Muhammad Qodari: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Meminta penghapusan cepat (KPC A7). (TW)
Mehmed Saykono (bicara | kontrib)
gelar nya ga usah ditaruh dengan nama tokoh di artikel
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android App section source
 
(39 revisi perantara oleh 21 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{hapus|a7refimprove}}
{{Infobox Officeholder
[[Berkas:M. Qodari.jpg|jmpl|M Qodari]]
| honorific-prefix = <!-- hanya gelar kehormataan/kenegaraan non-akademis -->
'''Dr. Muhammad Qodari, S.Psi, MA,''' yang akrab dipanggil M Qodari, lahir di Palembang, 15 Oktober 1973. Ia menyelesaikan program sarjana (S-1) di Universitas Indonesia, Jakarta, dengan menekuni bidang Psikologi Sosial. Selanjutnya, program pasca sarjana (S-2), ia tempuh di University of Essex, Inggris, dengan mendalami bidang ''political behavior''.<ref>{{Cite web|title=Profil - Muhammad Qodari|url=https://m.merdeka.com/muhammad-qodari/profil/|website=merdeka.com|language=en|access-date=2021-04-03}}</ref> M. Qodari mendapatkan gelar Doktor Ilmu Politik tahun 2016 di Fisipol, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta dengan predikat yang sangat memuaskan. Ia mengangkat "''Split-Ticket Voting'' dan Faktor-Faktor yang Menjelaskannya Pada Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden Indonesia Tahun 2014" di dalam disertasinya<ref>{{Cite web|last=Kurniawan|first=Bagus|title=Lulus Memuaskan, M Qodari Resmi Sandang Gelar Doktor Ilmu Politik UGM|url=https://news.detik.com/berita/d-3118808/lulus-memuaskan-m-qodari-resmi-sandang-gelar-doktor-ilmu-politik-ugm|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2021-04-03}}</ref>.
| name = {{PAGENAME}}
| honorific-suffix = <!-- hanya gelar kehormataan/kenegaraan non-akademis -->
| image = M. Qodari.jpg
| image_size =
| office = [[Daftar Wakil Kepala Staf Kepresidenan Indonesia|Wakil Kepala Staf Kepresidenan Indonesia]] ke-1
| term_start = 21 Oktober 2024
| president = [[Prabowo Subianto]]
| minister =
| term_end =
| predecessor = jabatan baru
| successor =
| birth_name =
| birth_date = {{Birth date and age|1973|10|15}}
| birth_place = [[Kota Palembang|Palembang]], [[Sumatera Selatan]], Indonesia
| nationality =<!-- Hanya untuk warga negara; atau pihak asing; hindari menempatkan ikon bendera -->
| alma_mater = [[Universitas Indonesia]]<br>[[:en:University of Essex|University of Essex]]<br>[[Universitas Gadjah Mada]]
| occupation = Pengamat politik, peneliti
| spouse =
| children =
| party =
| website =
}}
'''Dr. Muhammad Qodari,''' Satau disingkat '''M.Psi, MA,Qodari''' yang({{lahirmati|[[Palembang]], akrab[[Sumatera dipanggilSelatan]]|15|10|1973}}) Madalah Qodari,pengamat lahirpolitik didan Palembang,peneliti 15Indonesia.<ref Oktobername=merdeka>{{Cite 1973news|title=Profil - Muhammad Qodari|url=https://m.merdeka.com/muhammad-qodari/profil/|work=[[Merdeka.com]]|language=id|access-date=2021-04-03}}</ref> Ia menyelesaikan program sarjana (S-1) di [[Universitas Indonesia, Jakarta]], dengan menekuni bidang Psikologi Sosial. Selanjutnya, program pasca sarjana (S-2), ia tempuh di University of Essex, Inggris, dengan mendalami bidang ''political behavior''.<ref>{{Cite web|titlename=Profil - Muhammad Qodari|url=https://m.merdeka.com/muhammad-qodari/profil/|website=merdeka.com|language=en|access-date=2021-04-03}}</ref> M. Qodari mendapatkan gelar Doktor Ilmu Politik tahun 2016 di Fisipol, [[Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta]] dengan predikat yang sangat memuaskan. Ia mengangkat "''Split-Ticket Voting'' dan Faktor-Faktor yang Menjelaskannya Pada Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden Indonesia Tahun 2014" di dalam disertasinya.<ref>{{Cite webnews|last=Kurniawan|first=Bagus|title=Lulus Memuaskan, M Qodari Resmi Sandang Gelar Doktor Ilmu Politik UGM|url=https://news.detik.com/berita/d-3118808/lulus-memuaskan-m-qodari-resmi-sandang-gelar-doktor-ilmu-politik-ugm|websitework=detiknews[[Detik.com|detikcom]]|language=id-ID|access-date=2021-04-03}}</ref>.
 
Pada November 2006, Qodari mendirikan lembaga survei dan menjabat sebagai Direktur Eksekutif [[Indo Barometer]] (IB), salah satu lembaga riset independen, yang memotret perilaku sosial-politik masyarakat Indonesia secara berkala.<ref>{{Cite news|last=Arsyam|first=Ilham|date=2021-06-20|title=Siapa Muhammad Qodari? Bos Lembaga Survei Indo Barometer yang Kampanyekan Jokowi-Prabowo untuk 2024|url=https://makassar.tribunnews.com/2021/06/20/siapa-muhammad-qodari-bos-lembaga-survei-indo-barometer-yang-kampanyekan-jokowi-prabowo-untuk-2024?page=all|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|access-date=2022-06-05|language=id}}</ref>{{fact}}
M. Qodari adalah seorang pollster juga pengamat dan peneliti politik nasional. Banyak pengetahuan politik yang ia berikan kepada masyarakat. Berbagai analisis politiknya kerap kali menjadi bahan rujukan para wartawan media massa baik cetak maupun online. Banyak pihak mengakui bahwa kemampuan analisis dan menangkap isu yang sedang dan akan berkembang oleh pria yang akrab disapa Qodari ini di atas rata-rata.
 
Sebelumnya, ia sempat menjadi Wakil Direktur Eksekutif [[Lingkaran Survei Indonesia]] (LSI) pada Juli 2005 - Oktober 2006, Direktur Riset Lembaga Survei Indonesia (LSI), Juli 2003 - Juni 2005, Chief Editor, Majalah Kandidat, Campaign and Election Magazine, Agustus 2003 - Juni 2004, Penelitipeneliti di [[Centre for Strategic  and International Studies (Indonesia)|Centre for Strategic and International Studies]] (CSIS), November 2002 - Juli 2003, Kolomniskolomnis dan Pengamatpengamat Politikpolitik sejak 1999 hingga sekarang, dan Peneliti  di  [[Institut Studi Arus Informasi]] (ISAI), Mei 1999 - September 2001. JugaIa juga pernah aktif sebagai pembawa acara “Negeri Setengah Demokrasi” dan “Suara Rakyat” di salah satu telivisi swasta nasional.<ref>{{Cite  web|last=MEDIA|first=PT AKURAT SENTRA|date=2021-06-20|title=5 Fakta Menarik M. Qodari, Peneliti Indo Barometer yang Dukung Jokowi Tiga Periode|url=https://akurat.co/5-fakta-menarik-m-qodari-peneliti-indo-barometer-yang-dukung-jokowi-tiga-periode|website=akurat.co|language=id|access-date=2022-06-05}}</ref>{{fact}}
Pada November 2006, Qodari mendirikan lembaga survei dan menjabat sebagai Direktur Eksekutif Indo Barometer (IB), salah satu lembaga riset independen, yang memotret perilaku sosial-politik masyarakat Indonesia secara berkala. Selama bekerja di lembaga survei, ia menuturkan bahwa pasang surut lembaga survei bergantung pada empat hal yakni, metodologi penelitian yang tepat, protokol pemilihan responden yang disiplin dan wawancara yang baik, entry data yang baik, serta integritas peneliti dalam membuat laporan akhir. Hal inilah yang diperlukan dalam melakukan survei dan menentukan hasilnya.
 
M. Qodari adalah penggagas [[Joko Widodo|Jokowi]]-[[Prabowo Subianto|Prabowo]] 2024 (JP 2024Jokpro2024). Saat membawa gagasan itu, publik dibuat heboh. Salah satunya saat ia menghadiri ''talkshow'' di [[Mata Najwa]] di mana ia secara menggebu-gebu berbicara tentang dukungannya terkait JP 2024Jokpro2024 dan sambil menggunakan kaos bergambar Jokowi-Prabowo.<ref>{{Cite webnews|title=Pakai Kaus Jokowi-Prabowo 2024 di Mata Najwa, M Qodari: Imajinasi Politik Orang Indonesia|url=https://www.tribunnews.com/nasional/2021/03/19/pakai-kaus-jokowi-prabowo-2024-di-mata-najwa-m-qodari-imajinasi-politik-orang-indonesia|websitework=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id-ID|access-date=2021-04-03|first=Wahyu Gilang|last=Putranto|editor-last=Shelavie|editor-first=Tiara}}</ref>.
Sebelumnya, ia sempat menjadi Wakil Direktur Eksekutif Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pada Juli 2005 - Oktober 2006, Direktur Riset Lembaga Survei Indonesia (LSI), Juli 2003 - Juni 2005, Chief Editor, Majalah Kandidat, Campaign and Election Magazine, Agustus 2003 - Juni 2004, Peneliti di Centre for Strategic  and International Studies (CSIS), November 2002 - Juli 2003, Kolomnis dan Pengamat Politik sejak 1999 sekarang, dan Peneliti  di  Institut Studi Arus Informasi (ISAI), Mei 1999 - September 2001. Juga pernah aktif sebagai pembawa acara “Negeri Setengah Demokrasi” dan “Suara Rakyat” di salah satu telivisi swasta nasional.  
 
M. Qodari adalah penggagas Jokowi-Prabowo 2024 (JP 2024). Saat membawa gagasan itu, publik dibuat heboh. Salah satunya saat ia menghadiri ''talkshow'' di Mata Najwa di mana ia secara menggebu-gebu berbicara tentang dukungannya terkait JP 2024 dan sambil menggunakan kaos bergambar Jokowi-Prabowo<ref>{{Cite web|title=Pakai Kaus Jokowi-Prabowo 2024 di Mata Najwa, M Qodari: Imajinasi Politik Orang Indonesia|url=https://www.tribunnews.com/nasional/2021/03/19/pakai-kaus-jokowi-prabowo-2024-di-mata-najwa-m-qodari-imajinasi-politik-orang-indonesia|website=Tribunnews.com|language=id-ID|access-date=2021-04-03}}</ref>.
 
Gagasan Qodari terkait dukungannya pada JP 2024 itu lahir dari amatan kritisnya terhadap persoalan polarisasi di masyarakat yang kian ekstrem yang terutama dipicu oleh persoalan politik. Menurutnya, polarisasi itu berpusat pada kuatnya dari dua sosok Jokowi dan Prabowo itu. Sebab keduanya, hingga saat ini, dalam survei-survei terbaru pun masih menjadi pilihan masyarakat. MQ menegaskan bahwa JP 2024 adalah imajinasi politik yang diimpikan oleh masyarakat Indonesia demi terciptanya kondisi politik yang lebih baik, meminimalisir polarisasi politik, dan tentu untuk kemajuan pembangunan Indonesia ke depan<ref>{{Citation|title=Kupas Tuntas! 5 Alasan Kenapa Jokowi Harus 3 Periode Versi Qodari, Setuju? {{!}} 1 Jam 1000 Pesan tvOne|url=https://www.youtube.com/watch?v=P6ZpH17GQnY|accessdate=2021-04-03|language=id-ID}}</ref>.
 
Terkait polarisasi politik, MQ mencontohkan Amerika Serikat di mana massa Donald Trump dan Joe Biden terbelah sedemikian ekstrem. Bahkan massa Donald Trump tidak mengakui kemenangan Joe Biden sehingga terjadi bentrok. Dengan usia demokrasi di Amerika Serikat yang sudah sangat tua, dengan kondisi ekonomi dan pendidikan yang baik tetapi masih terjadi polarisasi yang akut, maka masuk akal untuk cemas dengan polarisasi politik di Indonesia yang usia tradisi demokrasinya masih sangat baru<ref>{{Cite web|last=Indonesia|first=C. N. N.|title=Dukung Jokowi-Prabowo 2024, Qodari Cemas Polarisasi|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210318085740-32-618962/dukung-jokowi-prabowo-2024-qodari-cemas-polarisasi|website=nasional|language=id-ID|access-date=2021-04-03}}</ref>. Ini adalah salah satu alasan penting dari mendukung JP 2024.
 
Selain itu, potensi polarisasi politik di saat ini juga makin diperparah oleh keberadaan media sosial. Di Indonesia, kentalnya saling tuding cebong-kampret itu menunjukkan suatu kentalnya polarisasi politik yang bila itu di-''tracking'' lebih jauh terkait dengan polarisasi politik para pendukung dua sosok Jokowi dan Prabowo. Sebab itu, apabila kedua sosok ini dipersatukan (JP 2024), maka sangat dimungkinkan ketegangan dari polarisasi politik itu bakal terminimalisir atau terhapus sama sekali. Cebong dan kampret bisa hilang<ref>{{Cite news|last=Rosmayanti|date=18 Maret 2021|title=Jokowi-Prabowo Duet Maut di 2024, Cebong-Kampret Bisa Lenyap|url=https://www.wartaekonomi.co.id/read332760/jokowi-prabowo-duet-maut-di-2024-cebong-kampret-bisa-lenyap|work=Warta Ekonomi|access-date=3 April 2021}}</ref>.
 
== Pendidikan ==
 
# S-1 bidang Psikologi Sosial dari Universitas Indonesia, Jakarta, September 1992 – Februari 1997
# S-2 bidang Political Behaviour di University of Essex, Inggris, Oktober 2001 – September 2002
# S-3 bidang Ilmu Politik di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Februari 2008 – Januari 2016
 
== Karier ==
 
# Direktur Eksekutif Indobarometer (IB), November 2006 – sekarang
# Wakil Direktur Eksekutif Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Juli 2005 – Oktober 2006,
# Direktur Riset Lembaga Survei Indonesia (LSI), Juli 2003 – Juni 2005,
# Chief Editor, Majalah Kandidat, Campaign and Election Magazine, Agustus 2003 – Juni 2004,
# Peneliti di Centre for Strategic and International Studies (CSIS), November 2002 – Juli 2003,
# Kolomnis dan Pengamat Politik sejak 1999 – sekarang
# Peneliti di Institut Studi Arus Informasi (ISAI), Mei 1999 – September 2001
 
== Kegiatan-kegiatan ==
 
# Penelitian Aneka riset kualitatif dan kuantitatif (survei) tentang Demokrasi, Pemilu, Pilpres, Partai Politik. - Survei pilkada di puluhan daerah di seluruh Indonesia, baik di Indonesia Barat, Tengah maupun Timur.
# Konsultan Pilkada Konsultan calon pilkada di berbagai wilayah, misalnya Ismeth Abdullah (Kepri), Drs. Achmad Dahlan (Batam), Daeng Rusnadi (Natuna), Marlina Moha Siahaan (Bolaang Mongondow), Jimmy Rimba Rogi (Manado), Imdaad Hamid (Balikpapan), Teras Narang (Kalteng), Yorris Raweyai (Irjabar), Adang Daradjatun (Jakarta), Ratu Atut Chosiyah (Banten), Andreas Duli Manuk (Lembata), dst.
# Pengamat Politik Melayani interview dengan media (koran nasional, radio dan televisi), diskusi dan talkshow, menjadi panelis di berbagai seminar di Jakarta dan di daerah. Menulis kolom di berbagai media nasional
 
== Karya-karya ==
Baris 43 ⟶ 42:
=== Buku ===
 
# Kabar-kabar Kebencian: Media Massa dan Prasangka Agama ditulis bersama Ibnu Hamad and Agus Sudibyo.<ref>{{Cite book|last=Sudibyo|first=Agus|last2=Hamad|first2=Ibnu|last3=Qodari|first3=Muhammad|date=2001|url=https://www.worldcat.org/title/kabar-kabar-kebencian-prasangka-agama-di-media-massa/oclc/47791388|title=Kabar-kabar kebencian: prasangka agama di media massa|location=Utan Kayu, Jakarta|publisher=Institut Studi Arus Informasi|isbn=978-979-8933-30-1|language=Indonesian|oclc=47791388}}</ref>.
# Beberapa bab dalam Gerakan Demokrasi di Indonesia Pasca Suharto (Indonesia’s Post Suharto Democracy Movement), editor  AE Priyono, Stanley A. Prasetyo and Olle Tornquist.<ref>{{Cite web|date=2020-06-24|title=Indonesia's Post-Soeharto Democracy Movement|url=https://uhpress.hawaii.edu/title/indonesias-post-soeharto-democracy-movement/|website=UH Press|language=en-US|access-date=2021-04-03}}</ref>.
# Musuh Tak Tertaklukan: Korupsi di Indonesia, dalam Warisan Orde Baru, editor Arief Budiman
# The Professionalisation of Politics: The Growing Role of Polling Organisations and Political Consultants, dalam Problems of Democratisation in Indonesia: Elections, Institutions and Society, editor Edward Aspinall and Marcus Mietzner.<ref name="Qodari 2005 73–87">{{Cite journal|last=Qodari|first=Muhammad|date=2005|title=Challenge and Change in East Asia: Indonesia’s Quest for Accountable Governance|url=https://muse.jhu.edu/article/181634|journal=Journal of Democracy|volume=16|issue=2|pages=73–87|doi=10.1353/jod.2005.0035|issn=1086-3214}}</ref>.
 
=== Artikel ===
 
# Artikel dalam buku Syariat Islam Yes, Syariat Islam No: Dilema Piagam Jakarta dalam Amandemen UUD 1945, editor Kurniawan Zein and Sarifuddin HA<ref>{{Cite book|last=Syafii Maarif|first=A.|date=2001|url=https://onesearch.id/Record/IOS1.INLISM00000000165692|title=Syariat Islam Yes syariat islam no : dilema piagam Jakarta dalam amandemen UUD 1945|publisher=Paramadina|isbn=978-979-8321-65-8}}</ref>
# Artikel dalam Wajah Liberal Islam di Indonesia, editor Luthfi Assyaukanie<ref>{{Cite web|last=Suryaningrat|first=Rizal F. Aji, Wisnu M.|date=2002|title=Wajah liberal islam di Indonesia|url=http://lib.ui.ac.id/|website=Universitas Indonesia Library|language=en-US|access-date=2021-04-03}}</ref>
# Artikel dalam Asia program Special Report No.123 Agustus 2004, Woodrow Wilson Centre for Scholars, Washinton DC
# "Indonesia's Quest for Accountable Governance", Journal of Democracy,Volume 16, Number 2, April 2005, pp. 73-87<ref>{{Cite journal|last=Qodari|first=Muhammad|date=2005|title=Challenge and Change in East Asia: Indonesia’s Quest for Accountable Governance|url=https://muse.jhu.edu/article/181634|journal=Journal of Democracy|volume=16|issue=2|pages=73–87|doi=10.1353/jod.2005.0035|issn=1086-3214}}</ref>
 
=== Artikel Opini/Kolom ===
Semenjak 1999 sampai sekarang, menulis ratusan kolom yang diterbitkan berbagai media massa nasional dan internasional seperti Kompas, The Jakarta Post, Tempo, Jurnal Nasional, Seputar Indonesia, Forum Keadilan, Gamma, Panji Masyarakat, Koran Tempo, Suara Pembaruan, Media Indonesia, Republika, Sinar Harapan, Radio Australia, dan lainnya.
 
=== Beasiswa ===
 
# S-2, British Chevening Award, Pemerintah Inggris (2001-2002)
# Mahasiswa Tamu, Singapore International Foundation (1997)
# S-1, Dirjen Dikti, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia (1994-1997)
 
== Referensi ==
<references />
 
[[Kategori:Tokoh dari Palembang]]
[[Kategori:Alumni Universitas Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Universitas Gadjah Mada]]