Husain bin Ali: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(43 revisi perantara oleh 25 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Hiperbolis-islam}}<!---JANGAN DIHAPUS-->{{Infobox religious biography
| honorific_prefix = {{smallcaps|Sayyidus Syuhadaa}}
| name = Al-Husain bin Ali
| honorific_suffix =
| other_names =
| image = الحسين ابن علي.svg
| caption = [[Kaligrafi Islam|Kaligrafi]] Husain bin Ali
| native_name = اَلْحُسَيْنُ بْنُ عَلِيِّ
| birth_date = 10 Januari 626<
| birth_place = [[Madinah]], [[Hijaz]], [[Arabia]]
| death_date = {{Death date and age|680|10|10|626|1|10|df=yes}}<br/>(10 Muharram 61 H)
| death_place = [[Karbala]], [[Kekhalifahan Umayyah]]
| death_cause = Dipancung saat [[Pertempuran Karbala]]
| resting_place =
| resting_place_coordinates =
| known_for =
| notable_works =
| title =
| term_start1 = 670
| term_end1 = 680
Baris 22:
| predecessor1 = [[Hasan bin Ali]]
| successor1 = [[Ali bin Husain|Ali Zainal Abidin]]
| movement =
| spouse = {{hlist
| [[Shahrbanu]]
Baris 32:
| [[Ali bin Husain|Ali Zainal Abidin]]
| [[Sakinah binti Husain|Sakinah]]
| [[Ali al-Akbar]]
| [[Sukaina binti Husayn|Sukainah]]
| [[Ali Asghar bin Husain]]
| [[Fatima Sughra|Fatimah as-Sughra]]
}}
| mother = [[Fatimah binti Muhammad]]
| father = [[Ali bin Abi Talib]]
| relatives =
| module =
| footnotes =
| background = #ded
| religion = [[Islam]]
Baris 47:
{{Syi'ah}}
{{Imamah12}}
'''Al-Husain bin ‘Alī bin Abī Thālib''' ([[Bahasa Arab]]: <span lang="ar" dir="ltr">الحسين بن علي بن أﺑﻲ طالب</span>) (3 [[Sya'ban|Sya‘bān]] 4 H - 10 [[Muharram]] 61 H; [[8 Januari]] [[626]] - [[10 Oktober]] [[680]] AD) adalah putra [[Ali bin Abi Thalib]] dan [[Fatimah az-Zahra]]
Husain menghabiskan tujuh tahun pertama hidupnya bersama kakeknya, Muhammad. Nabi dikutip mengatakan tentang Husain dan saudaranya, [[Hasan bin Ali|Hasan]]. Seperti: "Hasan dan Husain adalah penguasa para pemuda surga." Peristiwa terpenting masa kecil Husain adalah ikut serta dalam peristiwa [[Mubāhalah]] dan disebut "Ibnaana" dalam ayat Mubahila. Selama kekhalifahan Ali bin Abi Thalib, Husain bersama ayahnya dan menemaninya dalam perang. Kemudian, dia mematuhi [[Perjanjian Hasan–Mu'awiyah|perjanjian]] damai saudaranya dengan [[Muawiyah bin Abu Sufyan|Muawiyah]] dan tidak melakukan tindakan apapun terhadap Muawiyah; Namun, dia menganggap permintaan Muawiyah untuk menerima [[Yazid bin Muawiyah|Yazid]] sebagai Putra Mahkota bertentangan dengan perjanjian damai dan [[bidah]] dalam Islam dan tidak menerimanya.
Baris 57:
== Masa muda ==
===
"Husain" berarti "baik". Menurut beberapa riwayat, nama ini berasal dari nama kakak laki-laki, yang dalam hal ini sebanding dengan "
Muhammad menamai cucu ini setelah putra kedua Harun,
===
Julukan
=== Genealogi ===
Baris 83:
=== Kelahiran dan masa kecil ===
[[Berkas:Ramadan 1439 AH, Karbala 25.jpg|jmpl|258x258px|Kaligrafi "Husain berasal dariku dan aku dari Husain".]]
Menurut sebagian besar riwayat, Husain lahir pada 5 [[Syakban]] 4 H / 10 Januari 626 M.{{sfn|Haji Manouchehri|2013|p=.}} Ketika Husain lahir, Nabi mengumandangkan adzan di telinganya dan membuat [[Akikah]] domba. Husain menghabiskan tujuh tahun pertama hidupnya selama kehidupan kakeknya Muhammad.
Nabi wafat pada tahun-tahun masa kanak-kanak Husain, jadi Husain tidak banyak mengingatnya. Ada riwayat dari Nabi tentang dia dan saudaranya, Hasan Mojtaba; Seperti: "Siapa yang mencintai mereka, mencintaiku dan siapa yang membenci mereka, membenciku" atau "Hasan dan Husain Sayyid adalah pemuda surga." Hadits kedua sangat penting dari sudut pandang Syiah dan menurut mereka, itu adalah bukti legitimasi Hasan dan Husain adalah Imamah. Muhammad menempatkan kedua cucunya di atas lutut dan lengannya dan bahkan membiarkan mereka diletakkan di punggungnya saat berdoa dan sujud.<ref name=":1" /> Muhammad memeluk Hasan dan Husain dan berbicara kepada orang-orang dalam situasi yang sama.<ref name=":0" /> Mengutip [[Al-Shaykh Al-Mufid|Shaykh Al-Mufid]] dalam Al-Arshad dan dalam hadits lain, Nabi berkata tentang Husain: "Husain berasal dariku dan aku dari Husain."
Nabi melaporkan insiden Karbala pada beberapa kesempatan; Misalnya, dia memberikan sebotol kecil tanah kepada [[Hindun binti Abi Umayyah]] dan mengatakan kepadanya bahwa tanah di dalam botol itu akan berubah menjadi darah setelah Husain terbunuh.<ref name=":2">{{Cite journal|last=Haider|first=Najam I.|date=2016-05-04|title=al-Ḥusayn b. ʿAlī b. Abī Ṭālib|url=https://referenceworks.brillonline.com/entries/encyclopaedia-of-islam-3/al-husayn-b-ali-b-abi-talib-COM_30572|journal=Encyclopaedia of Islam, THREE|language=en|publisher=Brill}}</ref>▼
▲Nabi melaporkan insiden Karbala pada beberapa kesempatan; Misalnya, dia memberikan sebotol kecil tanah kepada [[Hindun binti Abi Umayyah]] dan mengatakan kepadanya bahwa tanah di dalam botol itu akan berubah menjadi darah setelah Husain terbunuh.<ref name=":
Peristiwa terpenting di masa kecil Hasan dan Husain adalah peristiwa Mubāhalah, dan keduanya adalah "putra kami" dalam "ayat [[Mubāhalah]]".<ref name=":0" />
Baris 101 ⟶ 103:
Setelah orang-orang menerima kesetiaan kepadanya, Hasan pergi ke mimbar dan memberikan pidato yang dianggap beberapa orang sebagai upaya untuk berdamai dengan Mu'awiyah. Jadi mereka pergi ke Husain, tapi Husain mengirim mereka ke Hasan.
Usai penandatanganan [[Perjanjian Hasan–Mu'awiyah|perjanjian]] damai, Muawiyah menyampaikan pidato di Kufah yang menyatakan bahwa ia telah melanggar semua ketentuan perjanjian dan juga menghina Ali bin Abi Thalib. Husain ingin menjawab, tetapi sekali lagi menolak untuk melakukannya atas perintah Hasan, dan Hasan sendiri berbicara untuk menanggapi Muawiyah.{{sfn|Haji Manouchehri|2013|p=679}} Husain mematuhi ketentuan perjanjian bahkan setelah kematian Hasan.<ref name=":
=== Pada masa kekhalifahan Muawiyah bin Abi Sufyan ===
Menurut
Tidak seperti Hasan, Husain bereaksi keras ketika [[Marwan bin al-Hakam|Marwan]] mengutuk Ali di
Menurut
Pada saat yang sama, kaum Syiah Kufah mulai berjanji setia kepada Husain. Mereka menulis surat kepada Husain, di mana mereka menyatakan belasungkawa mereka kepada Husain dan menyatakan kesetiaan mereka kepada Hussein dan menyatakan minat mereka pada Husain dan keinginan mereka untuk bergabung dengannya. Sebagai tanggapan, Husain menulis bahwa dia berkewajiban untuk mematuhi persyaratan perdamaian Hasan dan meminta mereka untuk tidak mengungkapkan perasaan mereka, dan jika Husain bertahan sampai setelah kematian Muawiyah, maka dia akan memberi tahu orang-orang Syiah pandangannya.{{sfn|Wilferd Madelung|2004|p=.}} Saat ini, Muawiyah meminta Marwan, penguasa Madinah, untuk tidak berurusan dengan Husain dan tidak melakukan tindakan provokatif. Di sisi lain, dalam sepucuk surat kepada Husain, dia membuat janji yang murah hati kepadanya dan menasihatinya untuk tidak memprovokasi Marwan. Kisah itu diakhiri dengan tanggapan tertulis dari Husain, yang tampaknya tidak menyusahkan Muawiyah.<ref name=":1" />
Baris 123 ⟶ 125:
=== Menerima undangan dari orang-orang Kufah ===
Berita kematian Muawiyah disambut dengan kegembiraan kaum Syiah [[Kufah]]. Para pemimpin Syiah Kufah berkumpul di rumah [[Sulaiman bin Shurad|Suleiman bin Sard al-Khaza'i]] dan bersyukur kepada Tuhan dalam sebuah surat kepada Husain karena telah mengakhiri kekuasaan Muawiyah, menyebut Muawiyah sebagai khalifah yang tidak adil dan merebut tanpa pamrih, dan mengakui bahwa dia tidak lagi menoleransi kekuasaan [[Kekhalifahan Umayyah|Umayyah]].{{sfn|Madelung|2004|p=493–498}} Kufi menyatakan bahwa mereka tidak akan mengadakan [[salat Jumat]] minggu ini di kediaman [[An-Nu'man bin Basyir|Nu'man ibn Bashir]], penguasa Kufah, dan bahwa mereka akan mengusir Nu'man dari Kufah jika Hussein ingin datang.{{sfn|Madelung|2004|p=493–498}} Penduduk Kufah mengirim banyak tas surat kepada Husain, Banyak surat lainnya sampai ke Husain, beberapa di antaranya sejalan dengan komunitas Syiah Kufi; Seperti surat-surat [[Syabats bin Rib'i]] dan Amr bin Al-Hajjaj yang berperang melawan Husain di [[Karbala]].{{sfn|Haji Manouchehri|2013|p=664–715}}
Sebagai tanggapan, Husain menulis bahwa dia memahami rasa persatuan mereka dan menyatakan bahwa Imam umat harus bertindak sesuai dengan Kitab Allah dan mendistribusikan properti dengan benar. Namun, sebelum melakukan sesuatu, dia melihat Salah mengirim sepupunya [[Muslim bin Aqil]] ke sana untuk menyelidiki situasi.<ref>Emadi Haeri, Seyed Mohammad (2009). "[https://rch.ac.ir/article/Details/12313 Hussein bin Ali, Imam.]" Ensiklopedia Dunia Islam. 13. Teheran: Yayasan Ensiklopedia Islam.</ref>
Baris 129 ⟶ 131:
Rasool Jafarian, yang menyebutkan catatan buruk kaum Kufi pada masa Ali dan Hasan, berpendapat bahwa, bagaimanapun, mengingat pengetahuan Husain tentang rencana Yazid untuk membunuhnya, tidak ada cara yang lebih baik bagi Husain pada saat itu. Sebab, misalnya, kemungkinan berangkat ke Yaman tidak berhasil karena pengaruh pemerintah. Dia menunjukkan bahwa semua orang yang memprotes kepergian Husain menasihatinya untuk menerima pemerintahan Yazid, meskipun untuk sementara, dan bahwa Husain ibn Ali tidak ingin setuju dengan Yazid dan pemerintahannya sama sekali, bahkan jika penentangan terhadap pembunuhannya ini Memimpin.{{sfn|Jafarian|1999|p=472–475}}
Husain mengirim Muslim bersama beberapa orang lainnya ke Kufah dan memerintahkan agar misinya dirahasiakan. Muslim tiba di Kufah pada awal [[Syawal]] dan membaca surat Husain kepada orang-orang. Orang-orang Kufah dengan cepat berjanji setia kepada Muslim dan bahkan Muslim pergi ke mimbar masjid Kufah dan mengatur orang-orang di sana. Dikatakan bahwa 18.000 orang berjanji setia kepada Muslim untuk membantu Husain.{{sfn|Madelung|2004|p=493–498}} Para pendukung Umayyah dan orang-orang seperti Umar bin Sa'ad, [[Muhammad bin Al-Asy'ats]] dan Abdullah bin Muslim, dalam surat-suratnya, melaporkan peristiwa dan ketidakmampuan Nu'man kepada Yazid. Menurut Najm Haidar dalam [[Encyclopaedia of Islam|Encyclopedia of Islam]], Nu'man sengaja tidak menindak aktivitas Muslim.<ref name=":4"
Bahramian mengatakan bahwa dengan pengetahuannya tentang Kufi, ia mampu merebut Kufah dari pendukung Husain melalui berbagai tindakan seperti ancaman, suap dan gosip. Dan untuk mencapai tujuan utama Bani Umayyah, yaitu membunuh Husain dalam situasi apapun.{{sfn|Madelung|2004|p=493–498}} Setelah aksi kaum Kufi dalam pemberontakan dan perebutan Istana Kufah tidak ke mana-mana, Muslim bersembunyi, tetapi akhirnya tempatnya terungkap dan pada tanggal 9 [[Zulhijah|zulhijjah]], setelah dipenggal, dia dilempar dari atap. Istana Kufah di depan umum. Hani bin Urwah, pemimpin suku Murad, juga tewas. Dalam sebuah surat, Yazid memuji Ibn Ziad atas perlakuan kejamnya dan memerintahkannya untuk mengawasi Husain dan para pengikutnya dan menangkap mereka, tetapi hanya untuk membunuh mereka yang berniat berperang.{{sfn|Madelung|2004|p=493–498}}
Baris 151 ⟶ 153:
=== Di Karbala ===
Di daerah
Husain membacakan khotbah dan berkata, "Saya tidak melihat kematian kecuali kesyahidan dan hidup dengan penindas kecuali kesulitan." Menjelaskan alasan penentangannya terhadap pemerintah, ia memperkenalkan dirinya dan mengingatkan pahitnya kesetiaan orang-orang Kufi kepada ayah dan saudaranya, dengan mengatakan, "Orang-orang ini telah tunduk pada ketaatan setan dan telah meninggalkan ketaatan kepada Allah, Yang Maha Penyayang."{{sfn|Haji Manouchehri|2013|p=670-671}} Seorang utusan dari Ibn Ziad datang ke Hurr dan tanpa menyapa Husain, dia mengirim surat kepada Hurr di mana Ibn Ziad telah memerintahkan Husain untuk tidak berhenti di mana pun dia memiliki akses ke air dan benteng yang kuat. Dengan surat ini, Ubaidullah ingin memaksa Husain untuk berperang. Zuhair ibn Qain menyarankan kepada Hussein untuk menyerang pasukan kecil Hurr dan merebut desa berbenteng Iqr, tetapi Husain menolak, karena dia tidak ingin memulai perang.{{sfn|Haji Manouchehri|2013|p=671}}
Pada tanggal 2 [[Muharram]], Husain mendirikan tenda di daerah Karbala. Menurut riwayat [[Muhammad al-Baqir]], di belakang tenda karavan Husain adalah Nizari, dan tumbuhan ini mencegah pengepungan oleh orang-orang Kufi dan merupakan satu-satunya cara untuk menghadapinya.{{sfn|Haji Manouchehri|2013|p=671}} Pada hari ketiga, situasi semakin memburuk dengan kedatangan pasukan berkekuatan 4.000 orang di bawah komando [[Umar bin Sa'ad]]. Sebagai putra salah satu sahabat Muhammad, ibn Sa'ad enggan melawan Husain dan melakukan upaya sia-sia untuk membebaskan dirinya dari tanggung jawab menghadapi Husain. Tetapi Ibn Ziad berkata bahwa jika dia tidak mematuhi perintah ini, dia tidak akan memberinya aturan Ray. Setelah mendengar ini, Ibn Sa'ad menuruti Ibn Ziad, berharap setidaknya dia akan mencegah perang dengan Husain. Pertama-tama, bin Sa'ad mengirim surat kepada Husain menanyakan tentang niatnya untuk datang ke Irak. Seorang kurir mencapai Ibn Sa'ad yang menunjukkan keinginan Husain untuk mundur, dan Husain mengatakan bahwa dia datang ke Irak karena surat-surat kaum Kufi, dan bahwa dia akan kembali ke Medina jika orang-orang Irak tidak menginginkannya lagi. Ibn Sa'ad melaporkan masalah ini kepada Ibn Ziad, Ibn Ziad bersikeras bahwa Husain harus berjanji setia kepada Yazid, dan jika Husain
Ada desas-desus bahwa Husain ingin menyerah, tetapi Aqaba bin Saman Ghulam, istri Husain, bersaksi bahwa Husain tidak pernah mengajukan penawaran dan hanya meninggalkan tanah Karbala dan pergi ke suatu tempat untuk menentukan tugas perang.
Pada tanggal tujuh Muharram, sebuah surat diterima dari Ibn Ziad kepada Ibn Sa'ad yang memerintahkan pasokan air ke kamp Husain. Umar membuat pasukan 500 orang di bawah komando Amr ibn Hajjaj.{{sfn|Haji Manouchehri|2013|p=673}} Selama tiga hari, Husain dan teman-temannya kehausan. Pada malam hari, sekelompok 50{{sfn|Madelung|2004|p=493–498}} orang dengan berani menyerang sungai Efrat di bawah komando Abbas, tetapi hanya mampu membawa sedikit air.<ref name=":02" />
Baris 174 ⟶ 176:
[[Al-Hurr at-Tamimi|Hurr bin Yazid]] dan putranya terkesan dan pergi ke tentara Husain. Hurr menyalahkan Kufi karena mengkhianati Husain, dan Hurr akhirnya terbunuh di medan perang.<ref name=":02" /> Zuhair bin Qain meminta orang-orang Kufah untuk mendengarkan Husain dan tidak membunuhnya. Tetapi mereka menghinanya dan kemudian Zuhair meminta mereka untuk setidaknya menahan diri dari membunuh Husain, tetapi orang-orang Kufi mulai menembak.{{sfn|Haji Manouchehri|2013|p=674}}<ref name=":02" />
Perang dimulai. Sayap kanan Korps Kufah menyerang komando Amr bin Hajjaj, tetapi menghadapi perlawanan dari
Pada siang hari, Husain dan para sahabatnya melaksanakan salat Zuhur.{{sfn|Haji Manouchehri|2013|p=675}} Tentara musuh menembaki mereka di tengah-tengah salat zuhur.<ref name=":12" /> Pada sore hari, tentara Husain dikepung dengan keras. Tentara Husain terbunuh di depannya. [[Bani Hasyim]] pertama yang dibunuh adalah [[Ali Akbar bin Husain|Ali Akbar]], putra Husain.<ref name=":02" /> Kemudian putra-putra Muslim bin Aqil, putra-putra Abdullah bin Ja'far, putra-putra
Rincian kematian [[Abbas bin Ali|Abbas]] di
Saat itu, pasukan Ibn Ziad sangat dekat dengan Husain, tetapi tidak ada yang berani melakukan apa pun terhadapnya. Hingga Malik bin Nasir
Bagian menyedihkan lainnya dari momen-momen ini adalah pembunuhan [[Ali Asghar bin
Syamr pergi ke Husain dengan pasukan, tetapi tidak berani menyerangnya, dan hanya terjadi konflik verbal di antara keduanya. Husain bersiap untuk perang. Husain berusia 55 tahun pada saat itu dan, karena usianya, tidak bisa bertarung terus-menerus. Meskipun usianya masih muda, Abdullah ibn Hasan pergi membantu Husain dan tidak mendengarkan apa pun yang diperintahkan Husain dan Zainab kepadanya untuk kembali ke tenda. Akhirnya dia meletakkan tangannya di depan pedang yang terpotong oleh pukulan pedang, dan Husain berjanji untuk melihat ayahnya di surga dan mencoba untuk menghilangkan rasa sakitnya. Husain mengenakan beberapa pakaian karena takut dibiarkan telanjang di padang pasir setelah kematiannya. Tetapi setelah dia terbunuh, dia menjarah semua pakaian itu dan tubuhnya dibiarkan telanjang di gurun Karbala.
Ibn Sa'ad telah mendekat dan [[Zainab binti Ali|Zainab]] berkata kepadanya: "
=== Acara setelah pertempuran ===
Baris 193 ⟶ 195:
Pertempuran berakhir, dan tentara Ibn Ziad menjarah pakaian, pedang, dan perabotan Husain, serta perhiasan wanita. Symar ingin membunuh [[Ali bin Husain]] (salah satu yang selamat dari pertempuran dan Imam Syiah keempat) yang sakit di salah satu tenda. Tapi Ibn Sa'ad menghentikannya dan tidak mengizinkan siapa pun masuk ke tendanya.
Dia membagi kepala orang-orang yang terbunuh dalam pasukan Husain di antara suku-suku sehingga mereka bisa lebih dekat dengan Ibn Ziad. Suku
==== di syam ====
Baris 202 ⟶ 204:
Yazid memberi mereka properti untuk mengkompensasi apa yang telah dicuri dari wanita [[Hasyim bin Abdu Manaf|Hasyim]] di Karbala. Ali bin Husain (penerus dan imam setelah Husain ibn Ali) lolos dari eksekusi, dan Yazid memperlakukannya dengan baik dan kembali ke Medina beberapa hari kemudian dengan wanita Hashemite dan pengawal terpercaya. Kafilah ini tiba di Karbala empat puluh hari setelah Asyura dengan [[Arbain]].<ref name=":02" />
====
Kaum Kufi menjadi sangat menyesal segera setelah pertempuran Karbala
Pemberontakan pertama yang terjadi dengan niat bertaubat dan mencari darah Husain bin Ali adalah gerakan taubat yang dipimpin oleh [[Sulaiman bin Shurad]]. Tentara Tawabin dikalahkan oleh tentara Umayyah, dan sebagian besar pemimpinnya tewas, dan sisanya bergabung dengan Mukhtar
== Makam ==
{{main|Mashad al-Husain}}
Makam ini kemungkinan terbentuk dua abad setelah peristiwa Karbala dan dibangun kembali serta diperluas hingga abad ketiga belas Hijriah. Tempat ini pada awalnya tidak memiliki bangunan dan ditandai dengan papan nama yang sederhana. Setelah itu, pada abad ketiga Hijriah, sebuah monumen dibangun di atasnya, yang dianggap pada masa pemerintahan beberapa khalifah Abbasiyah dan amir Dailami dan raja patriarkal dan Ottoman, dan secara bertahap kota Karbala dibangun dan diperluas di sekitarnya.
Baris 216:
== Dalam Al-Qur'an dan Hadist ==
=== Dalam ayat Al
Banyak komentator Sunni dan Syiah, seperti [[Fakhruddin Ar-Razi|Fakhr Razi]] dan [[Muhammad Husain Thabathaba'i]], dalam interpretasi mereka terhadap [[Surah Al-Insan]], mengaitkan wahyunya dengan Ali dan
Dalam menafsirkan ayat penyucian dalam
Dalam penjelasan dan penafsiran ayat 23 [[Surah Asy-Syura]], Tabatabai dalam
Ayat 15 [[Surah Al-Ahqaf|Surat Al-Ahqaf]] berbicara tentang seorang wanita hamil yang menanggung banyak rasa sakit dan penderitaan. Ayat ini dianggap sebagai referensi untuk
Ayat-ayat lain yang dikaitkan oleh kaum
=== Dalam biografi Nabi Islam ===
Baris 233:
==== Berita tentang nasib Husain ====
Ada riwayat bahwa [[Jibril]] memberi tahu Muhammad pada saat kelahiran Husain bahwa umatnya akan membunuh Husain dan bahwa Imamah akan berasal dari Husain, dan bahwa Muhammad memberi tahu teman-temannya tentang bagaimana Husain dibunuh. Kecuali Muhammad, Ali dan Hasan, mereka mengatakan hal yang sama. Allah juga memberitahu nabi-nabi sebelumnya tentang pembunuhan Husain.<ref name=":0" /> Ali juga tahu bahwa Husain akan dibunuh di Karbala, dan begitu dia melewati daerah ini, dia berhenti dan menangis dan mengingat berita tentang Muhammad. Dia menafsirkan Karbala (<span lang="ar" dir="ltr">کربلا</span>) sebagai (<span lang="ar" dir="ltr">کرب</span>) kesedihan dan (<span lang="ar" dir="ltr">بلا</span>) bencana. Pembunuh Karbala akan masuk
== Pasangan dan anak ==
Baris 239:
=== Istri-istri ===
Husain menikahi 7 orang wanita:<ref name="Sayyid Hasan al-Husaini">Sayyid Hasan al-Husaini, Syaikh;
# Laila binti Abu Murrah
# Ummu Ishaq binti Thalhah
Baris 249:
=== Keturunan ===
# '''[[Ali bin Husain|Ali as-Sajjad bin Husain]]'''
# [[Ali Akbar bin Husain|Ali al-Akbar bin Husain]]<br />Syahid Pertempuran Karbala. Ibunya bernama Laila binti Abu Murrah bin [[Urwah bin Mas'ud]] ats-Tsaqafi.
# [[Ali Asghar bin Husain|Ali al-Asghar bin Husain]]<br />Syahid Pertempuran Karbala. Ibunya bernama Rubab binti Imra al-Qais, merupakan syahid termuda di Karbala.
# Ja'far bin Husain<br />Ibunya dari suku Quda'ah. Ja'far meninggal pada saat Husain masih hidup.
# Abdullah bin Husain<br />Syahid saat masih bayi bersama ayahnya.
==== Putri ====
# Sukainah binti Husain<br />Ibunya bernama Rabab binti Imru' al-Qais bin Adi dari Kalb dari Ma'd. Rabab juga ibu dari Abdullah bin Husain.
# Fatimah binti Husain<br />Ibunya bernama Umm Ishaq binti [[Thalhah bin Ubaidillah]] dari Taim.<ref name="al-Mufid"/>
==Catatan==
Baris 269:
* {{cite book|last= Haji Manouchehri|first= Ahmad|title=Hussein (AS), Imam". Ensiklopedia Islam Agung. 20.|url=https://www.cgie.org.ir/|year=2013|publisher=Teheran: Pusat Ensiklopedia Islam Hebat.|isbn=978-600-6326-19-1|ref=harv}}
* {{cite encyclopedia|last1=Madelung|first1=Wilferd|author-link=Wilferd Madelung|encyclopedia=Encyclopaedia Iranica|title=Ḥosayn b. ʿAli I. Life and Significance in Shiʿism|url=http://www.iranicaonline.org/articles/hosayn-b-ali-i|year=2004|publisher=Encyclopædia Iranica Foundation|volume=7|access-date=11 August 2019|ref=harv}}
* {{cite book|last=
* {{cite book|last=
* {{cite book|last=
* {{cite book|last=
*{{cite encyclopedia|first=.H|last=Algar|author-link=Hamid Algar|title=Āl–e ʿAbā|encyclopedia=[[Encyclopædia Iranica]]|year=1984|publisher=[[Encyclopedia Iranica Foundation]]|url=http://www.iranicaonline.org/articles/al-e-aba-the-family-of-the-cloak-i}}
== Pranala luar ==
* [http://abatasya.net/content/view/62/72/ Riwayat Hidup Imam Husain] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070928055834/http://abatasya.net/content/view/62/72/ |date=2007-09-28 }}
* https://freepages.rootsweb.com/~naqobatulasyrof/family/main/des/d2.htm#g2
* https://freepages.rootsweb.com/~naqobatulasyrof/family/main/des/d3.htm#i23
{{S-start}}
Baris 291 ⟶ 293:
[[Kategori:Ahlul Bait]]
[[Kategori:Imam
[[Kategori:Empat belas masum]]
[[Kategori:Dua Belas Imam]]
[[Kategori:Syuhada]]
[[Kategori:Orang-orang yang terbunuh dalam pertempuran Karbala]]
|