Hidroponik: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Pembatalan |
|||
(10 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{pertanian}}
'''Hidroponik''' ({{lang-en|hydroponic}}) adalah salah satu metode dalam [[budidaya]] menanam dengan memanfaatkan [[air]] tanpa menggunakan media [[tanah]] dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan hara [[nutrien|nutrisi bagi tanaman]]. Kebutuhan air pada hidroponik lebih sedikit daripada kebutuhan air pada budidaya dengan tanah. Hidroponik menggunakan air yang lebih efisien, jadi cocok diterapkan pada daerah yang memiliki pasokan air yang terbatas.<ref>{{Cite web|title=Hidroponik A-Z : Pengertian, Jenis & 4 Tips Memulainya|url=https://kebunpintar.id/blog/hidroponik-a-z-pengertian-jenis-tips-memulai/|website=kebunpintar.id|language=en|access-date=2022-03-12}}</ref>
== Etimologi ==
Baris 90:
The limitation of hydroponics is that only certain species of plants can survive for so long in water before they become waterlogged.
-->
Keunggulan aeroponik adalah bahwa tanaman aeroponik yang di jeda pembasahannya akan dapat menerima 100% dari [[oksigen]] yang ada, dan [[karbon dioksida]] pada bagian akar, batang, serta daun,<ref>Stoner, R.J (1983). ''Rooting in Air.'' Greenhouse Grower Vol I No. 11</ref> sehingga mempercepat pertumbuhan [[Biomassa (ekologi)|biomassa]] dan mengurangi waktu perakaran.
Penelitian NASA menunjukan teknik aeroponik, bahwa tanaman dapat mengalami peningkatan pertumbuhan sebesar 80% dalam massa berat kering (mineral penting) dibandingkan dengan tanaman yang tumbuh pada hidroponik lain. Aeroponik menggunakan 65% air dari kebutuhan air hidroponik. NASA juga menyimpulkan bahwa tanaman yang tumbuh dengan aeroponik, membutuhkan ¼ nutrisi yang digunakan dibandingkan dengan hidroponik lain <ref name="Spinoff">{{en}} {{cite web |url=http://www.nasa.gov/pdf/164449main_spinoff_06.pdf |title=Spinoff 2006 | accessdate=Agustus, 2015 | author=nasa.gov | publisher=diterbitkan oleh nasa.gov | pages=65-67, Detail info biomassa aeroponik |date=2006}}</ref>.<!-- Unlike hydroponically grown plants, aeroponically grown plants will not suffer transplant shock when transplanted to soil,--> Bercocok tanam dengan [[Aeroponik]] menawarkan kemampuan petani untuk mengurangi penyebaran penyakit dan patogen. Aeroponik juga banyak digunakan dalam penelitian laboratorium [[fisiologi tumbuhan|fisiologi tanaman]] dan [[patologi tumbuhan|patologi tanaman]]. Teknik aeroponik mendapat perhatian khusus oleh [[NASA]] karena kabut lebih mudah untuk ditangani daripada menangani cairan di tempat tanpa gravitasi.<ref name="nasa_aeroponik">{{en}} {{cite web |title=Progressive Plant Growing is a Blooming Business |url=http://www.nasa.gov/vision/earth/technologies/aeroponic_plants.html | publisher=Diterbitkan oleh Nasa gov | date=23 April 2007}}</ref>
Kelebihan lain dari aeroponik ini, kentang dapat dipanen tanpa merusak jaringan akar pada tanaman sehingga sebuah tanaman dapat dipanen berkali-kali<ref name="kentang_aeroponik">{{id}} {{cite journal |author=Dianawati, M1), Ilyas, S2), Wattimena, GA2), dan Susila, AD2) |url=http://hortikultura.litbang.pertanian.go.id/jurnal_pdf/231/6_Dianawati,%20M_umbi%20mini%20kentang.pdf |title=Produksi mini umbi kentang |
== Media tanam ==
|