Bukit Seguntang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
sus Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k Menambah Kategori:Sejarah menggunakan HotCat |
||
(10 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:Buddha Seguntang Palembang.jpg|lurus|jmpl|ka|Arca buddha yang ditemukan di situs Bukit Seguntang, kini disimpan di Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang.]]
'''Bukit Seguntang''' atau kadang disebut juga '''Bukit Siguntang''' adalah sebuah [[bukit]] kecil setinggi 29—30 meter dari permukaan laut yang terletak sekitar 3 kilometer dari tepian utara [[Sungai Musi]] dan masuk dalam wilayah kota [[Palembang]], [[
▲'''Bukit Seguntang''' atau kadang disebut juga '''Bukit Siguntang''' adalah sebuah [[bukit]] kecil setinggi 29—30 meter dari permukaan laut yang terletak sekitar 3 kilometer dari tepian utara [[Sungai Musi]] dan masuk dalam wilayah kota [[Palembang]], [[Sumatra Selatan]]. Secara administratif situs ini termasuk kelurahan Bukit Lama, Kecamatan [[Ilir Barat I, Palembang]]. Bukit ini berjarak sekitar 4 kilometer di sebelah barat daya pusat kota Palembang, dapat dicapai dengan menggunakan angkutan umum menuju jurusan Bukit Besar.
Di lingkungan sekitar bukit ini ditemukan beberapa temuan purbakala yang dikaitkan dengan kerajaan [[Sriwijaya]] yang berjaya sekitar kurun abad ke-6 sampai ke-13 masehi. Di puncak bukit ini terdapat beberapa makam yang dipercaya sebagai leluhur warga Palembang. Oleh masyarakat setempat, kompleks ini dianggap keramat dan menjadi tempat tujuan [[ziarah]]. Kini Kawasan ini menjadi Taman Purbakala untuk menjaga artefak-artefak yang mungkin masih belum terungkap.
Baris 25 ⟶ 24:
* Panglima Bagus Karang
Menurut kitab [[Sulalatus Salatin]], Bukit Seguntang merupakan tempat datangnya [[Sang Sapurba]], keturunan [[Iskandar Zulkarnain]], yang dikemudian hari menurunkan raja-raja Melayu di Sumatra, Kalimantan Barat, dan Semenanjung Malaya. Bukit Seguntang diibaratkan sebagai potongan Gunung [[Mahameru]] dalam kepercayaan Hindu-Buddha, dan dianggap suci karena merupakan cikal bakal orang-orang Melayu. Raja yang memerintah di [[Kerajaan Malaka|Malaka]] dikatakan sebagai keturunan Sang Sapurba.
== Catatan kaki ==
Baris 31 ⟶ 30:
== Referensi ==
* Ahmad Rapanie, Cahyo Sulistianingsih, Ribuan Nata, "Kerajaan Sriwijaya, Beberapa Situs dan Temuannya", Museum Negeri
{{coord|2|59|50|S|104|43|32|E|display=title}}
Baris 39 ⟶ 38:
[[Kategori:Kota Palembang]]
[[Kategori:Bukit di Indonesia]]
[[Kategori:Sejarah]]
|