Fatmawati: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
RyanW1995 (bicara | kontrib)
ubah gambar
 
(31 revisi perantara oleh 21 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Officeholder
| honorific_prefix = <small>[[Hajjah|Hj.]]</small>
| name = Fatmawati
| image = Fatmawati Soekarno (1966).jpegjpg
| office = [[Daftar pasangan Presiden Indonesia|Ibu Negara Indonesia]] ke-1
| term_start = 17 Agustus 1945
| term_end = 12 Maret 1967
| predecessor = ''Tidak ada, jabatan baru''
| successor = [[Hartini]] (pejabat''penjabat tidak resmi'')<br />[[Siti Hartinah]]
| birth_date = {{birth date|1923|2|5}}
| birth_place = [[Bengkulu]], [[Hindia Belanda]]
| death_date = {{death date and age|1980|5|14|1923|2|5}}
| death_place = [[Kuala Lumpur]], [[Malaysia]]
| nationality = [[Indonesia]]
| party =
| spouse = {{marriage|[[Soekarno]]|1943|1970|end=d}}
| relations =
| children = [[Guntur Soekarnoputra]]<br />[[Megawati Soekarnoputri]]<br />[[Rachmawati Soekarnoputri]]<br />[[Sukmawati Soekarnoputri]]<br />[[Guruh Soekarnoputra]]
| father = [[Hasan Din]]|mother=[[Siti Chadijah]]
| mother = Siti Chadijah
| alma_mater =
| occupation =
| profession =
| signature =
| website =
| footnotes =
}}
'''[[Hajjah|Hj.]] Fatmawati Soekarno''' ({{lahirmati|[[Bengkulu]]|5|2|1923|[[Kuala Lumpur]], [[Malaysia]]|14|5|1980}})<ref>[http://www.surya.co.id/2009/02/05/tiga-putri-bung-karno-raih-penghargaan-muri.html Tiga Putri Bung Karno Raih Penghargaan MURI] {{Webarchive|url=https://archive.istoday/20110620000644/http://www.surya.co.id/2009/02/05/tiga-putri-bung-karno-raih-penghargaan-muri.html |date=2011-06-20 }} (Indonesian)</ref> adalah istri dari [[Daftar Presiden Indonesia|Presiden Indonesia pertama]] [[Soekarno]]. Ia menjadi [[Ibu Negara Republik Indonesia|Ibu Negara Indonesia]] pertama dari tahun 1945 hingga tahun 1967 dan merupakan istri ke-3 dari presiden pertama [[Indonesia]] yaitu [[Soekarno]] dan merupakan ibunda dari presiden kelima, [[Megawati Soekarnoputri]].<ref>{{Cite news|title=Sosok Berjasa Saat Proklamasi 17 Agustus 1945, Ini Profil Fatmawati Penjahit Bendera Merah Putih|url=https://kabarpriangan.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-1486914979/sosok-berjasa-saat-proklamasi-17-agustus-1945-ini-profil-fatmawati-penjahit-bendera-merah-putih|work=[[Pikiran Rakyat]]|language=id|access-date=2023-05-22}}</ref> Ia juga dikenal akan jasanya dalam menjahit [[Bendera]] Pusaka [[Sang Saka Merah Putih]] yang turut dikibarkan pada saat upacara [[Proklamasi]] Kemerdekaan [[Indonesia]] di [[Jakarta]] pada tanggal 17 Agustus 1945.
 
== Kehidupan ==
[[Berkas:Sukarno family Proklamasi 11 February 1956 p1.jpg|jmpl|Fatmawati bersama dengan lima anaknya]]
[[Berkas:SUKARNO WIR 0070.jpg|kanan|Fatmawati dan Soekarno|jmpl]]
Fatmawati lahir dari kedua orangtua yang merupakan Suku [[Minangkabau]], dari Sumatera Barat, [[Hasan Din]] (1905–1974) dan Siti Chadijah, dengan nama Fatimah.<ref>Nurinwa Ki S. Hendrowinoto, dkk, Ibu Indonesia Dalam Kenangan, Bank Naskah Gramedia bekerja sama dengan Yayasan Biografi Indonesia, 2004</ref> Orang tuanya merupakan keturunan Putri [[Kerajaan Inderapura|Indrapura]], salah seorang keluarga raja dari [[Kesultanan Indrapura]], [[Pesisir Selatan]], [[SumatraSumatera Barat]].<ref>Agus, Yusuf, Sejarah Pesisir Selatan, Jakarta: PT. Arina Yudi, 2001</ref> Ayahnya merupakan salah seorang pengusaha dan tokoh [[Muhammadiyah]] di Bengkulu.<ref>R. Borsuk and N. Chng; Liem Sioe Liong's Salim Group: The Business Pillar of Suharto's Indonesia, Singapore, 2014</ref>
 
Pada tanggal 1 Juni 1943, Fatmawati menikah dengan Soekarno, yang merupakan presiden pertama Indonesia. Dari pernikahan itu, ia dikaruniai lima orang putra dan putri, yaitu [[Guntur Soekarnoputra]], [[Megawati Soekarnoputri]], [[Rachmawati Soekarnoputri]], [[Sukmawati Soekarnoputri]], dan [[Guruh Soekarnoputra]].
 
Fatmawati dikenal anti dengan poligami. Karena itu, setelah Soekarno meminta izin untuk menikahi [[Hartini]] pada 7 Juli 1953, Fatmawati memilih untuk meninggalkan Istana Negara.
 
[[Berkas:Grave of Fatmawati, Karet Bivak Cemetery.jpg|jmpl|Makam Fatmawati di TPU Karet Bivak, Jakarta]]
Pada tanggal 14 Mei 1980, ia meninggal dunia di [[Kuala Lumpur]]<ref>{{Cite news|last=Yahya|first=Rizal Amril|date=16 Agustus 2021|title=Peran Fatmawati dalam Sejarah Perjuangan Proklamasi Kemerdekaan RI|url=https://tirto.id/peran-fatmawati-dalam-sejarah-perjuangan-proklamasi-kemerdekaan-ri-giFj|work=[[Tirto|Tirto.id]]|language=id|access-date=2022-08-25|archive-date=2023-03-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20230325101548/https://tirto.id/peran-fatmawati-dalam-sejarah-perjuangan-proklamasi-kemerdekaan-ri-giFj|dead-url=no}}</ref>, Malaysia dalam usia 57 tahun, karena [[serangan jantung]] ketika dalam perjalanan pulang [[umroh]] dari [[Mekkah]] yang kemudian dimakamkan di [[Karet Bivak]], [[Jakarta]].
 
==Keturunan==
Baris 42 ⟶ 45:
* [[Megawati Soekarnoputri]] (l. 23 Januari 1947), [[Presiden Republik Indonesia|Presiden Ke-5 Republik Indonesia]]. Dia menikah pertama kali dengan Lettu [[Surindro Supjarso]] pada 1 Juni 1968 (w. 22 Januari 1970), menikah kedua kali dengan Hassan Gamal A. Hasan pada tanggal 22 Juni 1972 namun dibatalkan setelah 3 bulan, dan menikah terakhir kalinya dengan [[Taufiq Kiemas]] (31 Januari 1942 – 8 Juni 2013) pada 14 Maret 1973. Ia memiliki 3 orang anak.
* [[Rachmawati Soekarnoputri]] (27 September 1950 – 3 Juli 2021), menikah pertama kali dengan Dr. Tommy Pariatman Marzuki pada 14 Maret 1969 dan bercerai pada tahun 1973. Dia menikah kedua kali dengan [[Dicky Suprapto]] (27 September 1947 – 3 April 2006) pada tahun 1975 dan bercerai. Dia menikah terakhir kalinya dengan Benny Sumarno (19 Mei 1949 – 2 April 2018) pada tahun 1995. Dia memiliki 3 orang anak.
* [[Sukmawati Soekarnoputri]] (l. 26 Oktober 1951), menikah pertama kali dengan [[Mangkunegara IX|PangeranK. SujiwaG. KusumaP. dariA. A. Mangkunegara IX]] (18 Agustus 1951 – 13 Agustus 2021) pada 16 September 1974 dan bercerai pada tahun 1983. Dia menikah kedua kali dengan Muhammad Hilmy (1954 – 29 Oktober 2018). Dia memiliki 3 orang anak.
* [[Guruh Soekarnoputra]] (l. 13 Januari 1953), menikah dengan Guseynova Sabina Padmavati (l. 19791959) pada tanggal 19 Oktober 2002.
 
== Kisah menjahit bendera ==
Setahun setelah pernikahannya itu, [[Jepang]] menjanjikan kemerdekaan untuk Indonesia. Bendera Merah Putih juga boleh dikibarkan dan lagu Kebangsaan Indonesia Raya diizinkan berkumandang. Ibu Fatmawati kemudian berfikir bahwa memerlukan bendera Merah Putih untuk dikibarkan di [[MALAYA, Kelapa Gading, Jakarta Utara|Pegangsaan 56]]. "Pada waktu itu tidak mudah untuk mendapatkan kain merah dan putih di luar," tulis Chaerul Basri dalam artikelnya "Merah Putih, Ibu Fatmawati, dan Gedung Proklamasi" yang dimuat di Harian Kompas, 16 Agustus 2001. Barang-Barang bekas impor, semuanya berada di tangan [[Jepang]], dan kalau pun ada di luar, untuk mendapatkannya harus dengan berbisik-bisik," tulisnya.<ref name=":0">{{Cite news|last=Dzulfaroh|first=Ahmad Naufal|date=2020-08-16|title=Profil Ibu Fatmawati Soekarno dan Kisahnya Menjahit Sang Merah Putih...|url=https://www.kompas.com/tren/read/2020/08/16/073000465/profil-ibu-fatmawati-soekarno-dan-kisahnya-menjahit-sang-merah-putih-|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2021-03-09|editor-last=Wedhaswary|editor-first=Inggried Dwi|archive-date=2021-02-11|archive-url=https://archive.today/20210211221038/https://www.kompas.com/tren/read/2020/08/16/073000465/profil-ibu-fatmawati-soekarno-dan-kisahnya-menjahit-sang-merah-putih-?page=all|dead-url=no}}</ref>
 
Berkat bantuan Shimizu, yang merupakan orang ditunjuk oleh Pemerintah Jepang sebagai perantara dalam perundingan [[Jepang]]-[[Indonesia]]. Ibu Fatmawati akhirnya mendapatkan kain merah putih. Shimizu mengusahakannya lewat seorang pembesar [[Jepang]], yang memimpin gudang di Pintu Air, di depan eks Bioskop Capitol. Bendera itulah yang berkibar di Pegangsaan Timur saat Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.<ref name=":0" />
Baris 56 ⟶ 59:
 
== Penghargaan ==
Pada tanggal 4 November 2000, Presiden [[Abdurrahman Wahid]] menganugerahkan gelar [[Pahlawan Nasional]] bagi Fatmawati.
 
Nama Fatmawati diabadikan dalam [[Bandar Udara Fatmawati Soekarno]] di [[Kota Bengkulu]] dan [[Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati|RSUP Fatmawati]] di [[Jakarta Selatan]], [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|DKI Jakarta]]. Nama [[Stasiun MRT Fatmawati]], salah satu stasiun [[MRT Jakarta]], diambil dari nama RSUP Fatmawati yang berada di dekat stasiun. Kediamannya di Bengkulu kini [[Rumah Fatmawati|dijadikan museum]].
 
'''Tanda Kehormatan'''
 
* [[Berkas:Bintang Republik Indonesia Adipradana rib.svg|nirbing|72x72px]] [[Bintang Republik Indonesia Adipradana]] (13 Agustus 1999)<ref>{{Cite web|date=7 Januari 2020|title=Daftar WNI yang Menerima Tanda Kehormatan Republik Indonesia Tahun 1959–sekarang|url=https://cdn.setneg.go.id/_multimedia/document/20200107/3822wni_penerima_tanda_kehormatan_bintang_republik_indonesia_1959_sekarang.pdf|website=Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia|access-date=2023-08-14}}</ref>
* [[Berkas:Bintang Mahaputera Adipradana rib.svg|nirbing|72x72px]] [[Bintang Mahaputera Adipradana]] (11 Agustus 1994)<ref>{{Cite web|date=10 September 2018|title=Daftar Warga Negara Republik Indonesia yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Tahun 1959 s.d. 2003|url=https://cdn.setneg.go.id/_multimedia/document/20180910/41462-Bintang_Mahaputera_tahun_1959-2003.pdf|website=Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia|access-date=2023-08-14}}</ref>
 
== Referensi ==
Baris 89 ⟶ 99:
[[Kategori:Pasangan Presiden Indonesia]]
[[Kategori:Soekarno]]
[[Kategori:Tokoh pejuang Minangkabau]]
[[Kategori:Bundo Kanduang Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh Bengkulu]]
[[Kategori:Pahlawan nasional Indonesia]]