Etika sektor publik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Rachmat04 memindahkan halaman Etika Sektor Publik ke Etika sektor publik
Fitur saranan suntingan: 2 pranala ditambahkan.
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Disarankan: tambahkan pranala
 
(12 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Etika di sektor publik''' adalahmerupakan topik yang luas danyang biasanya dianggap sebagai cabang dari [[etika politik]]. Di sektor publik, etika mengacu kepadamembahas premis dasarfundamental dari tugas publik administrator tugaspublik sebagai "pelayan" masyarakatbagi publik. Dengan kata lain, itu adalah pembenaran moral dan pertimbangan untuk mengambil keputusan dan tindakan yang dilakukandibuat selama penyelesaian tugas sehari-hari ketika bekerja untuk memberikan pelayananlayanan umum darikepada pemerintah dan organisasi [[organisasi nirlaba|nirlaba]]. Etika didefinisikandiartikan sebagai, antara lain, keseluruhan aturan perilaku moral yang benar yang sesuai dengan ideologi masyarakat tertentu atau organisasi tertentu (Eduard). '''Sektor etika publik '''adalah topik yang luas karena nilai-nilai dan moral yang bervariasi antara budaya. Meskipun ada perbedaan dalam nilai-nilai etika, tumbuh kesamaan dari apa yang dianggap perilaku yang baik dan benar melakukan dengan etika.<sup>[1]</sup> Etika adalah akuntabilitas standar yang umum yang akan meneliti pekerjaan yang dilakukan oleh anggota-anggota organisasi-organisasi ini. Pertanyaan etik yang muncul dalam sektor publik berkenaan dengan karakter subordinat.
 
Wilson mengatakan dalam gagasan ilmiahnya pada jurnal ''Political Science Quarterly'' edisi Juli 1887 bertajuk ''The Study of Public Administration'' berisikan netralitas birokrasi terhadap politik harus dibangun meskipun memiliki karakteristik dan kewenangan yang berbeda. Struktur pertama yaitu mengenai pejabat negara sebagai representasi pemerintah atau ''government'' dan sekaligus negara atau ''state.'' Kedua yaitu mengenai aparatur birokrasi yang membantu tugas-tugas pejabat negara melaksanakan konstitusi yang telah disusun bersama pemerintah dan lembaga perwakilan rakyat <ref>{{Cite journal|last=Hastiyanto|first=Febrie|date=2017-11-18|title=Etika dan Akuntabilitas Sektor Publik|url=https://jurnal.uns.ac.id/spirit-publik/article/view/16244|journal=Spirit Publik: Jurnal Administrasi Publik|volume=12|issue=2|pages=75|doi=10.20961/sp.v12i2.16244|issn=2580-3875}}</ref> . Etika sektor publik adalah topik yang luas karena nilai dan moral bervariasi antar budaya. Terlepas dari perbedaan dalam nilai-nilai etika, ada kesamaan yang berkembang tentang apa yang dianggap perilaku yang baik dan perilaku yang benar dengan etika.<ref name="scu">Santa Clara University, Markkula Centre for Applied Ethics, [http://www.scu.edu/ethics/articles/articles.cfm?fam=GOVN Focus Area Articles] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100507012436/http://www.scu.edu/ethics/articles/articles.cfm?fam=GOVN |date=2010-05-07 }} on Government Ethics</ref> Etika adalah standar akuntabilitas yang digunakan publik untuk mengamati pekerjaan yang dilakukan oleh anggota organisasi ini. Masalah etika muncul di sektor publik karena karakter bawahannya.
 
Keputusan didasarkan pada prinsip etika, yaitu persepsi tentang apa yang dianggap benar oleh masyarakat umum. Memastikan perilaku [[Etika|etis]] di sektor publik membutuhkan refleksi permanen atas keputusan yang diambil dan dampaknya dari sudut pandang moral terhadap warga negara. Memiliki perbedaan seperti itu memastikan bahwa administrator publik tidak bertindak berdasarkan seperangkat prinsip etika internal tanpa terlebih dahulu mempertanyakan apakah prinsip-prinsip tersebut akan menjadi perhatian publik. Ini juga telah menempatkan beban tambahan pada administrator publik mengenai perilaku kehidupan pribadi mereka. Etika sektor publik adalah upaya untuk menciptakan [[pemerintahan terbuka|suasana yang lebih terbuka]] dalam operasi pemerintahan.
 
== Iklim Etis di Sektor Publik ==
Iklim etika di sektor publik mengacu pada kondisi psikologis yang ada di tempat kerja sektor publik dan bagaimana kondisi tersebut memengaruhi pengambilan keputusan etis karyawan sektor publik. Salah satu cara menafsirkan etika sektor publik dari perspektif teoretis adalah dengan memandang perilaku pekerja sebagai fungsi dari bidang psikologis mereka. Diteorikan bahwa memahami iklim etika di mana seseorang bekerja menjelaskan pengambilan keputusan seseorang dan dapat membedakan antara dan menjelaskan mengapa seseorang membuat pilihan etis atau tidak etis. Sebuah studi dilakukan untuk memeriksa iklim etika di sektor ini melalui survei analisis di mana karyawan sektor publik menanggapi berbagai skenario berbeda di mana pengambilan keputusan etis ikut bermain. Para peneliti mencari korelasi antara lingkungan iklim etis dan tanggapan terhadap survei ini dan menemukan bahwa iklim etika tertentu terkait dengan pengambilan keputusan etis yang positif dan beberapa terkait dengan pengambilan keputusan etis yang lebih buruk, mendukung [[tesis]] peneliti.<ref>{{Cite journal|title = Ethical Climate Type, Self-Efficacy, And Capacity to Deliver Ethical Outcomes in Public Sector Human Resource Management|last = Shacklock, Manning, Holt|first = Arthur, Mark, Linda|date = 2011|journal = Journal of New Business Ideas & Trends}}</ref>
 
Etika publik sangat berkaitan dengan kepribadian dikarenakan sebuah kepribadian akan memberikan atau menggambarkan jati diri seseorang <ref>{{Cite book|last=Suryono|first=Agus|date=2011-04-20|url=https://books.google.co.id/books?hl=en&lr=&id=_ReeDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA249&dq=Macam+macam+etika+sektor+publik&ots=D53XhZQG0W&sig=ZAqpiAtQeT6wJ0puNHzaZIgqwMo&redir_esc=y#v=onepage&q=Macam%20macam%20etika%20sektor%20publik&f=false|title=Manajemen Sumberdaya Manusia: Etika dan Standar Profesional Sektor Publik|publisher=Universitas Brawijaya Press|isbn=978-602-8960-47-2|language=id}}</ref>.
 
== Nilai-nilai kebenaran ==
Dalam nilai kebenaran terdapat ragam nilai seperti nilai seperti nilai primer, sekunder, dan tertier. Nilai primer memiliki arti cinta damai. Nilai sekunder berarti menyukai pertandingan atau olahraga yang keras; dan nilai tertier yaitu harapan menolak ikut menjadi partisipasi. Sementara menurut nilai kesungguhan terdapat dua jenis yaitu riil dan semu. Nilai kesungguhan riil memiliki arti kokoh untuk menanamkannya memerlukan waktu dan interaksi yang cukup lama.Sementara nilai kesungguhan semu yaitu memiliki nilai bertindak seolaj-olaj berpedoman kepada suatu nilai namun, tidak menlakukan atau menganut nilai tersebut. Etika sektor publik sangat berkaitan dengan nilai-nilai yang dianut oleh individu.
 
== Rujukan ==
<references />
 
== Bacaan lebih lanjut ==
 
* Burke, John. ''Bureaucratic Responsibility'' (Johns Hopkins University Press, 1986).
* Cooper, Terry. ''The Responsible Administrator'' (Jossey-Bass, 1990).
* Denhardt, Kathryn G. ''The Ethics of Public Service'' (Praeger, 1988).
* Rohr, John. ''Ethics for Bureaucrats'' (CRC Press, 1978).
* Thompson, Dennis F. "Obama's Ethics Agenda: The Challenge of Coordinated Change,” ''The Forum'', vol. 7 (April 2009), 1-22.
* Thompson, Dennis F. ''Political Ethics and Public Office'' (Harvard University Press, 1987). {{ISBN|978-0674686069}}.
* Thompson, Dennis F. "The Possibility of Administrative Ethics," ''Public Administration Review'', vol. 45 (September/October 1985), 555-561.
* Thompson, Dennis F. "Restoring Distrust" in ''Restoring Responsibility: Ethics in Government, Business, and Healthcare'' (Cambridge University Press, 2004), 245-266. {{ISBN|978-0521547222}}
 
[[Kategori:Etika]]