Augustus: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
TheKrakenz (bicara | kontrib) Perbaikan kesalahan ketik Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android App full source |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 21:
|place of burial = [[Musoleum Augustus]], [[Roma]]
}}
'''Augustus''' (23 September 63 SM – 19 Agustus 14 M), lahir dengan nama '''Gaius Octavius Thurinus''',
Setelah mengkonsolidasikan kekuasaannya, Augustus memulai reformasi besar-besaran yang mencakup administrasi sipil, militer, dan sosial Roma. Ia membangun kembali institusi-institusi republik namun memegang kendali penuh di balik layar dengan gelar "''Princeps Civitatis''" (Warga Negara Pertama). Selain itu, ia diberi gelar "[[Augustus (gelar)|Augustus]]" oleh [[Senat Romawi]] pada 27 SM, yang menandai transisi dari Republik ke Kekaisaran Romawi. Di bawah kekuasaannya, Roma memasuki era "[[Pax Romana]]", sebuah periode stabilitas dan kemakmuran yang berlangsung selama lebih dari dua abad. Augustus juga mendanai berbagai proyek pembangunan besar, termasuk jalan, kuil, dan forum baru, serta memperbaiki infrastruktur kota Roma. Reformasinya memperkuat ekonomi, memperluas kekaisaran, dan menetapkan sistem perpajakan yang lebih efisien.
Kebijakan Augustus tidak hanya berfokus pada stabilitas politik, tetapi juga pada penguatan moral masyarakat Romawi. Ia mempromosikan nilai-nilai tradisional Romawi seperti "[[pietas]]" (kesalehan) dan "gravitas" (keseriusan), serta melancarkan berbagai undang-undang yang mendorong pernikahan dan kelahiran anak. Meskipun pemerintahannya ditandai oleh kontrol ketat terhadap kebebasan individu dan pers, serta penindasan terhadap oposisi politik, banyak orang Romawi menganggap Augustus sebagai pembawa kedamaian dan kemakmuran setelah bertahun-tahun kekacauan.<ref name=":0" /><ref name=":1" />
== Awal kehidupan ==
Ia lahir di Roma pada 23 September 63 SM. Keluarga dari pihak ayahnya berasal dari kota Velletri, sekitar 40 kilometer sebelah tenggara Roma. Dia lahir di sebuah lahan kecil bernama Ox Head, yang terletak di dekat Forum Romawi di Bukit Palatine. Sebagai seorang anak, dia diberi nama panggilan “Thurinus,” kemungkinan besar untuk menghormati kemenangan ayahnya atas sekelompok budak yang memberontak di Thurii tak lama setelah kelahirannya. Menurut Suetonius, keluarga Octavianus memiliki reputasi yang sudah lama ada di Velitrae, dengan sebuah jalan yang dinamai menurut nama mereka dan sebuah altar yang diyakini telah disucikan oleh seorang leluhur yang telah memimpin perang dengan kota tetangga.
Karena Roma sangat padat pada saat itu, Octavianus dikirim ke desa asal ayahnya di Velletri untuk dibesarkan. Dalam memoarnya, Octavianus secara singkat menyebutkan keluarga ayahnya, yang berasal dari kalangan berkuda. Kakek buyutnya dari pihak ayah, Octavius, pernah bertugas sebagai tribun militer di Sisilia selama Perang Punisia Kedua, dan kakeknya memegang berbagai posisi politik lokal. Ayahnya, yang juga bernama Octavius, pernah menjadi gubernur Makedonia. Ibu Octavianus, Atia, adalah keponakan Julius Caesar.
Ayah Octavianus meninggal dunia pada tahun 59 SM, ketika Octavianus baru berusia empat tahun. Ibunya, Atia, kemudian menikah dengan Lucius Marcius Philippus, mantan gubernur Suriah. Philippus, yang mengaku sebagai keturunan Alexander Agung, terpilih sebagai konsul pada tahun 56 SM. Namun, dia tidak menunjukkan ketertarikan pada Octavianus muda. Akibatnya, Octavianus dibesarkan oleh neneknya, Julia, yang merupakan saudara perempuan Julius Caesar. Ketika Julia meninggal pada tahun 52 atau 51 SM, Octavianus memberikan pidato pemakaman untuknya. Setelah kematiannya, ibu dan ayah tirinya menjadi lebih terlibat dalam pengasuhannya. Pada usia 15 tahun, ia mengenakan toga virilis, yang melambangkan masuknya ia ke dalam kedewasaan, dan pada tahun 47 SM, ia terpilih menjadi anggota College of Pontiffs. Tahun berikutnya, ia bertanggung jawab untuk mengorganisir pertandingan Yunani yang diadakan untuk menghormati Kuil Venus Genetrix, yang dibangun oleh Julius Caesar.
Menurut Nicolaus dari Damaskus, Octavianus awalnya ingin bergabung dengan kampanye Julius Caesar di Afrika, tapi dia mundur setelah ibunya keberatan. Pada tahun 46 SM, ia akhirnya setuju untuk mengizinkan Octavianus menemani Caesar ke Hispania, tempat Caesar bertempur melawan pasukan Pompey. Namun, Octavianus jatuh sakit dan tidak dapat melakukan perjalanan. Setelah sembuh, dia berangkat dengan kapal namun karam. Meskipun demikian, dia berhasil mencapai daratan dengan hanya beberapa teman dan dengan berani melintasi wilayah musuh untuk mencapai perkemahan Caesar, yang sangat mengesankan Caesar. Sejarawan Velleius Paterculus mencatat bahwa sejak saat itu, Caesar mengizinkan Octavianus untuk menaiki keretanya. Sekembalinya ke Roma, Caesar mempercayakan surat wasiat baru kepada Perawan Vestal, dengan menunjuk Octavianus sebagai pewaris utamanya.
== Biografi ==
|