Masyarakat setempat sering mengalami pertentangan dengan zona rehabilitasi pada Taman Nasional Meru Betiri. Penyebabnya adalah adanya kegiatan pertanian oleh masyrakatmasyarakat dengan menggunakan pupuk kimia dan pestisida. Sebagian besar masyarakat setempat tidak memiliki lahan milik pribadi. Pengelola Taman Nasional Meru Betiri mengizinkan pertanian oleh masyrakat selama tidak menggangu ekosistem di taman nasional ini. Program yang diberlakukan adalah pengembangan jamur dan pembuatan keripik pisang.<ref>{{Cite book|date=2021|url=http://simlit.puspijak.org/files/buku/FULL_Pemberdayaan_Masyarakat_di_Hutan_Konservasi.pdf|title=Merangkai Esai Pemberdayaan Masyarakat di Hutan Konservasi|location=Sleman|publisher=PT. Kanisius|isbn=978-979-21-6662-0|editor-last=Ekawati, dkk.|edition=3|pages=54|url-status=live}}</ref>