Chalid Salim: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
OrophinBot (bicara | kontrib) |
Tambah foto Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(13 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox person
|name = Abdoel Chalid Salim
|image = Chalid Salim, die later zou worden geïnterneerd in Tanahmerah (Boven-Digoel) en zijn twee zusjes te Sumatra, KITLV 19018.tiff
|imagesize = 270px
|alt =
|caption =
|birth_name =
|birth_date = {{Birth date|1902|11|24}}
|birth_place =
|death_date = {{Death date and age|1985|3|10|1902|11|24}}
|death_place =
|nationality =
|other_names = Ignatius Franciscus Michael Salim
|alma_mater =
|occupation =
|known_for = Tokoh pergerakan kemerdekaan [[Indonesia]], mantan [[Tempat Pengasingan Boven Digoel|tahanan Diguli]]
|spouse =
|children =
Baris 21 ⟶ 20:
}}
'''Abdoel Chalid Salim''' ({{lahirmati|[[Kota Tanjungpinang|Tanjungpinang]], [[Hindia Belanda]]|24|11|1902|[[Rijswijk]], [[Zuid Holland]], [[Belanda]]|10|3|1985}}) atau '''Ignatius Franciscus Michael Salim'''<ref>http://garuda.ristekbrin.go.id/documents/detail/774591{{Pranala mati|date=April 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> adalah seorang wartawan dan tokoh pergerakan kemerdekaan [[Indonesia]] berhaluan kiri. Ia merupakan putra Sutan Muhammad Salim, seorang jaksa dari [[Koto Gadang, IV Koto, Agam|Koto Gadang, Agam]], [[
== Kehidupan ==
Setelah meninggalkan bangku sekolah [[MULO]] (1923) di [[Weltevreden]], Chalid Salim pergi bekerja ke [[Lumajang]]. Setelah itu ia mengikuti saudaranya Jacob Salim di [[Kota Pontianak|Pontianak]]. Disini ia bekerja di kantor advokat dan aktif menulis di mingguan Halilintar Hindia. Kemudian ia pindah ke [[Kota Medan|Medan]], dan bekerja sebagai redaktur Pewarta Deli. Tulisannya banyak mengecam kebijakan pemerintah [[Hindia Belanda]], seperti ''poenale sanctie'', hingga kedoknya sebagai aktivis komunis terbongkar. Chalid dipenjara selama setahun di Medan, sebelum akhirnya dibuang ke [[Boven Digul]]. Ia mendekam di Digul selama 15 tahun (1928-1943), dan merupakan salah satu tahanan politik yang paling lama mendekam di kamp tersebut.<ref>Yunus Yahya, Peranakan idealis: dari Lie Eng Hok sampai Teguh Karya, KPG, 2002</ref> Salim dibaptis oleh Imam C. Meuwese pada 26 Desember 1942, beberapa bulan sebelum ia meninggalkan [[Tempat Pengasingan Boven Digoel]], setelah serangkaian perdebatan panjang dan katekisasi yang diberikan oleh imam [[Keuskupan Agung Merauke]] tersebut.{{sfn|Steenbrink|2007|pp=251-52}}
== Karya ==
Baris 38 ⟶ 37:
* Azizah Etek, Mursyid A. M., Arfan B; Kelah Sang Demang Jahja Datoek Kajo: Pidato Otokritik di Volkstraad, 1927-1939; LKiS, 2008
* Majalah Tempo, Kisah dari Siberia Hijau, 24 Oktober 1981
* {{citation
|last1 = Steenbrink
|first1 = Karel
|year = 2007
|title = Catholics in Indonesia, 1903-1942 : A Documented History,
|volume = 2
|publisher = Brill
|language = {{en}}
|isbn = 978-90-67-18260-7}}
== Pranala luar ==
* [
{{DEFAULTSORT:Salim, Chalid}}
Baris 47 ⟶ 55:
[[Kategori:Ideolog Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh pejuang yang dibuang]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]▼
[[Kategori:Tokoh sosialis Indonesia]]▼
[[Kategori:Tokoh yang berpindah agama dari Islam]]▼
[[Kategori:Tokoh yang berpindah agama ke Katolik Roma]]▼
[[Kategori:Tokoh Minangkabau]]
[[Kategori:
[[Kategori:Keturunan Koto Gadang]]
[[Kategori:Salim]]
[[Kategori:Tokoh dari Agam]]
▲[[Kategori:Tokoh yang berpindah agama dari Islam ke Katolik|Salim]]
▲[[Kategori:Politikus Indonesia]]
▲[[Kategori:Tokoh sosialis Indonesia]]
|