Syed Muhammad Naquib al-Attas: Perbedaan antara revisi

==Pendidikan danRiwayat masahidup kecil==

Syed Muhammad Naquib al-Attas lahir di Bogor, [[Indonesia]]. BeliauIa menempuh pendidikan dasar pada usia 5 tahun di [[Johor]], [[Malaysia]], namun saat pendudukan Jepang ia pergi belajar ke [[Jawa]] untuk belajar [[Bahasa Arab]] di ''Madrasah Al-`Urwatu’l-wuthqa'' di Sukabumi. Ia kemudian melanjutkan pendidikan ke [[Akademi Militer Kerajaan Sandhurst]], Inggris Raya.<ref name=":0" /><ref name=":2">{{Cite book|date=2024|url=https://themuslim500.com/wp-content/uploads/2023/10/The-Muslim-500-2024-Free.pdf|title=The Muslim 500: The World’s 500 Most Influential Muslims|location=Amman|publisher=The Royal Islamic Strategic Studies Centre|isbn=978-9957-635-69-5|url-status=live}}</ref>

Setelah [[Perang Dunia II]] pada tahun 1946 ia kembali ke Johor untuk menyelesaikan pendidikan menengahnya. Ia tertarik dan mempelajari sastra Melayu, sejarah, dan kebudayaan Barat. Saat kuliah di Universitas Malaya, al-Attas menulis ''Rangkaian Ruba`iyat''<ref>{{Cite book|last=Al-Attas|first=Syed Muhammad Naquib|date=1 Januari 1959|url=https://www.goodreads.com/book/show/16098547-rangkaian-ruba-iyat|title=Rangkaian Ruba'iyyat|location=Kuala Lumpur|publisher=Dewan Bahasa dan Pustaka|url-status=live}}</ref>, sebuah karya literatur, dan ''Some Aspects of Sufism as Understood and Practised among the Malays''.<ref>{{Cite book|last=Al-Attas|first=Syed Muhammad Naquib|date=1963|url=https://www.goodreads.com/en/book/show/16098551-some-aspects-of-sufism-as-understood-and-practised-among-the-malays|title=Some Aspects of Sufism as Understood and Practised Among the Malays|location=Kuala Lumpur|publisher=Malaysian Sociological Research Institute|url-status=live}}</ref> Dari sini ia melanjutkan studi ke ''the Institute of Islamic Studies'' di [[McGill University]], [[Montreal]], [[CanadaKanada]].<ref name=":1" /> Tahun [[1962]] Al-Attas menyelesaikan studi pasca sarjana di sini dengan thesis ''Raniri and the Wujudiyyah of 17th Century Acheh''<ref>{{Cite web|last=al-Attas|first=Sayyid Muhammad Naguib|title=Raniri and the Wujudiyyah of 17th Century Acheh.|url=https://escholarship.mcgill.ca/concern/theses/x059cc392|website=escholarship.mcgill.ca|access-date=2024-07-01}}</ref><ref>{{Cite book|url=http://archive.org/details/raniriandthewujudiyyahof17thcenturyacheh|title=Raniri and the Wujudiyyah of 17th Century Acheh - Syed Muhammad Naquib al-Attas|language=English}}</ref>. Al-Attas kemudian melanjutkan studi ke [[School of Oriental and African Studies]], [[University of London]] di bawah bimbingan Professor A. J. Arberry dari Cambridge dan Dr. Martin Lings. Thesis doktornya (1962) adalah studi tentang dunia mistik [[Hamzah Fansuri]].

InSetelah kembali dari Inggris Raya, ia diangkat menjadi kepala program Sastra di Departemen Kajian Malaya, [[Universitas Malaya]] di tahun 1965, dan kemudian menjadi dekan Fakultas Sastra dan Ilmu Sosial, Universitas Malaya periode 1968-1970.<ref name=":0" /> Pada tahun 1987, Al-Attas mendirikan sebuah institusi pendidikan tinggi bernama [[ISTAC|International Institute of Islamic Thought and Civilization]] ([[ISTAC]]) di [[Kuala Lumpur]]. Melalui institusi ini Al-Attas bersama sejumlah kolega dan mahasiswanya melakukan kajian dan penelitian mengenai Pemikiran dan Peradaban Islam, serta memberikan respons yang kritis terhadap [[Peradaban Barat]].<ref name=":1" />