Kota Pariaman: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menghapus Pariaman_Sunset_Paradise_Of_Sumatra.jpg karena telah dihapus dari Commons oleh Elcobbola; alasan: Copyright violation, no indication of a [[:c:COM: |
|||
(31 revisi perantara oleh 24 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{confuse|Kabupaten Padang Pariaman}}
{{Dati2
| nama = Kota Pariaman
Baris 4 ⟶ 5:
| translit_lang1_type = [[Jawi]] Minang
| translit_lang1_info = ڤريامن
| foto =
|border = infobox
|total_width = 300
|image_style = border:1;
|perrow = 1/2/2
|image1=Tabuik festival.jpg
|image2=Pantai Gandoriah.jpg
|image3=Tabuik Pariaman.jpg
|image4=Balaikota Pariaman.png
|image5=DPRD Kota Pariaman.jpg
|image6=Masjid Raya Pariaman 2020 01b.jpg
|image7=Pasar Raya Pariaman oleh Denas.jpg
}}
| caption = Dari Atas, Kanan ke kiri: Festival Hoyak [[Tabuik]] di [[Pantai Gandoriah]], Tugu Tabuik, [[Pantai Gandoriah]], DPRD Kota Pariaman, Balai Kota Pariaman, Pasar Raya, Masjid Raya Kota Pariaman
| lambang = Lambang Kota Pariaman.png
| bendera = Flag of Minang.svg
| julukan = Kota Tabuik
| motto = Sabiduak sadayuang<br/>{{small|{{lang icon|Minang|Minang}} Satu biduk, satu dayung}}
| image_map = Lokasi
| provinsi = [[
| kecamatan = 4
| kelurahan = 16
| nagari = 55
| hari jadi =
| nama walikota = [[
| nama wakil walikota =
| nama sekretaris daerah = Yota Balad
| ketua DPRD =
| ref luas = <ref name="bps2021">{{cite book|author=Badan Pusat Statistik|year=2021|title=Pariaman dalam Angka, 2021|url=https://pariamankota.bps.go.id/publication/2021/02/26/f8daaf798a6820e4ce35fb45/kota-pariaman-dalam-angka-2021.html|access-date=2022-03-02|archive-date=2022-03-02|archive-url=https://web.archive.org/web/20220302161306/https://pariamankota.bps.go.id/publication/2021/02/26/f8daaf798a6820e4ce35fb45/kota-pariaman-dalam-angka-2021.html|dead-url=no}}</ref>
| luas = 73,36
| ref tinggi = <ref name="bps2021"/>
| tinggi maks = 15
| tinggi min = 0
| pendudukref = <ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2021|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=30 Juli 2021|format=visual|archive-date=2022-07-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20220705211227/http://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|dead-url=no}}</ref>
| penduduk = 95919
| penduduktahun = 2021
| kepadatan =
| population_rank =
| agama = {{unbulleted list|[[Islam]] 99,66%|[[Kekristenan]] 0,33%|-[[Protestan]] 0,21%|- [[Katolik]] 0,12%|Kepercayaan 0,01%}}
| IPM = {{increase}} 77,07 {{br}}{{fontcolor|green|tinggi}} {{small|(2021)}}<ref name="IPM">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-provinsi.html|title=Indeks Pembangunan Manusia 2020-2021|website=www.bps.go.id|accessdate=6 Desember 2021|archive-date=2021-12-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20211201065917/https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-provinsi.html|dead-url=no}}</ref>
| kodepos = 255''xx''
| kodearea = +62751
| nomor_polisi = BA ''
| SNI =
| dau = Rp 431.692.446.000,00 {{small|(2020)}}<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=30 Juli 2021}}</ref>
| situs = {{URL|pariamankota.go.id}}
}}
'''Kota Pariaman''' adalah sebuah [[kota]] yang terletak di [[provinsi]] [[Sumatera Barat]], [[Indonesia]]. Kota ini berjarak sekitar 56 km dari [[Kota Padang]] atau 25 km dari [[Bandara Internasional Minangkabau]]. Pada tahun [[2021]], jumlah penduduk kota ini sebanyak 95.519 [[jiwa]].<ref name="DUKCAPIL" /> Pariaman<ref>{{Cite book|last=Efendi|first=Feni|last2=Weriantoni|date=2024|title=Kota Pariaman: Kota Pantai dengan Potensi Pariwisata, Perdagangan, Pendidikan, dan Perkembangan Sosial serta Ekonomi Pembangunan|location=Payakumbuh|publisher=Penerbit Fahmi Karya|isbn=978-623-8646-36-4|url-status=live}}</ref> merupakan daerah penyangga dari pengembangan wilayah metropolitan [[Kawasan Metropolitan Palapa|Palapa]].
== Sejarah ==
Menurut laporan [[Tomé Pires]] dalam ''Suma Oriental'' yang ditulis antara tahun [[1513]] and [[1515]],<ref name="Cortes">Cortesão, Armando, (1944), ''The Suma Oriental of Tomé Pires'', London: Hakluyt Society, 2 vols.</ref> kota Pariaman ini merupakan bagian dari kawasan ''rantau'' [[Suku Minangkabau|Minangkabau]]. Dan kawasan ini telah menjadi salah satu kota pelabuhan penting di pantai barat [[Sumatra]]. Pedagang-pedagang [[
Seiring dengan kedatangan ''[[Vereenigde Oostindische Compagnie]]'' (VOC) pada tahun [[1663]] yang kemudian mendirikan kantor dagang di [[kota Padang]]<ref name="Freek">[[Freek Colombijn|Colombijn, Freek]] (1996), ''Padang'', Cities (Elsevier), Vol. 13, Issue 4, August 1996, pp. 281-288, [http://dx.doi.org/doi:10.1016/0264-2751(96)00010-8 doi:10.1016/0264-2751(96)00010-8] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230303162903/https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/0264275196000108?via%3Dihub |date=2023-03-03 }}. (Jurnal berbayar)</ref> yang kemudian pada tahun [[1668]] berhasil mengusir pengaruh [[kesultanan Aceh]] di sepanjang pesisir pantai barat Sumatra, mulai dari Barus sampai ke Kotawan(?)<ref>NA, VOC 1277, ''Mission to Pagaruyung'', fols. 1027r-v</ref>. Dan kemudian pemerintah [[Hindia Belanda]] memusatkan aktivitasnya di kota Padang, dan membangun jalur rel kereta api antara kota Padang dengan kota Pariaman, sehingga lambat laun pelabuhan Pariaman pun mulai kehilangan pamornya.
== Geografi ==
Kota Pariaman merupakan hamparan dataran rendah yang landai terletak di pantai barat Sumatra dengan ketinggian antara 2 sampai dengan 35 meter di atas permukaan laut dengan luas daratan 73,36 km² dengan panjang pantai ± 12,7 km serta luas perairan laut 282,69 km² dengan 6 buah pulau-pulau kecil di antaranya Pulau Bando, Pulau Gosong, Pulau Ujung, Pulau Tangah, Pulau Angso dan Pulau Kasiak.
Kota Pariaman merupakan daerah yang beriklim tropis basah yang sangat dipengaruhi oleh angin barat dan memiliki bulan kering yang sangat pendek. Curah hujan pertahun mencapai angka sekitar 4.055 mm (2006) dengan lama hari hujan 198 hari. Suhu rata-rata 25,34 °C dengan kelembaban udara rata-rata 85,25 dan kecepatan angin rata-rata 1,80 km/jam.<ref name="Pariaman">http://www.kotapariaman.go.id {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20051028180203/http://www.kotapariaman.go.id/ |date=2005-10-28 }} [http://www.kotapariaman.go.id/download/Profil%20Kota%20pariaman-08.pdf Profil Kota Pariaman] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101226071107/http://www.kotapariaman.go.id/download/Profil%20Kota%20pariaman-08.pdf |date=2010-12-26 }} (diakses pada 4 Juli 2010)</ref>▼
=== Batas wilayah ===
Wilayah Kota Pariaman hanya berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Padang Pariaman, yakni:
{{Batas USBT
|utara = [[V Koto Kampung Dalam, Padang Pariaman|
|selatan = [[Nan Sabaris, Padang Pariaman|
|timur = [[VII Koto Sungai Sarik, Padang Pariaman|
|barat = [[Samudra Hindia]]
}}
=== Iklim ===
▲Kota Pariaman merupakan daerah yang beriklim tropis basah yang sangat dipengaruhi oleh angin barat dan memiliki bulan kering yang sangat pendek. Curah hujan pertahun mencapai angka sekitar 4.055 mm (2006) dengan lama hari hujan
{{Pariaman weatherbox}}
== Pemerintahan ==
[[Berkas:Balaikota Pariaman.png|jmpl|275px|Balai Kota Pariaman]]
Kota Pariaman diresmikan sebagai kota otonom oleh Menteri Dalam Negeri, Hari Sabarno pada tanggal [[2 Juli]] [[2002]] berdasarkan [[Undang-undang]] Nomor 12 Tahun 2002 tentang pembentukan kota Pariaman di Provinsi
=== Daftar wali kota ===
Baris 81 ⟶ 98:
== Penduduk ==
Kota Pariaman jumlah penduduknya hampir secara keseluruhan didominasi oleh etnis [[suku Minangkabau|Minangkabau]], dengan rasio jenis kelamin 93.26, sedangkan jumlah angkatan kerja 27.605 orang dengan jumlah pengangguran 2.970 orang.
{| class="wikitable" style="font-size:90%;width:70%;border:0px;text-align:center;line-height:120%;"
Baris 92 ⟶ 109:
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | [[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px|link=]] 97.901
|-
| colspan="13" style="text-align:center;font-size:90%;"|<small>Sejarah kependudukan kota Pariaman<br />'''Sumber:'''
|}
Baris 120 ⟶ 137:
== Kesehatan ==
{{utama|Daftar Rumah Sakit di Kota Pariaman}}
Di Kota Pariaman terdapat 2 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yakni RSUD Pariaman milik Pemerintah Provinsi
== Perhubungan ==
Baris 131 ⟶ 148:
Selanjutnya sebagai sarana transportasi untuk angkutan dalam kota dan sekitarnya, terdapat angkutan kota (angkot), angkutan desa (angdes) dan bendi (kereta kuda). Sedangkan untuk antar kota dalam provinsi dan antar kota antar provinsi digunakan bus dan sebagai pusat dari sarana angkutan darat di kota ini adalah [[Terminal Jati]]<ref>http://www.kotapariaman.go.id {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20051028180203/http://www.kotapariaman.go.id/ |date=2005-10-28 }} [http://www.kotapariaman.go.id/infokota.php?tid=248 Pemko Pariaman Akan Terus Optimalkan Terminal Jati]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} (diakses pada 9 Juli 2010)</ref> di Jalan RW Mongonsidi, [[Jati Mudik, Pariaman Tengah, Pariaman|Jati Mudik, Kecamatan Pariaman Tengah]] yang merupakan Terminal Bus tipe A yang dikelola oleh Satuan Pelaksana (Satpel) Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, [[Kementerian Perhubungan Republik Indonesia|Kementerian Perhubungan RI]].
Selain itu kota ini juga memiliki sarana transportasi kereta api reguler ([[Kereta api Sibinuang|KA Sibinuang]]) dengan jadwal 4 kali sehari PP yang dioperatori oleh PT
== Ekonomi ==
Sektor [[perdagangan]] merupakan sektor yang menyerap tenaga kerja paling banyak di kota Pariaman, yang kemudian disusul oleh sektor [[jasa]], di mana pada kota ini terdapat 2 (dua) unit pasar induk tradisional yakni Pasar Pariaman dan Pasar Kuraitaji serta pasar pembantu yakni Pasar Pagi Nareh, Pasar Cubadak Aia dan Pasar Cubadak Mentawai. Sektor [[industri]] cukup berkembang di kota ini terutama industri kimia dan logam. Sedangkan sektor [[pertanian]] masih menjanjikan bagi masyarakat setempat di mana sampai tahun [[2007]] luas areal persawahan yang masih dimiliki kota ini adalah 36.81 % dari total luas wilayahnya, dan sektor pertanian ini juga memberikan konstribusi paling besar yaitu sebesar 27.06 % dari total PDRB kota Pariaman.
[[File:Pariaman Market.jpg|thumb|Kawasan Pasar Raya Kota Pariaman]]
{| class="wikitable" style="float: ; "
Baris 156 ⟶ 175:
| [[2007]] || align="center" | 1.126.04 || align="center" | 621.50 || align="center" | 5.36 || align="center" |4.79
|-
| colspan="5" | <small>Sumber:<ref name="
|}
== Pariwisata ==
Kota Pariaman fokus membenahi dan mengembangkan sektor pariwisata bahari secara berkesinambungan karena memiliki [[pantai]] landai dengan pesona yang indah.
▲Kota Pariaman fokus membenahi dan mengembangkan sektor pariwisata bahari secara berkesinambungan karena memiliki [[pantai]] landai dengan pesona yang indah. Objek wisata pantai Pariaman di antaranya yang paling terkenal adalah [[pantai Gandoriah]] yang berlokasi di depan stasiun kereta api Pariaman yang dilengkapi dengan sarana prasarana seperti Anjungan, Pujasera, Plaza Gandoriah, Dermaga Apung, Monumen Perjuangan TNI AL, Gandoriah Bridge dan Jembatan Muaro. Pantai Kata dengan Taman Kota (Ex. Astaka MTQ Nasional Provinsi), Air Mancur menari, Anjungan, Resort dan Monumen Ikan di Karan Aua-Taluak, Pantai Pasir Lohong dengan Taman Anas Malik dan Taman Pemuda Asean (Asean Young Park) di Lohong, Pantai Cermin di Karan Aua, Rawa Mati di Mangguang, Pantai Belibis di Nareh dan memiliki Hutan bakau serta Pusat Penangkaran Penyu pertama di Sumatra Barat di Pantai Penyu, Apa, Kec. Pariaman Utara. Selain itu Kota yang bermotto Sabiduak Sadayuang ini juga memiliki 6 (enam) pulau kecil yang tak berpenghuni yang terus dikembangkan sarana dan prasarananya sebagai destinasi wisata oleh Pemerintah Kota setempat di antaranya Pulau Angso Duo, Pulau Bando, Pulau Gosong, Pulau Ujuang, Pulau Tangah dan Pulau Kasiak.
Kota ini juga dikenal dengan pesta budaya tahunan ''tabuik''<ref>Berkmoes, Ryan Ver, (2010), ''Lonely Planet Indonesia'', Lonely Planet, ISBN 978-1-74104-830-8.</ref><ref>''Indonesia magazine'', (1994), Yayasan Harapan Kita.</ref><ref>Abidin, Mas'oed, (2005), ''Ensiklopedi Minangkabau'', Pusat Pengkajian Islam dan Minangkabau, ISBN 978-979-3797-23-6.</ref> yang prosesi acaranya diselenggarakan mulai dari tanggal 1 Muharam sampai pada puncaknya tanggal 10 Muharam setiap tahunnya. Saat ini terdapat 2 museum rumah Tabuik yakni Rumah Tabuik Subarang di Jl. Imam Bonjol, Cimparuah Samping Balai Kota dan Rumah Tabuik Pasa di Jl. Syekh Burhanuddin, Karan Aua yang memuat informasi sejarah perkembangan dan pembuatan tabuik beserta replikanya.▼
▲Kota ini juga dikenal dengan pesta budaya tahunan ''tabuik''<ref>Berkmoes, Ryan Ver, (2010), ''Lonely Planet Indonesia'', Lonely Planet, ISBN 978-1-74104-830-8.</ref><ref>''Indonesia magazine'', (1994), Yayasan Harapan Kita.</ref><ref>Abidin, Mas'oed, (2005), ''Ensiklopedi Minangkabau'', Pusat Pengkajian Islam dan Minangkabau, ISBN 978-979-3797-23-6.</ref> yang prosesi acaranya diselenggarakan mulai dari tanggal 1 Muharam sampai pada puncaknya tanggal 10 Muharam setiap tahunnya. Saat ini terdapat 2 museum rumah Tabuik yakni Rumah Tabuik Subarang di
== Budaya ==
Baris 183 ⟶ 196:
* [[Kabupaten Padang Pariaman]]
* [[Kota Padang]]
* SIDI PERTAMA PARIAMAN
== Pranala luar ==
Baris 191 ⟶ 205:
{{Kota Pariaman}}
{{Palapa (metropolitan)}}
{{
{{authority control}}
[[Kategori:Kota Pariaman| ]]
[[Kategori:Kota di
[[Kategori:Kota di Indonesia|Pariaman]]
[[Kategori:Kota Pusaka di Indonesia]]
|