Poncke Princen: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Perbaikan ejaan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(14 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{gaya penulisan}} {{nofootnote}}
[[Berkas:Poncke 'Hajji Princen'.jpg|jmpl|Poncke Princen]]
[[Berkas:princen.jpg|jmpl|H.J.C. Princen]]
'''Haji Johannes Cornelis (H.J.C.) Princen''', lebih dikenal sebagai '''
== Latar belakang ==
Princen lahir dan tumbuh di [[Belanda]], mengenyam pendidikan di [[Seminari]] dari 1939-1943. Pada tahun 1943, tentara [[Jerman Nazi|Nazi
== Mengabdi Republik
Indonesia melalui [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|proklamasi]] mendeklarasikan [[kemerdekaan]] pada 17 Agustus 1945, namun pemerintah Belanda tidak mengakui deklarasi tersebut. Tanggal 26 September 1948, Poncke yang muak menyaksikan sikap dan berbagai kebrutalan yang terjadi terhadap [[pribumi]] memilih untuk membelot dan meninggalkan [[Koninklijk Nederlandsch-Indische Leger|KNIL]] di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] menyeberangi garis demarkasi dan bergabung dengan [[Tentara Nasional Indonesia]]. Pada tahun 1949 Poncke telah tergabung dengan [[Komando Daerah Militer III/Siliwangi|divisi Siliwangi]] dengan nomor pokok prajurit 251121085,
Pada tahun 1956, Princen menjadi politikus Indonesia dan menjadi anggota [[parlemen|parlemen nasional]] mewakili [[Partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia|Ikatan
Semenjak akhir tahun 1965, kekuasaan [[
== Mengkritik Rezim Orde Baru ==
Poncke merasa kecewa dengan rezim yang baru dan kembali melakukan perjuangan melawan rezim yang baru. Poncke kini membela pihak yang dulu memojokkannya, dia membela korban-korban pelanggaran [[Hak asasi manusia|HAM]] dan pembantaian yang terdiri dari bekas anggota [[Partai Komunis Indonesia|PKI]] dan orang-orang yang dituduh [[Komunisme|komunis]]. Pada tahun 1968 Poncke menitipkan sebuah perekam suara kepada [[Goenawan Mohamad|Goenawan Moehammad]] yang saat itu bekerja di Harian Kami dan termasuk dalam rombongan pertama wartawan dari Jakarta yang akhirnya mendapat izin penguasa untuk melihat para tahanan politik di Pulau Buru. Poncke memintanya mewawancarai [[Pramoedya Ananta Toer]] secara diam-diam dan membuat laporan tentang keadaan di Kamp tahanan untuk membuat [[Amnesty International]] yang kemudian mengangkat Pramoedya sebagai ‘Prisoner of Conscience” lambang korban yang terinjak. Akibat pembelaan Poncke terhadap korban-korban tertuduh PKI, Poncke juga mendapat cap 'komunis' - walaupun Poncke juga menentang kekuasaan yang didominasi komunis pada masa [[Orde Lama]].
Pada tahun 1968-1969, lewat sebuah investigasi, Poncke mengungkapkan sejumlah fakta dan memprotes pembantaian massal PKI di Purwodadi Jawa Tengah. Kritik tersebut mendapat bantahan dari rezim Soeharto yang baru berkuasa dan akhirnya mengambil sikap represif terhadap kebebasan pers.
Tuduhan sebagai simpatisan Komunis merupakan stigma yang paling terkenal untuk mengamputasi musuh politik Soeharto, Jenderal [[Maraden Panggabean|M. Panggabean]] (Panglima [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat|AD]]-[[Kepala Staf TNI Angkatan Darat|KSAD]] saat itu) dan Mayjen [[Surono Reksodimedjo|Soerono Reksodimedjo]] ([[Komando Daerah Militer IV/Diponegoro|Pangdam IV
Tidak hanya kritik yang dikeluarkan Poncke, Poncke juga menyarankan pemerintah membentuk tim independen untuk memeriksa laporan yang ia siarkan ke beberapa media nasional mengenai [[Pembantaian Purwodadi|kasus Purwodadi]]. Hal itu ditujukan agar masyarakat dapat mengetahui apa yang terjadi pada kasus yang cukup menghebohkan masyarakat pesisir utara [[Jawa Tengah]] tersebut. Akibat kengerian dampak kasus ini, pada tahun yang sama, Poncke bersama dengan rekan-rekannya mendirikan sebuah lembaga yang mencoba mengatasi trauma para korban PKI yang di namakan Pusat Pemulihan Hidup Baru.
Tahun 1970, Poncke menjadi salah satu yang mempelopori berdirinya [[Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia|Lembaga Bantuan Hukum]]. Pada tahun 1974, Poncke terlibat dalam penggalangan demonstrasi menentang pembangunan [[Taman Mini Indonesia Indah]]. Pembangunan monumen raksasa ini secara umum dinilai sebagai langkah yang sangat tidak tepat di tengah kondisi sosial-ekonomi yang masih buruk di saat itu. Princen dipenjarakan karena aksinya ini, sejak tahun 1974 hingga 1976.
== Berjuang hingga akhir hayat ==
Sejak dibebaskan tahun 1976, Poncke semakin vokal membela [[Hak Asasi Manusia]] di bawah represi orde militer. Poncke terlibat dalam pembelaan HAM di [[Timor Timur]] salah satu dari dua kasus yang menonjol adalah [[pembantaian Santa Cruz]] dan melindungi puluhan mahasiswa Timor-Timur. Poncke juga aktif dalam masalah perburuhan. Sejak tahun 1976 Poncke tak pernah ditahan, namun berulang kali diinterogasi dan juga diawasi secara ketat oleh [[polisi]], dan juga pihak militer [[Angkatan Bersenjata Republik Indonesia|ABRI]]). Tahun 1980, Poncke juga ikut mendirikan [[Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia|YLBHI]], menjadi pengacara para korban pada peristiwa
Poncke meninggal pada 22 Februari 2002 sebagai figur yang sangat dihormati dan dihargai oleh tokoh dari berbagai golongan. Pekerjaannya kini diteruskan oleh [[Ahmad Hambali]] seorang aktivis muda yang sempat bertemu dalam kondisi berkursi roda ketika sama-sama membela petani [[Sagara, Cibalong, Garut|Sagara]], [[Kabupaten Garut|Garut]] tahun 1990-an.
== Referensi ==
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/p/princen/index.shtml HJC Princen - Haji Belanda Pejuang HAM] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060616034942/http://tokohindonesia.com/ensiklopedi/p/princen/index.shtml |date=2006-06-16 }} dalam "Tokoh Indonesia"
[[Kategori:Pejuang HAM]]▼
[[Kategori:Tokoh dari Den Haag]]▼
* {{en}} [https://web.archive.org/web/20051028052338/http://www.iht.com/articles/1998/03/12/jak.t_1.php Human Rights Campaigner Continues Fight That He Began Decades Ago as a Dutchman: Just Another Skirmish For Indonesian Warrior], Artikel di International Herald Tribune
*
* {{en}} {{nl}} [http://www.iisg.nl/archives/en/files/p/10824215full.php Archief Poncke Princen], Arsip di International Institute of Social History
Baris 123 ⟶ 45:
[[Kategori:Tokoh yang berpindah agama dari Kristen ke Islam]]
[[Kategori:Tokoh dari Den Haag]]
[[Kategori:Penerima Bintang Gerilya]]
[[Kategori:Anggota DPR RI 1956–1959]]
|