Moestopo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(57 revisi perantara oleh 42 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|branch = [[Berkas:Insignia of the Indonesian Army.svg|25px]] [[TNI Angkatan Darat]]
|
|rank = [[Berkas:20-TNI Army-MG.svg|25px]] [[Mayor Jenderal]] [[TNI]]
▲| servicenumber =
|
|
|
|
|
|
|
|
}}
'''[[Mayor Jenderal]] [[TNI]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) Prof.
Lahir di Kediri, Jawa Timur, Moestopo pindah ke [[Surabaya]] untuk menghadiri Sekolah Kedokteran Gigi di sana. Praktik dokter gigi yang dimulainya terputus pada tahun 1942 ketika [[pendudukan Jepang di Indonesia|Jepang menduduki Indonesia]] dan Moestopo ditangkap oleh [[Kempeitai]] karena terlihat mencurigakan. Setelah dibebaskan, ia sempat menjadi dokter gigi untuk orang Jepang tetapi akhirnya memutuskan untuk mengikuti pelatihan perwira tentara. Setelah lulus dengan pujian, Moestopo diberi komando pasukan [[Pembela Tanah Air|PETA]] di [[Sidoarjo]], ia kemudian dipromosikan menjadi komandan pasukan di Surabaya.
Sementara di Surabaya, selama [[Revolusi Nasional Indonesia|Revolusi Nasional]] Indonesia, Moestopo menghadapi pasukan ekspedisi Inggris yang dipimpin oleh Brigadir [[Aubertin Mallaby|Walter Sothern Mallaby Aubertin]]. Ketika hubungan rusak dan Presiden [[Soekarno]] dipanggil ke Surabaya untuk memperbaikinya, Moestopo ditawari pekerjaan sebagai penasihat tetapi tidak diterimanya. Selama perang ia menjabat beberapa posisi lainnya, termasuk memimpin satu skuadron tentara reguler, pencopet, dan pelacur untuk menyebarkan kebingungan di jajaran pasukan Belanda. Setelah perang, Moestopo meneruskan bekerja sebagai dokter gigi, dan pada tahun 1961 ia mendirikan [[Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)|Universitas Moestopo]]. Dia meninggal di Bandung pada tahun 1986.
==
===Pekerjaan===▼
=== Kehidupan awal dan kedokteran gigi ===
* Tahun 1937-1941 : Asisten Dosen Ortodonsiadan Konservasi Gigi Stovit Surabaya▼
* Tahun 1941 :▼
Moestopo lahir di Ngadiluwih, [[Kabupaten Kediri|Kediri]], [[Hindia Belanda]] pada tanggal 13 Juli 1913. Dia adalah anak keenam dari delapan anak Raden Koesoemowinoto. Setelah sekolah dasar nya, Moestopo pergi ke Sekolah Kedokteran Gigi (STOVIT) di Surabaya. Pendidikannya awalnya dibayar oleh kakak-kakaknya, Moestopo kemudian berjualan beras untuk membiayai pendidikan universitas. Setelah mengambil pendidikan lanjutan di Surabaya dan Yogyakarta, pada tahun 1937 ia menjadi asisten dokter gigi di Surabaya. Pada tahun 1941-1942, ia menjadi asisten direktur STOVIT.
=== Pendudukan Jepang ===
Ketika [[pendudukan Jepang di Indonesia|Jepang menduduki Indonesia]] pada tahun 1942 Moestopo ditangkap oleh [[Kempeitai]] karena dicurigai sebagai orang [[Orang Indo|Indo]] (campuran Eropa dan Indonesia); kecurigaan ini didasarkan pada perawakan besar Moestopo. Namun, ia segera dibebaskan, dan setelah melayani sebagai dokter gigi militer bagi Jepang, ia menerima pelatihan militer di [[Bogor]]. Satu angkatan dengan calon jenderal [[Sudirman]] dan [[Gatot Soebroto]], ia selesai terbaik di kelasnya. Selama pelatihan, ia menulis sebuah makalah tentang penerapan militer senjata bambu runcing yang diberi kotoran kuda, dari makalah ini Moestopo menerima nilai tinggi.
Setelah lulus, Moestopo diberi komando pasukan [[Pembela Tanah Air|PETA]] di [[Sidoarjo]]. Segera setelah itu, ia dipromosikan menjadi komandan pasukan pribumi [[Gresik]] dan Surabaya, ia adalah salah satu dari hanya lima orang Indonesia yang menerima promosi tersebut. Saat di Surabaya, ia menanggulangi naiknya tingkat pengangguran dengan mendirikan bengkel penghasil sabun dan sikat gigi. Ia sempat dilaporkan menyuruh anak buahnya untuk memberi kotoran kuda di bambu runcing untuk menyebarkan tetanus dan juga menyuruh mereka makan kucing untuk mendapatkan penglihatan malam yang lebih baik - konon kabarnya sisa-sisa kucing yang dimakan tersebut kemudian dikubur di pemakaman pahlawan.
=== Revolusi Nasional ===
====Pertempuran Surabaya====
{{Main|Pertempuran Surabaya}}
Setelah akhir Perang Dunia II, pada 17 Agustus 1945 Indonesia [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|memproklamirkan]] kemerdekaannya, Moestopo mengendalikan kekuatan [[Tentara Nasional Indonesia|militer]] yang baru di Surabaya dan melucuti pasukan Jepang dengan hanya dipersenjatai bambu runcing. Pada bulan Oktober tahun itu ia menyatakan dirinya sebagai pejabat sementara Menteri Pertahanan. Pada tanggal 25 Oktober tahun itu, [[49 India Brigade Infanteri|Brigade Infanteri]] [[49 India Brigade Infanteri|India]] ke-49 di bawah komando Brigadir [[Aubertin Mallaby|Aubertin Walter Sothern Mallaby]] tiba di Surabaya. Mallaby mengirim petugas intelijennya, Kapten Macdonald, untuk bertemu dengan Moestopo. Menurut laporan Macdonald, Moestopo sangat keberatan atas kedatangan pasukan Inggris di Surabaya.
Ketika pihak Inggris kemudian menemui Gubernur Jawa Timur [[Ario Soerjo|Soerjo]] untuk mencari respon yang lebih positif. Para utusan Inggris, yaitu Macdonald dan seorang perwira angkatan laut, mengabarkan bahwa Moestopo menginginkan mereka ditembak saat mereka datang. Akan tetapi, Soeryo menerima deklarasi Inggris bahwa mereka datang dalam damai, ia hanya menolak menemui Mallaby di kapal HMS Waveney. Pasukan Inggris mendarat di Surabaya pada sore hari itu, kemudian Moestopo bertemu dengan Kolonel Pugh. Pugh menekankan bahwa Inggris tidak berniat untuk mengembalikan kekuasaan Belanda, dan Moestopo setuju untuk bertemu dengan Mallaby keesokan harinya.
Pada pertemuan tersebut, Moestopo dengan enggan menyetujui pelucutan pasukan Indonesia di Surabaya. Namun, suasana segera memburuk. Sore itu, Moestopo mungkin telah dipaksa Mallaby membebaskan kapten Belanda Huijer. Pada tanggal 27 Oktober, pesawat [[Douglas C-47 Skytrain]] dari ibu kota [[Jakarta|Batavia]] (saat ini Jakarta) menjatuhkan serangkaian pamflet yang ditandatangani oleh Jenderal Douglas Hawthorn yang menuntut pasukan Indonesia menyerahkan senjata mereka dalam waktu 48 jam atau dieksekusi. Karena ini bertentangan dengan kesepakatan dengan Mallaby, Moestopo dan sekutu-sekutunya tersinggung dengan tuntutan tersebut dan menolak untuk mengikuti permintaan Inggris.
Pertempuran di Surabaya pecah pada tanggal 28-30 Oktober setelah Moestopo mengatakan kepada pasukannya bahwa Inggris akan berusaha untuk melucuti paksa mereka, puncak pertempuran ditandai dengan kematian Jendral Mallaby. Pihak Inggris kemudian meminta Presiden [[Soekarno]] untuk menengahi. Presiden Soekarno mengangkat Moestopo sebagai penasihat dan memerintahkan pasukan Indonesia untuk menghentikan pertempuran. Moestopo yang tidak mau melepaskan kendali atas pasukannya, memilih untuk pergi ke Gresik.
====Pasukan Terate====
Pada Februari 1946, ketika tentara Belanda telah kembali ke Jawa, ia pergi ke [[Yogyakarta]] untuk bekerja sebagai pendidik militer, ia mengajar beberapa saat di akademi militer di sana. Pada pertengahan 1946 Moestopo dikirim ke [[Kabupaten Subang|Subang]], di mana dia memimpin Pasukan Terate. Selain dari pasukan militer reguler, Pasukan Terate di bawah Moestopo juga beranggotakan legiun pencopet dan pelacur yang diberi tugas menyebarkan kebingungan dan mengadakan pasokan dari belakang garis Belanda. Moestopo juga menjabat sebagai pendidik politik bagi pasukan militer di Subang. Pada Mei 1947, setelah menjalani periode sebagai kepala Biro Perjuangan di Jakarta, ia dipindahkan ke Jawa Timur setelah terluka dalam pertempuran dengan pasukan Belanda.
=== Kehidupan lanjut ===
Setelah perang, Moestopo pindah ke Jakarta, di mana dia menjabat sebagai Kepala Bagian Bedah Rahang di Rumah Sakit Angkatan Darat (sekarang RSPAD Gatot Subroto Militer). Pada tahun 1952, Moestopo mulai melatih dokter gigi lain di rumahnya saat tidak bertugas. Ia memberikan pelatihan dasar dalam kebersihan, gizi, dan anatomi. Di saat yang sama, ia dipertimbangkan untuk menjabat posisi Menteri Pertahanan dalam Kabinet [[Kabinet Wilopo|Wilopo]], tetapi akhirnya ia tidak terpilih, bahkan ia memimpin serangkaian demonstrasi menentang sistem parlementer.
Moestopo melegalkan kursus kedokteran gigi rumahnya pada tahun 1957, dan pada tahun 1958 - setelah pelatihan di Amerika Serikat - ia mendirikan Dr Moestopo Dental College, yang terus dikembangkannya sampai menjadi sebuah universitas pada 15 Februari 1961. Pada tahun yang sama, ia menerima gelar doktor dari [[Universitas Indonesia]].
Moestopo meninggal dunia pada 29 September 1986 dan dimakamkan di Pemakaman Cikutra, [[Bandung]].
Pada tanggal 9 November 2007, Presiden [[Susilo Bambang Yudhoyono]] memberi Moestopo gelar [[Pahlawan Nasional Indonesia]]. Moestopo mendapat predikat ini bersama dengan [[Adnan Kapau Gani]], [[Ida Anak Agung Gde Agung]], dan [[Ignatius Slamet Riyadi]] berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 66/2007 TK. Pada tahun yang sama ia dianugerahi Bintang Mahaputera Adipradana.
== Data Pribadi ==
▲=== Pekerjaan ===
# Wakil Dekan Stovit Surabaya
# Kepala Bagian Klinik Gigi CBZ (Rumah Sakit Umum) Surabaya.
* Tahun 1942
# Wakil Dekan Ika Daigagu Sikabu (Sekolah Tinggi Kedokteran Gigi Surabaya pada masa penjajahan Jepang)
# Asisten Dosen Bagian Bedah Mulut Rumah Sakit Tentara Jepang di Surabaya.
# Mengikuti Latihan Kemilitiran Cudanco di Bogor yang tergabung dalam latihan PETA (Pembela Tanah Air)
* Tahun1943-1944
* Tahun 1944-17 Agustus 1945
* Tanggal, 18 Agustus -18 November 1945, berpangkat Jenderal penuh dengan tugas sebagai berikut
# Kepala BKR (Badan Keamanan Rakyat)Karesidenan Surabaya.
# Penanggungjawab Revolusi Jawa Timurdan menjabat sebagai Menteri Pertahanan Ad. Interim Republik Indonesia.
* November 1945-1946
#
#
# Berpangkat Jenderal Mayor pada Kementrian Pertahanan Republik Indonesia.
# Menjabat Komandan Resimen Siliwangi bandung Utara.
* Tahun 1947
# Komandan Resimen Kratibo berkedudukan di Subang
# Wakil Komandan Divisi Siliwangi Utara berkedudukan di Subang dan Bandung Utara.
# Komandan Brigade Jakarta Raya dan Purwakarta.
# Menjabat Panglima Pasukan Penggempur (Stoot Divisi) merangkap Panglima Teritorial Jawa Timur dan Komandan Markas Besar Pertempuran (MBP) Jawa Timur.
* Tahun 1948
* Tahun 1949
# Inspektur Infantri MBKD (Markas Besar Komando Djawa)
# Kepala Staf Special Duty MBKD di dalam Perang Gerilya clash II.
# Komandan Kesehatan AD/MBKD.
# Wakil Panglima MBKD.
* Tahun 1951
* Tahun 1957
* Tahun 1957–1958
* Tahun 1961, berpangkat sebagai Mayor Jenderal dengan jabatan
#
# Pembantu Menteri PTIP.
* Tahun 1961–1968
* Tahun 1961–1977
* Lain-lain
# Pembantu Menteri P&K Letjen. Dr. Sjarief Thayeb.
# Pembantu Khusus Dirjen Pendidikan Tinggi M. Mashuri S.H.
# Pendiri dan Ketua Yayasan Universitas Prof. Dr. Moestopo dan Lembaga-Lembaga Pengabdian Ys. UPDM kepada Pemerintah RI di Jakarta.
# Pendiri dan Ketua Yayasan Pendidikan Prof. Dr. Moestopo di Bandung yang mengelola
# Guru Besar Tamu pada Osaka Dental University Jepang dan anggota kehormatan Japanese Association of Oral surgery.
# Guru Besar Sejarah Perjuangan Nasional dan Guru Besar Biologi Tepat Guna.
Baris 84 ⟶ 123:
# Pelindung dan Perintis Korp Wanita Berjuang dari Pejuang Wanita di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
# Bapak Ilmu Komunikasi / Publisistik, Ilmu Kedokteran Gigi Indonesia dan Pemimpin Reklasering.
# Kegiatan lain yang dilakukan
## Turut serta menghimbau suksesnya perdamaian Camp David.
## Turut serta
## Menghimbau untuk menyatukan Negara-negara Islam di Pertemuan Rabat-Maroko yang dipimpin oleh Raja Hassan.
##
=== Karier dan Karyanya ===
* Di Bidang Pendidikan
# Ikut mendirikan “War Correspondence School”
# Ikut mendirikan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, Universitas Padjajaran, Universitas Trisakti, USU, Fakultas Publisistik (kini Fakultas Ilmu Komunikasi) dan Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjajaran.
Baris 100 ⟶ 140:
# Mendirikan Akademi Perawat Gigi, Akademi Pertanian, Sekolah Tehnik Gigi Menengah, Kursus Chair Side Assistant/Teknik Gigi/Dental Higienis Ys. UPDM.
* Di Bidang Kemiliteran.
# Cudanco tahun 1942
# Daidanco tahun 1942
# Turut mendirikan BKR
# Penaggungjawab Revolusi Jawa Timur
# Pemimpin Besar Revolusi Jawa Timur /Panglima Teritorial Jawa Timur /Menteri Pertahanan Ad-interin.
#
#
# Pemimpin Pertempuran Bandung Utara.
# Ahli Perang Gerilya.
Baris 120 ⟶ 160:
# Pembantu Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan
# Turut menyusun Undang-undang No. 22 Tahun 1962 tentang Pendidikan Tinggi di Indonesia.
* Di Bidang Sosial
== Tanda-tanda Penghargaan ==
▲==Tanda-tanda Penghargaan==
* Dari Pemerintah Republik Indonesia.
#
# [[Bintang
# [[Bintang Gerilya]]
# [[Bintang Sewindu Angkatan Perang Republik Indonesia]].
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
# Bintang Karya Bhakti dari UPDM(B)
#
* Dari Luar Negeri.
# Dari Pemerintah Yugoslavia
# Dari Pemerintah Jerman Barat
# Masyarakat Internasional
== Galeri ==
<gallery>
Berkas:Prof-Dr-Moestopo2.jpg|Foto Moestopo, [[Pahlawan Nasional Indonesia]].
Berkas:Prof-Dr-Moestopo-Binrtang-752x1024.jpg|Lukisan Moestopo, [[Pahlawan Nasional Indonesia]].
</gallery>
== Referensi ==
* [http://moestopo.ac.id/moestopo-historical-figure/ Profil Moestopo pada situs Resmi Universitas Moestopo] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130521003111/http://moestopo.ac.id/moestopo-historical-figure/ |date=2013-05-21 }}
{{Pahlawan Indonesia}}
[[Kategori:
[[Kategori:Tokoh dari Kediri]]▼
[[Kategori:Pahlawan nasional Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh militer Indonesia]]▼
[[Kategori:Dokter Indonesia]]
[[Kategori:Profesor Indonesia]]
▲[[Kategori:Tokoh militer Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh TNI]]
[[Kategori:Tokoh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat]]
[[Kategori:Panglima Komando Daerah Militer XV/Pattimura]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Timur]]
▲[[Kategori:Tokoh dari Kediri]]
[[Kategori:Moestopo| ]]
[[Kategori:Tokoh Angkatan 45]]
[[Kategori:Penerima Bintang Mahaputera Utama]]
[[Kategori:Penerima Bintang Gerilya]]
[[Kategori:Penerima Bintang Sewindu APRI]]
|