Jembatan Lama Kediri: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k clean up, added orphan, uncategorised tags using AWB
 
(19 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Bridge
{{Orphan|date=Maret 2020}}
| image= COLLECTIE TROPENMUSEUM Verhoogde Brantasbrug te Kediri Oost-Java TMnr 10007564.jpg
| bridge_name=Jembatan Lama Kediri
| clearance=
| lat=-7.813774
| coordinates= {{coord|7|48|50|S|112|0|26.65|E}}
| open=
| complete=[[1869]]
| begin=[[1855]]
| traffic=
| below=
| load=
| height=7.50 m
| width=5.80 m
| length=160 m
| material=Besi
| design=Jembatan besi
| locale=[[Kota Kediri]], [[Jawa Timur]]
| crosses=[[Sungai Brantas]]
| carries=Kendaraan R2, dan pejalan kaki
| official_name=Jembatan Brug Over den Brantas te Kediri
| caption=Foto Jembatan Lama yang dipotret sebelum tahun 1922
| long=112.007403
| map_type= Kota Kediri
}}
 
{{Infobox Bridge|bridge_name=Jembatan Lama Kediri|clearance=|lat=-7.813774|coordinates=|map_width=|map_text=|map_image=|map_cue=|toll=|collapsed=|open=|complete=[[1869]]|begin=[[1855]]|traffic=|below=|load=|image=|height=7.50 m|width=5.80 m|length=160 m|material=Besi|mainspan=|design=Jembatan besi|id=|maint=|locale=[[Kota Kediri]], [[Jawa Timur]]|crosses=[[Sungai Brantas]]|carries=Kendaraan R2, dan pejalan kaki|official_name=Jembatan Brug Over den Brantas te Kediri|caption=|long=112.007403}}
'''Jembatan Brug Over den Brantas te Kediri''', atau yang dikenal sebagai '''Jembatan Lama''' oleh masyarakat [[Kota Kediri]], adalah sebuah [[jembatan]] yang membentang di atas [[Sungai Brantas]] dan merupakan salah satu struktur jembatan besi tertua di [[Pulau Jawa]]. Jembatan ini menghubungkan dua kecamatan di Kota Kediri, yakni Kecamatan Kota dan Kecamatan Mojoroto.
 
== Sejarah ==
Pembangunan jembatan ini awalnya didasari oleh keinginan [[Hindia Belanda|Pemerintah Kolonial Hindia Belanda]] untuk membangun akses Jalan Raya Pos [[Kota Surabaya|Surabaya]]-[[Madiun]] melalui Kediri. Pada tanggal 16 Mei 1854, dikeluarkan keputusan Gubernemen Hindia Belanda untuk membangun jembatan berbahan batu senilai 128.891 [[Gulden Hindia Belanda|Gulden]] (berkisarsekitar Rp 1.025.288.996,99 nilai rupiah saat ini) menggunakan desain dari seorang [[Zeni|kapten zeni]].
 
Pembangunan jembatan mulai dilakukandimulai pada tahun 1855. Namun satu tahunsetahun setelah dimulainya pembangunan, [[Insinyur|insinyur kepala]] dari Waterstaatsafdeeling Soerabaia (Dinas Pekerjaan Umum Unit Soerabaia) mendapatkan ajuan keberatan dari berbagai pihak. Pihak-pihak tersebut beralasan bahwa tiang batu besar yang menopang jembatan dapat menghambat aliran air sungai. Meskipun demikian, proses pembangunan jembatan tetap dilanjutkan.<ref>{{Cite web|url=https://koranmemo.com/150-tahun-jembatan-brug-over-den-brantas-te-kediri/|title=150 Tahun Jembatan Brug Over den Brantas te Kediri|last=Memo|first=Koran|date=2019-03-18|website=koranmemo.com|language=id-ID|access-date=2020-02-02|archive-date=2020-02-02|archive-url=https://web.archive.org/web/20200202042157/https://koranmemo.com/150-tahun-jembatan-brug-over-den-brantas-te-kediri/|dead-url=yes}}</ref>
 
Fondasi penopang jembatan bagian barat selesai dibangun pada tahun 1859. Hingga akhirnya pada tahun 1861, pembangunan dihentikan karena kendala teknis saat pemasangan [[Teknik fondasi|paku bumifondasi]] dan anggaran yang membengkak hingga mencapai 73.000,00 gulden. Pada tanggal 1 Mei 1852, seorang insinyur kelahiran [[Belanda]] bernama Sytze Westerbaan Muurling mengajukan desain alternatif untuk Jembatan ''Brug Over den Brantas te Kediri''. Desain revolusioner yang diusungnya saat itu yakni jembatan dengan bahan besi senilai 230,825,00 gulden.<ref>{{Cite web|url=https://www.jatimtimes.com/baca/189931/20190320/143600/menengok-jejak-sejarah-jembatan-lama-lewat-bingkaian-foto|title=Menengok Jejak Sejarah Jembatan Lama Lewat Bingkaian Foto|website=Jatim TIMES|language=id|access-date=2020-02-02}}</ref>
 
Lelang pertama pekerjaan pembangunan jembatan yang dilakukan di Batavia pada tanggal 27 April 1863 berakhir dengan kegagalan. Lelang kedua yang dilakukan pada tanggal 30 Desember 1863 juga gagal. Hingga akhirnya pada tanggal 31 Juli 1865, lelang berhasil dilakukan setelah dua kali mengalami kegagalan.
 
Pada tanggal 18 September 1865, pembangunan jembatan besi mulai dilakukan dan direncanakan akan selesai dalam waktu 2 tahun. Setelah mengalami kendala teknis yang berakibat pada molornya proses pembangunan, pekerjaan jembatan ini akhirnya selesai pada tanggal 11 Maret 1869 dan dapat dilalui oleh masyarakat umum pada tanggal 18 Maret 1869.
 
Jembatan ini pernah menjadi sasaran pengeboman pada era penjajahan [[Jepang]]. Untungnya serangan tersebut berhasil digagalkan dan serangan dipindah ke [[Ngujang, Kedungwaru, Tulungagung|Jembatan Ngujang]].<ref>{{Cite web|url=https://kedirinusantara.com/index.php/2019/03/18/riwayat-dan-pameran-foto-jembatan-lama-brug-den-brantas-te-kediri-150-tahun-maret-2019/|title=kedirinusantara.com|last=|first=|date=18 Maret 2019|website=Riwayat dan Pameran Foto Jembatan Lama (Brug Over den Brantas te Kediri) 150 Tahun Maret 2019|access-date=2020-02-02}}</ref>
 
== Kondisi saat ini ==
Jembatan Lama saat ini masih menjadi salah satu akses utama masyarakat Kota Kediri yang ingin mengunjungi wilayah baratmenyeberang Sungai Brantas. dariJembatan timurini ataubiasanya sebaliknya,ramai terutamadilewati oleh para pelajar sekolah dan pedagang Pasarpasar Bandarsaat yangpagi letaknyadan cukupsore dekat dengan jembatan inihari.
 
Sejak tanggal 24 Desember 2018, tugas Jembatan Lama mulai dibantudiambil alih oleh [[Jembatan Brawijaya]] yang beradaterletak hanya beberapa meter di sisi utara Jembatan Lama. Jembatan Brawijaya memang sejak awal dibangun dengan tujuanuntuk mengurangi kepadatan arus [[lalu lintas]] di Jembatan Lama yang tergolong sempit serta mengurangi beban yang ditanggung oleh Jembatan Lama seiring dengan menuanya jembatan tersebut. Serupa dengan proses pembangunan Jembatan Lama, pekerjaan Jembatan Brawijaya juga sempat mangkrak selama beberapa tahun akibat kendala biaya dan kasus korupsi hingga akhirnya diresmikan oleh Walikota Kediri [[Abdullah Abu Bakar]] pada tanggal 18 Maret 2019 atau tepat 150 tahun sejak dibukanya Jembatan Lama. Setelah diresmikannya Jembatan Brawijaya, Jembatan Lama kini menjadi bangunan [[cagar budaya]] dan hanya dapat dilalui oleh pejalan kaki dan kendaraan roda dua dari arah timur serta pejalan kaki.
 
Struktur jembatan saat ini masih mampu berdiri tegak, bahkan setelah terjangan banjir besar yang melanda Kota Kediri puluhan tahun yang lalu. Dengan usianya yang cukup tua, para pecinta sejarah dan aktivis pemerhati Jembatan Lama secara rutin melakukan sosialisasi ke masyarakat akan pentingnya merawat warisan sejarah ini. Aksi tersebut dilakukan mengingat seringnyasering terjaditerjadinya kebakaran pada lapisan kayu jembatan akibat beberapa orang yang membuang puntung rokok sembarangan di atas jembatan.
 
== Galeri ==
<gallery>
Kort na de bevrijding van Kediri (Oost-Java), keerde een schier eindeloze rij va, Bestanddeelnr 5616.jpg|Jembatan Lama Kediri pada 24 Desember 1948.
Nederlandse troepen passeren een brug over de rivier de Brantas bij de inname va, Bestanddeelnr 5621.jpg|Pasukan Belanda melewati Jembatan Lama Kediri dalam upaya perebutan kembali kediri pada 24 Desember 1948.
Jembatan Brawijaya (Brawijaya Bridge).jpg|Jembatan Brawijaya sebagai jembatan baru yang menggantikan tugas Jembatan Lama. Struktur Jembatan Lama tampak di belakang Jembatan Brawijaya.
</gallery>
 
== Referensi ==
<references />
 
[[Kategori:Jembatan di Jawa Timur|Lama Kediri]]
{{Uncategorized|date=Maret 2020}}
[[Kategori:Kota Kediri]]
[[Kategori:Jembatan Sungai Brantas|lama]]
[[Kategori:Pendirian tahun 1854 di Hindia Belanda]]