Bahasa Rejang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Nyilvoskt (bicara | kontrib)
Membatalkan 2 suntingan by Qauss: ... dan bukankah menghilangkan pernyataan yang mengandung referensi, yang bahkan sesuai dengan WP:ST adalah sebuah omong kosong yang lebih besar? Dan ya... apakah Anda menerapkan WP:NPOV saat mengatakan referensi tersebut sebagai omong kosong (A Járőröknek!)
Tag: Pembatalan pranala ke halaman disambiguasi
 
(36 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 9:
| states=* {{flag|Indonesia}}
----
| region = * {{flag|Bengkulutree list}}
'''Tanah Rejang (Taneak Jang)'''
* {{flag|Sumatra Selatan}}
* {{flag|Bengkulu}}
** {{Kab singkat|Bengkulu Tengah}}
** {{Kab singkat|Kepahiang}}
** {{Kab singkat|Lebong}}
** {{Kab singkat|Bengkulu Utara}}
** {{Kab singkat|Rejang Lebong}}
* {{flag|SumatraSumatera Selatan}}
** {{Kab singkat|Musi Rawas Utara}}
| ethnicity= [[Suku Rejang|Rejang]]<ref>Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1991. Pengobatan Tradisional Pada Masyarakat Pedesaan Daerah Bengkulu. Hlm. 10</ref>
| speakers = tidak diketahui secara pasti
Baris 20 ⟶ 28:
|ref =<ref>{{Cite web |url=http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/artikel/1285 |title=Kontribusi Kosakata Bahasa Daerah dalam Bahasa Indonesia |access-date=2017-01-12 |archive-date=2012-10-27 |archive-url=https://web.archive.org/web/20121027101358/http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/artikel/1285 |dead-url=yes }}</ref><ref>[BPS. 2010. Kewarganegaraan, Suku Bangsa, Agama, dan Bahasa Sehari-hari Penduduk Indonesia. Hasil Sensus Penduduk 2010. Hlm. 37]</ref>
| familycolor=Austronesian
| fam2= <!-- Parameter ini telah usang -->
| fam2=[[Rumpun bahasa Melayu-Polinesia|Melayu-Polinesia]]
| fam3=[[Rumpun bahasa Dayak Darat|Dayak Darat]]
| fam4=[[Rumpun bahasa Dayak Darat|Bidayuh-Dayak Darat Selatan]]
| fam5 = [[Rumpun bahasa Dayak|Bidayuh-Rejang]]
| fam6=[[Rumpun bahasa Sadong-Rejang|Sadong-Rejang]]<ref>McGinn, Richard. 1999. The Position of the Rejang Language of Sumatra in Relation to Malay and the "Ablaut" Languages of Northwest Borneo.</ref>
| ancestor = Proto Rejang
| ancestor2 = Pra-Rejang
| ancestor3 = Rejang Purba<ref>McGinn, Richard. 2009. Out-of-Borneo subgrouping hypothesis for Rejang: re-weighing the evidence. Austronesian historical linguistics and culture history: a festschrift for Bob Blust, 397–410. Pacific Linguistics</ref>
| dia1=Lebong<ref name="Rej">{{Cite book |last=MacGinn |first=Richard |url=http://sealang.com/archives/nusa/pdf/nusa-v14.pdf |title=Outline of Rejang Syntax |date=1982 |publisher=Universitas Atma Jaya |series=NUSA 14 |location=Jakarta}}</ref>
| dia1=Lebong<ref name="Rej"></ref>
| dia2=Musi/Curup<ref name="Rej"></ref>
| dia3=Kepahiang/Keban Agung<ref name="Rej"></ref>
| dia4=Pesisir
| dia5=Rawas<ref>McGinn, Richard. 2007. Asal Bahasa Rejang</ref>
| minority = {{flag|Indonesia}}
* {{flag|Bengkulu}}
* {{flag|SumatraSumatera Selatan}}
| agency = [[File:Logo of Ministry of Education and Culture of Republic of Indonesia.svg|17px]] Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan
* Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu
Baris 49 ⟶ 53:
| lingname3 = Musi
| linglist4 = rej-keb
| lingname4 = KebanKebon Agung
| linglist5 = rej-pas
| lingname5 = Pasisir
Baris 55 ⟶ 59:
| lingname6 = Rawas
|notice=IPA
|mapcode=Rejang
}}
{{Contains special characters|Rejang}}
'''Bahasa Rejang''' ([[aksara Rejang]]: {{Script|Rejang|ꤸꥇꤾꥇ ꤽꥍꤺꥏ}}, {{trans}} {{lang|rej|''Miling Rêjang''}}; {{Script|Rejang|ꤸꥇꤾꥇ ꥁꥍꤺꥏ}}, {{trans}} {{lang|rej|''Miling Hêjang''}}; [[ejaan lama]]: ''Miling Redjang''; ''Miling Hedjang'') adalah sebuah bahasa yang dituturkan oleh [[suku Rejang]] yang mendiami wilayah bagian barat daya [[Sumatra|Pulau Sumatra]], tepatnya di wilayah pegunungan [[Pegunungan Bukit Barisan|Bukit Barisan]] (secara lokal dikenal sebagai ''Têbo Bêderet'') hingga ke dataran rendah [[sungai Rawas]] di sebelah timur dan daerah pesisir di [[Kabupaten Bengkulu Tengah|Bengkulu Tengah]] dan [[Kabupaten Bengkulu Utara|Bengkulu Utara]] di sebelah barat.
 
Bahasa non-Melayik ini terbagi ke dalam lima dialek: Lebong (ꤾꥍꤷꥋꥏ, {{trans}} ''Lêbong''), Musi/Curup (ꤸꥈꤼꥆꥇ, {{trans}} ''Musai'' atau ꤹꥈꤽꥈꤶ, {{trans}} ''Cu'up''), Kebanagung (ꤰꥍꤶꥆꥁꥇꥆꥏ, {{trans}} ''Kêpahiang''), Pesisir (ꤶꥍꤼꥇꤼꥇꥆ, {{trans}} ''Pêsisia''), dan Rawas (ꥆꥀꥍꤼ, {{trans}} ''Awês''). Dialek Rawas dituturkan di [[Ulu Rawas, Musi Rawas Utara|Ulu Rawas]], [[SumatraSumatera Selatan]]. Sementara dialek-dialek lain dituturkan di [[Provinsi Bengkulu]]. Selain dialek Pesisir yang sesuai namanya dituturkan di pesisir, dialek bahasa Rejang lainnya dituturkan di kawasan pedalaman.<ref>{{Cite book
| last = Marsden
| first = William
Baris 70 ⟶ 75:
| isbn = }}</ref>
 
Bahasa Rejang adalah satu dari sembilan bahasa pribumi Bengkulu selain bahasa [[Bahasa Enggano|Enggano]], [[Bahasa Kaur|Kaur]], [[Bahasa Col|Lembak]], [[Bahasa Melayu Bengkulu|Melayu Bengkulu]], [[Bahasa Mukomuko|Mukomuko]], [[Bahasa Nasal|Nasal]], [[Bahasa Pekal|Pekal]], dan [[Bahasa Serawai|Serawai]]. Bahasa ini merupakan bahasa asli bagi di lima dari sepuluh kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu.<ref>{{cite web |url=https://fib.ugm.ac.id/2018/07/vitalitas-bahasa-rejang-melacak-daya-hidup-bahasa-kuno-bengkulu-oleh-mahasiswa-ugm.html |title=Vitalitas Bahasa Rejang: Melacak Daya Hidup Bahasa Kuno Bengkulu oleh Mahasiswa UGM|accessdate=2018-11-04}}</ref><ref>{{cite web |url=https://fib.ugm.ac.id/2018/09/tim-satu-satunya-pkm-penelitian-sosiohumaniora-ugm-berhasil-mengantongi-2-emas-di-pimnas-2018.html|title=Tim Satu-Satunya PKM Penelitian Sosiohumaniora UGM Berhasil Mengantongi 2 Emas di PIMNAS 2018|accessdate=2018-11-04}}</ref>
 
== Jumlah penutur ==
Tidak ada data yang pasti mengenai jumlah suku Rejang atau penutur bahasanya. Menurut naskah karangan M. Hoesin, [[Daftar Gubernur SumatraSumatera Selatan|Gubernur SumatraSumatera Selatan]] keempat (1957-1958), yang diselesaikan pada 1932, pada tahun itu suku Rejang berjumlah 130.000 jiwa. Para penulis buku ''Adat Istiadat Daerah Bengkulu'' padaterbitan tahun 1980 memprediksi bahwa jumlah suku Rejang mencapai 300.000 jiwa.<ref>{{cite book
| last =
| first = Tim Penyusun
Baris 94 ⟶ 99:
| jfm = }}</ref>
 
Prof. McGinn (1982) yang meneliti mengenai bahasa Rejang dan mengadakan observasi lapangan di wilayah mukim suku Rejang memprediksi bahwa pada tahun 1982, penutur bahasa Rejang mencapai 200.000 jiwa. Ada pula Ethnologue dan Tryon (1995) memprediksi bahwa suku Rejang berjumlah lebih dari satu juta jiwa dan tergolong sebagai suku besar di Sumatra selain Minangkabau, Aceh, Toba, Dairi, dan Lampung.<ref name="Adelaar">{{cite book
| last = Alexander Adelaar
| first = K.
Baris 117 ⟶ 122:
| zbl = }}</ref> Prediksi ini diragukan keakuratannya. Ethnologue memprediksi setidaknya ada sekitar 350.000 penutur bahasa Rejang pada tahun 2000.<ref>{{cite web |url=https://www.ethnologue.com/language/rej.html|title=Rejang|accessdate=2019-01-03}}</ref> Beberapa sumber lain memperkirakan bahwa populasi Rejang saat ini mencapai lebih kurang 500.000 (setengah juta) jiwa.
 
Terbaru berdasarkan data tahun 2010, populasi Rejang berjumlah 20,6% dari total populasi Provinsi Bengkulu yang berjumlah 1.715.518 jiwa, atau sekitar 353.340 jiwa. Hal ini menjadikan suku Rejang sebagai suku terbesar kedua setelah suku Jawa (22,6%).<ref>{{cite web|url=https://www.radarbengkuluonline.com/2020/09/10/bps-jawa-rejang-serawai-tertinggi/|title=BPS: Jawa, Rejang, Serawai Tertinggi|last=|first=|website=Radar Bengkulu Online|publisher=|accessdate=4 Desember 2020|archive-date=2021-11-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20211116053309/https://www.radarbengkuluonline.com/2020/09/10/bps-jawa-rejang-serawai-tertinggi/|dead-url=yes}}</ref> Meskipun demikian, angka atau persentase ini tidak dapat diterima mentah-mentah bahwa dari seluruh penduduk Bengkulu ada 20,6% penutur bahasa Rejang. Hal ini dikarenakan terjadi pergeseran penggunaan bahasa dalam keluarga Rejang kontemporer, yakni orang tua tidak lagi mengajarkan dan menggunakan bahasa daerahnya, melainkan menggunakan bahasa Melayu. Fenomena alih bahasa ini menyebabkan banyak generasi muda Rejang tak lagi menuturkan bahasa orang tua mereka, yang apabila dibiarkan dapat menjerumuskan bahasa ini keambang kepunahan.<ref>{{Cite news|author=<!-- Writer(s)/ no by-line.--!> |title=Rejang Lebong-Enggano, dua bahasa daerah di Bengkulu terancam punah |url=https://www.antaranews.com/berita/2308990/rejang-lebong-enggano-dua-bahasa-daerah-di-bengkulu-terancam-punah |work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]] |date=5 Agustus 2021 |access-date=11 Desember 2021|last=S. |first=Helti Marini |editor-last=Jauhary |editor-first=Andi }}</ref>
 
== Penamaan ==
Dalam bahasa Rejang bahasa ini disebut sebagai ''baso Jang'' (dialek Lebong, Musi, serta Pasisir) atau ''baso Hêjang'' (dialek Kebanagung). Istilah ''Baso Hêjang'' (ꤷꤼꥋ ​ꥁꥎꤺꥏ​ꥁꥎꤺꥏ) ataupun ''Baso Jang'' (ꤷꤼꥋ ​ꤺꥏ​ꤺꥏ) juga terkadang sering dikaitkan dengan bahasa Rejang, akan tetapi pengistilahan tersebut bukanlah asli dari masyarakat etnis Rejang, melainkan adalah sebuah pengistilahan eksonim dari masyarakat Bengkulu dalam [[bahasa Bengkulu]] yang digunakan untuk mengidentifikasi bahasa yang dituturkan oleh etnis Rejang. Kata ''Baso'' (ꤷꤼꥋ) itu sendiri merupakan sebuah istilah serapan dari {{lang-sa|भाषा|bhāṣā}}, yang memiliki arti "bahasa".
<ref>Maneechukate, Siriporn . 2014.{{cite web |url= https://media.neliti.com/media/publications/179911-ID-kata-serapan-bahasa-sanskerta-dalam-baha.pdf |title=Kata Serapan Bahasa Sanskerta dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Thai Sebagai Bahan Pengajaran |accessdate=2018-11-09 |deadurl=no|df= }}</ref> Sementara kata ''Jang'' dan ''Hêjang'' bermakna 'Rejang', dengan makna asal yang belum diketahui. Dalam KBBI daring terdapat beberapa definisi atau makna dari kata "rejang". Salah satu di antaranya bermakna ''gerakan yang cepat (tentang lompat, lari)''.<ref>KBBI Daring{{cite web |url= https://kbbi.web.id/rejang-3 |title=rejang-3 |accessdate=2018-11-13 |deadurl=no|df= }}</ref> Apabila dikaitkan dengan pendapat Richard McGinn mengenai asal-usul bahasa Rejang, "rejang" sebagai ''gerakan yang cepat'' kemungkinan menggambarkan proses migrasi nenek moyang Rejang dari daerah sekitar [[Sungai Rajang]], Sarawak. Namun, hal ini hanya sebatas spekulasi saja.
 
Baris 137 ⟶ 142:
Bahasa Rejang adalah salah satu bahasa dalam [[Rumpun bahasa Austronesia]] dari rumpun yang lebih kecil yaitu Melayu-Polinesia yang beranggotakan ribuan bahasa, oleh karenanya berbagi kesamaan dalam pengucapan, tata kalimat, dan kosakata dengan bahasa-bahasa Austronesia lainnya. Bahasa Rejang tidak berkerabat secara jelas dengan [[Rumpun bahasa Melayu-Polinesia|bahasa-bahasa Melayu-Polinesia]] lainnya di Sumatra. Menurut Ethnologue, bahasa ini merupakan isolat di dalam rumpun Melayu-Polinesia.<ref>Ethnologue{{cite web |url= https://www.ethnologue.com/subgroups/malayo-polynesian |title=Malayo-Polynesian |accessdate=2018-11-12 |deadurl=no|df= }}</ref> Sementara itu MultiTree menganggapnya sebagai bahasa yang belum diklasifikasikan.<ref>MultiTree: A Digital Library of Language Relationships{{cite web |url= http://multitree.org/codes/unmp |title=Unclassified Malayo-Polynesian |accessdate=2018-11-12 |deadurl=no|df= }}</ref> Selain Rejang, bahasa lain dalam keluarga Melayu-Polinesia yang belum diklasifikasikan menurut Ethnologue meliputi Katabaga, Gorap, dan Hukumina.
 
Dalam makalahnya tahun 2009, McGinn dari [[Universitas Ohio]] mengklasifikasikan bahasa ini ke dalam kelompok [[Bahasa Bidayuh|Bidayuh]] dari keluarga bahasa Dayak Darat yang dituturkan di [[Kalimantan Barat]] dan [[Sarawak]], [[Malaysia]]. Bahasa Bukar-Sadong diduga merupakan kerabat terdekat bahasa Rejang.<ref>McGinn, Richard (2009) "Out-of-Borneo subgrouping hypothesis for Rejangese".{{cite web |url=http://www.ohio.edu/people/mcginn/Out_of_Borneo_Hypothesis.pdf |title=Archived copy |accessdate=2018-11-04 |deadurl=yes |archiveurl=https://web.archive.org/web/20140102191035/http://www.ohio.edu/people/mcginn/Out_of_Borneo_Hypothesis.pdf |archivedate=2014-01-02 |df= }} dalam Adelaar & Pawley, eds, ''Austronesian historical linguistics and culture history''</ref> Ada kemungkinan bahwa bahasa Rejang bekerabat dengan bahasa yang baru saja ditemukan di wilayah [[Kabupaten Kaur|Kaur]], Bengkulu, yakni [[Bahasabahasa Nasal]]. Namun, hal ini baru sebatas spekulasi atau dugaan semata.<ref>[http://www.sil.org/iso639-3/cr_files/2007-198_nsy.pdf]</ref>
 
Berikut adalah perbandingan kosakata numeral bahasa Rejang dengan bahasa-bahasa Austronesia lain yang dituturkan di wilayah sekitarnya:
Baris 154 ⟶ 159:
! 10
|-
! [[Bahasa Proto-Austronesia|PANProto-Austronesia]]
| align=center | *isa
| align=center | *DuSadusa
| align=center | *telu
| align=center | *Sepatsepat
| align=center | *lima
| align=center | *enem
Baris 202 ⟶ 207:
| align=center | sepuluh
|-
! [[Bahasa Melayu Bengkulu|Melayu Bengkulu]]
| align=center | satu
| align=center | duo
| align=center | tigo
| align=center | empek/empat
| align=center | limo
| align=center | nam/enem
| align=center | tuju
| align=center | (de)lapan
Baris 214 ⟶ 219:
| align=center | sepulu
|-
! [[Bahasa MelayuIndonesia|MelayuIndonesia]]/Indonesia
| align=center | satu
| align=center | dua
Baris 222 ⟶ 227:
| align=center | enam
| align=center | tujuh
| align=center | lapan/delapan
| align=center | sembilan
| align=center | sepuluh
|-
! [[Bahasa Minangkabau|Minangkabau]]
| align=center | ciek/sikok
| align=center | duo
| align=center | tigo
Baris 263 ⟶ 268:
 
===Persebaran===
Berdasarkan data resmi rilisan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa yang dikelola oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, bahasa Rejang dituturkan di:<ref name="Rej"></ref>
#[[Kabupaten Bengkulu Tengah]]
##Desa Kelindang
Baris 314 ⟶ 319:
# dialek '''Kepahiang''' yang dituturkan di wilayah Tebat Karai, Muara Kemumu, Seberang Musi, Bermani Ilir, dan [[Kabupaten Kepahiang|Kepahiang]];
# dialek '''Musi (''Musai'')''' yang dituturkan di sepanjang hulu aliran [[Sungai Musi]] di [[Kabupaten Rejang Lebong]] dan sebagian Kepahiang;
# dan dialek '''Pasisir (''Pêsisia'')''' yang dituturkan di [[Kabupaten Bengkulu Tengah]] dan [[Kabupaten Bengkulu Utara]].<ref>{{cite web|url=http://rejang-lebong.blogspot.com/2011/04/sejarah-rejang-daftar-pemimpin-rejang.html|title=Sejarah Rejang: Daftar Pemimpin Rejang Pesisir 1|accessdate=2018-11-04}}</ref>
 
Semua dialek terkecuali dialek Pasisir dikategorikan sebagai dialek Rejang Pegunungan.<ref>{{Cite book|title=Sintaksis Bahasa Rejang Dialek Pesisir|last=Afriazi, dkk.|first=Rudi|author2=|publisher=Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan|year=1994|isbn=979-459-495-4|page=3|authorlink=}}</ref>
Baris 349 ⟶ 354:
|--
|'''Dialek Rawas'''
| ''YoHoi, apeigan olahkumet udikaben hoe?''
|}
 
Baris 510 ⟶ 515:
| êi<br /> mat''êi''|| êi<br /> mat''êi''|| ie<br /> mat''ie''|| êe<br /> mat''êe''|| mati
|-
| êi<br /> kund''êi''|| êi<br /> kund''êi''|| auai<br /> kun''ai''|| i<br /> kun''i''|| dari
|-
| êu<br /> pis''êu''|| êu<br /> pis''êu''|| uo<br /> pis''uo''|| êa<br /> pis''êa''|| pisau
Baris 1.140 ⟶ 1.145:
== Kosakata ==
=== Pengaruh bahasa lain ===
Dalam perjalanan sejarahnya, bahasa Rejang tak lepas dari pengaruh bahasa lain. Pengaruh tersebut masuk ke dalam bahasa Rejang terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Pengaruh yang masuk secara langsung umumnya berasal dari bahasa-bahasa di sekitar wilayah penutur bahasa Rejang itu sendiri, yakni dari [[Bahasabahasa Melayu Bengkulu]], [[Bahasabahasa Col|Lembak]], [[Bahasabahasa Melayu Tengah]] seperti Serawai, Besemah, dan [[Bahasabahasa Minangkabau]]. Pengaruh tersebut masuk melalui interaksi yang hampir tak terputus bertahun-tahun lamanya. Meskipun demikian, kebanyakan kosakata dalam bahasa ini adalah kosakata yang diturunkan dari bahasa Pra-Rejang dan Rejang Purba yang akarnya berasal dari [[bahasa Proto-Austronesia]] atau [[Bahasabahasa Proto Melayu-Polinesia]].
 
Selain pengaruh dari bermacam rantai dialek Melayu di sekitar wilayah tuturnya, dewasa ini bahasa Rejang terpapar pengaruh bahasa-bahasa lai terutama bahasa Inggris. Pengaruh ini masuk dan menginfiltrasi bahasa Rejang melalui penyerapan kosakata bahasa Indonesia.
 
==== Kata serapan dari bahasa-bahasa Melayu ====
Baris 1.164 ⟶ 1.169:
|style="background-color: #d6e1ec"|dua
|-
|style="background-color: #d1dfdf"|''telautlau''
|style="background-color: #d6e1ec"|tiga
|-
Baris 1.170 ⟶ 1.175:
|style="background-color: #d6e1ec"|empat
|-
|style="background-color: #d1dfdf"|''lemolêmo''
|style="background-color: #d6e1ec"|lima
|-
|style="background-color: #d1dfdf"|''nomnum''
|style="background-color: #d6e1ec"|enam
|-
|style="background-color: #d1dfdf"|''taujauqtujuak''
|style="background-color: #d6e1ec"|tujuh
|-
|style="background-color: #d1dfdf"|
* ''doulengendêlapên''
* ''lapen''
|style="background-color: #d6e1ec"|delapan
|-
|style="background-color: #d1dfdf"|
* ''domoklensêmbilan''
* ''milen''
|style="background-color: #d6e1ec"|sembilan
|-
|style="background-color: #d1dfdf"|
*''dopoloakdêpuluak''
*''sopuloak''
|style="background-color: #d6e1ec"|sepuluh
|-
Baris 1.200 ⟶ 1.202:
|-
|}
 
====Pronomina====
=====Pronomina penanya=====
Baris 1.210 ⟶ 1.213:
|-
|style="background-color: #d1dfdf"|
*''jano''ê
*''gen''
|style="background-color: #d6e1ec"|apa
|-
|style="background-color: #d1dfdf"|''ipeipê''
|style="background-color: #d6e1ec"|mana
|-
|style="background-color: #d1dfdf"|''tengentêngen''
|style="background-color: #d6e1ec"|kapan
|-
|style="background-color: #d1dfdf"|
*''aweiawêi ipeipê''
*''miyoCek ipo''
|style="background-color: #d6e1ec"|bagaimana
|-
|style="background-color: #d1dfdf"|''akaukêdau''
|style="background-color: #d6e1ec"|akuberapa
|-
|}
Baris 1.232 ⟶ 1.240:
! style="background-color: #f1efef" | Terjemahan
|-
|style="background-color: #d1dfdf"|''diyodio''
|style="background-color: #d6e1ec"|ini
|-
Baris 1.238 ⟶ 1.246:
|style="background-color: #d6e1ec"|itu
|-
|style="background-color: #d1dfdf"|''pio''
*''miyo''
*''piyo''
|style="background-color: #d6e1ec"|sini
|-
|style="background-color: #d1dfdf"|''doloydoloi''
|style="background-color: #d6e1ec"|sana
|-
Baris 1.254 ⟶ 1.260:
|-
|style="background-color: #d1dfdf"|''uku''
|style="background-color: #d6e1ec"|saya, aku
|-
|style="background-color: #d1dfdf"|''akau''
|style="background-color: #d6e1ec"|aku
|-
|style="background-color: #d1dfdf"|''ko''
|style="background-color: #d6e1ec"|engkaukau, kamu
|-
|style="background-color: #d1dfdf"|''kumu''
|style="background-color: #d6e1ec"|kamuAnda
|-
|style="background-color: #d1dfdf"|''si''
Baris 1.278 ⟶ 1.281:
|-
|style="background-color: #d1dfdf"|
* ''taboʼotobo o''
* ''tabotobo yo''
|style="background-color: #d6e1ec"|
* mereka itu (jauh dari pembicara)
* mereka ini (dekat dengan pembicara)
|-
|}
Baris 1.293 ⟶ 1.296:
{{Main|Aksara Rejang}}
[[Berkas:Rejang alphabet.jpg|jmpl|pus|upright=2.5|Sembilan belas huruf dalam Aksara Rejang]]
Masyarakat daerah pedalaman Sumatra Bagian Selatan sejak lama telah mengenal tulisan. Tulisan mereka secara komunal dikenal sebagai Surat Ulu atau [[Aksara Kaganga|Kaganga]].<ref>{{cite web|title=Surat Ulu, Sekerabat Aksara di Sumatra Bagian Selatan|accessdate=2018-11-05|url=http://www.wacana.co/2010/02/surat-ulu-aksara-kaganga-aksara-rencong-aksara-kerinci-dan-aksara-lampung/}}</ref><ref>{{cite web|title=Surat Ulu: Jejak Tradisi Tulis Lokal|accessdate=2018-11-05|url=http://www.himapes.com/2017/06/surat-ulu-jejak-tradisi-tulis-lokal.html}}</ref> Salah satu varian aksara tersebut adalah aksara Rejang yang dipakai untuk menuliskan bahasa lisan Rejang.<ref name="Rejang script as a sign to write Rejangese">{{Citation|title=Rejang (Redjang, Kaganga) Rjng|url=http://scriptsource.org/cms/scripts/page.php?item_id=script_detail&key=Rjng|publisher=Script Source|accessdate=12 March 2016}}</ref><ref name="code">{{Cite book|title=Ireak Ca'o Kutei Jang|last=|first=Kadirman|author2=|publisher=Balai Pustaka|year=2004|isbn=979-690-273-7|page=1|authorlink=}}</ref> Aksara Rikung memiliki beberapa perbedaan minor dengan keluarga Surat Ulu yang lain.<ref>Rapanie Igama, Ahmad. 2014. Surat Ulu: Tradisi Tulis Masa Lalu Masyakarat SumatraSumatera Selatan</ref> Meskipun demikian, Rikung dan aksara-aksara yang berkerabat ini dipercaya sebagai turunan dari [[aksara Brahmi]] yang berasal dari [[India]] Selatan. Aksara tersebut termasuk kedalam rumpun {{PRBahasa|Kaganga}} (berserumpun dengan [[aksara Rencong]] dan [[Aksara Lampung]]).<ref>Rapanie Igama, Ahmad. 2014. Surat Ulu: Tradisi Tulis Masa Lalu Masyakarat SumatraSumatera Selatan</ref>
 
Keberadaannya di Tanah Rejang diperkirakan sudah ada sejak abad ke-12 Masehi, jauh sebelum kedatangan Islam ke kawasan tersebut pada abad ke-18 Masehi. Rikung mulanya ditulis secara tradisional pada bahan-bahan alam terutama bambu dan tanduk kerbau. Dokumen tertua yang selamat (dari kerusakan) dan menggunakan ditulis dalam aksara Rikung berasal dari abad ke-18 Masehi dan umumnya berbahasa Melayu, bahasa yang dipandang sebagai bahasa tinggi kala itu.
Baris 1.687 ⟶ 1.690:
Berikut ini merupakan contoh teks [[Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia]] (Pasal 1) dalam bahasa Rejang beserta terjemahannya sebagai pembanding:
{|class="wikitable" style="font-size: 95%"
| style="background-color: #f1efef"; rowspan=43; align=center | '''Rejang'''
! width="150"; height="75"; align=center | {{nobold|BakuLebong}}
|style="background-color: #d1dfdfd1ebeb"; width="500"; align=right|''Kutê tun laher mêdikomêrdiko, ngen têmuantmuan hakhok-hakhok aunggi samosrai. ToboKutênê yonagiakba neak ageak akêuakêa peker ngen atêi, ngenkêrno aruso bakwatkêloknê serpokbêkuatba dodikup ngen lêyên nêakluyên lêm asai sipasuaksêpasuak.''
|-
! width="150"; height="75"; align=center | {{nobold|Lebong}}
|style="background-color: #d1ebeb"; width="500"; align=right|''Kutê tun laher mêrdiko, tmu'an hok-hok gi srai. Kutênê nagiakba akêa peker ngen atêi, kêrno o kêloknê bêkuatba do ngen luyên nêak lêm asai sêpasuak.''
|-
! width="150"; height="75"; align=center | {{nobold|CurupMusi/Selupu}}
|style="background-color: #d1efef"; width="500"; align=right|''Kêtê tun laher mêrdiko, tmu'antmuan hak-hak gi srêi. Kêtênê nageakba aka peker ngen atie, kêrno o kêlaknê bêkuatba dodikup ngên lêyên nak lêm asêi sêpasoak.''
|-
! width="150"; height="75"; align=center | {{nobold|Kepahiang}}
|style="background-color: #d1ffff"; width="500"; align=right|''Kêhtê tun laher mêrdiko, tmu'antmuan hak-hak gi srêi. Kêhtênê nageahba aka peker ngen atêe, kêrno ho kêlaknê bêkuatba dodikup ngen lêyên nak lêm asêi sêpasoah.''
|-
|style="background-color: #f1efef"; colspan=2; align=center | '''Terjemahan'''
Baris 1.712:
== Referensi ==
{{reflist}}
===Catatan===
{{reflist|group=catatan}}
 
== Pranala luar ==