Kelenteng Fuk Ling Miau: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(8 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 71:
}}
}}
'''Kelenteng Fuk Ling Miau''' ([[Hokkien]]: Hok Ling Bio) atau '''Kelenteng Gondomanan''' merupakan tempat peribadatan umat [[agama Kong Hu Cu]] dan [[agama Buddha]] yang berlokasi di [[DI Yogyakarta]]. Kelenteng ini berada di bawah naungan Yayasan KelentengTempat Ibadah Fuk Ling Miau. Bangunan Fuk Ling Miau menjadi cagar budaya pada tanggal 26 Maret 2007 di bawah Surat Perintah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. PM.25/PW.007/MKP/2007.
 
== Sejarah ==
Pada masa pemerintahan [[Hamengkubuwono VII|Sri Sultan Hamengkubuwono VII]], warga Tionghoa meminta izin mendirikan tempat ibadah. Selanjutnya pada tanggal 15 Agustus 1900 [[Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat]] menghibahkan tanah seluas 1150 m<sup>2</sup>. Atas usaha Mayor Tionghoa bernama Yap Ping Liem, di atas tanah tersebut didirikan Kelenteng Fuk Ling Miau.<ref name=wisata>{{cite web|url=http://yogyakarta.panduanwisata.id/wisata-religi/menelisik-sejarah-klenteng-gondomanan/|authors=Retno|title=Menelisik Sejarah Klenteng Gondomanan|first=|last=|year=|location=|issn=|isbn=|publisher=|date=31 Januari 2015|accessdate=1 oktober 2015}}</ref>
 
Semenjak tahun [[1940-an]], perkembangan kelenteng mulai mengalami kemunduran karena keturunan Tionghoa selanjutnya kurang berminat mewarisi tradisi. Setelah peristiwa [[G30SPKI]], wali kota Yogyakarta saat itu, Soedjono A.Y., memperingatkan seorang warga Tionghoa bernama Tirtoibu WinotoPak Mei Santoso bahwa Pemda Yogyakarta akan mengambil alih kelenteng Fuk Ling Miau dan [[Tjen Ling Kiong]] jika masih tetap tidak diurus. Akhirnya didirikan sebuah yayasan pada bulan Oktober 1974 dengan tujuan membentuk tiga seksi, yaitu [[agama Buddha]] (Cetya Buddha Praba atau Sinar Sang Buddha), [[Taoisme]] (Tao Pek Kong), dan [[agama Kong Hu Cu]] (Gerbang Kebajikan).
 
== Daftar altar ==
Baris 91:
|
|-
| ?1
| [[Men Shen|Dewa Pintu Qin dan Yuchi]]
| Teras utama
Baris 166:
|
|-
| ?9
| Dewa Yue Lao Dewa Jodoh
| [[Ashin Jinarakkhita]]
| Sebelah Altar Konghucu
| Ruang belakang sayap kanan
|
| Altar Buddhayana tanpa hiolo
|-
| ?13
| Cetiya Buddha Prabha<br /> 1. Tiga Buddha Panteon Mahayana<br /> 2. Buddha Sakyamuni<br /> 3. Kwan Im<br /> 4. Budai; [[Ksitigarbha]]; [[Ji Gong]]
| Ruang belakang
| Altar Buddhayana tanpa hiolo
|}
 
Baris 192:
[[Kategori:Bangunan bersejarah di Yogyakarta]]
[[Kategori:Bangunan cagar budaya di Indonesia]]
[[Kategori:Cagar budaya Indonesia di Yogyakarta]]