Abu Hanifah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
.
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(23 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 15:
| nationality =
| ethnicity =
| jurisprudence = [[HanafiIjtihad]]
| school_tradition = [[salafussalihAhlur Ra’yi]]
| denomination = [[Sunni|Ahlus Sunnah]]
| alma_mater =
| main_interests = [[Fiqh]]{{,}} [[hadis]]
| influences = [[Qatada bin al-Nu'man]]{{,}}<ref>[http://www.inter-islam.org/Biographies/4imam.htm Imaam Abu Hanifa (R.A.), Biography of One of The Four Great Imaams- I<!-- Bot generated title -->]</ref> [[Alqama bin Qays]]{{,}}<ref>The Conclusive Argument from God:Shah Wali Allah of Delhi's Hujjat Allah Al-baligha, pg 425</ref>
| influenced = [[Yurisprudensi Islam]]{{,}} [[Muhammad bin al-Hasan]]{{,}} [[Abu Yusuf]]
| notable_ideas = Evolusi [[FiqhIstihsan]]
| works = ''Kitaab-ul-Aathar'' and ''Fiqh al-Akbar''
}}
'''Abu Hanifah an-Nu'man bin Tsabit bin Zuta bin Marzuban''' ({{lang-ar|أبو حنيفة نعمان بن ثابت بن زوطا بن مرزبان}}; {{circa|699}} – 767 M), lebih dikenal dengan nama '''Abū&nbsp;Ḥanīfah''', ('''{{lang-ar|أبو حنيفة}}''') (lahir di [[Kufah]], [[Irak]] pada 80 [[Hijriyah|H]]/699 [[Masehi|M]] — meninggal di [[Baghdad]], Irak, 150 [[Hijriyah|H]]/767 [[Masehi|M]]) merupakan pendiri dari [[mazhab]] [[fiqih]] [[Hanafi]]..
 
Abu Hanifah rahimahullah juga merupakan seorang [[Tabi'in]], generasi setelah Sahabat nabiNabi, karena dia pernah bertemu dengan salah seorang sahabat Rasulullah SAW bernama [[Anas bin Malik]] radhiyallahu ‘anhu dan beberapa peserta Perang Badar yang dimuliakan Allah SWTsubhanahu wa Ta‘ala yang merupakan generasi terbaik islam, dan meriwayatkan hadits darinya serta sahabat Rasulullah SAW lainnya.<ref>[http://www.masud.co.uk/ISLAM/misc/abu_hanifa.htm Imam-ul-A’zam Abu Hanifa, The Theologian<!-- Bot generated title -->]</ref>
'''Abu Hanifah an-Nu'man bin Tsabit bin Zuta bin Marzuban''' ({{lang-ar|أبو حنيفة نعمان بن ثابت بن زوطا بن مرزبان}}; {{circa|699}} – 767 M), lebih dikenal dengan nama '''Abū&nbsp;Ḥanīfah''', ('''{{lang-ar|أبو حنيفة}}''') (lahir di [[Kufah]], [[Irak]] pada 80 [[Hijriyah|H]]/699 [[Masehi|M]] — meninggal di [[Baghdad]], Irak, 150 [[Hijriyah|H]]/767 [[Masehi|M]]) merupakan pendiri dari [[mazhab]] [[fiqih]] [[Hanafi]].
 
Imam Hanafi disebutkan sebagai tokoh yang pertama kali menyusun kitab fiqh berdasarkan kelompok-kelompok yang berawal dari kesucian (''taharah''), [[salat|shalat]] dan seterusnya, yang kemudian diikuti oleh ulama-ulama sesudahnya seperti [[Malik bin Anas]], [[Imam Syafi'i]], [[Abu Dawud]], [[Imam Bukhari]] rahimahumullah.
Abu Hanifah juga merupakan seorang [[Tabi'in]], generasi setelah Sahabat nabi, karena dia pernah bertemu dengan salah seorang sahabat Rasulullah SAW bernama [[Anas bin Malik]] dan beberapa peserta Perang Badar yang dimuliakan Allah SWT yang merupakan generasi terbaik islam, dan meriwayatkan hadits darinya serta sahabat Rasulullah SAW lainnya.<ref>[http://www.masud.co.uk/ISLAM/misc/abu_hanifa.htm Imam-ul-A’zam Abu Hanifa, The Theologian<!-- Bot generated title -->]</ref>
 
Imam Hanafi disebutkan sebagai tokoh yang pertama kali menyusun kitab fiqh berdasarkan kelompok-kelompok yang berawal dari kesucian (''taharah''), [[salat|shalat]] dan seterusnya, yang kemudian diikuti oleh ulama-ulama sesudahnya seperti [[Malik bin Anas]], [[Imam Syafi'i]], [[Abu Dawud]], [[Imam Bukhari]].
 
== Menuntut ilmu ==
Baris 45 ⟶ 44:
Abu Hanifah sangat antusias dalam menghadiri dan menyertai gurunya, hanya saja ia terkenal sebagai murid yang banyak bertanya dan berdebat, serta bersikeras mempertahankan pendapatnya, terkadang menjadikan syaikh kesal padanya, namun karena kecintaannya pada sang murid, ia selalu mencari tahu tentang kondisi perkembangannya. Dari informasi yang ia peroleh, akhirnya sang syaikh tahu bahwa ia selalu bangun malam, menghidupkannya dengan salat dan tilawah Al-Qur'an. Karena banyaknya informasi yang ia dengar maka syaikh menamakannya Al-Watad.
 
Selama 18 tahun, Abu Hanifah berguru kepada SyaikhSyeh Hammad bin Abu Sulaiman, saat itu ia masih 22 tahun. Karena dianggap telah cukup, ia mencari waktu yang tepat untuk bisa mandiri, namun setiap kali mencoba lepas dari gurunya, ia merasakan bahwa ia masih membutuhkannya.
 
== Menjadi ulama ==
Kabar buruk terhembus dari [[Basrah]] untuk Syaikh Hammad, seorang keluarga dekatnya telah wafat, sementara ia menjadi salah satu ahli warisnya. Ketika ia memutuskan untuk pergi ke Basrah ia meminta Abu Hanifah untuk menggantikan posisinya sebagai pengajar, pemberi fatawa dan pengarah dialog.
 
Saat Abu Hanifah mengantikanmenggantikan posisi Syaikh Hammad, ia dihujani oleh pertanyaan yang sangat banyak, sebagian belum pernah ia dengar sebelumnya, maka sebagian ia jawab dan sebagian yang lain ia tangguhkan. Ketika Syaikh Hammad datang dari Basrah ia segera mengajukan pertanyaan-pertanyaan tersebut, yang tidak kurang dari 60 pertanyaan, 40 diantaranya sama dengan jawaban Abu Hanifah, dan berbeda pendapat dalam 20 jawaban.
 
Dari peristiwa ini ia merasa bahawa masih banyak kekurangan yang ia rasakan, maka ia memutuskan untuk menunggu sang guru di halaqah ilmu, sehingga ia dapat mengoreksikan kepadanya ilmu yang telah ia dapatkan, serta mempelajari yang belum ia ketahui.
Baris 56 ⟶ 55:
Ketika umurnya menginjak usia 40 tahun, gurunya Syaikh Hammad telah wafat, maka ia segera menggantikan gurunya.
 
Abu Hanifah tak hanya mengambil ilmu dari Syaikh Hammad, tetapi juga banyak ulama selama perjalanan ke [[Makkah]] dan [[Madinah]], diantaranya [[MalikAnas bin AnasMalik]], [[Zaid bin Ali]] dan [[Ja'far ash-Shadiq]] yang mempunyai konsen besar terhadap masalah [[fikih]] dan [[hadits]].
 
Imam Abu Hanifah diketahui telah menyelesaikan 600.000 perkara dalam bidang ilmu fiqih dan dijuluki Imam Al-A'dzhom oleh masyarakat karena keluasan ilmunya.Beliau juga menjadi rujukan para ulama pada masa itu dan merupakan guru dari para ulama besar pada masa itu dan masa selanjutnya.
Baris 63 ⟶ 62:
[[Khalifah]] [[Al-Mansur|Abu Ja'far Al-Mansur]] berkata kepada menterinya, "Aku sedang membutuhkan seorang hakim yang bisa menegakkan keadilan di negara kita ini, dengan kualifikasi dia tidak takut kepada siapapun dalam menegakkan kebenaran, paling memahami [[Al-Qur'an]] dan [[Sunnah]] Rasulullah. Menurutmu siapa yang layak menduduki posisi ini?", lalu sang menteri menjawab, "Sejauh pengetahuan saya, ulama yang paling tepat menduduki jabatan ini adalah Abu Hanifah An-Nu'man, betapa bahagianya kita jika ia menerima tawaran sebagai hakim ini!", "Apa mungkin seseorang bisa menolak jika kita yang memintanya?" tanya Khalifah lagi, "Sejauh yang kami tahu, dia tidak pernah tunduk kepada permintaan siapapun, tampaknya dia tidak suka menduduki posisi sebagai hakim, maka utuslah seseorang utusan mudah-mudahan hatinya terbuka, dan menerima tawaran ini."
 
Khalifah kemudian mengutus seorang utusan memintanya untuk menghadap seraya menawarkan posisi sebagai hakim. Abu Hanifah menjawab, "Aku akan istikharah terlebih dahulu, salat 2 rakaat meminta petunjuk kepada Allah, jika hatiku dibuka maka akan aku terima, jika tidak maka masih banyak ahli fikih lain yang bisa dipilih salah satu daintaradiantara mereka oleh Amirul Mukminin."
 
Waktu terus berjalan, ternyata Abu Hanifah tak kunjung menghadap Khalifah, maka ia mengutus seorang utusan memintanya menghadap, Abu Hanifah kemudian pergi menghadap namun ia beritikad untuk menolak jabatan hakim yang ditawarkan kepadanya.
Baris 80 ⟶ 79:
Jasadnya dikeluarkan dipanggul di atas punggung kelima muridnya, hingga sampai tempat pemandian, ia dimandikan oleh Al-Hasan bin Imarah, sementara Al-Harawi yang menyiramkan air ke tubuhnya. Ia disalatkan lebih dari 50.000 orang. Dalam enam kali putaran yang ditutup dengan salat oleh anaknya, Hammad. Ia tak dapat dikuburkan kecuali setelah salat Ashar karena sesak, dan banyak tangisan. Ia berwasiat agar jasadnya dikuburkan di Kuburan Al-Khairazan, karena merupakan tanah kubur yang baik dan bukan tanah curian.
 
== Pujian ulama ==
'''[[Imam Malik]]'''
"Subhanallah, Saya belum pernah melihat sosok seperti dia, Demi Allah, jika Abu Hanifah berpendapat bahwa sebuah [[alat]] terbuat dari [[emas]], maka pasti ia sanggup mempertengahkan kebenaran atas perkataannya itu."
 
'''[[Imam Syafi'i]]'''
"Barangsiapa ingin memperdalam fikih, maka hendaklah menjadi anak
asuh bagi Abu Hanifah, Abu Hanifah merupakan orang yang diberi taufik
oleh [[Allah]] dalam bidang [[fikih]]."
 
"Barangsiapa belum membaca buku-buku Abu Hanifah, maka ia belum memperdalam [[ilmu]], juga belum belajar [[fikih]]."
 
'''[[Imam Ahmad bin Hambal]]'''
"Subhanallah, ia berada dalam posisi keilmuan, wara' dan zuhud, mementingkan akhirat, yang tidak dilihat oleh seorangpun."
 
'''Ibnu Juraij'''
"Aku mendengar bahwa an-Nu'man (julukan Abu Hanifah) orang yang
paling wara', menjaga agama dengan ilmunya, tidak mengedepankan pecinta
dunia di atas pecinta akhirat, saya berkeyakinan bahwa dalam dunia
keilmuan dia akan memiliki prestasi yang menakjubkan."
 
'''Imam Fudhail bin Iyadh'''
"Abu Hanifah merupakan pribadi fakih yang terkenal dengan
kefakihannya, kekayaan yang cukup luas, terkenal dengan kebaikan
terhadap setiap orang yang mengganggunya, sangat sabar dalam menuntut [[ilmu]] baik [[siang]] maupun [[malam]], selalu diam, sedikit berbicara hingga datang kepadanya masalah-masalah [[h]]alal dan [[haram]], sangat cermat dalam menunjukkan kebenaran, selalu lari dari harta penguasa."
== Referensi ==
 
Baris 120 ⟶ 90:
{{Portal|Islam}}
{{Tabi'in}}
{{DEFAULTSORT:{{PAGENAME}}}}
{{lifetime|699|767|{{PAGENAME}}}}
<!--anda dapat berkontribusi dalam pelacakan artikel biografi tokoh muslim di wikipedia dengan menambahkan templat ini pada halaman tokoh muslim yang belum terhimpun di dalam kategori pelacakan --Kategori:Semua artikel biografi tokoh muslim -- Lihat Templat:Lifetime-Tokoh-Muslim -->
Baris 145 ⟶ 114:
|tempat_makam =
}}
 
[[Kategori:Kematian 768]]
[[Kategori:Imam Sunni]]
Baris 152 ⟶ 122:
[[Kategori:Imam Mazhab]]
[[Kategori:Kematian akibat keracunan]]
[[Kategori:Cendekiawan Muslim Sunni]]