Pembunuhan Junko Furuta: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
(85 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox person
| name = Junko Furuta
| native_name = {{nobold|古田 順子}}
| image = junkofurutaportrait.jpg▼
| native_name_lang = ja
| birth_date = 18 Januari 1971<br/>[[Misato, Saitama (kota)|Misato, Saitama]], Jepang▼
| caption = Potret Furuta bersama keluarganya
| death_date = 4 Januari 1989 (umur 17)<br/>[[Adachi, Tokyo]], Jepang
| death_cause = Luka parah di tubuh.
| nationality = [[Orang Jepang|Jepang]]
| occupation = Siswa sekolah menengah atas.<br/>Pekerja paruh waktu.
| known_for = Korban pembunuhan, pemerkosaan, dan penyiksaan}}
'''Junko Furuta''' ({{lang|ja|古田 順子}} ''Furuta Junko'', {{lahirmati||
}}▼
▲'''Junko Furuta''' ({{lang|ja|古田 順子}} ''Furuta Junko'', {{lahirmati||22|11|1972||4|1|1989}}) adalah seorang siswi SMA Jepang berusia 16 tahun yang diculik, diperkosa, dan dibunuh pada akhir 1980an. Kasus pembunuhannya dinamai {{Nihongo|'''kasus pembunuhan gadis SMA terbungkus semen'''|女子高生コンクリート詰め殺人事件|''Joshikōsei konkurīto-zume satsujin-jiken''}} karena jenazahnya ditemukan dalam sebuah drum beton yang diisi dengan 208 liter semen.
Miyano salah satu dalang pembunuhan, merencanakan untuk menculik Furuta bersama ketiga rekannya, karena kesal cintanya ditolak oleh Furuta. Keempat remaja tersebut kemudian menculik gadis muda itu di [[:en:Misato, Saitama (town)|Misato, Saitama]], pada tanggal 25 November 1988 dan membawanya ke sebuah rumah terbengkalai di Adachi, dan dia meninggal pada tanggal 4 Januari 1989 setelah berbagai penyiksaan yang dilakukan oleh empat pelaku. Pemuda tersebut kemudian menyembunyikan mayatnya di dalam koper dan menyegelnya di wadah drum berisi semen, meninggalkannya di [[Kōtō, Tokyo]] di mana mayat Furuta kemudian ditemukan pada 29 Maret.<ref name="newsee-media.com">{{Cite web |date=10 December 2019 |title=古田順子の生い立ちや両親の現在~飯島愛コンクリート事件関与のデマも総まとめ |trans-title=Asuhan Junko Furuta dan Kehadiran Orangtuanya-Ringkasan Hoax yang Terlibat dalam Insiden pembunuhan sebuah mayat Beton Ai Iijima |url=https://newsee-media.com/furuta-junko |access-date=1 January 2020 |website=NewSee |language=ja}}</ref>
== Biografi ==
Furuta lahir pada tanggal 18 Januari 1971 dan dibesarkan di [[:en:Misato, Saitama (town)|Misato]], [[Prefektur Saitama]], di mana dia tinggal bersama orang tuanya, kakak laki-lakinya, dan adik laki-lakinya. Pada saat pembunuhannya, dia adalah seorang siswa berusia 17 tahun di SMA Yashio-Minami, dan bekerja paruh waktu di pabrik cetakan plastik mulai Oktober 1988 untuk menabung uang untuk rencana kelulusannya.
Furuta juga menerima pekerjaan di sebuah pengecer elektronik, di mana dia berencana untuk bekerja setelah lulus sekolah. Furuta sangat disukai oleh teman sekelas dan gurunya, dan memiliki nilai tinggi hingga jarang absen. Menurut teman-temannya, dia bercita-cita menjadi seorang penyanyi.<ref>{{Cite web |date=4 January 2020 |title=古田順子の両親の現在や生い立ち!女子高生コンクリート事件の被害者まとめ |trans-title=Orang tua Junko Furuta saat ini! Ringkasan korban insiden pembunuhan gadis SMA Jepang|url=https://newsmatomedia.com/furuta-junko |access-date=24 June 2020 |website=MATOMEDIA|Entertainment news summary |language=ja}}</ref>
== Kejahatan ==
Pada malam 25 November 1988, Miyano dan Minato berkeliling [[:en:Misato, Saitama (town)|Kota Misato]] menggunakan sepeda motor dengan tujuan untuk merampok, dan melihat Furuta seorang diri, yang sedang dalam perjalanan pulang dari pekerjaan paruh waktunya. Kemudian Minato menendang Furuta dari sepedanya dan melarikan diri dari tempat kejadian. Miyano, dengan berpura-pura menyaksikan serangan itu, mulai mendekati Furuta dan menawarkan untuk mengantarnya pulang. Setelah itu, Miyano membawa Furuta ke gudang terdekat dan mengancamnya, mengaku sebagai anggota [[Yakuza]] dan mengatakan bahwa dia akan diampuni jika dia mengikuti perintahnya. Malam itu, Miyano membawa Furuta dengan taksi ke sebuah hotel di [[Adachi, Tokyo|Adachi]], tempat dia memperkosanya. Dini hari tanggal 26 November, Miyano mengajak Furuta ke taman dekat hotel, tempat Ogura, Minato, dan Watanabe sedang menunggu. Miyano mengancam Furuta bahwa [[Yakuza]] akan membunuh keluarganya jika dia mencoba melarikan diri.
Pada 25 November 1988, empat pemuda menculik Furuta, seorang siswi SMA kelas tiga dari [[Misato, Saitama (kota)|Misato]], [[Prefektur Saitama]], dan menahannya selama 40 hari di sebuah rumah di distrik Ayase, [[Adachi, Tokyo]],<ref>Utting, Gerald. "[http://pqasb.pqarchiver.com/thestar/access/470449751.html?dids=470449751:470449751&FMT=ABS&FMTS=ABS:FT&type=current&date=Apr+03%2C+1989&author=Gerald+Utting+Toronto+Star&pub=Toronto+Star&desc=Sales+tax+creates+tempest+in+a+Tokyo+teapot&pqatl=google Sales tax creates tempest in a Tokyo teapot]." ''[[Toronto Star]]''. April 3, 1989. A15. Retrieved on September 29, 2009. Requires payment.</ref> yang dimiliki oleh orangtua dari salah satu pemuda tersebut yang berusia 17 tahun bernama Jō, yang kemudian disebutkan bahwa marganya adalah Kamisaku.<ref name="Japan Times 2004 attack">Wijers-Hasegawa, Yumi, [http://www.japantimes.co.jp/text/nn20040729a3.html "Man who killed as child back in court"], ''[[The Japan Times]]'', July 29, 2004.</ref> Furuta merupakan siswi SMA Yashio-Minami dan ia diculik tak lama setelah meninggalkan sekolah.<ref>Hawkins, Kristal. "[http://web.archive.org/web/20130222041410/http://www.trutv.com/library/crime/blog/article/japanese-horror-story-the-torture-of-junko-furuta/index.html? Japanese Horror Story: The Torture of Junko Furuta]." ''[[Crime Library]]''. Retrieved on August 7, 2015.</ref>▼
▲
Pada 27 November, orang tua Furuta menghubungi polisi tentang hilangnya dia. Untuk mencegah penyelidikan lebih lanjut, para penculik memaksa Furuta menelepon ibunya tiga kali untuk meyakinkan dia bahwa dia telah melarikan diri tetapi aman dan tinggal bersama teman-temannya. Untuk menghindari terbongkarnya penculikannya, para pelaku memaksa Furuta untuk menelepon orangtuanya dan menyatakan bahwa ia sedang tinggal di rumah temannya untuk sementara.<ref name="Japan Times 2004 attack"/><ref name="Japan Times 2004 attack"/>
Pada malam tanggal 28 November, Miyano dan yang lainnya, bersama Nakamura dan Ihara, memperkosa Furuta secara beramai-ramai, setelah itu Miyano mencukur rambut kemaluannya dengan pisau cukur dan menggunakan korek api untuk membakar area vitalnya.
Furuta mencoba melarikan diri, namun karena kesal, ketiga pelaku tersebut berulang kali memukul wajah Furuta, dan Miyano membakar pergelangan kakinya dengan korek api. Mereka memaksa Furuta menari mengikuti musik sambil telanjang, melakukan masturbasi di depan mereka, dan berdiri di balkon di tengah malam dengan pakaian minim, serta memasukkan benda ke dalam vagina dan anusnya, termasuk batang logam dan botol. Mereka juga memaksanya minum alkohol, susu, dan air dalam jumlah besar; merokok dua batang rokok sekaligus; dan menghirup asap pengencer cat. Furuta juga dipaksa untuk meminum air kencingnya sendiri dan dipaksa untuk memakan kecoa.
Dalam satu kekerasan di pertengahan bulan, Furuta dipukuli oleh kelompok tersebut dengan dalih Miyano menginjak genangan air kencingnya yang tumpah, setelah itu ia membakar paha dan tangannya beberapa kali dengan cairan korek api. Sejak saat itu, Furuta, yang tidak mampu menahan karena telah disiksa berulang-ulang, kepada penculik Furuta memohon untuk segera membunuhnya, karena ia tidak sanggup lagi untuk menahan rasa sakit.
Furuta mengalami kekurangan gizi parah setelah hanya diberi sedikit makanan dan akhirnya hanya diberi susu. Karena luka bakar yang dialaminya, dia tidak bisa pergi ke toilet di lantai bawah, dan setelah itu harus terbaring di lantai ruangan dalam kondisi fisik dan mental yang sangat lemah. Penampilannya berubah drastis setelah pemukulan berulang kali, wajahnya menjadi sangat bengkak sehingga sulit untuk melihat ciri-cirinya, dan luka-lukanya yang terinfeksi mulai mengeluarkan bau busuk
Setelah 44 hari disiksa, Furuta meninggal karena luka parah akibat kekerasan yang dideritanya, Minato lalu menelepon untuk memberitahunya bahwa Furuta tampaknya telah meninggal. Takut kejahatannya terbongkar, pemuda tersebut membungkus tubuh Furuta dengan selimut dan memasukkannya ke dalam tas travel besar, lalu memasukkan tas tersebut ke dalam drum logam dan mengisinya dengan beton basah. Sekitar jam 8 malam. pada tanggal 5 Januari, pemuda tersebut pergi ke tanah kosong dekat lokasi konstruksi di pulau Wakasu di Kōtō, [[Tokyo]], dan membuang drum berisi mayat Furuta tersebut.<ref name="Sentenced">"Rapist, Murderer Given 20-Year Sentence." ''[[The Daily Yomiuri]]''. Sunday July 13, 1991. Page 2. Retrieved from ''[[LexisNexis]]'' on September 29, 2009.</ref>
Furuta kemudian ditemukan meninggal, oleh salah satu pekerja konstruksi pada 29 Maret setelah penyiksaan tersebut, dalam keadaan sebuah drum semen yang berisikan Furuta dan kondisi yang sangat mengenaskan.
== Tersangka ==
{{Infobox civilian attack
| title = Pembunuhan Junko Furuta
| image =
| caption = Foto tersangka Pembunuhan Junko Furuta
| location = [[:en:Misato, Saitama (city)|Misato, Saitama]], Jepang (Penculikan)<br>[[Adachi, Tokyo]], Jepang (Pembunuhan)
| date = 25 November 1988 – 4 Januari 1989
| native_name = 女子高生コンクリート詰め殺人事件
| native_name_lang = ja
| time =
| timezone =
| type = Pembunuhan, Pemerkosaan, Penyiksaan
| weapons =
| motive = Penolakan asmara cinta, oleh Furuta kepada Miyano
| victim = Junko Furuta
| perps = * Hiroshi Miyano (berganti nama Hiroshi Yokoyama)
* Jō Ogura (berganti nama Jō Kamisaku)
* Shinji Minato
* Yasushi Watanabe
| verdict =
| convictions = * [[Penculikan]]
* [[Penyiksaan]]
* [[Pemerkosaan]]
* Penelantaran
* [[Pembunuhan]]
{{Infobox event
| title =
| child = yes
| sentence = '''Miyano:'''<br>20 tahun penjara (20 tahun penjara)<br>'''Ogura:'''<br>5–10 tahun dipenjara (10 tahun penjara)<br>'''Minato:'''<br>5–9 tahun di penjara (9 tahun penjara)<br>'''Watanabe:'''<br>5–7 tahun di penjara (7 tahun penjara)
| blank_label = Kompensasi
| blank_data = Orang tua Miyano membayar [[Yen|¥]]50 juta (sekitar [[US$]]350,000; ${{inflation|US|345000|1990|r=-4|fmt=c}} hari ini) kepada orang tua Furuta
▲}}
}}
Pelaku kejahatan adalah empat remaja laki-laki: Miyano Hiroshi (宮野裕史, 18 tahun), Jō Kamisaku (小倉譲, 17 tahun), Minato Nobuharu (湊伸治, 16 tahun) , dan Watanabe Yasushi (渡邊恭史, 17 tahun).
Keempat remaja tersebut semuanya putus sekolah pada musim panas 1988, dan terlibat dalam kejahatan terorganisir sebagai chinpira ([[Yakuza]] berpangkat rendah). Mereka mulai menggunakan rumah keluarga Minato di Adachi, Tokyo, sebagai tempat nongkrong. Mulai bulan Oktober, mereka terlibat dalam berbagai kejahatan termasuk pencurian (perampasan dompet dan pencurian mobil), penyerangan, dan pemerkosaan. Pada tanggal 8 November, remaja tersebut menculik seorang wanita berusia 19 tahun di Adachi dan memperkosanya secara beramai-ramai di sebuah hotel di sana. Pada tanggal 27 Desember, selama Furuta dikurung, kelompok tersebut menculik seorang wanita berusia 19 tahun lainnya di Adachi dan memperkosanya secara beramai-ramai di sebuah motel.
Identitas para tersangka disegel oleh pengadilan, karena mereka semua adalah remaja di bawah usia 20 tahun. Jurnalis dari tabloid Shūkan Bunshun mengungkap identitas mereka dan mempublikasikannya, dengan alasan bahwa terdakwa tidak pantas untuk ditegakkan hak anonimitasnya, mengingat beratnya kejahatan tersebut. Pada bulan Juli 1990, semuanya dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman oleh Pengadilan Distrik Tokyo atas penculikan dengan tujuan penyerangan seksual, pengurungan, pemerkosaan, penyerangan, pembunuhan, dan penelantaran mayat. Keempatnya mengajukan banding; pada bulan Juli 1991, tiga orang dijatuhi hukuman lebih lama oleh Pengadilan Tinggi Tokyo.
* Hiroshi Miyano awalnya dijatuhi hukuman 17 tahun penjara, dan kembali dijatuhi hukuman 20 tahun, hukuman terlama yang biasanya diberikan di Jepang selain penjara seumur hidup. Orang tua Miyano menjual rumah keluarga mereka dan membayar orang tua Furuta sebesar ¥50 juta [[Yuan]] sebagai kompensasi, yang mana pembelaan putra mereka disajikan sebagai keadaan yang meringankan. Evaluasi psikologis yang diperintahkan pengadilan di persidangan menetapkan bahwa Miyano memiliki ketidakmampuan belajar yang "tidak mengganggu fungsi otaknya, namun menunda perkembangan emosinya". Setelah dibebaskan pada tahun 2009, ia mengubah nama belakangnya menjadi "Yokoyama". Dia dilaporkan membual tentang koneksi yakuza dan keterlibatannya dalam skema piramida. Pada tahun 2013, Miyano ditangkap karena dicurigai melakukan penipuan bank dan melakukan panggilan telepon palsu, namun tetap bungkam dan tidak dikenakan tuntutan.
* Jō Ogura dijatuhi hukuman lima hingga sepuluh tahun penjara. Dia dibebaskan pada tahun 1999, dan mengubah nama belakangnya menjadi "Kamisaku". Dia bekerja di bidang TI setelah dibebaskan, tetapi beralih ke kejahatan terorganisir setelah masa lalunya diketahui oleh orang-orang di sekitarnya. Pada tahun 2004, Ogura ditangkap karena menyerang Takatoshi Isono, seorang kenalan yang menurutnya terlibat dengan pacarnya. Ogura mendorong Isono ke bagasi mobilnya dan mengantarnya ke bar ibunya di Misato, di mana dia menyerangnya selama empat jam. Ogura dijatuhi hukuman empat tahun penjara atas kejahatan tersebut, dan dibebaskan pada tahun 2009.
* Shinji Minato awalnya dijatuhi hukuman lima hingga enam tahun penjara, dan kembali dijatuhi hukuman lima hingga sembilan tahun. Orang tua dan saudara laki-lakinya tidak dituntut. Setelah dibebaskan pada tahun 1998, Minato tinggal bersama ibunya. Pada tahun 2018, Minato (saat itu menganggur) ditangkap karena dicurigai melakukan percobaan pembunuhan setelah memukul bahu seorang pria berusia 32 tahun dengan tongkat logam dan menyayat lehernya dengan pisau di jalan di Kawaguchi, Saitama, selama perselisihan mengenai tempat parkir kendaraan. Pada tahun 2019, Minato divonis satu tahun enam bulan penjara, ditangguhkan dengan masa percobaan selama tiga tahun.
* Yasushi Watanabe awalnya dijatuhi hukuman tiga hingga empat tahun penjara, dan kembali dijatuhi hukuman lima hingga tujuh tahun. Ia selanjutnya mengajukan banding atas putusan tersebut ke Mahkamah Agung Jepang, namun bandingnya ditolak pada bulan Juli 1992. Ia dibebaskan pada tahun 1996, dan meninggalkan kampung halamannya untuk tinggal bersama ibunya.
== Pemakaman ==
Pemakaman Furuta diadakan pada tanggal 2 April 1989. Dalam upacara tersebut, salah satu temannya menyampaikan pidato yang ditulis oleh teman sekelas SMA-nya yang berbunyi;
{{Blockquote|Jun-chan, selamat datang kembali. Aku tidak pernah bermimpi kita akan bertemu lagi seperti ini. Anda menjadi sasaran kekejaman seperti itu, bukan? Anda telah melalui banyak hal, bukan? Saya kesal pada diri saya sendiri karena saya terus hidup, tidak menyadari apa yang sedang terjadi. Kamu selalu lembut dan ceria, Jun-chan. ''[[Happi]]'' yang kami buat untuk festival budaya tampak indah bagi Anda. Saya tidak akan pernah melupakan itu. Kami sama sekali tidak akan membiarkan kematian Jun-chan sia-sia. Saat kita melangkah ke masa dewasa, kita akan berjuang untuk mewujudkan dunia dimana kejahatan keji seperti itu tidak ada lagi. Kami akan melakukan yang terbaik, menjaga Jun-chan di hati kami dan terus maju. Kepala sekolah bahkan membawa ijazahmu. Berkat ini, kami semua yang berjumlah 47 orang di Kelas 3-8 dapat lulus. Jun-chan... tidak ada lagi rasa sakit atau penderitaan sekarang. Beristirahatlah dengan tenang. Selamat tinggal, Jun-chan.}}
Calon majikan Furuta di masa depan memberi orang tuanya seragam yang akan dia kenakan di posisinya, dan seragam itu ditempatkan di peti matinya. Saat wisuda, kepala sekolah menyerahkan ijazahnya kepada orang tuanya. Lokasi di Wakasu tempat ditemukannya jenazahnya kini menjadi kawasan industri.<ref name="Samsara">{{Cite web |date=19 October 2017 |title=JKコンクリート詰め41日間もまわされ続けた畜生事イ牛の全て。犯人達の現在がヤバすぎ・・・ ※実写化 動画あり※ |trans-title=All of the animal cows that have been passed around for 41 days packed in JK concrete. The current state of the culprits is too dangerous... |url=https://samsara.link/archives/4011 |access-date=20 November 2019 |website=Samsara Bulletin |language=ja}}</ref>
== Dampak ==
Baris 24 ⟶ 100:
== Dalam budaya populer ==
Sebuah
Film lainnya, ''[[:en:Concrete (film)|Concrete]]'' ({{Nihongo2|コンクリート}}, alias ''Schoolgirl in Cement'', 2004), berdasarkan pada salah satu buku tentang insiden tersebut.
Seiji Fujii menulis sebuah novel tentang kasus tersebut, ''17-sai'', yang diturunkan menjadi sebuah manga karya Youji Kamata. Berseberangan dengan apa yang benar-benar terjadi, novel tersebut menampilkan akhir bahagia bagi gadis tersebut, yang selamat dan para penculiknya dihukum penjara selama beberapa tahun. Waita Uziga (pengarang ''
Dalam Industri Musik, Nama Junko Furuta diabadikan kedalam sebuah lagu yang dipopulerkan oleh [[Danilla Riyadi]].<ref>{{Cite web |url=https://polka.id/danilla-riyadi-hitam-putih-di-junko-furuta/ |title=Salinan arsip |access-date=2019-01-03 |archive-date=2019-01-03 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190103210308/https://polka.id/danilla-riyadi-hitam-putih-di-junko-furuta/ |dead-url=yes }}</ref> Dan Mr. Kitty membuat lagu berjudul "44 Days" yang terinspirasi dari kasus tersebut.
== Lihat pula ==
{{Portal|Jepang|Biografi}}
* [[
*
*
*[[Pembunuhan Muhamad Rizky Rudiana dan Vina Dewi Arsita]]
*[[Pembunuhan Engeline]]
== Referensi ==
Baris 46 ⟶ 122:
== Pranala luar ==
* [http://www.courts.go.jp/hanrei/pdf/AA7836E2A5E1E03449256CFA0007BACA.pdf Dokumen pengadilan]
* {{IMDb title|0451781|Joshikôsei konkuriito-dume satsujin-jiken}}
Baris 53 ⟶ 129:
[[Kategori:Tokyo pada abad ke-20]]
[[Kategori:Adachi, Tokyo]]
[[Kategori:Kematian menurut
[[Kategori:Penculikan anak-anak yang mengakibatkan kematian]]
[[Kategori:Pembunuhan yang dilakukan oleh sekelompok kecil]]
[[Kategori:Pembunuhan
[[Kategori:Anak-anak Jepang yang dibunuh]]
[[Kategori:Pemerkosaan di Jepang]]
|