagamaan/pangkat) -->
| name = [[Honoris Causa|Dr. (HC)]] Mochtar Riady
| honorific-suffix = <!-- Kolom ini hanya untuk gelar kenegaraan/kehormatan (bukan gelar akademis) -->
| name = {{PAGENAME}}
| image = Mochtar-riady.jpg
| birth_name = Lie Moe Tie
Baris 17 ⟶ 20:
| occupation = {{hlist|Pengusaha|bankir}}
| known_for = Pendiri [[Lippo Group]]
| net_worth = {{lossup}} [[US$]]12,38 miliar1miliar (DesemberOktober 20202024)<ref name=Forbes>{{cite web|title=Mochtar Riady|url=https://www.forbes.com/profile/mochtar-riady/|website=Forbes|4=|access-date=2020-12-16|archive-date=2021-02-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20210211042000/https://www.forbes.com/profile/mochtar-riady/|dead-url=yes}}</ref>
}}
'''Lie Moe Tie''' ({{lang-zh|c=李文正|p=lǐwénzhèng|poj=li moe tie}}; {{lahirmati|[[Kota Malang]]|12|5|1929}}), dikenal dengan nama Indonesia '''Mochtar Riady''' adalah seorang [[pengusaha]] dan [[bankir]] Indonesia berdarah Tionghoa. Ia dikenal sebagai pemilik dari kelompok usaha konglomerat [[Lippo Group]]. Ia banyak dikenal orang sebagai seorang praktisi perbankan andal, serta salah seorang pengusaha [[konglomerat]] keturunan [[Tionghoa-Indonesia]] yang telah berhasil mengembangkan grup bisnisnya hingga ke mancanegara.
 
Pada 2011, ''Forbes'' merilis daftar orang terkaya di Indonesia, Riady menduduki peringkat ke-38 dengan total kekayaan US$ 650 juta.<ref>[http://www.detiknews.com/read/2011/11/24/114227/1774630/10/ini-dia-40-orang-terkaya-indonesia Artikel:"Ini Dia 40 Orang Terkaya Indonesia " di detik.com]</ref>
 
== Kehidupan awal ==
Ayah Riady adalah seorang pedagang batik bernama Liapi (1888-1959), sedangkan ibunya bernama Sibelau (1889-1939). Kedua orangtuanya merantaumerintis dari [[Fujian]] dan tiba di Malang pada tahun 1918.<ref name=Ariyanto>Ariyanto, ''[http://ariyanto.wordpress.com/2009/05/31/mencari-%E2%80%99%E2%80%99rumah-masa-depan%E2%80%99%E2%80%99-di-san-diego-hills-bersama-ibu-ibu-pengajian-2-habis/ Mencari ’’Rumah Masa Depan’’ di San Diego Hills Bersama Ibu-Ibu Pengajian (2-Habis)]'', INDOPOS, Jumat, 29 Mei 2009. Diakses 16 Februari 2011.</ref>
 
Ketika pecah perang kemerdekaan, Mochtar turut berjuang di Jawa Timur. Pada tahun [[1947]]. Ia ditangkap oleh pemerintah [[Belanda]] karena menentang pembentukan [[Negara Indonesia Timur]] dan sempat ditahan di penjara [[Lowokwaru]], [[Malang]]. Ia kemudian di buang ke Tiongkok dan disanalah ia kemudian memutuskan untuk belajar dan mengambil kuliah filosofi di [[Universitas Nanking]]. Mochtar Riady tinggal di [[Hongkong]] hingga tahun [[1950]], dan kembali lagi ke Indonesia.<ref name=pdat>''[http://www.pdat.co.id/ads/html/M/ads,20030624-34,M.html Mochtar Riady]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}'', Apa & Siapa, Pusat Data dan Analisis TEMPO. Diakses 16 Februari 2011.</ref> Pada tahun 1951 ia menikahi Suryawati Lidya, seorang wanita asal Jember.<ref name=Ariyanto/>
Baris 68 ⟶ 71:
# Pembangunan infrastruktur seperti pembangkit tenaga listrik, produksi gas, distribusi, pembangunan jalan raya, pembangunan sarana air bersih, dan prasarana komunikasi.
# Bidang industri yang meliputi industri komponen elektronik, komponen otomotif, industri semen, porselen, batu bara dan gas bumi. Melalui Lippo Industries, grup ini juga aktif memproduksi komponen elektonik seperti kulkas dan AC merk Mitsubishi. Sedangkan komponen otomotif perusahaan yang dipimpin Mochtar ini sukses memproduksi kabel persneling.
# bidang jasa-jasa yang meliputi teknologi informasi, bisnis ritel, rekreasi, hiburan, hotel, rumah sakit, dan pendidikan. Ada beberapa hal yang kontroversi yang dilakukan Mochtar dan James yang mendapat perhatian media massa. Pertama ketika ia membangun Rumah Sakit untuk kelas atas di Lippo Karawaci. Untuk itu, Mochtar berani menggandeng Gleneagles[[Rumah HospitalSakit Gleneagles]] yang berbasis di Singapura. ”Dari pada orang-orang kaya kita pergi ke Singapura, kan lebih baik kita bawa saja Gleneagles ke Indonesia.” kata Mochtar ketika Rumah Sakit itu diluncurkan.
 
=== Terkenal Dengan ===
Baris 76 ⟶ 79:
 
Mochtar Riady yang lahir di Malang, Jawa Timur 12 Mei 1929, setidaknya diakui kehandalannya sebagai filsuf bisnis Grup Lippo yang didirikannya. Di Grup Lippo ini, dia berhasil mengader James Tjahaya Riady (puteranya) dan Roy Edu Tirtadji menjadi filsuf bisnis handal juga. James dan Roy telah siap mendampingi dan melanjutkan visi bisnisnya. Mereka tampil sebagai filsuf dan pemikir sekaligus panglima yang menentukan arah bisnis semua perusahaan yang bernaung di bawah bendera Lippo, baik pada masa tenang apalagi pada masa sulit.
 
Masih ingat, ketika [[Bank Lippo]] di goyang rumor kalah kliring pada November 1995? Mochtar, pemilik nama Tionghoa, Lie Mo Tie, ini mampu mengatasinya dengan cepat. Dia laksana panglima perang yang dengan cerdas dan cekatan memonitor setiap perkembangan lapangan detik demi detik, serta memberikan instruksi-instruksi penting ke semua lini jajaran di bawahnya. Rumor kalah kliring itu pun dienyahkan dan bendera Bank Lippo pun makin berkibar.
 
== Lippo Group ==
Baris 134 ⟶ 135:
 
Sementara, untuk memperdalam dan mempertajam pengalamannya, dia pun menyempatkan diri kuliah malam di Universitas Indonesia (UI). Di situ pula dia berkenalan dengan beberapa pakar ekonomi seperti Emil Salim, Ali Wardhana dan lain-lain.
 
== Tantangan Globalisasi ==
Sebagai seorang ''chairman'' yang memimpin puluhan CEO harus diakui bahwa Mochtar Riady memiliki visi jauh ke depan. Pengetahuannya yang luas dan pengalamannya telah membuat Grup Lippo selamat melewati badai dan guncangan krisis ekonomi berkepanjangan. Pada pertengahan 1995 ia pernah berkata, bahwa dunia sedang mengalami perubahan yang sangat cepat.
 
”Apabila kita berbicara tentang globalisasi kita sebenarnya didorong ke suatu era yang lebih jauh lagi, yaitu era era globalisasi ditambah liberalisasi tanpa batas negara. Semua itu terjadi karena dua faktor, yaitu revolusi teknologi informasi dan revolusi mata uang,” kata Mochtar.
 
Menurutnya, sejarah manusia sudah mengalami beberapa kali perubahan cara hidup karena penemuan-penemuan di bidang energi dan teknologi. Pada era 50-an, khususnya di Amerika Serikat terjadi perubahan gaya hidup, yakni masyarakat industri berubah menjadi masyarakat informasi. Akibat dari perubahan itu Amerika harus memindahkan labour intensive industry-nya ke negara-negara lain seperti Jerman Barat dan Jepang.
 
Tak lama Jepang pun mengalami hal yang sama sehingga harus memindahkan industrinya ke Hong Kong, Singapura, Korea Selatan dan Taiwan. Dan ketika negara-negara tersebut menjadi macan Asia, mereka pun mengalami perubahan structural dalam masyarakatnya sehingga perlu memindahkan industrinya ke RRT dan negara-negara ASEAN.
 
Perpindahan industri ini menimbulkan investasi silang antarbangsa dan menimbulkan pula apa yang disebut dengan Asia-Euro-Dolar. Inilah era globalisasi. Dengan era globalisasi sedemikian ini timbul suatu ketergantungan antar suatu negara dengan negara lain. Kondisi tersebut meningkatkan hubungan perekonomian dan perdagangan sehingga dibutuhkan peraturan permainan ekonomi internasional.
 
Menurut catatan Mochtar, ada tiga perjanjian penting yang muncul pada 1994, yaitu GATT, WTO, dan APEC. Kalau ketiga organisasi internasional ini dihubungakan dengan organisasi lain seperti World Bank, IMF, ADB, Uni Eropa, AFTA, dan NAFTA, maka akan semakin jelas kalau organisasi-organisasi international ini semakin berperan penting menggantikan peranan pemerintah individu di dunia. Di sinilah dunia akan memasuki era globalisasi tanpa batas negara (''borderless)''.
 
Sementara itu pada saat yang bersamaan dunia sedang menyaksikan terjadinya revolusi mata uang. Sebagai contoh, setiap hari terjadi transaksi ''foreign exchange'' (forex) lebih dari US$800 miliar, tetapi hanya sekitar US$10 miliar yang memiliki kaitan dengan fungsi alat pembayaran. Sisanya, 90,85% tidak ada hubungannya dengan fungsi alat pembayaran, tetapi berhubungan dengan barang dagangan. Kalau sudah menjadi barang dagangan tentu timbul pasar derivatif.
 
”Derivatif itu sifatnya spekulatif, sementara spekulatif itu adalah perjudian (gambling). Dengan demikian timbullah suatu kasino yang besar dan kuat di dunia. Sadar atau tidak sadar, senang atau tidak senang, siap atau tidak siap, kita sudah terlibat di dalam perjudian setiap hari,” kata Mochtar yang pernah menjadi Chairman Asian Banker Association pada 1992. Selanjutnya menurutnya, jumlah transaksi yang begitu besar, sekalipun lima negara maju menggabungkan forex reserve-nya tidak akan sanggup mengalahkan jumlah transaksi forex dalam sehari. Ini berarti tidak ada satu negara di dunia ini yang bisa memberikan counter exchange terhadap spekulasi.
 
Dua revolusi, revolusi teknologi yang dicerminkan dengan sistem super highway dan revolusi keuangan yang begitu cepat mutasinya membawa manusia kepada situasi yang serba cepat, serba berubah, serba tidak mantap, dan serba tidak pasti. ”Oleh karena itu, suatu bangsa atau suatu perusahaan harus memberikan reaksi yang cepat. Kalau tidak bangsa atau perusahaan itu akan menghadapi masalah dan tekanan,” tegasnya.
 
== BUMN Harus Lebih Berperan ==
Menurut Mochtar, yang mempunyai enam putra dan putri, untuk bisa bersaing pada era globalisasi pemerintah harus semakin meningkatkan produktivitas BUMN.
 
Dikatakan, BUMN masih menguasai lebih dari 50 persen perekonomian nasional dan secara tidak sadar menikmati oligopoli dan monopoli. Tidak ada jalan lain selain membuat BUMN menjadi perusahaan yang efisien, menguntungkan, dan kalau perlu bisa segera go public. Sebagai perbandingan, menurut Mochtar, di RRT lebih dari 50 BUMNtelah masuk ke pasar modal. Bagaimana dengan Indonesia?
 
Sekarang kita berada pada abad yang mementingkan perbandingan teknologi dan mutu manusia. Itulah sebabnya ia sangat memperhatikan mutu pendidikan di Indonesia. Mendirikan Sekolah Pelita Harapan dan Universitas Harapan adalah bagian dari kepeduliannya terhadap dunia pendidikan nasional. Belum lama ini ia pun ditunjuk menjadi Wali Amanah Universitas Indonesia.
 
Mochtar yang pernah mengenyam pendidikan di The Eastern College, Chung Yang University, Nanking, RRT ini memiliki obsesi agar manusia Indonesia memiliki kualitas yang setara dengan masyarakat maju lain hingga siap memasuki era globalisasi.
 
Mochtar Riady, yang senang membaca buku Peter Drucker dan Prof Freeman memperoleh gelar Doctor of Laws dari Golden Gate University, San Francisco, Amerika Serikat dan pernah menjadi pembicara tamu di Universitas Harvard pada pertengahan 1984. Pada saat senggang, salah seorang filsuf Grup Lippo ini lebih senang melakukan perjalanan ke sejumlah proyeknya.
 
Apa arti globalisasi buat Lippo? Menurutnya, perusahaan dan para eksekutifnya harus lebih cepat lagi mengantisipasi perubahan yang sangat cepat ini. Itulah sebabnya ia sangat hati-hati memilih orang-orang yang akan menduduki posisi Chief Executive Officer-nya
 
== Referensi ==
Baris 180 ⟶ 149:
{{lifetime|1929||Riady, Mochtar}}
 
[[Kategori:PengusahaWirausahawan Indonesia]]
[[Kategori:Pejuang kemerdekaan Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Universitas Nanking]]
Baris 189 ⟶ 158:
[[Kategori:Tokoh Angkatan 45]]
[[Kategori:Bankir Indonesia]]
[[Kategori:Miliarder Indonesia]]