Bani Salamah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
merapikan isi artikel dan menambahkan beberapa templat pemeliharaan |
||
(27 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Rapikan|reason=sebagian besar paragraf tidak diparafrasa}}{{Sumber primer|date={{calendar|month=10|lk=on}} {{subst:2024}}}}{{Tambah rujukan}}
Bani Salamah merupakan kabilah atau suku di Madinah yang merupakan keturunan dari Bani [[Khazraj]]. Karena merupakan keturunan dari Al [[Khazraj]], maka mereka termasuk ke dalam bagian dari Arab Qahtaniyah atau Arab asli yang berasal dari [[Yaman]]. Mereka masuk ke dalam jalur Arab Qahtaniyah melalui salah satu keturunan besar Arab Qahtani, yakni Kahlan.{{cn}} Secara genealogis, mereka bersaudara atau berkerabat dengan Bani [[Kerajaan Himyar|Himyar]] dan Bani [[Jurhum]] yang merupakan keturunan dari sosok bernama 'Qahthan'.{{cn}} Nasab Kahlan ialah "Kahlan bin Saba' bin Ya'rub bin Yashjub bin Qahthan".{{cn}}▼
==Peran di Madinah==
Bani Salamah merupakan salah satu kelompok dari penduduk [[Madinah]] yang memberikan dukungan dan perlindungan terhadap Muhammad setelah mereka menjadi muslim. Bani Salamah melindungi Muhammad dari segala ancaman yang berasal dari luar Madinah.{{Cn}}Bani Salamah memiliki banyak fortifikasi dan benteng-benteng pertahanan di perkampungan mereka. Perkampungan Bani Salamah merupakan pertahanan untuk sisi bagian barat laut dan utara [[Madinah]].{{Cn}}
Lokasi perkampungan dan benteng dari Bani Salamah ialah berada sekitar 7 kilometer (7.000 meter) arah barat laut dari [[Masjid Nabawi]]. [[Masjid Qiblatain]] dulunya merupakan salah satu rumah dari sahabat Nabi [[Bani Salamah]] yang diubah menjadi masjid.
Lokasi mereka secara geografis berada di barat laut [[Madinah]], di areal Harrah Wabarah ( di area perbukitan ) - ( Harrah Gharbiyyah ) dan juga area barat kota [[Madinah]].▼
(Area timur Madinah disebut Harrah Waqim atau Harrah Syarqiyyah).▼
Artinya : Dari ‘[[Ali bin Abi Thalib]] radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Madinah itu tanah haram antara ‘Air dan Tsaur.” (HR. Muslim) [HR. Bukhari, no. 6755 dan Muslim, no. 1370]▼
|descended=[[Azd]] ([[Bani Khazraj]])▼
Dari sini, perkampungan Bani Salamah dapat dikatakan sebagai bagian dari wilayah Haram atau yang di sini konteksnya ialah wilayah yang spesial.▼
Artinya, pepohonan di dalamnya tidak boleh dirusak, tidak membunuh hewan di dalamnya dan merupakan kota yang aman sebagai bagian dari wilayah [[Haramain]] dan juga orang [[Kafir]] dilarang memasuki wilayah haram ini.<ref>[https://rumaysho.com/36985-keutamaan-kota-madinah-dan-batas-wilayahnya.html#:~:text=batas%20timur%20adalah%20Harrah%20Syarqiyyah,atas%20tanahnya%20ada%20batu%20hitam.]"Kemuliaan dan Batas Kota Madinah - www.rumaysho.com"</ref>▼
▲==Genealogi/Nasab==
▲Bani Salamah merupakan kabilah atau suku di Madinah yang merupakan keturunan dari Bani [[Khazraj]]. Karena merupakan keturunan dari Al [[Khazraj]], maka mereka termasuk ke dalam bagian dari Arab Qahtaniyah atau Arab asli yang berasal dari [[Yaman]]. Mereka masuk ke dalam jalur Arab Qahtaniyah melalui salah satu keturunan besar Arab Qahtani, yakni Kahlan.
==Hubungan Bani Salamah dengan Al-Baqarah ayat 144==
Baris 46 ⟶ 23:
Karena [[Masjid Qiblatain]] merupakan masjid yang berada di perkampungan Bani Salamah, dan juga bangunannya bekas rumah dari salah satu orang Bani Salamah, secara tidak langsung Bani Salamah memperoleh keistimewaan tersendiri. Kisah suku mereka secara tidak langsung berhubungan dengan Al Qur'an Surat [[Al Baqarah]] ayat 144 tentang pengubahan kiblat shalat yang awalnya menghadap [[Baitul Maqdis]] menujur Baitul Haram atau [[Ka'bah]].
Ada ibrah tersendiri tentang kisah pemindahan kiblat ini, yakni tentang 'ketaatan' dan 'kepatuhan' serta 'kesetiaan' dan keteguhan iman seorang [[Muslim]] dan [[
Konsep sami'na wa atha'na ( ''Kami dengar dan kami taat'' ) sangat terkait sekali dengan kejadian Akbar ini, sekaligus menjadi ujian bagi kaum [[
Secara kronologis, Wahyu tentang pemindahan kiblat itu turun saat [[Muhammad|Rasul]] tengah melaksanakan
==Bani Salamah dalam Hadis==
Baris 69 ⟶ 46:
Alasan Rasul menyuruh mereka tetap tinggal di lokasi mereka semula selain karena Fadilah yang akan mereka dapatkan, juga karena langkah strategis rasul dalam membuat kota [[Madinah]] menjadi besar dan memiliki titik-titik teritorial yang merata dan secara tidak langsung, juga meningkatkan pertahanan kota [[Madinah]].
==Tokoh terkemuka==▼
▲Lokasi perkampungan dan benteng dari Bani Salamah ialah berada sekitar 7 kilometer (7.000 meter) arah barat laut dari [[Masjid Nabawi]]. [[Masjid Qiblatain]] dulunya merupakan salah satu rumah dari sahabat Nabi [[Bani Salamah]] yang diubah menjadi masjid.
▲Lokasi mereka secara geografis berada di barat laut [[Madinah]], di areal Harrah Wabarah ( di area perbukitan ) - ( Harrah Gharbiyyah ) dan juga area barat kota [[Madinah]].
▲(Area timur Madinah disebut Harrah Waqim atau Harrah Syarqiyyah).
▲Artinya : Dari ‘[[Ali bin Abi Thalib]] radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Madinah itu tanah haram antara ‘Air dan Tsaur.” (HR. Muslim) [HR. Bukhari, no. 6755 dan Muslim, no. 1370]
▲Dari sini, perkampungan Bani Salamah dapat dikatakan sebagai bagian dari wilayah Haram atau yang di sini konteksnya ialah wilayah yang spesial.
▲Artinya, pepohonan di dalamnya tidak boleh dirusak, tidak membunuh hewan di dalamnya dan merupakan kota yang aman sebagai bagian dari wilayah [[Haramain]] dan juga orang [[Kafir]] dilarang memasuki wilayah haram ini.<ref>[https://rumaysho.com/36985-keutamaan-kota-madinah-dan-batas-wilayahnya.html#:~:text=batas%20timur%20adalah%20Harrah%20Syarqiyyah,atas%20tanahnya%20ada%20batu%20hitam.]"Kemuliaan dan Batas Kota Madinah - www.rumaysho.com"</ref>
▲==Tokoh==
==Lihat Juga==▼
[[Bani Azad]]▼
[[Anshar]]▼
Terdapat beberapa anggota Bani Salamah yang merupakan sahabat nabi yang berkontribusi penting dalam perkembangan Islam. Beberapa di antaranya ialah [[Al Barra' bin Ma'rur]], [[Amru bin al-Jamuh]], [[Abdullah bin Amru bin Haram]], [[Jabir bin Abdullah]], [[Bisyr bin Al Barra']], dan [[Abu Qatadah]].{{Cn}}
* [[
▲* [[Bani Azad]]
▲* [[Kaum Anshar]]
==Referensi==
|