Kelenteng Fuk Ling Miau: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(8 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 71:
}}
}}
'''Kelenteng Fuk Ling Miau''' ([[Hokkien]]: Hok Ling Bio) atau '''Kelenteng Gondomanan''' merupakan tempat peribadatan umat [[agama Kong Hu Cu]] dan [[agama Buddha]] yang berlokasi di [[DI Yogyakarta]]. Kelenteng ini berada di bawah naungan Yayasan
== Sejarah ==
Pada masa pemerintahan [[Hamengkubuwono VII|Sri Sultan Hamengkubuwono VII]], warga Tionghoa meminta izin mendirikan tempat ibadah. Selanjutnya pada tanggal 15 Agustus 1900 [[Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat]] menghibahkan tanah seluas 1150 m<sup>2</sup>. Atas usaha Mayor Tionghoa bernama Yap Ping Liem, di atas tanah tersebut didirikan Kelenteng Fuk Ling Miau.<ref name=wisata>{{cite web|url=http://yogyakarta.panduanwisata.id/wisata-religi/menelisik-sejarah-klenteng-gondomanan/|authors=Retno|title=Menelisik Sejarah Klenteng Gondomanan|first=|last=|year=|location=|issn=|isbn=|publisher=|date=31 Januari 2015|accessdate=1 oktober 2015}}</ref>
Semenjak tahun [[1940-an]], perkembangan kelenteng mulai mengalami kemunduran karena keturunan Tionghoa selanjutnya kurang berminat mewarisi tradisi. Setelah peristiwa [[G30SPKI]], wali kota Yogyakarta saat itu, Soedjono A.Y., memperingatkan seorang warga Tionghoa bernama
== Daftar altar ==
Baris 91:
|
|-
|
| [[Men Shen|Dewa Pintu Qin dan Yuchi]]
| Teras utama
Baris 166:
|
|-
|
| Dewa Yue Lao Dewa Jodoh
| Sebelah Altar Konghucu
|
|-
|
|
| Ruang belakang
| Altar
|}
Baris 192:
[[Kategori:Bangunan bersejarah di Yogyakarta]]
[[Kategori:Bangunan cagar budaya di Indonesia]]
[[Kategori:Cagar budaya
|