Sejarah Bahrain: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Ariandi Lie (bicara | kontrib) Menambahkan {{pp-protected}}(✨) |
||
(42 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{pp-protected|reason=Suntingan yang tidak berguna secara berulang-ulang|small=yes}}
'''[[Bahrain]]''' telah ditempati oleh [[manusia]] sejak zaman pra-sejarah. Lokasinya yang strategis di [[Teluk Persia]] telah berpengaruh bagi orang-orang [[Assyria]], [[Babilonia]], [[Yunani]], [[Persia]], dan terakhir [[Jazirah Arab|Arab]] (penduduknya kemudian menjadi [[Muslim]]). Bahrain pada zaman silam dikenal sebagai [[Dilmun]] , [[Tylos]] (nama Yunaninya), Awal, malah [[Mishmahig]] sewaktu dibawah pemerintahan [[Kekaisaran Persia]].▼
{{Sejarah Bahrain}}[[Berkas:Bahrain Fort 8.jpg|jmpl|Panorama [[Benteng Bahrain]], lokasi artefak Dilmun.]]
▲'''[[Bahrain]]''' telah ditempati oleh [[manusia]] sejak zaman pra-sejarah. Lokasinya yang strategis di [[Teluk Persia]] telah berpengaruh bagi orang-orang [[Assyria]], [[Babilonia]], [[Yunani]], [[Persia]], dan terakhir [[Jazirah Arab|Arab]] (penduduknya kemudian menjadi [[Muslim]]). Bahrain pada zaman silam dikenal sebagai [[Dilmun]]
Pulau-pulau di Bahrain yang terletak di tengah-tengah sebelah selatan Teluk Persia berhasil menarik penjajah sepanjang sejarah. Bahrain dalam [[Bahasa Arab]] berarti "Dua Laut". Hal ini merujuk pada fakta yang pulau ini mempunyai dua sumber air berbeda, air tawar yang muncul dari dalam tanah dan air asin yang mengelilinginya.▼
▲[[Pulau]]-[[pulau]] di [[Bahrain]] yang terletak di tengah-tengah sebelah selatan [[Teluk Persia]] berhasil menarik penjajah sepanjang sejarah. Bahrain dalam [[
Sebagai sebuah pulau yang strategis yang berada di antara Timur dan Barat, tanah yang subur, dan air tawar berlimpah, dan tempat penyelam mencari mutiara telah menjadikan Bahrain pusat permukiman sepanjang. Selama 2300 tahun, Bahrain menjadi pusat perdagangan dunia di antara [[Mesopotamia]] (sekarang [[Irak]]) dan [[Sungai Indus|Lembah Indus]] (sekarang sebuah wilayah di [[India]]). Adalah peradaban Delmon yang mempunyai kaitan erat dengan Peradaban [[Sumeria]] pada [[abad ke-3 SM]]. Bahrain menjadi bagian dari [[Babilon]] lebih kurang pada tahun [[600 SM]]. Catatan-catatan sejarah menunjukkan Bahrain dikenal melalui berbagai julukan yang di antaranya "Mutiara Teluk Persia".▼
▲Sebagai sebuah pulau yang strategis yang berada di antara
Bahrain hingga tahun 1521 terdiri dari daerah Ahsa (yang lebih besar), Qatif (keduanya kini menjadi provinsi timur Arab Saudi), serta Awal (kini pulau Bahrain). Daerah Bahrain terbentang hingga (kini) Kuwait hingga Oman dan dinamakan Provinsi Bahrain (atau ''Iqlim Al-Bahrain). Namun pada 1521, kedatangan Portugis telah memisahkan Awal (kini Bahrain) dengan daerah lainnya dan hingga kini Bahrain dikenal sebagai wilayah yang dikenal sekarang.▼
▲Bahrain hingga tahun [[1521]] terdiri dari daerah Ahsa (yang lebih besar), [[Qatif]] (keduanya kini menjadi provinsi timur [[Arab Saudi]]), serta [[Awal]] (kini pulau Bahrain). Daerah Bahrain terbentang hingga (kini) [[Kuwait]] hingga [[Oman]] dan dinamakan Provinsi Bahrain (atau ''Iqlim Al-Bahrain''). Namun pada [[1521]], kedatangan [[Portugis]] telah memisahkan Awal (kini Bahrain) dengan daerah lainnya dan hingga kini Bahrain dikenal sebagai wilayah yang dikenal sekarang.
Dari abad ke-16 Masehi hingga tahun [[1743]], pemerintahan Bahrain sentiasa berubah-ubah di antara [[Portugis]] dan Persia. Akhirnya, Sultan Persia, [[Nadir Shah]] menguasai Bahrain dan atas alasan politik mendukung mayoritas [[Syi’ah]]. Pada lewat abad ke-18 Masehi Keluarga [[Al-Khalifah]] mengambil alih pulau ini. Untuk menjaga agar pulau ini tidak jatuh kembali ke tangan Persia, mereka menjalin persahabatan dengan [[Britania Raya]] dan menjadi negeri dibawah naungan [[Britania]].▼
▲Dari [[abad ke-16]] Masehi hingga tahun [[1743]], pemerintahan Bahrain sentiasa berubah-ubah di antara [[Portugis]] dan [[Persia]]. Akhirnya, Sultan Persia, [[
Minyak ditemukan pada tahun [[1931]] dan sejak itu Bahrain dibangun dan mengalami modernisasi pesat. Hal ini juga menjadikan hubungan dengan Britania Raya lebih baik dan dibuktikan dengan makin banyaknya pangkalan-pangkalan Inggris yang pindah ke pulau tersebut. Pengaruh menguat seiring dengan makin berkembangnya negara ini, puncaknya saat [[Charles Belgrave]] dilantik menjadi penasihat. Belgrave kemudian mengukuhkan [[sistem pendidikan]] modern sebagai bagian pendidikan di Bahrain.▼
▲[[Minyak]] ditemukan pada tahun [[1931]] dan sejak itu Bahrain dibangun dan mengalami modernisasi pesat. Hal ini juga menjadikan hubungan dengan [[Britania Raya]] lebih baik dan dibuktikan dengan makin banyaknya pangkalan-pangkalan [[Inggris]] yang pindah ke pulau tersebut. Pengaruh menguat seiring dengan makin berkembangnya negara ini, puncaknya saat [[Charles Belgrave]] dilantik menjadi penasihat. Belgrave kemudian mengukuhkan [[pendidikan|sistem pendidikan]] modern sebagai bagian pendidikan di Bahrain.
Setelah [[Perang Dunia II]], sentimen anti-Inggris menguat di wilayah-wilayah Arab dan mengakibatkan terjadinya kerusuhan di Bahrain. Pada tahun 1960-an, pihak Inggris menyerahkan masa depan Bahrain pada arbitrase internasional dan meminta agar [[Perserikatan Bangsa-bangsa|PBB]] mengambil alih tanggung jawab. Pada tahun [[1970]], [[Iran]] terus menerus menuntut haknya terhadap Bahrain dan pulau-pulau lain di [[Teluk Persia]], namun salah satu perjanjian dengan pihak Britania Raya, mereka kemudian setuju untuk tidak meneruskan tuntutannya terhadap Bahrain jika tuntutan (Iran) lainnya dikabulkan.▼
▲Setelah [[Perang Dunia II]], sentimen anti-Inggris menguat di [[dunia Arab|wilayah-wilayah Arab]] dan mengakibatkan terjadinya kerusuhan di Bahrain. Pada tahun [[1960]]-an, pihak Inggris menyerahkan masa depan Bahrain pada arbitrase internasional dan meminta agar [[Perserikatan Bangsa-bangsa|PBB]] mengambil alih tanggung jawab. Pada tahun [[1970]], [[Iran]] terus menerus menuntut haknya terhadap Bahrain dan pulau-pulau lain di [[Teluk Persia]], namun salah satu perjanjian dengan pihak Britania Raya, mereka kemudian setuju untuk tidak meneruskan tuntutannya terhadap Bahrain jika tuntutan (Iran) lainnya dikabulkan.
Britania Raya mundur dari Bahrain pada bulan Agustus [[1971]], menjadikan Bahrain sebagai sebuah negara 'merdeka'. Peningkatan harga [[minyak]] pada tahun 1980-an sangat menguntungkan Bahrain, namun harga minyak yang turun drastis malah tidak terlalu mengguncang perekonomian walaupun terasa sulit. Hal ini mengakibatkan sektor ekonomi dipaksa berkembang dan bervariasi.▼
▲Britania Raya mundur dari Bahrain pada bulan [[Agustus]] [[1971]], menjadikan Bahrain sebagai sebuah negara 'merdeka'. Peningkatan harga [[minyak]] pada tahun [[1980]]-an sangat menguntungkan Bahrain, namun harga minyak yang turun drastis malah tidak terlalu mengguncang perekonomian walaupun terasa sulit. Hal ini mengakibatkan sektor ekonomi dipaksa berkembang dan bervariasi.
Setelah terjadinya [[Revolusi Iran]] pada tahun [[1979]], tokoh [[Syi'ah]] Bahrain pada tahun [[1981]] melancarkan perebutan kekuasaan. Walau bagaimanapun, percobaan mereka gagal. Pada tahun [[1994]], kerusuhan demi kerusuhan dilakukan oleh golongan Syi'ah yang tidak puas dengan ketidakadilan pemerintahan.▼
▲Setelah terjadinya [[Revolusi Iran|Revolusi Islam di Iran]] pada tahun [[1979]], tokoh [[Syi'ah]] Bahrain pada tahun [[1981]] melancarkan perebutan kekuasaan. Walau bagaimanapun, percobaan mereka gagal. Pada tahun [[1994]], kerusuhan demi kerusuhan dilakukan oleh golongan Syi'ah yang tidak puas dengan ketidakadilan pemerintahan.
Pada bulan Maret 1999, [[Hamad ibn Isa al-Khalifah]] menggantikan ayahandanya sebagai kepala negara. Ia menjalankan berbagai perubahan, di antaranya; memberi hak pilih kepada kaum wanita dan membebaskan semua tahanan politik.▼
▲Pada bulan [[Maret]] [[1999]], [[Hamad ibn Isa al-Khalifah]] menggantikan ayahandanya sebagai kepala negara. Ia menjalankan berbagai perubahan, di antaranya; memberi hak pilih kepada kaum wanita dan membebaskan semua tahanan politik.
Bahrain hingga hari ini merupakan anggota [[Liga Arab]].
== Zaman purba ==
[[Berkas:AncientTombsOfBahrain.svg|
[[Berkas:SassanianEmpireHistoryofIran.png|
Bahrain pernah menjadi tempat tinggal [[Dilmun]], sebuah kota pusat perdagangan yang penting pada [[zaman perunggu]] yang menghubungkan [[Mesopotamia]] dan [[Sungai Indus|Lembah Indus]].<ref>{{cite web |url=http://whc.unesco.org/en/list/1192 |title=Qal'at al-Bahrain – Ancient Harbour and Capital of Dilmun |publisher=UNESCO |accessdate=5 October 2012}}</ref> Bahrain sebelumnya telah dikuasai oleh orang Assyiria dan [[Babilonia]].<ref>{{cite book |title=Life and Land Use on the Bahrain Islands: The Geoarchaeology of an Ancient Society |last=Larsen |first=Curtis E. |year=1984 |publisher=University of Chicago Press |isbn=978-0-226-46906-5 |pages=52–55 |url=https://books.google.com/?id=Q65mRSPPU6UC&pg=PA52}}</ref>
Dari abad ke-6 hingga ke-3 SM, Bahrain menjadi bagian dari [[Kekaisaran Persia]] saat dalam masa penguasaan oleh dinasti [[
|publisher=Kessinger Publishing |isbn=978-1-4191-0874-7 }}</ref>
Saat [[zaman
Alexander berencana untuk menempatkan para kolonis Yunani di Bahrain, dan meskipun ini tidak benar bahwa yang terjadi ini dalam skala pertimbangannya, Bahrain sebagian besar menjadi bagian dari dunia Hellenis: bahasa kelas bawah adalah Yunani (meskipun Aram digunakan setiap hari), dengan [[Zeus]] yang dipuja dalam wujud dewa matahari Arab, Syams.<ref>Phillip Ward, Bahrain: A Travel Guide, Oleander Press p68</ref> Bahrain pernah menjadi situs tempat pertandingan atletik Yunani.<ref>W. B. Fisher et al. The Cambridge History of Iran, Cambridge University Press 1968 p40</ref>
Sejarawan Yunani [[Strabo]] percaya Phoenisia berasal dari Bahrain.<ref>{{cite web|author=Ju. B. Tsirkin|title=Canaan. Phoenicia. Sidon.
Nama Tylos diperkirakan menjadi sebuah Hellenisasi Semitik, Tilmun (dari [[Dilmun]]).<ref>Jean Francois Salles in Traces of Paradise: The Archaeology of Bahrain, 2500BC-300AD in Michael Rice, Harriet Crawford Ed, IB Tauris, 2002 p132</ref> Istilah Tylos biasanya digunakan untuk pulau saat [[Ptolemy|Ptolemy’s]] ''[[Geographia (Ptolemy)|Geographia]]'' ketika penduduk merujuk kepada 'Thilouanoi'.<ref name="Jean Francois Salles p132">Jean Francois Salles p132</ref> Beberapa tempat di Bahrain kembali ke zaman Tylos; seperti contohnya nama Arad, sebuah pemukiman di pinggir kota
Pada abad ke-3 M [[Ardashir I]], penguasa pertama [[dinasti Sassaniyah]], melatih pasukannya di Oman dan Bahrain, dimana dia mengalahkan Sanatruq penguasa Bahrain.<ref name="books.google">{{cite book |title=Arabia and the Arabs: From the Bronze Age to the Coming of Islam |last=Hoyland |first=Robert G. |year=2001 |publisher=Routledge|isbn=978-0-415-19535-5 |page=28 |url=https://books.google.com/?id=mZb9g1tSeXYC&pg=PA28}}</ref> Saat ini, Bahrain dikenal sebagai [[Mishmahig]] (dalam [[Bahasa Pahlavi|
Bahrain juga menjadi situs pemujaan sebuah dewata hiu yang dikenal sebagai [[Awal]]. Para pemuja membangun sebuah patung yang besar Awal di [[Muharraq]], meskipun it has now been lost. Untuk beberapa abad setelah ''Tylos'', Bahrain dikenal sebagai ''[[Awal]]''. Pada abad ke-5 M, Bahrain menjadi pusat untuk [[Nestorianisme|Kekristenan Nestorian]], dengan desa [[Samahij]]<ref>From Persian sa-mahij (سه ماهی) meaning Three Fish.</ref> sebagai tempat tinggal para uskup. Pada 410, menurut rekaman muktamar Gereja Oriental Suriah, seorang uskup yang bernama Batai dikucilkan dari gereja di Bahrain.<ref name="Jean Francois Salles p132"/> Sebagai sebuah sekte, para Nestorian
Bahrain ketika masa pra-Islam dihuni oleh Kristen Arab (kebanyakan [[
== Masa Nabi Muhammad ==
[[Berkas:Muhammad Bahrain letter facsimile.png|
Interaksi pertama Nabi [[Muhammad]] dengan penduduk Bahrain adalah dengan [[penyerangan Al Kudr
Penulis tradisional [[Islam]] menyatakan bahwa [[Al-ʿAlāʾ Al-Haḍrami]] telah mengirim seorang utusan saat [[Ekspedisi Zaid bin Haristah (Hisma)]]<ref>Safiur-Rahman Mubarakpuri, [https://books.google.com/books?id=-ppPqzawIrIC&pg=PA222 The Sealed Nectar], p. 226</ref><ref name=history>Akbar Shāh Ḵẖān Najībābādī, [https://books.google.com/books?ei=L8VHVM-lPNT77Aaiw4CICw&id=Pi5tAAAAMAAJ&dq=kalbi History of Islam, Volume 1], p. 194. Quote: "Again, the Holy Prophet «P sent Dihyah bin Khalifa Kalbi to the Byzantine king Heraclius, Hatib bin Abi Baltaeh to the king of Egypt and Alexandria; Allabn Al-Hazermi to Munzer bin Sawa the king of Bahrain; Amer bin Aas to the king of Oman. Salit bin Amri to Hozah bin Ali— the king of Yamama; Shiya bin Wahab to Haris bin Ghasanni to the king of Damascus"</ref> kepada [[Bahrain (wilayah bersejarah)|wilayah Bahrain]] oleh Nabi [[Muhammad]] pada {{sc|ad}} 628 dan bahwa [[Munzir bin
== Zaman pertengahan ==
Pada {{sc|ad}} 899, [[
Menurut mereka {{sc|ad}} 976 dikalahkan oleh [[Abbasiyah]],<ref name="autogenerated2">{{Cite book
Baris 60 ⟶ 63:
|url=https://books.google.com/?id=ntarP5hrza0C
|publisher=I. B. Tauris
|isbn=978-1-86064-736-9}}</ref> Qarmasi
Pada pertengahan abad ke-15, kepulauan berada
== Zaman modern awal ==
[[Berkas:AradFort.jpg|
Pada [[1521]], [[Portugal|Kekaisaran Portugis]] bekerja sama dengan [[Hormuz]] dan penangkap Bahrain dari penguasa Jabrid [[Migrin bin Zamil]], yang dibunuh saat berangkat. Portugis menguasai Bahrain untuk sekitar 80 tahun, sewaktu mereka sebagian besar bergantung pada Gubernur [[Sunni]] Persia.<ref name=Rentz/> Portugis diusir dari pulau pada [[1602]] oleh [[Abbas I dari Persia|Abbas I]] dari [[dinasti Safawi]] dari [[Persia]],<ref>[[#Cole|Cole]], p. 186</ref> yang memberi daya pendorong kepada
|last=McCoy
|first=Eric Andrew
Baris 84 ⟶ 87:
|publisher=BRILL
|page=110
|isbn=978-90-04-09409-3}}</ref> Pada waktu itu, mereka mulai melakukan pembelian terhadap perkebunan kurma di Bahrain; sebuah dokumen memperlihatkan bahwa 81 tahun sebelum datangnya Al-Khalifa, salah satu Shaikh suku [[Al Bin Ali]] membeli sebuah perkebunan kurma dari Mariam bint Ahmed Al Sanadi di pulau [[Sitra]].<ref>[http://www.albdoo.info/imgcache2008/3af882fe7cb2511eb935435895e1a566.gif Ownership deeds] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160124223501/http://www.albdoo.info/imgcache2008/3af882fe7cb2511eb935435895e1a566.gif |date=2016-01-24 }} to a palm garden on the island of Sitra, Bahrain, which was sold by Mariam bint Ahmed Al Sindi to Shaikh Salama Bin Saif Al Utbi, dated 1699–1111 Hijri,</ref>
Al bin Ali menjadi kelompok yang dominan mengawasi kota Zubarah di Semenanjung Qatar,<ref name="Arabia's Frontiers p44">{{Cite book
Baris 91 ⟶ 94:
|year=1991
|title=Arabia's frontiers: the story of Britain's boundary drawing in the desert
|url=https://archive.org/details/arabiasfrontiers0000wilk
|publisher=I.B. Tauris
|page=[https://archive.org/details/arabiasfrontiers0000wilk/page/44 44]}}</ref><ref>{{Cite book
|last=Rihani
|first=Ameen Fares
Baris 99 ⟶ 103:
|title=Around the coasts of Arabia
|publisher=Houghton Mifflin Company
|page=297}}</ref> yang aslinya merupakan pusat kekuatan Bani Utbah. Setelah Bani Utbah gained mengawasi Bahrain, Al bin Ali menerapkan status independen sebagai kegubernuran sendiri. Mereka menggunakan sebuah bendera dengan empat merah dan tiga garis putih, dipanggil [[bendera As-Sulami]]<ref>''Gazetteer of the Persian Gulf, Oman, and Central Arabia'', Geographical, Volume 1, 1905</ref> di Bahrain, Qatar, [[Kuwait]], dan sebelah timur provinsi di Arab Saudi. Kemudian,
Keluarga Al Khalifa dari Qatar ke Bahrain pada 1799. Aslinya, penerus mereka diusir dari [[Umm Qasr]] di Arabia Tengah oleh [[Kesultanan Utsmaniyah|Ottoman]] yang ganas dan biasa memangsa karavan di [[Basra]] dan hubungan perdagangan di jalur air [[Shatt al-Arab]]
Sekitar tahun 1760an, [[Al Jalahma]] dan klan [[keluarga Khalifa|Al Khalifa]], keduanya termasuk kedalam federasi Utub, berpindah ke [[Zubarah]] pada masa modern [[Qatar]], meninggalkan Al Sabah sebagai satu-satunya pemilik Kuwait.<ref>'Gazetteer of the Persian Gulf. Vol I. Historical. Part IA & IB. J G Lorimer. 1915' [1000] (1155/1782), p. 1001</ref>
== Abad ke-19 dan kemudian ==
Pada awal abad ke-19 Bahrain diserbu oleh Omanis dan [[
Pada 1820, Al Khalifa diumumkan oleh Britania Raya sebagai penguasa ("Al-Hakim" dalam bahasa Arab) Bahrain setelah menandatangani sebuah
|last3=Pridham
|first3=B. R.
Baris 122 ⟶ 126:
|isbn=978-0-85989-706-8}}</ref>
[[Berkas:Bahrainharbor.jpg|
Pada 1860, the Al Khalifa menggunakan taktik yang sama ketika Britania tried to overpower Bahrain. Menulis surat kepada Persia dan [[kesultanan Utsmaniyah|Utsmaniyah]], Al Khalifa menyetujui untuk menempatkan Bahrain
Menurut Perang Qatar-Bahrain pada 1868, wakil Britania menandatangani perjanjian lainnya dengan Al Khalifa. Disinj tertulis bahwa penguasa tidak menyengketakan wilayah apapun kecuali kepada Britania Raya dan dan tidak masuk kedalam kerjasama apapun dengan negara apapun tanpa persetujuan Britania.<ref>{{Cite book |last2=University of Exeter. Centre for Arab Gulf Studies
Baris 140 ⟶ 144:
Sebelum penemuan petroleum, pulau ini sebagiaj besar mengabdikan diri kepada pertanian mutiara dan, akhir abad ke-19 dilanjutkan menjadi yang terbaik di dunia.{{sfnp|''EB''|1878}} Pada 1903, penjelajah Jerman, [[Hermann Burchardt]], mengunjungi Bahrain dan mengambil beberapa fotografi situs bersejarah, termasuk ''Qaṣr es-Sheikh'', gambar-gambar itu sekarang dipajang di [[Ethnological Museum of Berlin]].<ref>[http://www.smb-digital.de/eMuseumPlus?service=ExternalInterface&module=collection&objectId=625685&bt=europeanaapi The old Qaṣr es-Sheikh] (click on photo to enlarge).</ref>
Pada 1911, sebuah kelompok Bahraini saudargar menuntut
Pada 1927, [[Rezā Shāh]], kemudian [[Shah Iran]], menuntut kedaulatan diatas Bahrain memasukannya kedalam [[Liga Bangsa-Bangsa]].<ref name=ICB>{{cite web|title=Bahrain:"How was separated from Iran" ?|url=http://www.iranchamber.com/geography/articles/mishmahig_islands_bahrain.php|publisher=Iran Chamber Society|accessdate=17 June 2012}} Based on extracts from {{cite journal | title=Bahrain: the land of political movements | last=Mojtahedzadeh | first=Piruz | journal=Rahavard, a Persian Journal of Iranian Studies | year=1995 | volume=XI | issue=39}}</ref> Belgrave pernah mengusulkan mengganti nama [[Teluk Persia]] menjadi "Teluk Arabia"; tetapi,
[[Berkas:First Oil Well, Bahrain.jpg|
[[
== Kemerdekaan ==
[[Berkas:Manama Souq 1965.JPG|
Pada [[15 Agustus]] [[1971]],<ref>{{cite web|url=http://www.nationsonline.org/oneworld/bahrain.htm|title=Bahrain – Kingdom of Bahrain – Country Profile – Al Bahrayn – Persian Gulf|first=klaus kästle -|last=nationsonline.org|publisher=}}</ref><ref>{{cite web|url=http://didyouknow.org/lists/independence/|title=Country independence dates|publisher=didyouknow.org}}</ref> saat Shah Iran mengklaim kedaulatan bersejarah pada Bahrain, dia menerima sebuah referendum yang ditangani oleh [[Perserikatan Bangsa-
Pelimpahan minyak pada
Menurut [[Revolusi Iran|revolusi Islam]] di [[Iran]] pada [[1979]], pada [[1981]] fundamentalis Syi'ah Bahrain menyusun sebuah percobaan pukulan mendadak yang gagal
Sebuah pemberontakan yang terkenal antara antara [[1994]] dan [[2000]] dalam pasukan sayap kiri, pasukan gabungan liberalis dan Islamis.<ref>{{cite journal |url=http://meria.idc.ac.il/journal/1999/issue1/jv3n1a7.html |title=Rebellion in Bahrain |author=Darwish, Adel |date=March 1999 |work=Middle East Review of International Affairs |volume=3 |issue=1 |archivedate=
[[Berkas:Protesters gathering in Pearl roundabout.jpg|
Bahrain berpartisipasi dalam [[Perang
== Pemberontakan Bahraini ==
Terinspirasi dari pemberontakan regional [[Kebangkitan dunia Arab]], mayoritas Syi'ah Bahrain mulai mengadakan protes terhadap penguasaan Sunni
== Referensi ==
{{Reflist|2}}
* {{cite encyclopedia|title=Bahrain|last=Kechichian|first=J. A.|encyclopedia=Encyclopædia Iranica|year=2002|location=New York|publisher=Mazda Pub}}
* {{CIA World Factbook}}
* {{StateDept}}
== Bacaan lanjutan ==
* [http://www.scribd.com/doc/3729409 Rival Empires of Trade and Imami Shiism in Eastern Arabia, 1300–1800], [[Juan Cole]], ''[[International Journal of Middle East Studies]]'', Vol. 19, No. 2, (May 1987), pp. 177–203
* Mahdi Abdalla Al-Tajir (1987). ''Bahrain, 1920–1945: Britain, the Shaikh, and the Administration''. ISBN 0-7099-5122-1
* Talal Toufic Farah (1986). ''Protection and Politics in Bahrain, 1869–1915'' ISBN 0-8156-6074-X
* Emile A Nakhleh (1976). ''Bahrain: Political development in a modernizing society''. ISBN 0-669-00454-5
* Andrew Wheatcroft (1995). ''The Life and Times of Shaikh Salman Bin Hamad Al-Khalifa
* Fuad Ishaq Khuri (1980). ''Tribe and state in Bahrain: The transformation of social and political authority in an Arab state''. ISBN 0-226-43473-7
* Fred H. Lawson (1989). ''Bahrain: The Modernization of Autocracy''. ISBN 0-8133-0123-8
* Mohammed Ghanim Al-Rumaihi (1975). ''Bahrain: A study on social and political changes since the First World War''. University of Kuwait.
* Fakhro, Munira A.
* Abdulla, Khalid M.
== Pranala luar ==
* [http://news.bbc.co.uk/2/hi/middle_east/817505.stm Timeline: Bahrain], BBC
* [http://bahrainguide.org/content/view/70/46/ Bahrain: 1905–2005] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090404005101/http://bahrainguide.org/content/view/70/46/ |date=2009-04-04 }} Life before and after the discovery of oil
* [http://www.state.gov/r/pa/ei/bgn/26414.htm Background Note: Bahrain]
* [http://eprints.dur.ac.uk/archive/00000221/ Generational change and elite-driven reforms in the Kingdom of Bahrain. (Sir William Luce Fellowship Paper No. 7)] Dr. Steven Wright (2006) Middle East and Islamic Studies, [[University of Durham]], (PDF Format)
* [[Abdulhadi Khalaf|Khalaf, Abdulhadi]] (1998). ''[http://www.hf.uib.no/smi/pao/khalaf.html Contentious politics in Bahrain: From ethnic to national and vice versa''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060716180006/http://www.hf.uib.no/smi/pao/khalaf.html |date=2006-07-16 }}.
* [http://www.uob.edu.bh University of Bahrain] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140226223728/http://www.uob.edu.bh/ |date=2014-02-26 }}
{{Topik Asia|Sejarah}}
[[Kategori:
[[Kategori:Bahrain]]
|