[[Berkas:Diaminobutane.svg|jmpl|[[Putresin]]]]
[[Berkas:Pentane-1,5-diamine 200.svg|jmpl|[[Kadaverin]]]]
[[Berkas:Spermine.svg|jmpl|[[Spermin]]]]
'''Poliamin''' merupakan [[kation]] [[polivalen]] yang mengandung dua gugus [[amino]] atau lebih, termasuk asam amino [[lisin]] dan [[arginin]].<ref name="Salisbury">Salisbury FB, Ross CW. 1995. ''Fisiologi Tumbuhan, jilid 3''. terjemahan Lukman DR, Sumaryono. Bandung: Penerbit ITB. Hal:86 ISBN 979-8591-37-2 </ref> Poliamin dapat menunda senesensi, pelunakan tekstur serta dapat menghambat adanya ''chilling injury'' dengan cara saling mengikat dengan [[dinding sel]], [[Pektinase|pektin]], [[lamela]] tengah, dan membran [[Lipid|lipidalipid]]a<ref>{{Cite journal|last=Leiting, V.A.|first=Wicker, L ,|date=1997|title=Inorganic cations and polyamines moderate pectinesterase activity.|journal=Journal of Food Science|pages=253-255}}</ref>. Poliamin memiliki muatan [[Kation|positif]] yang dapat saling mengikat dengan molekul negatif seperti [[protein]], membran [[Fosfolipid|fosfolipidafosfolipid]]a, pektin, dan bersifat seperti [[kalsium]] seperti menunda senesensi dan pelunakan tekstur pada beberapa buah seperti [[apel]], [[Stroberi kebun|stroberi]], dan [[Sitrun|lemon]]<ref name=":0">{{Cite journal|last=Martinez-Romero, Valero, D.,|first=Serrano, M., Burlo, F., Carbonell, A., Burgos, L. dan Riquelme,E|date=2000|title=Exogenous polyamines and gibberelilic acid effect on peach (Prunus persica, L.) storability improvement.|journal=Journal of Food Science 65|pages=288-294}}</ref>. Poliamin juga dapat menghambat [[Etena|etilen]] yang ada pada buah [[tomat]], [[alpukat]], [[pir]]<ref name=":0" /> serta menghambat ''chilling injury'' yang mungkin terjadi pada [[mentimun]]<ref>{{Cite journal|last=Shen, W., Nada, K. dan Tachibana, S|date=2000|title=Involvement of Polyamines in the chilling Tolerance of Cucumber Cultivars.|journal=Plant Physiology|volume=124|pages=431-440}}</ref>. Poliamin juga efektif dalam meningkatkan kualitas lamela tengah dan [[membran sel]] serta sangat sesuai digunakan untuk mencegah kerusakan yang terjadi pada tingkat seluler<ref>{{Cite journal|last=Ida Bagus Banyuro Partha, Suparmo, Murdijati Gardjito|first=Moh. Ali Joko Wasono|date=1 Februari 2008|title=Efektivitas Poliamin terhadap Penghambatan Chilling Injury pada Beberapa Tingkat Kematangan dan Kemasakan Buah Pisang Mas (Musa paradisiaca, L.)|journal=Agritech|volume=28|pages=16}}</ref>
Di antara poliamin yang paling banyak jumlahnya dan paling aktif secara [[Fisiologi|fisiologisfisiologi]]s adalah [[putresin]] (NH2(CH2)4NH2), [[kadaverin]] (NH2(CH2)5NH2), [[spremidin]] (NH2(CH2)3NH(CH2)4NH2), dan [[spremin (NH2(CH2)3NH(CH2)4NH(CH2)3NH2).<ref name="Salisbury" /> Senyawa ini terdapat dalam bentuk bebas atau terikat pada berbagai senyawa [[fenol]] seperti gugus [[kumaril]] dan gugus [[kafeoil]].<ref name="Salisbury" />
Berbeda dengan [[hormon]] yang sering terdapat dalam konsentrasi mikromol, poliamin sering terdapat dalam konsetrasi milimol.<ref name="Salisbury"/> beberapa efek fisiologisnya antara lain: mendorong pembelahan [[sel]], memantapkan membran sel, memantapkan [[protoplas]] (sel tanaman yang sudah tidak memilki dinding sel), mendorong perkembangan beberapa buah memerkecil gangguan akibat kekurangan air pada berbagai macam sel, serta menunda [[penuaan]] pada daun yang dipetik.<ref name="Evans">Evans ML, Malmberg RL. 1989. Do poyamines have roles in plant development?. ''Annual Rev of Plant Physiol and Plant Mol Biol'' 40:235-269.</ref>
Gugus amino poliamin yang bermuatan positiff menyebabkan poliamin dapat bergabung dengan gugus [[fosfat]] yang bermuatan negatif [[DNA]] dan [[RNA]] dalam inti dan [[ribosom]].<ref name="Salisbury"/> Akibat penggabungan ini, poliamin sering meningkatkan [[transkripsi]] DNA dan [[translasi]] RNA pada [[sel tumbuhan]] dan sel hewan.<ref name="Salisbury"/>
== Lihat pula ==
== Referensi ==
{{reflist}}
[[Kategori:Fisiologi tumbuhan]]
[[Kategori:Fitohormon]]
|