Imunosupresan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Mengganti kategori yang dialihkan Pages with unreviewed translations menjadi Halaman dengan terjemahan tak tertinjau
Muhammad Anas Sidik (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(16 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Prednisone.svg|jmpl| Prednison ]]
[[Berkas:Dexamethasone_structure.svg|jmpl| [[Deksametason]] ]]
'''ObatImunosupresan''', '''obat imunosupresif''' atau, '''agen imunosupresif''', atau '''obat antipenolakan''' adalah obat yang menghambat atau mencegah aktivitas [[sistem imun]]. Obat-obat ini digunakan dalam [[Imunosupresif|terapi imunosupresif]] dengan tujuan:
 
* Mencegah penolakan terhadap organ dan jaringan yang [[Transplantasi organ|ditransplantasikan]] (misal [[sumsum tulang]], [[jantung]], [[ginjal]], [[hati]])
Baris 7:
* Mengobati beberapa penyakit radang non-autoimun lainnya (misalnya kontrol [[asma]] alergi jangka panjang), [[Ankilosing spodilitis|ankylosing spondylitis]].
 
[[Efek samping|Efek samping yang]] umum dari kebanyakan obat imunosupresif adalah [[imunodefisiensi]], karena sebagian besar dari obat beraksi secara non-selektif, mengakibatkan peningkatan kerentanan terhadap [[infeksi]] dan penurunan pengawasan kekebalan terhadap kanker. Efek samping lainnya seperti [[Tekanan darah tinggi|hipertensi]], [[dislipidemia]], [[Hiperglisemia|hiperglikemia]], [[Ulkus peptikum|tukak lambung]], [[lipodistrofi]], wajah bulat (<nowiki><i>moon face</i></nowiki>), [[Hepatotoksisitas|kerusakan hati]] dan ginjal. Obat imunosupresif juga berinteraksi dengan obat lain dan memengaruhi [[metabolisme]] dan aksinya. Agen imunosupresif yang nyata atau dicurigai dapat dievaluasi dalam hal efeknya pada subpopulasi [[limfosit]] dalam jaringan menggunakan teknik imunohistokimia. <ref>{{Cite journal|last=N A Gillett|last2=C Chan|year=2000|title=Applications of immunohistochemistry in the evaluation of immunosuppressive agents|journal=Human & Experimental Toxicology|volume=19|issue=4|pages=251–254|doi=10.1191/096032700678815819}}</ref>
 
Obat imunosupresif dapat diklasifikasikan menjadi lima kelompok:
Baris 21:
 
=== Mekanisme imunosupresif ===
Glukokortikoid menekan [[Sistem imun dimediasi sel|imunitas yang dimediasi sel]]. Obat bertindak dengan menghambat gen yang mengkode sitokin [[Interleukin-1|Interleukin 1]] (IL-1), [[Interleukin-2|IL-2]], [[Interleukin-3|IL-3]], [[Interleukin-4|IL-4]], [[Interleukin-5|IL-5]], [[Interleukin-6|IL-6]], [[Interleukin-8|IL-8]], dan TNF-alpha, yang paling penting di antaranya adalah IL-2. Produksi [[Sitokin|sitokin yang]] lebih kecil mengurangi proliferasi [[Sel T|sel T.]].
 
Glukokortikoid juga menekan imunitas humoral, menyebabkan [[sel B]] mengekspresikan sejumlah kecil reseptor IL-2 dan IL-2. Hal ini mengurangi ekspansi klon sel B dan sintesis [[antibodi]].
Baris 38:
Antimetabolit mengganggu sintesis asam nukleat. Antimetabolit termasuk:
 
* analog [[asam folat]], seperti [[metotreksat]]
* analog [[Purina|purin]], seperti azathioprine dan [[Merkaptopurin|mercaptopurinemerkaptopurin]]
* analog [[Pirimidina|pirimidin]], seperti [[fluorourasil]]
* inhibitor [[sintesis protein]].
Baris 47:
 
==== Azathioprine dan merkaptopurine ====
Azathioprine[[Azatioprin]] (Prometheus 'Imuran) adalah zat sitotoksik imunosupresif utama. Obat ini banyak digunakan untuk mengendalikan reaksi penolakan transplantasi. Secara non-enzimatik terpecah menjadi [[merkaptopurin]], yang bertindak sebagai analog purin dan penghambat sintesis DNA. Merkaptopurin sendiri juga dapat diberikan secara langsung.
 
Dengan mencegah ekspansi klon [[limfosit]] dalam fase induksi respon imun, itu mempengaruhi baik [[Sistem imun dimediasi sel|sel]] dan imunitas humoral. Obat juga efisien dalam pengobatan penyakit autoimun.
 
==== Antibiotik sitotoksik ====
Daktinomisin adalah anggota yang paling penting dari kelompok ini. Obat ini digunakan dalam [[transplantasi ginjal]]. Antibiotik sitotoksik lainnya adalah [[antrasiklin]], [[mitomisin C]], [[bleomisin]], mithramycin[[mitramisin]].
 
== Antibodi ==
Baris 62:
Antibodi poliklonal menghambat limfosit T dan menyebabkan [[lisis]], yang merupakan sitolisis dengan [[Sistem komplemen|komplemen]] dan opsonisasi yang dimediasi sel diikuti dengan pengangkatan sel retikuloendotelial dari [[Sistem peredaran darah|sirkulasi]] di [[limpa]] dan [[hati]]. Dengan cara ini, antibodi poliklonal menghambat reaksi imun yang dimediasi sel, termasuk penolakan graft, hipersensitivitas tertunda (yaitu reaksi kulit tuberkulin), dan penyakit graft-versus-host (GVHD), tetapi memengaruhi produksi antibodi yang bergantung pada [[timus]].
 
Pada Maret 2005, ada dua sediaan tersedia untuk pasar: Atgam , diperoleh dari serum kuda, dan Thymoglobuline, diperoleh dari serum kelinci. Antibodi poliklonal memengaruhi semua limfosit dan menyebabkan imunosupresi umum, kemungkinan mengarah pada gangguan limfoproliferatif pasca-transplantasi (PTLD) atau infeksi serius, terutama oleh [[sitomegalovirus]]. Untuk mengurangi risiko ini, pengobatan disediakan di rumah sakit, dengan isolasi yang memadai dari infeksi tersedia. Mereka biasanya diberikan selama lima hari secara intravena dalam jumlah yang sesuai. Pasien tinggal di rumah sakit selama tiga minggu untuk memberikan waktu sistem kekebalan tubuh untuk pulih ke titik di mana tidak ada lagi risiko [[penyakit serum]].
 
Karena [[imunogenisitas]] tinggi dari antibodi poliklonal, hampir semua pasien memiliki reaksi akut terhadap pengobatan. Hal ini ditandai dengan [[demam]], episode kekakuan, dan bahkan [[anafilaksis]]. Kemudian selama pengobatan, beberapa pasien mengalami penyakit serum atau glomerulonefritis kompleks imun. Penyakit serum muncul tujuh hingga empat belas hari setelah terapi dimulai. Pasien menderita demam, nyeri sendi, dan [[Eritema infektiosum|eritema]] yang dapat diredakan dengan penggunaan steroid dan [[analgesik]]. [[Urtikaria]] (gatal-gatal) juga dapat ditemukan. Dimungkinkan untuk mengurangi toksisitasnya dengan menggunakan fraksi serum yang sangat murni dan pemberian intravena dalam kombinasi dengan imunosupresan lain, misalnya, [[Obat imunosupresif|penghambat kalsineurin]], sitostatik dan kortisteroid. Kombinasi yang paling sering adalah dengan menggunakan antibodi dan siklosporin secara bersamaan untuk mencegah pasien secara bertahap mengembangkan respon imun yang kuat terhadap obat-obatan ini, mengurangi atau menghilangkan efektivitasnya.
 
=== Antibodi monoklonal ===
Baris 73:
 
Mekanisme aksi muromonab belum dipahami sepenuhnya. Diketahui bahwa molekul mengikat kompleks reseptor TCR/CD3. Dalam beberapa pemberian pertama, pengikatan ini secara non-spesifik mengaktifkan sel T, yang mengarah ke sindrom serius 30 hingga 60 menit kemudian. Sindrom ditandai dengan demam, [[mialgia]], sakit kepala, dan arthralgia. Kadang-kadang berkembang dalam reaksi yang mengancam jiwa dari sistem kardiovaskular dan sistem saraf pusat, dan membutuhkan terapi yang panjang. Jika periode ini dilewati, CD3 mengeblok ikatan antigen TCR dan menyebabkan perubahan konformasi atau penghapusan seluruh kompleks TCR3/CD3 dari permukaan sel T. Hal ini menurunkan jumlah sel T yang tersedia, mungkin dengan membuat mereka peka untuk pengambilan oleh sel reticular epitel. Ikatan silang molekul CD3 juga mengaktifkan sinyal intraseluler yang menyebabkan alergi sel T atau apoptosis, kecuali jika sel menerima sinyal lain melalui molekul ko-stimulator. Antibodi CD3 menggeser keseimbangan dari [[Sel T pembantu|sel Th1]] ke [[Sel T pembantu|Th2]] . {{Butuh rujukan|date=October 2010}}
 
<sup class="noprint Inline-Template Template-Fact" data-ve-ignore="true" style="white-space:nowrap;">&#x5B; ''<nowiki><span title="This claim needs references to reliable sources. (October 2010)">rujukan?</span></nowiki>'' &#x5D;</sup>
Pasien dapat mengembangkan antibodi penetral yang mengurangi keefektifan muromonab-CD3. Muromonab-CD3 dapat menyebabkan penekanan imun yang berlebihan. Walaupun antibodi CD3 beraksi lebih spesifik daripada antibodi poliklonal, obat menurunkan imunitas yang diperantarai sel secara signifikan, membuat pasien rentan terhadap [[infeksi oportunistik]] dan keganasan. {{Butuh rujukan|date=October 2010}}
<sup class="noprint Inline-Template Template-Fact" data-ve-ignore="true" style="white-space:nowrap;">&#x5B; ''<nowiki><span title="This claim needs references to reliable sources. (October 2010)">rujukan?</span></nowiki>'' &#x5D;</sup>
 
==== Antibodi yang mengarah reseptor IL-2 ====
[[Interleukin-2]] adalah regulator sistem imun yang penting yang diperlukan untuk ekspansi klon dan kelangsungan hidup limfosit teraktivasi T. Efeknya dimediasi oleh reseptor permukaan sel IL-2a , yang terdiri dari rantai α, β, dan γ. IL-2a (CD25, antigen aktivasi sel-T, TAC) hanya diekspresikan oleh limfosit T yang sudah teraktivasi. Oleh karena itu, anti-IL-2 sangat penting untuk pengobatan imunosupresif selektif, dan penelitian telah difokuskan pada pengembangan antibodi anti-IL-2 yang efektif dan aman. Dengan menggunakan [[DNA rekombinan|teknologi gen rekombinan]], antibodi anti-Tac tikus telah dimodifikasi, mengarah ke presentasi dua antibodi tikus chimeric/manusia anti-Tac pada 1998: basiliximab (Simulect) dan daclizumab (Zenapax). Obat-obatan ini bekerja dengan mengikat rantai α reseptor IL-2a, mencegah ekspansi klon yang diinduksi IL-2 dari limfosit teraktivasi dan memperpendek kelangsungan hidup mereka. Mereka digunakan dalam profilaksis penolakan organ akut setelah [[transplantasi ginjal]] bilateral, keduanya sama-sama efektif dan dengan hanya sedikit efek samping.
 
== Obat yang bekerja dengan imunofilin ==
<br />
 
=== Siklosporin ===
Baris 88 ⟶ 86:
Siklosporin diduga berikatan dengan protein sitosol, siklofilin (imunofilin) limfosit imunokompeten terutama [[Sel T|limfosit T.]] Kompleks siklosporin dan siklofilin ini menghambat fosfatase kalsineurin, yang dalam keadaan normal menginduksi transkripsi [[interleukin-2]]. Obat ini juga menghambat produksi limfokin dan pelepasan interleukin, yang menyebabkan berkurangnya fungsi sel T efektor.
 
Siklosporin digunakan dalam pengobatan reaksi penolakan akut, tetapi telah semakin digantikan dengan imunosupresan yang lebih baru dan lebih sedikit nefrotoksik. <ref name="pmid19218475">{{Cite journal|year=2009|title=Calcineurin inhibitor nephrotoxicity|journal=Clin. J. Am. Soc. Nephrol.|volume=4|issue=2|pages=481–509|doi=10.2215/CJN.04800908|pmid=19218475}}</ref>
 
Inhibitor kalsium dan azatioprin telah dikaitkan dengan keganasan pasca-transplantasi dan [[kanker kulit]] pada penerima transplantasi organ. [[Kanker kulit|Kanker kulit non-melanoma]] (NMSC) setelah transplantasi ginjal adalah umum dan dapat mengakibatkan morbiditas dan mortalitas yang signifikan. Hasil beberapa penelitian menunjukkan bahwa inhibitor kalsineurin memiliki sifat onkogenik terutama terkait dengan produksi sitokin yang meningkatkan pertumbuhan tumor, metastasis dan angiogenesis.
 
Obat ini telah dilaporkan mengurangi frekuensi [[sel T regulator]] (T-Reg) dan setelah mengubah dari monoterapi CNI menjadi monoterapi mikofenolat, pasien ditemukan mengalami peningkatan keberhasilan graft dan frekuensi T reg. <ref><div> Ahmet Demirkiran et. al, Konversi dari kalsineurin inhihibitor menjadi imunosupresi berbasis mikofenolat mofetil mengubah frekuensi dan fenotipe sel t regulator CD4 + FoxP3 +, Transplantasi, April 2009. </div></ref>
 
=== Takrolimus ===
Baris 114 ⟶ 112:
IFN-β menekan produksi sitokin Th1 dan aktivasi monosit. Obat ini digunakan untuk memperlambat perkembangan [[Sklerosis multipel|multiple sclerosis]]. IFN-gamma dapat memicu [[apoptosis]] limfositik.
 
Penggunaan opioid dalam waktu lama dapat menyebabkan imunosupresi imunitas bawaan dan adaptif. <ref name="royloh">{{Cite journal|last=S Roy|last2=HH Loh|author-link2=Harold Loh|year=1996|title=Effects of opioids on the immune system|journal=Neurochem. Res.|volume=21|issue=11|pages=1375–1386|doi=10.1007/BF02532379|pmid=8947928}}</ref> Penurunan proliferasi serta fungsi kekebalan telah diamati pada makrofag serta limfosit. Diperkirakan bahwa efek ini diperantarai oleh reseptor opioid yang diekspresikan pada permukaan sel imun ini. <ref name="royloh" />
 
=== Protein pengikat TNF ===
Baris 130 ⟶ 128:
 
Myriocin telah dilaporkan 10 hingga 100 kali lebih kuat daripada [[Siklosporina|siklosporin]] .
== Referensi ==
{{reflist}}
 
{{Kelompok obat utama}}
 
[[Kategori:AgenImunosupresan| imunosupresif]]
[[Kategori:Halaman dengan terjemahan tak tertinjau]]
[[Kategori:Ilmu kedokteran transplantasi]]