Pembunuhan Junko Furuta: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menghapus Junko_Furuta_-_portret.jpg karena telah dihapus dari Commons oleh Yann; alasan: per c:Commons:Deletion requests/File:Junko Furuta - portret.jpg. |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(11 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 3:
| native_name = {{nobold|古田 順子}}
| native_name_lang = ja
| image = Junko Furuta Family.jpeg
| caption = Potret Furuta bersama keluarganya
| birth_date = 18 Januari 1971<br/>[[:en:Misato, Saitama (town)|Misato, Saitama]], Jepang
| death_date = 4 Januari 1989 (umur 17)<br/>[[Adachi, Tokyo]], Jepang
Baris 10 ⟶ 11:
| occupation = Siswa sekolah menengah atas.<br/>Pekerja paruh waktu.
| known_for = Korban pembunuhan, pemerkosaan, dan penyiksaan}}
'''Junko Furuta''' ({{lang|ja|古田 順子}} ''Furuta Junko'', {{lahirmati||18|01|1971||4|1|1989}}) adalah seorang siswi SMA asal [[:en:Misato, Saitama (town)|Misato, Saitama]], Jepang, berusia 17 tahun. Dia dikenal sebagai korban pemerkosaan, penyiksaan dan pembunuhan pada akhir 1980-an selama 44 hari. Kasus pembunuhannya dinamai {{Nihongo|'''kasus pembunuhan gadis SMA terbungkus semen'''|女子高生コンクリート詰め殺人事件|''Joshikōsei konkurīto-zume satsujin-jiken''}} karena jenazahnya ditemukan dalam sebuah drum beton yang diisi dengan 208 liter semen. Kejahatan tersebut pelaku utamanya adalah empat remaja laki-laki: Hiroshi Miyano (18), Jō Ogura (17), Shinji Minato (16), dan Yasushi Watanabe (17). Peristiwa ini mengejutkan seluruh dunia, dan dikatakan sebagai kasus kriminalitas remaja terburuk dan paling sadis
Miyano salah satu dalang pembunuhan, merencanakan untuk menculik Furuta bersama ketiga rekannya, karena kesal cintanya ditolak oleh Furuta. Keempat remaja tersebut kemudian menculik gadis muda itu di [[:en:Misato, Saitama (town)|Misato, Saitama]], pada tanggal 25 November 1988 dan membawanya ke sebuah rumah terbengkalai di Adachi, dan dia meninggal pada tanggal 4 Januari 1989 setelah berbagai penyiksaan yang dilakukan oleh empat pelaku. Pemuda tersebut kemudian menyembunyikan mayatnya di dalam koper dan menyegelnya di wadah drum berisi semen, meninggalkannya di [[Kōtō, Tokyo]] di mana mayat Furuta kemudian ditemukan pada 29 Maret.<ref name="newsee-media.com">{{Cite web |date=10 December 2019 |title=古田順子の生い立ちや両親の現在~飯島愛コンクリート事件関与のデマも総まとめ |trans-title=Asuhan Junko Furuta dan Kehadiran Orangtuanya-Ringkasan Hoax yang Terlibat dalam Insiden pembunuhan sebuah mayat Beton Ai Iijima |url=https://newsee-media.com/furuta-junko |access-date=1 January 2020 |website=NewSee |language=ja}}</ref>
== Biografi ==
Furuta lahir pada tanggal 18 Januari 1971 dan dibesarkan di [[:en:Misato, Saitama (town)|Misato]], [[Prefektur Saitama]], di mana dia tinggal bersama orang tuanya, kakak laki-lakinya, dan adik laki-lakinya. Pada saat pembunuhannya, dia adalah seorang siswa berusia 17 tahun di SMA Yashio-Minami, dan bekerja paruh waktu di pabrik cetakan plastik mulai Oktober 1988 untuk menabung uang untuk rencana kelulusannya.
Baris 22 ⟶ 21:
== Kejahatan ==
Pada malam 25 November 1988, Miyano dan Minato berkeliling [[:en:Misato, Saitama (town)|Kota Misato]] menggunakan sepeda motor dengan tujuan untuk merampok, dan melihat Furuta seorang diri, yang sedang dalam perjalanan pulang dari pekerjaan paruh waktunya. Kemudian Minato menendang Furuta dari sepedanya dan melarikan diri dari tempat kejadian. Miyano, dengan berpura-pura menyaksikan serangan itu, mulai mendekati Furuta dan menawarkan untuk mengantarnya pulang. Setelah itu, Miyano membawa Furuta ke gudang terdekat dan mengancamnya, mengaku sebagai anggota [[Yakuza]] dan mengatakan bahwa dia akan diampuni jika dia mengikuti perintahnya. Malam itu, Miyano membawa Furuta dengan taksi ke sebuah hotel di [[Adachi, Tokyo|Adachi]], tempat dia memperkosanya. Dini hari tanggal 26 November, Miyano mengajak Furuta ke taman dekat hotel, tempat Ogura, Minato, dan Watanabe sedang menunggu. Miyano mengancam Furuta bahwa [[Yakuza]] akan membunuh keluarganya jika dia mencoba melarikan diri.
Pada 25 November 1988, empat pemuda menculik Furuta, seorang siswi SMA kelas tiga dari [[:en:Misato, Saitama (town)|Misato]], [[Prefektur Saitama]], dan menahannya selama 44 hari di sebuah rumah di distrik Ayase, [[Adachi, Tokyo]],<ref>Utting, Gerald. "[http://pqasb.pqarchiver.com/thestar/access/470449751.html?dids=470449751:470449751&FMT=ABS&FMTS=ABS:FT&type=current&date=Apr+03%2C+1989&author=Gerald+Utting+Toronto+Star&pub=Toronto+Star&desc=Sales+tax+creates+tempest+in+a+Tokyo+teapot&pqatl=google Sales tax creates tempest in a Tokyo teapot] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110628221555/http://pqasb.pqarchiver.com/thestar/access/470449751.html?dids=470449751:470449751&FMT=ABS&FMTS=ABS:FT&type=current&date=Apr+03,+1989&author=Gerald+Utting+Toronto+Star&pub=Toronto+Star&desc=Sales+tax+creates+tempest+in+a+Tokyo+teapot&pqatl=google |date=2011-06-28 }}." ''[[Toronto Star]]''. April 3, 1989. A15. Retrieved on September 29, 2009. Requires payment.</ref> yang dimiliki oleh orang tua dari salah satu pemuda tersebut yang berusia 17 tahun bernama Jō, yang kemudian disebutkan bahwa marganya adalah Kamisaku.<ref name="Japan Times 2004 attack">Wijers-Hasegawa, Yumi, [http://www.japantimes.co.jp/text/nn20040729a3.html "Man who killed as child back in court"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120710034954/http://www.japantimes.co.jp/text/nn20040729a3.html |date=2012-07-10 }}, ''[[The Japan Times]]'', July 29, 2004.</ref> Furuta merupakan siswi SMA Yashio-Minami dan ia diculik tak lama setelah meninggalkan sekolah.<ref>Hawkins, Kristal. "[https://web.archive.org/web/20130222041410/http://www.trutv.com/library/crime/blog/article/japanese-horror-story-the-torture-of-junko-furuta/index.html Japanese Horror Story: The Torture of Junko Furuta]." ''[[Crime Library]]''. Retrieved on August 7, 2015.</ref>▼
▲
Pada 27 November, orang tua Furuta menghubungi polisi tentang hilangnya dia. Untuk mencegah penyelidikan lebih lanjut, para penculik memaksa Furuta menelepon ibunya tiga kali untuk meyakinkan dia bahwa dia telah melarikan diri tetapi aman dan tinggal bersama teman-temannya. Untuk menghindari terbongkarnya penculikannya, para pelaku memaksa Furuta untuk menelepon orangtuanya dan menyatakan bahwa ia sedang tinggal di rumah temannya untuk sementara.<ref name="Japan Times 2004 attack"/><ref name="Japan Times 2004 attack"/>
Baris 90:
Pemakaman Furuta diadakan pada tanggal 2 April 1989. Dalam upacara tersebut, salah satu temannya menyampaikan pidato yang ditulis oleh teman sekelas SMA-nya yang berbunyi;
{{Blockquote|Jun-chan, selamat datang kembali. Aku tidak pernah bermimpi kita akan bertemu lagi seperti ini. Anda menjadi sasaran kekejaman seperti itu, bukan? Anda telah melalui banyak hal, bukan? Saya kesal pada diri saya sendiri karena saya terus hidup, tidak menyadari apa yang sedang terjadi. Kamu selalu lembut dan ceria, Jun-chan. ''[[Happi]]'' yang kami buat untuk festival budaya tampak indah bagi Anda. Saya tidak akan pernah melupakan itu. Kami sama sekali tidak akan membiarkan kematian Jun-chan sia-sia. Saat kita melangkah ke masa dewasa, kita akan berjuang untuk mewujudkan dunia dimana kejahatan keji seperti itu tidak ada lagi. Kami akan melakukan yang terbaik, menjaga Jun-chan di hati kami dan terus maju. Kepala sekolah bahkan membawa ijazahmu. Berkat ini, kami semua yang berjumlah 47 orang di Kelas 3-8 dapat lulus. Jun-chan... tidak ada lagi rasa sakit atau penderitaan sekarang. Beristirahatlah dengan tenang. Selamat tinggal, Jun-chan.}}
Calon majikan Furuta di masa depan memberi orang tuanya seragam yang akan dia kenakan di posisinya, dan seragam itu ditempatkan di peti matinya. Saat wisuda, kepala sekolah menyerahkan ijazahnya kepada orang tuanya. Lokasi di Wakasu tempat ditemukannya jenazahnya kini menjadi kawasan industri.<ref name="Samsara">{{Cite web |date=19 October 2017 |title=JKコンクリート詰め41日間もまわされ続けた畜生事イ牛の全て。犯人達の現在がヤバすぎ・・・ ※実写化 動画あり※ |trans-title=All of the animal cows that have been passed around for 41 days packed in JK concrete. The current state of the culprits is too dangerous... |url=https://samsara.link/archives/4011 |access-date=20 November 2019 |website=Samsara Bulletin |language=ja}}</ref>
|