Manajemen stres: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ertonin (bicara | kontrib)
Landasan Historis
Sonjo 01 (bicara | kontrib)
 
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 10:
Pelatihan relaksasi merupakan sebuah strategi perilaku berbentuk intervensi perilaku kognitif. Strategi ini efektif dalam mengurangi stres dan [[Kegelisahan|kecemasan]]. Selain itu, pelatihan relaksasi juga dapat meningkatkan kesehatan mental dalam jangka waktu tertentu. Pelatihan relaksasi pada otot pada individu juga dapat mengurangi tingkat stres.<ref>{{Cite journal|last=Maharani, H. C., dan Pramadi, A.|date=2021|title=Penyuluhan Manajemen Stres dan Teknik Relaksasi pada Komunitas Rumah Singgah|url=https://journal.ubaya.ac.id/index.php/soshum/article/view/3960/3322|journal=KELUWIH: JurnalSosial dan Humaniora|volume=2|issue=1|pages=16|doi=10.24123/soshum.v2i1.3960}}</ref>
 
=== Perasaan positif (keuntungan optimisme dan kerugian pesimisme) ===
== Intervensi ==
Bila beban stres emosional kronis dalam berbagai bentuknya itu bersifat racun, rangkaian emosi lawannya dapat bersifat penguat hingga ke tahap tertentu. Namun bukan berarti bahwa emosi positif bersifat menyembuhkan atau bahwa tertawa atau bahagia belaka dapat mengubah proses penyakit berat. Ada keuntungan yang dapat dimunculkan dari bersikap positf dengan massa variabel rumit yang mempengaruhi proses penyakit tersebut.
Stres dapat diintervensi melalui tiga hal. Pertama, pengubahan potensi stres melalui pengurangan intensitas dan jumlah stres. Kedua, memberikan bantuan dalam hal modifikasi [[persepsi]] kepada individu yang mengalami stres. Bantuan lain yang dapat diberikan adalah menilai situasi yang memiliki potensi stres. Ketiga, membantu meningkatkan efektivitas individu dalam menanggapi stres pada suatu situasi.<ref>{{Cite journal|last=Muslim|first=Moh.|date=2015|title=Manajemen Stres Upaya Mengubah Kecemasan Menjadi Sukses|url=https://ibn.e-journal.id/index.php/ESENSI/article/view/93/71|journal=Esensi|volume=18|issue=2|pages=158}}</ref>
 
Seperti halnya depresi, pesimisme membawa kerugian medis dan ada manfaat medis dari optimisme. Sebuah penelitian menunjukkan orang yang mempunyai kadar optimisme didalam dirinya mempunyai peluang hidup lebih lama daripada orang yang pesimis. Optimisme memunculkan harapan yang menjadi daya penyembuh. Orang yang berpandangan cerah lebih mampu bertahan menghadapi keadaan sulit, termasuk kesulitan medis.<ref>{{Cite book|last=Goleman|first=Daniel|date=1996|title=EMOTIONAL INTELLIGENCE Kecerdasan Emosional Mengapa EI Lebih Penting daripada IQ (terjemahan bahasa Indonesia)|location=Jakarta|publisher=Gramedia Pustaka Utama|isbn=978-602-03-2313-8|pages=250, 251|url-status=live}}</ref>
== Manfaat ==
Manajemen stres merupakan bentuk [[intervensi]] yang mampu meningkatkan kemampuan individu dalam mengendalikan kondisi stres yang dialaminya. Pengendalian stres kemudian akan menyebabkan tingkat stres mengalami penurunan.<ref>{{Cite journal|last=Hanum, L., dkk.|date=2016|title=Penerapan Manajemen Stres Berkelompok dalam Menurunkan Stres pada Lanjut Usia Berpenyakit Kronis|url=https://media.neliti.com/media/publications/126808-ID-penerapan-manajemen-stres-berkelompok-da.pdf|journal=Jurnal Psikologi|volume=43|issue=1|pages=43}}</ref> Manajemen stres juga dapat mencegah terjadinya stres jangka panjang sebagai akibat dari perkembangan stres jangka pendek.<ref>{{Cite book|last=Asih, G. Y., dkk.|date=2018|url=https://repository.usm.ac.id/files/bookusm/F013/20190627091334-STRESS-KERJA.pdf|title=Stres Kerja|location=Semarang|publisher=Semarang University Press|isbn=978-602-9019-55-1|pages=69|url-status=live}}</ref> Manajemen stres yang dijadikan sebagai kebiasaan sehari-hari juga dapat meningkatkan peluang masa hidup menjadi lebih lama.<ref>{{Cite journal|last=Nasriati|first=Ririn|date=2020|title=Tingkat Stres dan Perilaku Manajemen Stres Keluarga Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)|url=https://www.researchgate.net/publication/343285494_Tingkat_Stres_dan_Perilaku_Manajemen_Stres_Keluarga_Orang_Dengan_Gangguan_Jiwa_ODGJ/fulltext/5f217238458515b729f07185/Tingkat-Stres-dan-Perilaku-Manajemen-Stres-Keluarga-Orang-Dengan-Gangguan-Jiwa-ODGJ.pdf|journal=Dunia Keperawatan: Jurnal Keperawatan dan Kesehatan|volume=8|issue=1|pages=2|doi=10.20527/dk.v8i1.5907|issn=2541–5980}}</ref>
 
=== LandasanDukungan Historisemosional ===
Dukungan emosional merupakan salah satu bentuk interaksi sosial yang memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan mental dan emosional individu. Bagi orang yang mengalami stres akibat peyakit, atau kesulitan serius lainnya, memiliki jaringan dukungan dari orang-orang terdekat yang siap memberikan bantuan, hiburan, serta sarang yang sangat berharga, tidak hanya akan memberikan kenyamanan, tetapi juga dapat menjadi salah satu kunci pemulihan yang efektif.
Walter Cannon dan Hans Sellier menggunakan penelitian pada hewan untuk membangun dasar ilmiah paling awal untuk mempelajari stres.<ref>{{cite web|title=How did Walter Cannon contribute to stress research?|url=https://gzipwtf.com/how-did-walter-cannon-contribute-to-stress-research/|accessdate=2023-12-19|work=gzipwtf.com}}</ref> Mereka mengukur respons fisiologis hewan terhadap pengaruh eksternal seperti panas dan dingin, pengurungan dalam waktu lama, dan prosedur pembedahan, dan kemudian mengekstrapolasikan hasil penelitian ini pada manusia.<ref>{{cite web|title=The Wisdom of the Body|url=https://books.google.com/books/about/The_Wisdom_of_the_Body.html?hl=ru&id=U50FAQAAIAAJ&redir_esc=y|accessdate=2023-12-19|work=books.google.com}}</ref><ref>{{cite web|title=Stress and the General Adaptation Syndrome|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2038162/|accessdate=2023-12-19|work=www.ncbi.nlm.nih.gov}}</ref>
 
Stres yang berkelanjutan dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan mental seseorang. Ketika individu merasa terisolasi atau tidak memiliki siapapun untuk diajak berbicara, beban emosional dapat semakin memburuk dan megarah pada masalah kesehatan yang lebih serius seperti gangguan tidur, peningkatan risiko penyakit jantung, dan memperburuk kondisi mental yang sudah ada. Namun keberadaan dukungan emosional dari teman, keluarga, atau profesional kesehatan dapat berperan sebagai penyembuh.
== Pengukuran stres ==
Meskipun stres sering dianggap sebagai pengalaman subjektif, tingkat stres dapat dengan mudah diukur dengan menggunakan berbagai tes fisiologis yang serupa dengan yang digunakan pada tes kebohongan. Contoh pengukuran stres adalah penggunaan sensor EEG nanoelektronik untuk menentukan stres.<ref>{{cite web|title=Review on Stress Detection and Management Techniques using Nano EEG Sensors|url=https://ieeexplore.ieee.org/document/9828889|accessdate=2023-12-19|work=ieeexplore.ieee.org}}</ref>
 
James Pennebaker, psikolog di Southern Methodist University melalui serangkaian percobaan telah membuktikan bawa mengungkapkan emosi atau berbicara tentang perasaan yang paling menggangu dapat memberikan efek medis yang menguntungkan. Individu yang menuliskan atau membicarakan pikiran terdalam mereka terkait trauma atau stres secara signifikan mengalami peningkatan kesehatan fisik dan mental.<ref>{{Cite book|last=Goleman|first=Daniel|date=1996|title=EMOTIONAL INTELLIGENCE Kecerdasan Emosional EI Lebih Penting daripada IQ|location=Jakarta|publisher=Gramedia Pustaka Utama|isbn=978-602-03-2313-8|pages=252 - 256|url-status=live}}</ref>
== Efektivitas ==
Manajemen stres memiliki manfaat fisiologis dan kekebalan tubuh.<ref>{{cite web|title=Stress management, finding benefit, and immune function: positive mechanisms for intervention effects on physiology|url=https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S002239990300120X?via%3Dihub|accessdate=2023-12-19|work=www.sciencedirect.com}}</ref>
Hasil positif terlihat ketika kombinasi intervensi non-medis digunakan:<ref>{{cite web|title=Individualized Stress Management for Primary Hypertension|url=https://jamanetwork.com/journals/jamainternalmedicine/fullarticle/647952|accessdate=2023-12-19|work=jamanetwork.com}}</ref>
*Pengobatan kemarahan atau permusuhan.
*Regulasi emosi.<ref>{{cite web|title=Stress Management: Components and Methods – Literature Review|url=https://whatistruth.life/literature-review-on-stress-management-components-and-methods/|accessdate=2023-12-19|work=whatistruth.life}}</ref>
*Pelatihan autogenik, yang merupakan teknik relaksasi yang digunakan untuk mengurangi stres dan menyeimbangkan pikiran dan tubuh melalui latihan berulang seperti pernapasan dalam yang meningkatkan relaksasi mental.
*Terapi bicara (tentang hubungan atau masalah eksistensial).
*Biofeedback memungkinkan orang untuk memantau fungsi internal tubuh mereka, seperti detak jantung, ketegangan otot, suhu, dan menggunakan informasi ini untuk mempelajari cara mengendalikan respons tubuh, yang dapat meningkatkan kesehatan fisik, mental, dan emosional.<ref>{{cite web|title=Biofeedback Research|url=https://academyofwellness.com/biofeedback-research/|accessdate=2023-12-19|work=academyofwellness.com}}</ref>
*Terapi kognitif untuk kecemasan atau depresi klinis.
 
== Intervensi ==
Stres dapat diintervensi melalui tiga hal. Pertama, pengubahan potensi stres melalui pengurangan intensitas dan jumlah stres. Kedua, memberikan bantuan dalam hal modifikasi [[persepsi]] kepada individu yang mengalami stres. Bantuan lain yang dapat diberikan adalah menilai situasi yang memiliki potensi stres. Ketiga, membantu meningkatkan efektivitas individu dalam menanggapi stres pada suatu situasi.<ref>{{Cite journal|last=Muslim|first=Moh.|date=2015|title=Manajemen Stres Upaya Mengubah Kecemasan Menjadi Sukses|url=https://ibn.e-journal.id/index.php/ESENSI/article/view/93/71|journal=Esensi|volume=18|issue=2|pages=158}}</ref>
 
== Manfaat ==
Manajemen stres merupakan bentuk [[intervensi]] yang mampu meningkatkan kemampuan individu dalam mengendalikan kondisi stres yang dialaminya. Pengendalian stres kemudian akan menyebabkan tingkat stres mengalami penurunan.<ref>{{Cite journal|last=Hanum, L., dkk.|date=2016|title=Penerapan Manajemen Stres Berkelompok dalam Menurunkan Stres pada Lanjut Usia Berpenyakit Kronis|url=https://media.neliti.com/media/publications/126808-ID-penerapan-manajemen-stres-berkelompok-da.pdf|journal=Jurnal Psikologi|volume=43|issue=1|pages=43}}</ref> Manajemen stres juga dapat mencegah terjadinya stres jangka panjang sebagai akibat dari perkembangan stres jangka pendek.<ref>{{Cite book|last=Asih, G. Y., dkk.|date=2018|url=https://repository.usm.ac.id/files/bookusm/F013/20190627091334-STRESS-KERJA.pdf|title=Stres Kerja|location=Semarang|publisher=Semarang University Press|isbn=978-602-9019-55-1|pages=69|url-status=live}}</ref> Manajemen stres yang dijadikan sebagai kebiasaan sehari-hari juga dapat meningkatkan peluang masa hidup menjadi lebih lama.<ref>{{Cite journal|last=Nasriati|first=Ririn|date=2020|title=Tingkat Stres dan Perilaku Manajemen Stres Keluarga Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)|url=https://www.researchgate.net/publication/343285494_Tingkat_Stres_dan_Perilaku_Manajemen_Stres_Keluarga_Orang_Dengan_Gangguan_Jiwa_ODGJ/fulltext/5f217238458515b729f07185/Tingkat-Stres-dan-Perilaku-Manajemen-Stres-Keluarga-Orang-Dengan-Gangguan-Jiwa-ODGJ.pdf|journal=Dunia Keperawatan: Jurnal Keperawatan dan Kesehatan|volume=8|issue=1|pages=2|doi=10.20527/dk.v8i1.5907|issn=2541–5980}}</ref>
 
== Referensi ==