Murry: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
(5 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
Baris 83:
Di sela waktunya, para anggota band ini kerap mengisi ''session'' dengan band-band lain secara perseorangan. Tak terkecuali Murry. Ia kerap membantu banyak ''backing'' group [[Zaenal Combo]] pimpinan [[Zaenal Arifin]] yang banyak menelurkan album lagu-lagu Populer dan Pop [[Minangkabau]]. Kepiawaiannya dalam menabuh drum membuat namanya cukup dikenal oleh banyak band di Jakarta saat itu.
===
{{main|Koes Plus}}
Walaupun sempat mendapat protes keras dari adik bungsunya, [[Yok Koeswoyo]], yang kecewa dan kemudian memilih ikut keluar dari grup musik bersama Nomo, Tonny tetap teguh meneruskan grup musik bersama adik keduanya, [[Yon Koeswoyo]] sebagai vokalis dan pemain ''rythm'' gitar, Murry sebagai pemain drum, dan Adji Kartono alias [[Totok Adji Rachman]] sebagai pemain bass. Nama grup musik kemudian diganti menjadi '''[[Koes Plus]]''', mereka segera berkarya dan menghasilkan album pertamanya, "Dheg Dheg Plas". Pada awalnya, album pertama Koes Plus tidak terlalu mendapat perhatian, piringan hitam pertama mereka sempat ditolak beberapa penjual musik, lagu-lagu mereka terutama "Kelelawar" bahkan sempat diremehkan. Karena tanggapan yang terkesan buruk ini, Murry sempat kecewa dan memutuskan pergi ke [[Jember]], Jawa Timur, ia juga membagi-bagikan piringan album pertama Koes Plus kepada kenalan-kenalannya, Murry juga sempat bekerja di pabrik gula serta bermusik bersama [[Gombloh]] dalam grup musik [[Lemon Trees]].
Tonny yang tidak berputus asa kemudian menyusul Murry di Jember untuk diajak kembali bersamanya ke Jakarta, keadaan pun mulai "memihak" Koes Plus setelah beberapa lagu pertama mereka seperti "Kelelawar" mulai sering diputar di radio RRI, masyarakat pun mulai mencari-cari piringan lagu Koes Plus. Posisi Totok sebagai pemain bass kemudian digantikan oleh Yok yang sebelumnya sempat antipati, sedangkan Murry tetap bergabung sebagai pemain drum dan satu-satunya personel asli dari luar keluarga Koeswoyo yang aktif. Popularitas Koes Plus lalu menguat setelah mereka tampil di Jambore Band di Senayan, [[Jakarta]] tahun 1972, semua peserta menyanyikan lagu berbahasa Inggris, hanya Koes Plus yang berani menyanyikan lagu bahasa Indonesia dan ciptaan mereka sendiri. Popularitas Koes Plus pun melesat dan membuat mereka menjadi kiblat musik [[pop]] dan ''[[rock and roll]]'' di Indonesia selama dekade 1970-an, serta salah satu grup musik yang paling lama berdiri dan produktif menghasilkan banyak lagu dan album.
Menjelang dekade 1980-an, popularitas Koes Plus mulai melemah, Tonny beserta kedua adiknya kembali membentuk grup band "Koes Bersaudara" bersama Nomo sehingga Murry
Dalam
▲Tonny Koeswoyo sendiri pun hampir selalu terlibat memberi backing vocal untuk setiap lagu yang diciptakan Murry. Mungkin ini sebagai bentuk sikap perlakuan istimewa Tony sebagai pimpinan Koes Plus terhadap anggota yang bukan dari keluarga Koeswoyo. Dengan demikian Murry tidak merasa menjadi orang lain dalam Koes Plus. Sebagai pemain drum dia tidak hanya sebagai pelengkap. Permainan drumnya menjadi ciri khas dari lagu-lagu Koes Plus. Mendengarkan lagu Koes Plus dan Koes Bersaudara akan terasa beda begitu mendengar pukulan drumnya. Kombinasi pukulan drumnya dan permainan [[keyboard]] Tonny Koeswoyo, banyak mewarnai intro lagu Koes Plus.
Murry’s Group selalu
▲Murry yang terdepak tidak mau menganggur begitu saja, kemudian mendirikan sebuah group band baru yang ia beri nama '''''Murry’s Group'''''. Murry’s Group beranggotakan '''Murry''', '''Bian''', '''Uki''', dan '''Pius'''. Group ini menelurkan album yang bertajuk ''Sweet Melody''. Murry yang memang sudah terbiasa melantunkan vokal semasa di Koes Plus (antara lain lagu ''Pak Tani'', ''Desember'', ''Penyanyi Muda'') tidak menemui kesukaran dalam berolah vokal dalam group di mana ia menjadi figur sentral.
Selain dengan Koes Plus dan Murry's Group, Murry sempat pula merilis sebuah solo album pada masa itu bertajuk ''Sweet Melodies'', yang berisi lagu-lagu seperti ''Papi Mamiku'', ''Indria'', dan ''Kesunyian''.▼
▲Dalam formasi ini Murry’s Group melahirkan beberapa album, antara lain: album Sweet Melody, album Besi Tua, album Pop Jawa, album Pop Melayu dan ada satu album lagi sejenis album nostalgia. Semua proses rekamannya dilakukan di dapur studio '''PT. Remaco Ltd'''. Namun masih pada tahun yang sama, Murry’s Group melahirkan beberapa album lagi dengan dapur rekaman di '''Irama Tara'''. Namun kali itu terjadi perubahan formasi anggota, yakni: '''Murry''', '''Uki''', '''Pius''', dan '''Harry Ch'''. Album yang dirilis di Irama Tara ini antara lain: Pop Melayu vol.1, Disco Pop vol.1, album Anak Cucu – pop Indonesia vol.3. Seperti halnya Koes Plus, anggota Murry's Group pun piawai menciptakan lagu seperti Murry (''Mari Berdansa''), Harry (''Nenek Tua'', ''Goyang''), Uki (''Malam Sunyi'', ''Hanya Kenangan'') dan Pius (''Tetap Kucari'').
▲=== Solo Karier dan Pencipta Lagu ===
▲Selain dengan Murry's Group, Murry sempat pula merilis sebuah solo album pada masa itu bertajuk ''Sweet Melodies'', yang berisi lagu-lagu seperti ''Papi Mamiku'', ''Indria'', dan ''Kesunyian''.
Murry juga memberikan lagunya untuk dinyanyikan oleh penyanyi lain. Diantaranya ada 2 (dua) buah lagu yang diciptakannya untuk [[Eddy Silitonga]] yang masing-masing berjudul ''“Mama”'' dan ''”Tak Rela”''. Kedua lagu itu menjadi hits dan meledak di pasaran mendongkrak popularitas Eddy Silitonga yang sedang berada di puncak kejayaannya masa itu. Lagu-lagu ini timbul sebagai jeritan hati Murry yang sampai saat ini masih dirundung oleh kenyataan hidup yang pahit.
=== Kembali ke Koes Plus ===
Reuni "Koes Bersaudara" ternyata
Menjelang berakhirnya dasawarsa 1970-an, Remaco yang pernah tercatat sebagai label rekaman terbesar se-[[Asia Tenggara]] harus gulung tikar. Koes Plus pun ‘dipindah’ ke '''Purnama Records''', di mana mereka kemudian merekam album-album seperti “Cubit-Cubitan“, “Aku dan Kekasihku“, “Bersama Lagi“, dan “Melati Biru“ . Namun demikian, seiring dengan munculnya trend lagu-lagu sendu ala [[Iis Sugianto]] yang dirilis label '''Lolypop''' milik [[Rinto Harahap]] ([[The Mercys]]) dan juga [[Ebiet G Ade]], kepopuleran Koes Plus pun menjadi surut. Era 1980-an bisa dikatakan adalah era yang sukar untuk mereka jalani, karena masa emas dengan penjualan meledak dan tawaran manggung bertubi-tubi telah berakhir. Namun demikian, mereka masih bisa menelurkan album-album dengan materi yang terbilang dahsyat seperti “Asmara“ (1981), “Da Da Da“ (1983), ataupun “Cinta Di Balik Kota“ (1987), dan tetap muncul di acara-acara [[TVRI]].
===
Pada tahun 1987, [[Tonny Koeswoyo]] selaku pemimpin grup musik Koes Plus meninggal dunia. Tak saja rasa kehilangan yang menggayuti kalbu para personel Koes Plus dan juga para penggemarnya, ketidakyakinan akan terus berkibarnya bendera Koes Plus tanpa Tonny juga dirasakan sebagai hal yag begitu berat dijalani, termasuk oleh Murry. Sebelum meninggal, almarhum Tonny sempat berwasiat agar Koes Plus tetap berkibar. Ketiga personel Koes Plus yang tersisa, Yon, Yok, dan Murry terus bermusik walau dengan personel pengganti Tonny yang sering berganti-ganti, mereka sempat menghasilkan beberapa album baru hingga awal 1990-an seperti "AIDS" (1987) dan "Pop Melayu Amelinda" (1991). Sampai akhirnya pada tahun 1993, Koes Plus yang terdiri dari 3 personel asli kembali menarik perhatian publik dengan mengadakan berbagai konser ''show come-back'' bersama 1 personel tambahan yaitu '''[[Abadi Soesman]]''', konser mereka yang berlangsung sukses membuktikan bahwa Koes Plus masih banyak digemari masyarakat. Selanjutnya, Koes Plus masih sempat berkarya menghasilkan beberapa album dan menggelar konser dengan personel tambahan yang berganti-ganti, sampai akhirnya [[Yok Koeswoyo]] selaku personel pemain bass dan vokal memilih mengundurkan diri pada tahun 1997 dan beristirahat dari dunia panggung.
▲Murry’s Group selalu hadir setiap kali Koes Plus vakum dalam kegiatan. Akhir tahun 1970-an hingga awal tahun 1980-an group Koes Plus dan Koes Bersaudara eksis dua-duanya. Seolah ada pengaturan untuk memberikan kesempatan kepada masing-masing band untuk muncul dan yang lain sementara diistirahatkan. Murry memang enggan berdiam diri walau itu dalam waktu yang singkat. Mungkin juga karena rindu yang membumbung tinggi kelangit-langit bila dia tidak menggebuk drum. Keadaan ini terjadi beberapa kali, seperti pada tahun 1979, Murry’s Group hadir dengan satu album yang bertajuk “Cium“. Kemudian pada tahun 1988, Murry’s Group juga hadir dengan satu album yang diberinya judul “Sirambut panjang“.
Pasca reformasi, Koes Plus hanya menyisakan Murry sebagai pemain drum, serta [[Yon Koeswoyo]] sebagai vokalis utama dan pemain ''rythm guitar'', mereka kemudian dibantu dengan 2 personel tambahan yaitu '''Andolin Sibuea''' sebagai pemain keyboard dan ''lead guitar'', serta '''Jack Kashbie''' sebagai pemain bass. Formasi yang terbentuk sejak 1998 ini sempat menghasilkan 2 album dan mampu bertahan selama hampir 7 tahun, Murry dan Yon Koeswoyo menjadi 2 personel asli yang paling lama mengusung Koes Plus, keduanya lebih dari dua dekade mengarungi industri musik Indonesia bersama-sama dalam group Koes Plus.
=== Membentuk kembali Murry's Group ===
Sekitar tahun 2004, terjadi perselisihan antara Murry dan kedua personel lainnya, Andolin dan Jack, dengan Yon Koeswoyo yang dipicu oleh semakin samar dan tidakjelasnya manajemen dan honor Koes Plus, formasi ini pun terpaksa berakhir. Murry kemudian membentuk kembali Murry's Group dengan personel yang berbeda dari Murry's Group awal yang dibentuk tahun 1978, formasi baru ini terdiri dari '''Andolin Sibuea''' sebagai pemain keyboard dan ''lead guitar'', '''Jack Kashbie''' sebagai pemain bass, dan Suwarno "B-Flat" atau lebih dikenal dengan nama "'''Arwet'''" sebagai pemain ''rythm guitar'' dan vokal utama. Murry's Group formasi ini sempat menghasilkan satu album bertajuk "Kado Buat Sahabat" dengan hits "Amit-Amit Jabang Bayi" pada tahun 2006.
Eksistensi Murry's Group sempat menghilang kembali dari publik, sampai akhirnya muncul lagi pada tahun 2010 tetapi dengan formasi yang berbeda lagi. Formasi terakhir ini terdiri dari '''Murry''', '''Arwet''', '''Iwon S.''', '''Tubagus Arif''', '''Heru''' dan '''Ivan''', sebagian personelnya adalah personel grup band "B-Flat" yang merupakan salah satu band pelestari lagu-lagu Koes Plus. Formasi ini sempat menghasilkan satu album Pop Jawa Reggae bertajuk "Tresno Banget".
Selain itu, Murry juga sesekali tampil pada konser-konser yang diadakan berbagai grup musik pelestari lagu-lagu Koes Plus. Murry juga sempat konser reuni bersama Yok sekitar tahun 2010, serta bersama Yon dan Yok pada tahun 2013, ia juga masih mampu memainkan drum pada konser reuni tersebut walau tenaganya tidak lagi prima.
▲=== Kembali ke Murry's Group ===
Di tengah kesibukannya dalam bermusik, Murry sempat meluangkan waktu untuk menyelesaikan pendidikannya hingga sarjana di [[Universitas Borobudur]] Jakarta. Murry menikah dua kali. Pertama ia menikah dengan seorang wanita bekas panyanyi pada era 1970-an yang bernama Uke Octoerina. Pernikahan ini berujung perceraian. Dari pernikahan ini ia memperoleh tiga orang anak, yakni Riske Murry, Rizzy Murry (meninggal 2018), dan Rico Valentino Murry.
Baris 154 ⟶ 148:
|}
==
Murry meninggal dunia pada 1 Februari 2014 sekitar pukul 05.00 [[WIB]] di kediamannya di Perumahan Kranggan Permai, [[Jati Sampurna, Bekasi|Jati Sampurna]], [[Bekasi]], [[Jawa Barat]]. Sebelumnya ia menderita sakit hernia dan diabetes yang cukup parah yang memaksanya beristirahat total dari aktivitas bermusik. Jenazahnya kemudian dimakamkan di TPU Pondok Rangon, Jakarta.<ref>[http://www.antaranews.com/berita/416960/selamat-jalan-murry-koes-plus Selamat jalan Murry "Koes Plus"]</ref><ref>[http://hot.detik.com/read/2014/02/01/081947/2484221/230/murry-koes-ploes-meninggal-dunia?h991101207 Murry 'Koes Ploes' Meninggal Dunia]</ref>
== Referensi ==
|