Grace Natalie: Perbedaan antara revisi

Grace Natalie mengenyam pendidikan menengahnyamenengah atas di SMUKSMAK 3 BPK Penabur, Jakarta. Setelah lulus ia mengambil jurusan akutansiakuntansi di STIE[[Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie]] (IBII). Semasa kuliah, ia kerap mengajar sebagai asisten dosen untuk sejumlah mata kuliah. Grace juga pernah aktif sebagai guru sekolah minggu di [[gereja]]. Perkenalannya dengan dunia [[jurnalistik]] dimulai ketika SCTV menyelenggarakan kompetisi ''SCTV Goes to Campus'' untuk mencari bibit-bibit muda berbakat. Grace mengikuti kompetisi tersebut dan meraih kemenangan untuk wilayah [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]. Ketika ditandingkan lagi di tingkat nasional, ia masukmenduduki peringkat lima besar. DariSejak sinilahsaat itu, pintu masuk ke dunia pertelevisian mulai terbuka baginya.

== KarirKarier ==

Setelah menyelesaikan kuliahnya, SCTV langsung merekrutnya. Di sana ia menjadi salah satu penyiar [[Liputan 6]]. Pada tahun-tahun pertamanya sebagai jurnalis ia banyak turun ke lapangan meliput berbagai peristiwa, kebanyakanmulai meliputdari berita kriminal, politik, ekonomi, dan peristiwa-peristiwa sosial yang terjadi di masyarakat. MenurutPada pengakuannyaawalnya, ia cukupmengaku sulit beradaptasi dengan dunia pertelevisian yang sangat dinamis dandengan jam kerjanyakerja yang tidak menentu. Namun itu semua tidak menyurutkan semangatnya, bahkan dari pengalaman-pengalaman inilah ia digembleng dan perlahan-lahan ia semakin jatuh cinta pada dunia jurnalistik. Dalam waktu tiga tahun karirnyakariernya makin menanjak dan ia sempat berpindah-pindah stasiun TV. Dari SCTV ia pindah ke ANTV, dan tak lama kemudian dari ANTV ia pindah lagi ke TVOnetvOne mengikuti seniornya, [[Karni Illyas]] dan [[Indy RahmawatiIlyas]].

Ketika bekerja di TVOnetvOne ia mengikuti kursus kilat di [[Maastricht School of Management]], [[Belanda]] dari bulan Januari hingga April [[2009]]. Grace pernah beberapa kali melakukan wawancara ekslusif dengan tokoh-tokoh internasional seperti misalnya [[JoseAbhisit RamosVejjajiva]] (Perdana Menteri [[Thailand]]), [[José Ramos-Horta]] (presiden [[Timor Leste]]), [[Steve Forbes]] (CEO Majalah [[Forbes]]), [[George Soros]], dll. Tak hanya bertugas di studio, Grace juga masih sering turun ke lapangan melakukan peliputan, termasuk peristiwa-peristiwa yang beresikoberisiko. Ia pernah ditugaskan meliput tragedi [[Gempa bumi Samudra Hindia 2004|tsunami Aceh]] pada akhir [[2004]], dan meliputmeletusnya [[Gunung Talang]] di [[PadangSumatera Barat]] yang saat itu aktivitasnyatengah sedangberstatus meningkat"Awas", dan konflik horizontal di [[Kabupaten Poso|Poso]], [[Sulawesi Tengah]]. Pada Agustus 2009 ia juga meliput penggerebekan teroris di [[Kabupaten Temanggung|Temanggung]], [[Jawa Tengah]] di mana terjadi tembak menembak antara polisi dengan teroris. Menghadapi segala tantangan dalam pekerjaannya ia selalu berpegangberpedoman pada prinsipnya,prinsip “''diDi mana pun aku berada, harus berkarya sebaik mungkin''”.

Di dunia maya, Grace adalah salah satu pembawa acara berita terfavorit. Popularitasnya ini ditunjukkan lewat gelar ''Anchor of the Year 2008'' dan Runner Up ''Jewel of the Station 2009'' versi blog News Anchor Admirer. Baru-baru ini ia juga terpilih sebagai salah satu dari 100 wanita terseksi 2009 versi [[FHM|FHM Indonesia]].<ref>{{Cite web |url=http://hot.detik.com/read/2011/12/15/201454/1792347/1303/grace-natalie-pose-sensual-di-atas-meja-rapat |title=Detik: Grace Natalie dan pose sensual di atas meja rapat |access-date=2014-10-06 |archive-date=2016-05-15 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160515231018/http://hot.detik.com/read/2011/12/15/201454/1792347/1303/grace-natalie-pose-sensual-di-atas-meja-rapat |dead-url=no }}</ref>