Bukit Seguntang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Naval Scene (bicara | kontrib)
Menolak 5 perubahan teks terakhir (oleh Jadwalpelni, HsfBot, OrophinBot, Me iwan dan Arisdp) dan mengembalikan revisi 12237643 oleh HsfBot
Losstreak (bicara | kontrib)
k Menambah Kategori:Sejarah menggunakan HotCat
 
(18 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Buddha Seguntang Palembang.jpg|uprightlurus|thumbjmpl|rightka|Arca buddha yang ditemukan di situs Bukit Seguntang, kini disimpan di Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang.]]
'''Bukit Seguntang''' atau kadang disebut juga '''Bukit Siguntang''' adalah sebuah [[bukit]] kecil setinggi 29—30 meter dari permukaan laut yang terletak sekitar 3 kilometer dari tepian utara [[Sungai Musi]] dan masuk dalam wilayah kota [[Palembang]], [[Sumatera Selatan]]. Secara administratif situs ini termasuk kelurahan Bukit Lama, Kecamatan [[Ilir Barat I, Palembang]]. Bukit ini berjarak sekitar 4 kilometer di sebelah barat daya pusat kota Palembang, dapat dicapai dengan menggunakan [[angkutan umum]] menuju jurusan Bukit Besar.
 
'''Bukit Seguntang''' atau kadang disebut juga '''Bukit Siguntang''' adalah sebuah [[bukit]] kecil setinggi 29—30 meter dari permukaan laut yang terletak sekitar 3 kilometer dari tepian utara [[Sungai Musi]] dan masuk dalam wilayah kota [[Palembang]], [[Sumatera Selatan]]. Secara administratif situs ini termasuk kelurahan Bukit Lama, Kecamatan Ilir Barat I, Palembang. Bukit ini berjarak sekitar 4 kilometer di sebelah barat daya pusat kota Palembang, dapat dicapai dengan menggunakan angkutan umum menuju jurusan Bukit Besar.
 
Di lingkungan sekitar bukit ini ditemukan beberapa temuan purbakala yang dikaitkan dengan kerajaan [[Sriwijaya]] yang berjaya sekitar kurun abad ke-6 sampai ke-13 masehi. Di puncak bukit ini terdapat beberapa makam yang dipercaya sebagai leluhur warga Palembang. Oleh masyarakat setempat, kompleks ini dianggap keramat dan menjadi tempat tujuan [[ziarah]]. Kini Kawasan ini menjadi Taman Purbakala untuk menjaga artefak-artefak yang mungkin masih belum terungkap.
 
Nama Bukit Siguntang dipakai sebagai nama salah satu kapal laut milik [[Pelayaran Nasional Indonesia|PELNI]], yaitu KM Bukit Siguntang.<ref>{{Cite news|url=https://www.jadwalpelni.com/2018/07/jadwal-kapal-pelni-bukit-siguntang.html|title=Jadwal Kapal Pelni Bukit Siguntang Agustus 2018 [UPDATE]|last=Permana|first=Budi|newspaper=Jadwal Pelni|access-date=2018-08-27}}{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
== Temuan purbakala ==
Baris 13 ⟶ 14:
 
== Kompleks makam ==
[[Berkas:Bukit Seguntang Tombs.jpg|thumbjmpl|rightka|Kompleks makam di Bukit Seguntang, di tengah adalah makam Panglima Tuan Junjungan.]]
Bukit Seguntang adalah gundukan tanah yang paling menonjol di dataran kota Palembang. Bukit yang dipenuhi taman dan pepohonan besar ini dipercaya sebagai kompleks pemakaman raja-raja Melayu. Pada bagian puncak bukit terdapat beberapa makam yang menurut penduduk lokal dikaitkan dengan tokoh-tokoh raja, bangsawan dan pahlawan Melayu-Sriwijaya. Terdapat tujuh makam di bukit ini, yaitu makam:
* Raja Sigentar Alam
Baris 23 ⟶ 24:
* Panglima Bagus Karang
 
Menurut kitab [[Sulalatus Salatin]], Bukit Seguntang merupakan tempat datangnya [[Sang Sapurba]], keturunan [[Iskandar Zulkarnain]], yang dikemudian hari menurunkan raja-raja Melayu di SumateraSumatra, Kalimantan Barat, dan Semenanjung Malaya. Bukit Seguntang diibaratkan sebagai potongan Gunung [[Mahameru]] dalam kepercayaan Hindu-Buddha, dan dianggap suci karena merupakan cikal bakal orang-orang Melayu. Raja yang memerintah di [[Kerajaan Malaka|Malaka]] dikatakan sebagai keturunan Sang Sapurba.
 
== Catatan kaki ==
Baris 36 ⟶ 37:
[[Kategori:Kerajaan Sriwijaya]]
[[Kategori:Kota Palembang]]
[[Kategori:Bukit di Indonesia]]
[[Kategori:Sejarah]]