Sejarah Bahrain: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: penggantian teks otomatis (- dibawah, +di bawah) |
Ariandi Lie (bicara | kontrib) Menambahkan {{pp-protected}}(✨) |
||
(24 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{pp-protected|reason=Suntingan yang tidak berguna secara berulang-ulang|small=yes}}
{{Sejarah Bahrain}}[[Berkas:Bahrain Fort 8.jpg|
'''[[Bahrain]]''' telah ditempati oleh [[manusia]] sejak zaman pra-sejarah. Lokasinya yang strategis di [[Teluk Persia]] telah berpengaruh bagi orang-orang [[Assyria]], [[Babilonia]], [[Yunani]], [[Persia]], dan terakhir [[Jazirah Arab|Arab]] (penduduknya kemudian menjadi [[Muslim]]). Bahrain pada zaman silam dikenal sebagai [[Dilmun]]
[[Pulau]]-[[pulau]] di [[Bahrain]] yang terletak di tengah-tengah sebelah selatan [[Teluk Persia]] berhasil menarik penjajah sepanjang sejarah. Bahrain dalam [[bahasa Arab]] berarti "Dua [[Laut]]". Hal ini merujuk pada fakta yang pulau ini mempunyai dua sumber [[air]] berbeda, air tawar yang muncul dari dalam [[tanah]] dan air asin yang mengelilinginya.
Baris 23 ⟶ 24:
Bahrain hingga hari ini merupakan anggota [[Liga Arab]].
== Zaman purba ==
[[Berkas:AncientTombsOfBahrain.svg|
[[Berkas:SassanianEmpireHistoryofIran.png|
Bahrain pernah menjadi tempat tinggal [[Dilmun]], sebuah kota pusat perdagangan yang penting pada [[zaman perunggu]] yang menghubungkan [[Mesopotamia]] dan [[Sungai Indus|Lembah Indus]].<ref>{{cite web |url=http://whc.unesco.org/en/list/1192 |title=Qal'at al-Bahrain – Ancient Harbour and Capital of Dilmun |publisher=UNESCO |accessdate=5 October 2012}}</ref> Bahrain sebelumnya telah dikuasai oleh orang Assyiria dan [[Babilonia]].<ref>{{cite book |title=Life and Land Use on the Bahrain Islands: The Geoarchaeology of an Ancient Society |last=Larsen |first=Curtis E. |year=1984 |publisher=University of Chicago Press |isbn=978-0-226-46906-5 |pages=52–55 |url=https://books.google.com/?id=Q65mRSPPU6UC&pg=PA52}}</ref>
Baris 34 ⟶ 35:
Alexander berencana untuk menempatkan para kolonis Yunani di Bahrain, dan meskipun ini tidak benar bahwa yang terjadi ini dalam skala pertimbangannya, Bahrain sebagian besar menjadi bagian dari dunia Hellenis: bahasa kelas bawah adalah Yunani (meskipun Aram digunakan setiap hari), dengan [[Zeus]] yang dipuja dalam wujud dewa matahari Arab, Syams.<ref>Phillip Ward, Bahrain: A Travel Guide, Oleander Press p68</ref> Bahrain pernah menjadi situs tempat pertandingan atletik Yunani.<ref>W. B. Fisher et al. The Cambridge History of Iran, Cambridge University Press 1968 p40</ref>
Sejarawan Yunani [[Strabo]] percaya Phoenisia berasal dari Bahrain.<ref>{{cite web|author=Ju. B. Tsirkin|title=Canaan. Phoenicia. Sidon.
Nama Tylos diperkirakan menjadi sebuah Hellenisasi Semitik, Tilmun (dari [[Dilmun]]).<ref>Jean Francois Salles in Traces of Paradise: The Archaeology of Bahrain, 2500BC-300AD in Michael Rice, Harriet Crawford Ed, IB Tauris, 2002 p132</ref> Istilah Tylos biasanya digunakan untuk pulau saat [[Ptolemy|Ptolemy’s]] ''[[Geographia (Ptolemy)|Geographia]]'' ketika penduduk merujuk kepada 'Thilouanoi'.<ref name="Jean Francois Salles p132">Jean Francois Salles p132</ref> Beberapa tempat di Bahrain kembali ke zaman Tylos; seperti contohnya nama Arad, sebuah pemukiman di pinggir kota [[Muharraq]], dipercaya asalnya dari "Arados", nama Yunani kuno untuk Muharraq.{{sfn|Larsen|1983|p=13}}
Baris 40 ⟶ 41:
Pada abad ke-3 M [[Ardashir I]], penguasa pertama [[dinasti Sassaniyah]], melatih pasukannya di Oman dan Bahrain, dimana dia mengalahkan Sanatruq penguasa Bahrain.<ref name="books.google">{{cite book |title=Arabia and the Arabs: From the Bronze Age to the Coming of Islam |last=Hoyland |first=Robert G. |year=2001 |publisher=Routledge|isbn=978-0-415-19535-5 |page=28 |url=https://books.google.com/?id=mZb9g1tSeXYC&pg=PA28}}</ref> Saat ini, Bahrain dikenal sebagai [[Mishmahig]] (dalam [[Bahasa Pahlavi|bahasa Persia Tengah/Pahlavi]] berarti "ikan domba betina").<ref>Yoma 77a and Rosh Hashbanah, 23a</ref>
Bahrain juga menjadi situs pemujaan sebuah dewata hiu yang dikenal sebagai [[Awal]]. Para pemuja membangun sebuah patung yang besar Awal di [[Muharraq]], meskipun it has now been lost. Untuk beberapa abad setelah ''Tylos'', Bahrain dikenal sebagai ''[[Awal]]''. Pada abad ke-5 M, Bahrain menjadi pusat untuk [[Nestorianisme|Kekristenan Nestorian]], dengan desa [[Samahij]]<ref>From Persian sa-mahij (سه ماهی) meaning Three Fish.</ref> sebagai tempat tinggal para uskup. Pada 410, menurut rekaman muktamar Gereja Oriental Suriah, seorang uskup yang bernama Batai dikucilkan dari gereja di Bahrain.<ref name="Jean Francois Salles p132"/> Sebagai sebuah sekte, para Nestorian
Bahrain ketika masa pra-Islam dihuni oleh Kristen Arab (kebanyakan [[Bani Abdul Qays]]), orang Persia ([[Majusi]]), [[Yahudi]]<ref name="orig">{{cite web|url=http://etheses.dur.ac.uk/7942/1/7942_4940.PDF?+UkUDh:CyT|title=Social and political change in Bahrain since the First World War|pages=46–47|work=[[Durham University]]|year=1973}}</ref> dan petani dari penutur [[bahasa Aram|Aram]].<ref name="ram">{{cite web|url=https://books.google.com/books?id=bJLjAKH7-rIC&pg=PR24&dq|title=Dialect, Culture, and Society in Eastern Arabia: Glossary|work=Clive Holes|year=2001|pages=XXIV-XXVI|quote=Thus the pre-Islamic ethno-linguistic situation in eastern Arabia appear to have been a mixed tribal population of partially Christianised Arabs of diverse origins who probably spoke different old Arabian vernaculars; a mobile Persian-speaking population, possibly of traders and administrators, with strong links to Persia, with which they maintained close contact; a sedentary, non-tribal community of Aramaic-speaking farmers; a Persian clergy, which we know for certain, used Syriac as a language of litugi and general writing, probably alongside Persian as a spoken language.}}</ref><ref name="om">{{cite web|url=https://books.google.com/books?id=W8glrgh87kEC&pg=PA305|title=Tradition and Modernity in Arabic Language And Literature|work=J R Smart, J. R. Smart|year=2013}}</ref><ref>{{cite web|url=https://books.google.com/books?id=Va6oSxzojzoC&pg=PA98&dq|title=E.J. Brill's First Encyclopaedia of Islam, 1913–1936, Volume 5|work= M. Th. Houtsma|page=98|year=1993}}</ref> Menurut [[Robert Bertram Serjeant]], kata [[Baharna]] di-Arabkan menjadi "ketururnan yang mengubah dari populasi Kristen asli (Aramaean), Yahudi dan Persia mendiami pulau dan menanami pesisir provinsi [[Arabia Timur]] pada masa [[Penaklukan Muslim]]".<ref name="ram"/><ref name="Robert Bertram Serjeant 1968 488">{{cite journal|jstor=614301 |title=Fisher-folk and fish-traps in al-Bahrain|authorlink=Robert Bertram Serjeant|author=Serjeant, Robert Bertram |journal= Bulletin of the School of Oriental and African Studies, University of London|volume=31|issue=3 |year=1968|pages= 486–514 (488)}}</ref> Penduduk yang menetap pada masa pra-Islam Bahrain adalah [[bahasa Aram|penutur bahasa Aram]].<ref name="om"/>
Baris 46 ⟶ 47:
== Masa Nabi Muhammad ==
[[Berkas:Muhammad Bahrain letter facsimile.png|
Interaksi pertama Nabi [[Muhammad]] dengan penduduk Bahrain adalah dengan [[penyerangan Al Kudr]]. Muhammad memerintahkan sebuah serangan mengejutkan Banu Salim yang dikatakan merancang serangan ke [[Madinah]]. Dia mendengar berita yang menyatakan bahwa beberapa suku menyusun sebuah angkatan bersenjata di Bahrain dan menyiapkan diri untuk menyerang tanah utama. Tetapi pemimpin suku melatih ketika mereka mengajari Nabi [[Muhammad]] memimpin sebuah pasukan perang untuk bertempur dengan mereka.<ref>Emerick, Yahiya (2002) [https://books.google.com/books?id=GAxh0K8-BVgC&pg=PA185 Critical Lives: Muhammad], p. 185, Penguin</ref><ref>Mubarakpuri, The Sealed Nectar, p. 147. ([
Penulis tradisional [[Islam]] menyatakan bahwa [[Al-ʿAlāʾ Al-Haḍrami]] telah mengirim seorang utusan saat [[Ekspedisi Zaid bin Haristah (Hisma)]]<ref>Safiur-Rahman Mubarakpuri, [https://books.google.com/books?id=-ppPqzawIrIC&pg=PA222 The Sealed Nectar], p. 226</ref><ref name=history>Akbar Shāh Ḵẖān Najībābādī, [https://books.google.com/books?ei=L8VHVM-lPNT77Aaiw4CICw&id=Pi5tAAAAMAAJ&dq=kalbi History of Islam, Volume 1], p. 194. Quote: "Again, the Holy Prophet «P sent Dihyah bin Khalifa Kalbi to the Byzantine king Heraclius, Hatib bin Abi Baltaeh to the king of Egypt and Alexandria; Allabn Al-Hazermi to Munzer bin Sawa the king of Bahrain; Amer bin Aas to the king of Oman. Salit bin Amri to Hozah bin Ali— the king of Yamama; Shiya bin Wahab to Haris bin Ghasanni to the king of Damascus"</ref> kepada [[Bahrain (wilayah bersejarah)|wilayah Bahrain]] oleh Nabi [[Muhammad]] pada {{sc|ad}} 628 dan bahwa [[Munzir bin Sawa al-Tamimi]], penguasa lokal, merespon misinya dan mengonversi atau menyatukan seluruh wilayahnya.<ref>A letter purported to be from Muhammad to al-Tamimi is preserved at the [[Bait Al-Qur'an|Beit al-Qur'an]] di [[Hoora]], Bahrain</ref><ref>{{cite web|title=The letters of the Prophet Muhammed beyond Arabia |url=http://www.alghurabaa.org/books/seerah/The%20letters%20of%20the%20Prophet%20Muhammad%20to%20the%20Kings%20beyond%20Arabia.pdf |accessdate=18 June 2012 }}{{dead link|date=June 2016|bot=medic}}{{cbignore|bot=medic}}</ref>
Baris 62 ⟶ 63:
|url=https://books.google.com/?id=ntarP5hrza0C
|publisher=I. B. Tauris
|isbn=978-1-86064-736-9}}</ref> Qarmasi digulingkan oleh [[dinasti Uyuni]] [[al-Hasa]], yang memasukan seluruh wilayah Bahrain pada [[1076]].<ref>Smith, G.R. "Uyūnids". ''[[Encyclopaedia of Islam]]''. Edited by: P. Bearman, Th. Bianquis, C.E. Bosworth, E. van Donzel and W.P. Heinrichs. Brill, 2008. Brill Online. 16 March 2008 [http://www.brillonline.nl/subscriber/entry?entry=islam_SIM-7786] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200401120424/https://referenceworks.brillonline.com/subjects|date=2020-04-01}}</ref> Dinasti Uyuni mengawasi Bahrain hingga [[1235]], kemudian kepulauan dengan waktu yang singkat dikuasai oleh penguasa Persia dari [[Provinsi Fars|Fars]]. Pada [[1253]], para [[Usfuri]] [[Badui]] membawa turun [[dinasti Uyuni]], dengan cara memperoleh dengan melakukan pengawasan terhadap [[Arabia Timur]], termasuk pulau Bahrain. Pada [[1330]], kepulauan menjadi sebuah negara jajahan di bawah penguasaan [[Hormuz]],<ref name="Rentz">Rentz, G. "al- Baḥrayn". ''[[Encyclopaedia of Islam]]''. Edited by: P. Bearman, Th. Bianquis, C.E. Bosworth, E. van Donzel and W.P. Heinrichs. Brill, 2008. Brill Online. 15 March 2008 [http://www.brillonline.nl/subscriber/entry?entry=islam_COM-0089] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200517104743/https://referenceworks.brillonline.com/subjects|date=2020-05-17}}</ref> walaupun aslinya pulau diawasi oleh orang-orang Syi'ah [[Dinasti Jarwani|Jarwani]] dari [[Qatif]].<ref>[[#Cole|Cole]], p. 179</ref>
Pada pertengahan abad ke-15, kepulauan berada di bawah kekuasaan [[Dinasti Jabri]], sebuah dinasti [[Badui]] yang juga bermarkas di Al-Ahsa yang menguasai sebagian besar [[Arabia Timur]].
== Zaman modern awal ==
[[Berkas:AradFort.jpg|
Pada [[1521]], [[Portugal|Kekaisaran Portugis]] bekerja sama dengan [[Hormuz]] dan penangkap Bahrain dari penguasa Jabrid [[Migrin bin Zamil]], yang dibunuh saat berangkat. Portugis menguasai Bahrain untuk sekitar 80 tahun, sewaktu mereka sebagian besar bergantung pada Gubernur [[Sunni]] Persia.<ref name=Rentz/> Portugis diusir dari pulau pada [[1602]] oleh [[Abbas I dari Persia|Abbas I]] dari [[dinasti Safawi]] dari [[Persia]],<ref>[[#Cole|Cole]], p. 186</ref> yang memberi daya pendorong kepada [[Syi'ah]].<ref>[[#Cole|Cole]], p. 198.</ref> Untuk dua abad selanjutnya, penguasa Persia menahan pengawasan terhadap kepulauan, pada sela-sela invasi tahun [[1717]] dan [[1738]] 
|last=McCoy
|first=Eric Andrew
Baris 86 ⟶ 87:
|publisher=BRILL
|page=110
|isbn=978-90-04-09409-3}}</ref> Pada waktu itu, mereka mulai melakukan pembelian terhadap perkebunan kurma di Bahrain; sebuah dokumen memperlihatkan bahwa 81 tahun sebelum datangnya Al-Khalifa, salah satu Shaikh suku [[Al Bin Ali]] membeli sebuah perkebunan kurma dari Mariam bint Ahmed Al Sanadi di pulau [[Sitra]].<ref>[http://www.albdoo.info/imgcache2008/3af882fe7cb2511eb935435895e1a566.gif Ownership deeds] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160124223501/http://www.albdoo.info/imgcache2008/3af882fe7cb2511eb935435895e1a566.gif |date=2016-01-24 }} to a palm garden on the island of Sitra, Bahrain, which was sold by Mariam bint Ahmed Al Sindi to Shaikh Salama Bin Saif Al Utbi, dated 1699–1111 Hijri,</ref>
Al bin Ali menjadi kelompok yang dominan mengawasi kota Zubarah di Semenanjung Qatar,<ref name="Arabia's Frontiers p44">{{Cite book
Baris 93 ⟶ 94:
|year=1991
|title=Arabia's frontiers: the story of Britain's boundary drawing in the desert
|url=https://archive.org/details/arabiasfrontiers0000wilk
|publisher=I.B. Tauris
|page=[https://archive.org/details/arabiasfrontiers0000wilk/page/44 44]}}</ref><ref>{{Cite book
|last=Rihani
|first=Ameen Fares
Baris 124 ⟶ 126:
|isbn=978-0-85989-706-8}}</ref>
[[Berkas:Bahrainharbor.jpg|
Pada 1860, the Al Khalifa menggunakan taktik yang sama ketika Britania tried to overpower Bahrain. Menulis surat kepada Persia dan [[kesultanan Utsmaniyah|Utsmaniyah]], Al Khalifa menyetujui untuk menempatkan Bahrain di bawah perlindungan kemudian pada Maret menawarkan hingga kondisi membaik. Akhirnya [[British Raj|Pemerintah Britania India]] menguasai Bahrain ketika Persia menolak untuk melindungi ini. Kolonel [[Lewis Pelly|Pelly]] menandatangani sebuah perjanjian baru dengan Al Khalifas yang menempatkan Bahrain di bawah kekuasaan dan perlindungan Britania.<ref name=NAS/>
Baris 142 ⟶ 144:
Sebelum penemuan petroleum, pulau ini sebagiaj besar mengabdikan diri kepada pertanian mutiara dan, akhir abad ke-19 dilanjutkan menjadi yang terbaik di dunia.{{sfnp|''EB''|1878}} Pada 1903, penjelajah Jerman, [[Hermann Burchardt]], mengunjungi Bahrain dan mengambil beberapa fotografi situs bersejarah, termasuk ''Qaṣr es-Sheikh'', gambar-gambar itu sekarang dipajang di [[Ethnological Museum of Berlin]].<ref>[http://www.smb-digital.de/eMuseumPlus?service=ExternalInterface&module=collection&objectId=625685&bt=europeanaapi The old Qaṣr es-Sheikh] (click on photo to enlarge).</ref>
Pada 1911, sebuah kelompok Bahraini saudargar menuntut pembatasan pengaruh Britania di negara ini. Pemimpin kelompok setelah itu ditangkap dan diusir ke India. Pada 1923, Britania memperkenalkan [[Bahrain administrative reforms of the 1920s|administrative reforms]] dan menempatkan Sheikh Issa bin Ali dengan anaknya. Beberapa lawan pemuka agama keluarga seperti [[Dawasir|al Dossari]] meninggalkan atau diusir ke Arab Saudi dan Iran.<ref>{{cite news |title=Bahrain's Re-Reform Movement |first=Jane |last=Kinninmont |url=http://www.foreignaffairs.com/articles/67553/jane-kinninmont/bahrains-re-reform-movement |newspaper=Foreign Affairs |date=28 February 2011 |accessdate=7 July 2012}}</ref> Tiga tahun kemudian Britania menempatkan Bahrain di bawah kekuaasaan ''de facto'' [[Charles Belgrave]] yang menempatkan seorang penasehst menjadi penguasa hingga 1957.<ref name="All at sea over 'the Gulf'">{{cite news |title=All at sea over 'the Gulf' |first=Mahan |last=Abedin |url=http://atimes.com/atimes/Middle_East/FL09Ak03.html |work=Asia Times Online |date=9 December 2004 |accessdate=7 July 2012 |archive-date=2012-06-25 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120625054007/http://www.atimes.com/atimes/Middle_East/FL09Ak03.html |dead-url=yes }}</ref><ref name="archiveeditions">{{cite web |url=http://www.archiveeditions.co.uk/titledetails.asp?tid=8 |title=Near & Middle East Titles: Bahrain Government Annual Reports 1924–1970 |publisher=Cambridge Archives Editions |archivedate=
Pada 1927, [[Rezā Shāh]], kemudian [[Shah Iran]], menuntut kedaulatan diatas Bahrain memasukannya kedalam [[Liga Bangsa-Bangsa]].<ref name=ICB>{{cite web|title=Bahrain:"How was separated from Iran" ?|url=http://www.iranchamber.com/geography/articles/mishmahig_islands_bahrain.php|publisher=Iran Chamber Society|accessdate=17 June 2012}} Based on extracts from {{cite journal | title=Bahrain: the land of political movements | last=Mojtahedzadeh | first=Piruz | journal=Rahavard, a Persian Journal of Iranian Studies | year=1995 | volume=XI | issue=39}}</ref> Belgrave pernah mengusulkan mengganti nama [[Teluk Persia]] menjadi "Teluk Arabia"; tetapi, usulan itu ditolak oleh Britania.<ref name="All at sea over 'the Gulf'"/>
[[Berkas:First Oil Well, Bahrain.jpg|
[[Perusahaan Petroleum Bahrain]] (Bapco), cabang [[Standard Oil Company]] dari California (Socal),<ref>{{cite news |url=http://www.nytimes.com/1991/01/13/business/forum-the-incessant-lure-of-kuwait-s-oil.html?pagewanted=all&src=pm |title=The Incessant Lure of Kuwait's Oil |date=13 January 1991 |work=The New York Times |accessdate=5 October 2012 |first1=Daniel |last1=Yergin}}</ref> mengeksplorasi minyak pada 1931 dan memulai produksi menurut tahun. Semua ini membawa perubahan modern bagi Bahrain. Hubungan dengan Britania menjadi semakin dekat, saat [[Royal Navy]] dipindahkan dari [[Bushehr]] di Iran ke Bahrain pada 1935.<ref name="TBE">{{cite web |url=http://www.britishempire.co.uk/maproom/bahrain.htm |title=Bahrain |publisher=britishempire.co.uk |accessdate=22 March 2011 |archivedate=
== Kemerdekaan ==
[[Berkas:Manama Souq 1965.JPG|
Pada [[15 Agustus]] [[1971]],<ref>{{cite web|url=http://www.nationsonline.org/oneworld/bahrain.htm|title=Bahrain – Kingdom of Bahrain – Country Profile – Al Bahrayn – Persian Gulf|first=klaus kästle -|last=nationsonline.org|publisher=}}</ref><ref>{{cite web|url=http://didyouknow.org/lists/independence/|title=Country independence dates|publisher=didyouknow.org}}</ref> saat Shah Iran mengklaim kedaulatan bersejarah pada Bahrain, dia menerima sebuah referendum yang ditangani oleh [[Perserikatan Bangsa-Bangsa]] dan akhirnya Bahrain mengumumkan kemerdekaannya dan menandatangani sebuah perjanjian baru dalam rangka persahabatan dengan [[Britania Raya]]. Bahrain bergabung dengan Perserikatan Bangsa-bangsa dan [[Liga Arab]] belakangan ini.<ref>{{Cite book|title=The Middle East and North Africa 2004|year=2003|publisher=Routledge|isbn=1-85743-184-7|page=225|url=https://books.google.com/?id=pP315Mw3S9EC&pg=PA225}}</ref>
Pelimpahan minyak pada [[1970]]an menguntungkan Bahrain secara besar-besaran, meskipun seterusnya cenderung melukai ekonomi. Negara siap memulai diversifikasi ekonominya dan menguntungkan kelanjutan dari [[Perang Saudara Lebanon]] pada 1970an dan [[1980]]an, ketika Bahrain menempatkan [[Beirut]] pusat keuangan [[Timur Tengah]] setelah sebagian besar sektor perbankan [[Lebanon]] pindah ke luar negeri ketika perang.<ref name="autogenerated3">{{cite web |url=http://www.nationalpost.com/story.html?id=9be313d4-b349-40e2-a5f0-05fe3ee3a17a |title=Bahrain |work=National Post |archivedate=
Menurut [[Revolusi Iran|revolusi Islam]] di [[Iran]] pada [[1979]], pada [[1981]] fundamentalis Syi'ah Bahrain menyusun sebuah percobaan pukulan mendadak yang gagal di bawah bantuan sebuah organisasi front, [[Front Islam unruk Liberasi Bahrain]]. Pukulan mendadak itu memasang seorang pemuka agama Syi'ah yang diusir di Iran, [[Hojatoleslam|Hujjatu l-Islām]] [[Hadi al-Modarresi|Hādī al-Mudarrisī]], sebagai pemimpin tertinggi memimpin atau mengepalai sebuah [[teokrasi|pemerintahan teokratis]].<ref>{{cite news |url=http://www.time.com/time/magazine/article/0,9171,953597-4,00.html |title=Gulf States: Stay Just on the Horizon, Please |author=Talbott, Strobe |date=25 October 1982 |work=Time |archivedate=
Sebuah pemberontakan yang terkenal antara antara [[1994]] dan [[2000]] dalam pasukan sayap kiri, pasukan gabungan liberalis dan Islamis.<ref>{{cite journal |url=http://meria.idc.ac.il/journal/1999/issue1/jv3n1a7.html |title=Rebellion in Bahrain |author=Darwish, Adel |date=March 1999 |work=Middle East Review of International Affairs |volume=3 |issue=1 |archivedate=
[[Berkas:Protesters gathering in Pearl roundabout.jpg|
Bahrain berpartisipasi dalam [[Perang Afganistan (2001–sekarang)|aksi militer]] di [[Taliban]] pada [[Oktober]] [[2001]] dengan menyebar sebuah pasukan [[pergat]] di [[Laut Arab]] untuk menolong dan operasi kemanusiaan.<ref name=Europa/> Sebagai hasilnya
== Pemberontakan Bahraini ==
Terinspirasi dari pemberontakan regional [[Kebangkitan dunia Arab]], mayoritas Syi'ah Bahrain mulai mengadakan protes terhadap penguasaan Sunni dalam [[Demonstrasi Bahrain 2011]].<ref name="reutbahsoe">{{Cite news |title=Bahrain declares state of emergency after unrest |url=http://uk.reuters.com/article/2011/03/15/us-bahrain-emergency-idUKTRE72E3E620110315 |publisher=Reuters |date=15 March 2011 |accessdate=3 October 2012 |archivedate=
== Referensi ==
Baris 177 ⟶ 179:
* Talal Toufic Farah (1986). ''Protection and Politics in Bahrain, 1869–1915'' ISBN 0-8156-6074-X
* Emile A Nakhleh (1976). ''Bahrain: Political development in a modernizing society''. ISBN 0-669-00454-5
* Andrew Wheatcroft (1995). ''The Life and Times of Shaikh Salman Bin Hamad Al-Khalifa
* Fuad Ishaq Khuri (1980). ''Tribe and state in Bahrain: The transformation of social and political authority in an Arab state''. ISBN 0-226-43473-7
* Fred H. Lawson (1989). ''Bahrain: The Modernization of Autocracy''. ISBN 0-8133-0123-8
Baris 186 ⟶ 188:
== Pranala luar ==
* [http://news.bbc.co.uk/2/hi/middle_east/817505.stm Timeline: Bahrain], BBC
* [http://bahrainguide.org/content/view/70/46/ Bahrain: 1905–2005] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090404005101/http://bahrainguide.org/content/view/70/46/ |date=2009-04-04 }} Life before and after the discovery of oil
* [http://www.state.gov/r/pa/ei/bgn/26414.htm Background Note: Bahrain]
* [http://eprints.dur.ac.uk/archive/00000221/ Generational change and elite-driven reforms in the Kingdom of Bahrain. (Sir William Luce Fellowship Paper No. 7)] Dr. Steven Wright (2006) Middle East and Islamic Studies, [[University of Durham]], (PDF Format)
* [[Abdulhadi Khalaf|Khalaf, Abdulhadi]] (1998). ''[http://www.hf.uib.no/smi/pao/khalaf.html Contentious politics in Bahrain: From ethnic to national and vice versa''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060716180006/http://www.hf.uib.no/smi/pao/khalaf.html |date=2006-07-16 }}.
* [http://www.uob.edu.bh University of Bahrain] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140226223728/http://www.uob.edu.bh/ |date=2014-02-26 }}
{{Topik Asia|Sejarah}}
[[Kategori:Sejarah Bahrain|
[[Kategori:Bahrain]]
|