Ketuhanan dalam Buddhisme: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →Hal yang tidak terpikirkan: -absorpsi meditatif +penyerapan meditatif |
|||
(2 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
Baris 106:
==== Interpretasi Nirwana ====
{{Main|Nirwana}}{{Seealso|Nirwana#33 Nama
Berdasarkan pendapat beberapa ahli, seperti [[Cornelis Wowor]], yang berasal dari aliran [[Theravāda]] di [[Indonesia]],<ref name=":1">{{Cite book|last=Wowor|first=Cornelis|date=1984|url=https://samaggi-phala.or.id/download/lain/ketuhanan.pdf|title=Ketuhanan Yang Mahaesa Dalam Agama Buddha|location=Jakarta|publisher=Akademi Buddhis Nalanda|url-status=live}}</ref> [[Nirwana]] sebagai keadaan dan tujuan tertinggi dapat diinterpretasikan sebagai Ketuhanan Yang Maha Esa. Pendapat ini kemudian digunakan sebagai dasar [[legal]] untuk memenuhi sila pertama [[Pancasila|Pancasila Indonesia]] tersebut. Dasar teks kitab suci yang digunakan berasal dari syair dalam Tatiyanibbānapaṭisaṁyutta Sutta atau Tatiyanibbāna Sutta ([[Udāna]] 8.3):<ref>{{Cite web|last=Anggara|first=Indra|title=Ud 8.3: Tatiyanibbānapaṭisaṁyuttasutta|url=https://suttacentral.net/ud8.3/id/anggara|website=SuttaCentral|access-date=2022-09-18}}</ref>
Baris 179:
{{blockquote|"[Oleh] karena alasan apakah? [Oleh] karena, para ''bhikkhu'', perenungan ini adalah tidak bermanfaat, tidak berhubungan dengan dasar-dasar kehidupan suci, dan tidak menuntun menuju kejijikan, menuju kebosanan, menuju lenyapnya, menuju kedamaian, menuju pengetahuan langsung, menuju pencerahan, menuju Nibbāna."}}Empat hal yang tidak terpikirkan diidentifikasikan dalam Acinteyya Sutta, [[Aṅguttara Nikāya]] 4.77,<ref name=":7">{{Cite web|last=Anggara|first=Indra|title=AN 4.77: Acinteyyasutta|url=https://suttacentral.net/an4.77/id/anggara|website=SuttaCentral|language=id|access-date=2024-09-19}}</ref> sebagai berikut:{{sfn|Bhikkhu Thanissaro|2010|p=58}}<ref>{{Cite web|last=www.wisdomlib.org|date=2010-06-06|title=Acinteyya: 1 definition|url=https://www.wisdomlib.org/definition/acinteyya|website=www.wisdomlib.org|language=en|access-date=2024-09-19}}</ref>
# Jangkauan [[Kebuddhaan|para Buddha]] (''buddhavisaya''): rentang kekuatan yang dikembangkan oleh seorang Buddha sebagai hasil dari menjadi seorang Buddha;
# Jangkauan seseorang yang berada di dalam ''[[jhāna]]'' (''jhānavisaya'')'':'' rentang kekuatan yang dapat diperoleh seseorang ketika terserap dalam
# [Cara kerja presisi dari] akibat [[Karma dalam Buddhisme|karma]] (''kammavipāka''): berusaha menyatakan sesuatu sebagai sebab dan sesuatu yang lainnya sebagai akibat perbuatan secara presisi;
# Spekulasi tentang dunia (''lokacintā''): asal usul [[Alam semesta|semesta]], dan lain-lain.
Baris 212:
Konsep-konsep tentang iman, berdoa, terbentuknya alam semesta, terjadinya Bumi, kiamat, dan keselamatan yang dijelaskan di bagian ini utamanya dianut oleh aliran [[Theravāda]] yang didasarkan pada teks-teks dalam kitab suci [[Tripitaka Pāli|Tripitaka Pali]].
====
{{Main|Saddhā}}
Meskipun Buddha menolak adanya pribadi pencipta Yang Maha Kuasa, Buddha tetap menekankan pentingnya keyakinan
==== Berdoa ====
|