Kupu-kupu: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Pembatalan |
k Menambah Kategori:Hewan di Al-Qur'an menggunakan HotCat Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(27 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Automatic taxobox
| fill = yes
| taxon = Rhophalocera
| subdivision_ranks = Superfamili & Famili
* Superfamilia [[Hedyloidea]]:▼
| subdivision =
** [[Hedylidae]]
*
** [[Hesperiidae]]
*
** [[Papilionidae]]
** [[Pieridae]]
Baris 14 ⟶ 16:
}}
[[Berkas:Appias libythea M 050826 9779 tdp resize.jpg|kiri|jmpl|Kupu-kupu ''Appias libythea'', mengisap nektar ''Bidens'' sp.]]
'''Kupu-kupu'''
Secara sederhana, kupu-kupu dibedakan dari ngengat alias kupu-kupu malam berdasarkan waktu aktifnya dan ciri-ciri fisiknya. Kupu-kupu umumnya aktif
Kupu-kupu dan ngengat amat banyak jenisnya, di Pulau Jawa dan Pulau Bali saja tercatat lebih dari 600 [[spesies]] kupu-kupu. Jenis ngengatnya sejauh ini belum pernah dibuatkan daftar lengkapnya, akan tetapi diduga ada ratusan jenis (Whitten ''dkk.'', 1999). Kupu-kupu pun menjadi salah satu dari sedikit jenis serangga yang tidak berbahaya bagi manusia.
Baris 23 ⟶ 25:
[[Berkas:Metamorfosis kupu2.jpg|jmpl|kiri|400px|Proses metamorfosis kupu-kupu]]
[[Berkas:Mating Common Buckeyes.jpg|jmpl|ka|Kupu-kupu sedang mengawan]]
Banyak yang percaya bahwa kupu-kupu memiliki umur yang sangat singkat. Sebenarnya, kupu-kupu dewasa mampu hidup selama seminggu maupun hampir setahun tergantung pada spesiesnya. Kebanyakan spesies melalui tingkat [[larva]] yang agak lama, dan ada yang mampu menjadi [[Diapaus|dorman]] ketika dalam tingkat [[Kepompong|pupa]] atau telur agar dapat mengarungi musim dingin.<ref>{{cite journal | last1 = Powell | first1 = J. A. | year = 1987 | title = Records of prolonged diapause in Lepidoptera | url = | journal = J. Res. Lepid | volume = 25 | issue = | pages = 83–109 }}</ref>
Kupu-kupu bisa bertelur sekali atau banyak kali setiap tahun. Jumlah keturunan setahun berbeda pada pengaruh iklim, yang mana kupu-kupu yang tinggal di daerah tropis mampu [[voltinisme|bertelur lebih dari sekali dalam setahun]].<ref>{{cite book|title=India, a Lifescape: Butterflies of Peninsular India
|coauthors= Krushnamegh Kunte, Madhav Gadgil|year=2000|publisher=Universities Press|location=Hyderabad, India|isbn=9788173713545|pages=26-27|url=http://books.google.com.my/books?id=cuPPjOMcu_4C&pg=PA26&lpg=PA26&dq=tropical+butterfly+multivoltine&source=bl&ots=a41oDknKfJ&sig=GOOnuW5o80u7yD5MNEKsaVFrpmg&hl=en&sa=X&ei=wDe-T5TtNsPYigfh1eHbDw&ved=0CGAQ6AEwBQ#v=onepage&q=tropical%20butterfly%20multivoltine&f=false|accessdate=2012-05-24}}</ref>
Baris 31 ⟶ 33:
[[Berkas:Macro of a Butterfly's face.JPG|kiri|jmpl|Pandangan muka kupu-kupu dari jarak dekat]]
[[Berkas:Ariadne merione egg sec.jpg|jmpl|Telur kupu-kupu ''[[Ariadne merione]]'']]
Telur kupu-kupu dilindungi oleh kulit berabung keras yang disebut ''khorion'' ditutupi dengan lapisan
Telur kupu-kupu dilekatkan pada daun dengan bahan perekat khusus yang cepat mengeras. Bila mengeras, bahan itu berkontraksi dan membengkokkan bentuk telur. Perekat ini mudah dilihat membentuk bahan meniskus yang mengelilingi tapak setiap telur. Perekat ini jugalah yang diproduksi oleh pupa untuk mengikat seta-seta kremaster. Perekat ini sungguh keras sampai lapik sutra yang melekatkan seta-seta tidak bisa dipisahkan.
Baris 48 ⟶ 50:
[[Ulat]] kupu-kupu memiliki tiga pasang kaki tetap pada segmen toraks dan tidak lebih enam pasang [[prokaki]] yang tumbuh pada segmen abdomen. Pada prokaki ini ada gegelang kait halus yaitu'' krusye'' yang membantu beluncas menggenggam substrat.
Beberapa ulat bisa menggembungkan
Tumbuhan perumah sering mengandung bahan beracun di dalamnya yang dapat dipisahkan oleh beluncas untuk disimpan sampai tingkat dewasa agar tidak sedap dimakan [[burung]] dan predator-predator yang sejenisnya. Ketidaksedapan ini diperlihatkan dengan warna-warna peringatan merah, jingga, hitam atau putih, dalam kebiasaan yang dikenal sebagai [[aposematisme]]. Bahan-bahan beracun dalam tumbuhan sering dikembangkan khusus untuk melindungi tumbuhan dari dimakan oleh serangga. Namun, serangga berhasil mengembangkan langkah balas atau memanfaatkan toksin-toksin ini untuk kemandirian dirinya. "Perlombaan senjata" ini telah memicu [[evolusi]] bersama sesama serangga dan tumbuhan perumahnya.<ref>{{cite journal | doi = 10.2307/2406212 | last1 = Ehrlich | first1 = P. R. | last2 = Raven | first2 = P. H. | year = 1964 | title = Butterflies and plants: a study in coevolution| journal = Evolution | volume = 18 | issue = 4| pages = 586–608 | jstor = 2406212 }}</ref>
Baris 130 ⟶ 132:
{{Commons and category|Butterfly|Butterflies}}
{{wikiquote|en:Butterflies}}
* {{en icon}} [http://www.cleenos.com:80/node/4 spesies baru] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120810051405/http://www.cleenos.com/node/4 |date=2012-08-10 }} — ''Delias Kristianeae'' (van Mastrigt, 2006): bernama untuk Ibu Kristianti Herawati.
{{Lepidoptera|4}}
{{portalbar|Kupu-kupu dan ngengat|Serangga|Arthropoda|Hewan|Biologi}}
{{Taxonbar|from=Q11946202}}
{{Authority control}}
[[Kategori:Kupu-kupu| ]]
[[Kategori:Lepidoptera]]
[[Kategori:Serangga]]
[[Kategori:Hewan di Al-Qur'an]]
|