Pengadilan sodomi Utrecht: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k top: pembersihan kosmetika dasar, added orphan tag
Anangyb001 (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
 
Baris 6:
 
==Sejarah==
Pada tahun 1730, Republik Belanda baru saja mengalami penyakit [[epizootik]] pada populasi ternaknya, sedangkan [[tanggul]]-nya terancam oleh [[cacing kapal]]. Beberapa bencana telah melanda negara itu: banjir [[Stavoren]] pada tahun 1657, runtuhnya Utrecht [[St. Katedral Martin, nave Utrecht|Gereja Dom]] pada tahun 1674 karena badai hebat yang sekarang dianggap sebagai [[gema busur]] dan gempa bumi tahun 1692 semuanya dianggap berasal dari [[Murka Tuhan]].<ref name ="crompton"/> Keadaan ini telah mempersiapkan pikiran Belanda untuk [[kepanikan moral]], dan bagian dari populasi homoseksual menjadi [[kambing hitam]] mereka.
 
Reruntuhan bagian tengah Gereja Dom telah bertahun-tahun menjadi tempat pertemuan bagi kaum homoseksual ketika pada April 1730<ref name="norton">{{cite web
Baris 41:
|isbn=906550513X
}}</ref>{{rp|229}} di antaranya 18 orang dihukum dan dicekik sampai mati. Eksekusi mati dengan cara dicekik adalah hukuman paling umum untuk tindakan homoseksual di Republik Belanda,<ref name="noordam"/>{{rp|131}} tetapi hukuman lain selama pembersihan 1730–31 termasuk [[hukuman gantung]]
dan penenggelaman dalam tong air.<ref name="norton"/> Para jasad terpidana antara dibakar, dibuang ke laut atau dikubur di bawah [[Tiang gantungan]].<ref name="norton"/> Pendeta-pendeta [[Protestanisme|Protestan]] mendukung pembersihan tersebut, dengan menggunakan antara lain cacing kapal yang disebutkan di atas di tanggul Belanda sebagai bukti murka Tuhan terhadap kaum homoseksual.<ref name="noordam"/>{{rp|259}}
 
Dari persidangan di luar Utrecht, yang ada di desa [[Zuidhorn]] di provinsi [[Groningen]] memperoleh keburukan tertentu. [[Grietman]] [[Rudolf de Mepsche]] dari [[Faan]] menggunakan kesempatan itu untuk menganiaya musuh politiknya. Dia memiliki total 22 orang yang dijatuhi hukuman mati dan dieksekusi, setelah 2 orang lainnya meninggal di [[Rak (penyiksaan)|rak]].
Baris 47:
==Penganiayaan sebelumnya dan kemudian==
 
Beberapa gelombang penuntutan terjadi selama abad kedelapan belas: pada tahun 1764 ([[Amsterdam]]), 1776 (di beberapa kota), dan 1797 (Utrecht dan [[The Hague]]).<ref name="crompton"/> Seperti yang dicatat dalam kasus [[Joost Schouten]], itu didahului oleh episode penganiayaan dan eksekusi lainnya, seperti yang terjadi di masa penjajahan Belanda seperti [[Jakarta|Batavia]], [[Ibu kota|ibukota]] abad ketujuh belas [[Hindia Belanda]] (Indonesia masa kini).<ref>Peter Murrell: "Sin and Sodomy in the Dutch East Indies" ''History Today:'' 63.6: (July 2013): 10-17</ref>
 
==Sodomonumen==