Pengemasan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan Yogyakartas (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh HsfBot Tag: Pengembalian |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(35 revisi perantara oleh 20 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{refimprove}}
[[Berkas:BK Packaging.jpg|
'''Pengemasan'''
== Pengemasan tradisional ==
Ragam kemasan
{| class="wikitable"
Baris 16 ⟶ 15:
| Menggulung || Daun pisang<br />Daun bambu<br />Daun/kelobot jagung
|-
|
|-
| Membalut
|-
| Menganyam || Daun kelapa
|}
Pengemasan,
== Persyaratan Bahan Kemas ==
Dalam menentukan fungsi perlindungan dari pengemasan, maka perlu dipertimbangkan aspek-aspek mutu produk yang akan dilindungi. Mutu produk ketika mencapai [[konsumen]] tergantung pada kondisi bahan mentah,
* Kemampuan/daya membungkus yang baik untuk
* Kemampuan melindungi isinya dari berbagai risiko dari luar,
* Kemampuan sebagai daya tarik terhadap konsumen. Dalam hal ini identifikasi, informasi dan penampilan seperti bentuk, warna dan keindahan bahan kemasan
* Persyaratan ekonomi, artinya kemampuan dalam memenuhi keinginan pasar, sasaran masyarakat dan tempat tujuan pemesan.
* Mempunyai ukuran, bentuk dan bobot yang sesuai dengan norma atau standar yang ada, mudah dibuang, dan mudah dibentuk atau dicetak.
Dengan adanya persyaratan yang harus dipenuhi kemasan tersebut maka kesalahan dalam hal memilih bahan baku kemasan, kesalahan memilih
* [[Permeabilitas|Permeabel]] (mampu ditembus) terhadap [[udara]] ([[oksigen]] dan [[gas]] lainnya).
*
*
* Kuat dan
*
* Mudah
== Penggolongan Kemasan ==
Cara-cara pengemasan sangat erat berhubungan dengan kondisi komoditas atau produk yang dikemas serta cara transportasinya. Pada prinsipnya pengemas harus memberikan suatu kondisi yang sesuai dan berperan sebagai pelindung bagi kemungkinan perubahan keadaan yang dapat memengaruhi kualitas isi kemasan maupun bahan kemasan itu sendiri.
Kemasan dapat digolongkan berdasarkan beberapa hal antara lain:
Baris 48 ⟶ 47:
* Kemasan Sekali Pakai (''Disposable''), yaitu kemasan yang langsung dibuang setelah satu kali pakai. Contohnya bungkus [[plastik]] [[es]], bungkus [[permen]], bungkus [[daun]], [[karton dus]], [[makanan kaleng]].
* Kemasan yang Dapat Dipakai Berulang Kali (''Multi Trip''), seperti beberapa jenis [[botol]] minuman ([[limun]], [[bir]]) dan botol [[kecap]]. Wadah-wadah tersebut umumnya tidak dibuang oleh konsumen, akan tetapi dikembalikan lagi pada agen penjual untuk kemudian dimanfaatkan ulang oleh pabrik.
* Kemasan yang Tidak Dibuang (''Semi Disposable''). Wadah-wadah ini biasanya digunakan untuk kepentingan lain di rumah konsumen setelah dipakai, misalnya kaleng [[biskuit]], kaleng [[susu]], dan berbagai jenis botol. Wadah-wadah tersebut digunakan untuk penyimpanan [[bumbu]], [[kopi]], [[gula]], dan sebagainya.
2. Struktur Sistem Kemas
Baris 55 ⟶ 57:
* Kemasan Primer, yaitu bahan kemas langsung mewadahi bahan pangan (kaleng [[susu]], botol minuman, bungkus [[tempe]])
* Kemasan Sekunder, yaitu kemasan yang fungsi utamanya melindungi kelompok kemasan lainnya, seperti misalnya kotak karton untuk wadah kaleng susu, kotak [[kayu]] untuk wadah [[buah-buahan]] yang dibungkus, keranjang [[tempe]], dan sebagainya.
* Kemasan Tersier dan Kuartener, yaitu apabila masih diperlukan lagi pengemasan setelah kemasan primer, sekunder dan tersier. Umumnya digunakan sebagai pelindung selama pengangkutan.
3. Sifat Kekakuan Bahan Kemas
* Kemasan fleksibel, yaitu bila bahan kemas mudah dilenturkan, misalnya [[plastik]], [[kertas]], [[aluminium foil|foil]].
* Kemasan kaku, yaitu bila bahan kemas bersifat keras, kaku, tidak tahan lenturan, patah bila dipaksa dibengkokkan. Misalnya [[kayu]], [[gelas]], dan [[logam]].
* Kemasan semi kaku/semi fleksibel, yaitu bahan kemas yang memiliki sifat-sifat antara kemasan fleksibel dan kemasan kaku, seperti [[botol plastik]] ([[susu]], [[kecap]], [[saus]]) dan wadah bahan yang berbentuk [[pasta]].
4. Sifat Perlindungan Terhadap Lingkungan
* Kemasan Hermetis, yaitu wadah yang secara sempurna tidak dapat dilalui oleh [[gas]], misalnya kaleng dan botol gelas.
* Kemasan Tahan [[Cahaya]], yaitu wadah yang tidak bersifat [[transparan]], misalnya kemasan logam, kertas dan foil. Kemasan ini cocok untuk bahan pangan yang mengandung [[lemak]] dan [[vitamin]] yang tinggi, serta makanan yang di[[fermentasi]].
* Kemasan Tahan Suhu Tinggi, jenis ini digunakan untuk bahan pangan yang memerlukan [[proses termal|proses pemanasan]], [[sterilisasi]], atau [[pasteurisasi]].
5. Tingkat Kesiapan pakai
* Wadah Siap Pakai, yaitu bahan kemas yang siap untuk diisi dengan bentuk yang telah sempurna sejak keluar dari [[pabrik]]. Contohnya adalah wadah botol, wadah kaleng, dan sebagainya.
* Wadah Siap Dirakit atau disebut juga wadah lipatan, yaitu kemasan yang masih memerlukan tahap perakitan sebelum pengisian, misalnya kaleng dalam bentuk lempengan dan silinder fleksibel, wadah yang terbuat dari [[kertas]], foil atau [[plastik]].<ref>HSA. 1985. A guide to the classification, packaging and labelling of dangerous substances regulations. [terhubung berkala] http://web.archive.org/web/20080908034223/http://www.hseni.gov.uk/dangerous_substances_regulations.pdf [28 Mar 2010]. </ref>
== Kemasan Fleksibel ==
Di samping jenis-jenis kemasan di atas, dewasa ini telah berkembang pesat sistem pengemasan secara fleksibel, yaitu sistem pengemasan yang dapat melentur mengikuti bentuk bahan yang dikemas. Bahan pengemas fleksibel terdiri dari berbagai jenis kertas, ''cellulose films'', film plastik, kertas timah coatings, ''bonding adhesives'', dan kombinasi dari bahan-bahan tersebut.
Pengemas fleksibel ini banyak digunakan dalam pembungkusan berbagai komoditas dan produk olahannya seperti [[buah-buahan]] ([[manisan]], [[pisang sale]], [[durian]], [[nangka]]), [[daging]] ([[abon]], [[dendeng]], [[sosis]]), [[ikan]] ([[dendeng ikan]], [[
Cara mengemas komoditas pertanian dan produk olahan dalam pengemas fleksibel dapat dilakukan dengan cara:
* Secara manual, dengan menggunakan [[tangan]] tanpa bantuan alat/mesin. Contohnya : membungkus tempe dengan daun atau plastik, kembang gula, membungkus [[teh]] dalam kemasan kertas, dan sebagainya.
Baris 85 ⟶ 97:
ekonomis kemudahan dalam penanganan.<ref>Sampurno B. 2008. Flexible Packaging Laminates. Jakarta: Meerkats Flexipack.</ref><ref>Direktorat Jendral Industri Kecil. 2007. Kemasan Flexible. Jakarta : Departemen Perindustrian.</ref>
== Referensi ==
{{reflist}}
[[Kategori:Pengemasan]]
|