Garuda di Dadaku: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 10:
|writer = [[Salman Aristo]]
|starring = [[Emir Mahira]]<br />[[Aldo Tansani]]<br />[[Marsha Aruan]]<br />[[Ikranegara]]<br />[[Maudy Koesnaedi]]<br />[[Ari Sihasale]]<br />[[Ramzi]]
|music = [[NetralAksan (grupSjuman]]<br musik)/>[[Titi Radjo Padmaja|NetralTiti Sjuman]]
|cinematography = Rendi Soedoewendtju
|editing = Rachmad Supriyanto
|studio = [[Sinemart|SBO Films]]<br />[[Mizan Productions]]
|distributor = [[Sinemart|SBO Films]]<br />[[Mizan Productions]]
|released = {{flagicon|Indonesia}} [[18 Juni]] [[2009]] ([[Jakarta]])
|runtime = 96 menit
Baris 49:
== Sinopsis ==
 
Bayu ([[Emir Mahira]]) adalah seorang siswa kelas 6 SD yang bercita-cita menjadi pemain sepak bola, cita-cita yang gagal diwujudkan oleh ayahnya, Ali. Kakeknya, Usman ([[Ikranagara]]), tidak mengizinkan Bayu menjadi pemain sepak bola karena digambarkan dengan kemiskinan, dan menyarankan agar Bayu menjadi pelukis. Dalam wawancara ''[[The Jakarta Post]]'' dengan Ifa Isfansyah, Garuda di Dadaku menggambarkan impian seseorang yang pantang menyerah walaupun banyak tantangan yang menghadang, termasuk larangan dari orang tua.<ref>[http://www.thejakartapost.com/news/2009/06/13/ifa-isfansyah-stepping-real-world-filmmaking.html Ifa Isfansyah: ''"Stepping into the real world of filmmaking"''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120109072508/http://www.thejakartapost.com/news/2009/06/13/ifa-isfansyah-stepping-real-world-filmmaking.html |date=2012-01-09 }} - ''[[The Jakarta Post]]'', 13 Juni 2009</ref> Menurut salah satu kritikus film, [[Leila S. Chudori]], dalam [[Tempo (majalah)|majalah Tempo]], ketika ia sebelumnya kurang menggemari sepak bola sebelum adanya film ini, akhirnya tertarik menggemari sepak bola, dan ia menyamakan film ini dengan ''[[Bend It Like Beckham]]'' yang dirilis pada 2002.<ref>Chudori, Leila S. (15 Juni 2009). [https://web.archive.org/web/20160303232948/http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2009/06/15/FL/mbm.20090615.FL130556.id.html "Gol Untuk Ifa!"] - ''Tempo''. Diarsipkan pada tanggal 16 Mei 2012</ref>
 
Meskipun demikian, Bayu pantang menyerah. Heri ([[Aldo Tansani]]), penggemar sepak bola sejati, memotivasi Bayu untuk menjadi pemain Timnas Indonesia U-13. Kehadiran pacar Bayu, Zahra ([[Marsha Aruan]]), membuat mereka berdua terus mencari alasan agar Bayu diizinkan bermain sepak bola oleh kakeknya, yang membuat persahabatan ketiganya hampir kandas.