Tektonika lempeng: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Aditya candra (bicara | kontrib)
kekuatan penggerak
Dwianto08 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(189 revisi perantara oleh 97 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Image:Plates tect2 en.svg|thumb|350px|Lempeng-lempeng tektonik di bumi barulah dipetakan pada paruh kedua abad ke-20.]]
 
[[Berkas:Plates tect2 id.svg|thumb|350px|Lempeng-lempeng tektonik di bumi barulah dipetakan pada paruh kedua abad ke-20.]]
'''Teori Tektonik Lempeng''' ({{lang-en|Plate Tectonics}}) adalah sebuah [[teori]] dalam bidang [[geologi]] yang dikembangkan untuk memberi penjelasan terhadap adanya bukti-bukti pergerakan skala besar yang dilakukan oleh [[litosfer]] [[bumi]]. Teori ini telah mencakup dan juga menggantikan [[Teori Continental Drift]] yang lebih dahulu dikemukakan pada paruh pertama abad ke-20 dan konsep ''[[seafloor spreading]]'' yang dikembangkan pada tahun 1960-an.
[[File:Earth cutaway schematic-en.svg|thumb|upright=1.35|Diagram lapisan dalam Bumi yang menunjukkan [[litosfer]] di atas [[astenosfer]]]]
[[File:Tectonic plates boundaries physical World map Wt 180degE centered-en.svg|thumb|upright=1.35|right|Lempeng tektonik dan pergerakannya.]]
 
'''Tektonika lempeng''' ({{lang-en|plate tectonics}}) adalah sebuah [[teori]] dalam bidang [[geologi]], bahwa [[litosfer]] bumi terdiri dari sejumlah lempeng tektonik besar, yang bergerak perlahan sejak sekitar 3,4 miliar tahun yang lalu. Model ini dibangun berdasarkan konsep pergeseran benua, sebuah gagasan yang dikembangkan selama dekade pertama abad ke-20. Lempeng tektonik bergerak sangat lambat, biasanya hanya beberapa sentimeter per tahun. Pergerakan lempeng tektonik adalah penyebab utama, yang dapat mengakibatkan [[gempa bumi]].<ref>{{cite web|title=Apa Itu Gempa Tektonik? Berikut Proses Terjadinya dan Dampak yang Ditimbulkan|url=https://www.voi.id/amp/234223/apa-itu-gempa-tektonik|website=[[Voi.id]]|access-fate=2 Juli 2024}}</ref>
Bagian terluar dari interior bumi terbentuk dari dua lapisan. Di bagian atas terdapat [[litosfer]] yang terdiri atas [[kerak bumi|kerak]] dan bagian teratas [[mantel bumi]] yang kaku dan padat. Di bawah lapisan litosfer terdapat [[astenosfer]] yang berbentuk padat tetapi bisa mengalir seperti cairan dengan sangat lambat dan dalam skala waktu geologis yang sangat lama karena [[viskositas]] dan [[kekuatan geser]] (''shear strength'') yang rendah. Lebih dalam lagi, bagian mantel di bawah astenosfer sifatnya menjadi lebih kaku lagi. Penyebabnya bukanlah suhu yang lebih dingin, melainkan tekanan yang tinggi.
 
Ringkasnya, karena bagian terluar dari interior bumi terbentuk oleh dua lapisan. Di bagian atas terdapat [[litosfer]] yang terdiri atas [[kerak bumi|kerak]] dan bagian teratas [[mantel bumi]] yang isinya kaku dan padat. Di bawah lapisan litosfer terdapat [[astenosfer]] yang berbentuk padat tetapi bisa mengalir seperti cairan dengan sangat lambat dan dalam skala waktu geologis yang sangat lama karena [[viskositas|kekentalan]] dan [[kekuatan geser]] (''shear strength'') yang rendah. Lebih dalam lagi, bagian mantel di bawah astenosfer sifatnya menjadi lebih kaku lagi. Penyebabnya bukanlah [[suhu]] yang lebih dingin, melainkan tekanan yang tinggi.
Lapisan litosfer dibagi menjadi lempeng-lempeng tektonik (''tectonic plates''). Di bumi, terdapat tujuh lempeng utama dan banyak lempeng-lempeng yang lebih kecil. Lempeng-lempeng litosfer ini menumpang di atas astenosfer. Mereka bergerak relatif satu dengan yang lainnya di batas-batas lempeng, baik [[batas divergen|divergen]] (menjauh), [[batas konvergen|konvergen]] (bertumbukan), ataupun [[batas transform|transform]] (menyamping). [[Gempa bumi]], [[volkano|aktivitas vulkanik]], pembentukan [[gunung]], dan pembentukan [[palung|palung samudera]] semuanya umumnya terjadi di daerah sepanjang batas lempeng. Pergerakan lateral lempeng lazimnya berkecepatan 50-100 mm/a. <ref>{{cite book |author=Read HH, Watson Janet |title=Introduction to Geology |place=New York |publisher=Halsted |year=1975 |pages=13-15}}</ref>
 
Lapisan litosfer dibagi menjadi lempeng-lempeng tektonik. Di bumi, terdapat tujuh lempeng utama dan banyak lempeng-lempeng yang lebih kecil. Lempeng-lempeng litosfer ini menumpang di atas astenosfer. Mereka bergerak relatif satu dengan yang lainnya di batas-batas lempeng, baik [[batas divergen|divergen]] (menjauh), [[batas konvergen|konvergen]] (bertumbukan), ataupun [[batas transform|transform]] (menyamping). [[Gempa bumi]], [[volkano|aktivitas vulkanik]], pembentukan [[gunung]], dan pembentukan [[palung|palung samudera]] semuanya umumnya terjadi di daerah sepanjang batas lempeng. Pergerakan lateral lempeng lazimnya berkecepatan 50–100&nbsp;mm/a.<ref>{{cite book|author=Read HH, Watson Janet|title=Introduction to Geology|place=New York|publisher=Halsted|year=1975|pages=13-15}}</ref><ref>[https://ilmugeografi.com/geologi/pengertian-tektonik Pengert0ian tektonik (Ilmugeografi.com)]</ref>
==Perkembangan Teori==
[[Image:Tectonic plates boundaries detailed-en.svg|thumb|375px|right|Peta dengan detail yang menunjukkan lempeng-lempeng tektonik dan arah vektor gerakannya]]
 
== Perkembangan Teori ==
Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, geolog berasumsi bahwa kenampakan-kenampakan utama bumi berkedudukan tetap. Kebanyakan kenampakan geologis seperti pegunungan bisa dijelaskan dengan pergerakan vertikal kerak seperti dijelaskan dalam [[teori geosinklin]]. Sejak tahun 1596, telah diamati bahwa [[pantai]] [[Samudera Atlantik]] yang berhadap-hadapan antara benua [[Afrika]] dan [[Eropa]] dengan [[Amerika Utara]] dan [[Amerika Selatan]] memiliki kemiripan bentuk dan nampaknya pernah menjadi satu. Ketepatan ini akan semakin jelas jika kita melihat tepi-tepi dari [[paparan benua]] di sana.<ref>
[[Berkas:Tectonic plates boundaries detailed-en.svg|jmpl|375px|ka|Peta dengan detail yang menunjukkan lempeng-lempeng tektonik dan arah vektor gerakannya.]]
{{cite book |author=Kious WJ, Tilling RI |title=This Dynamic Earth: the Story of Plate Tectonics |origyear=1996 |origmonth=February |url=http://pubs.usgs.gov/gip/dynamic/dynamic.html |accessdate=2008-01-29 |edition=Online edition |publisher=U.S. Geological Survey |isbn=0160482208 |chapter=Historical perspective |chapterurl=http://pubs.usgs.gov/gip/dynamic/historical.html |quote=[[Abraham Ortelius]] in his work Thesaurus Geographicus ... suggested that the Americas were "torn away from Europe and Africa ... by earthquakes and floods ... The vestiges of the rupture reveal themselves, if someone brings forward a map of the world and considers carefully the coasts of the three [continents]."
 
Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, geolog berasumsi bahwa kenampakan-kenampakan utama bumi berkedudukan tetap. Kebanyakan kenampakan geologis seperti pegunungan bisa dijelaskan dengan pergerakan vertikal kerak seperti dijelaskan dalam [[teori geosinklin]]. Sejak tahun 1596, telah diamati bahwa [[pantai]] [[Samudera Atlantik]] yang berhadap-hadapan antara benua [[Afrika]] dan [[Eropa]] dengan [[Amerika Utara]] dan [[Amerika Selatan]] memiliki kemiripan bentuk dan tampaknya pernah menjadi satu. Ketepatan ini akan semakin jelas jika kita melihat tepi-tepi dari [[paparan benua]] di sana.<ref>
{{cite book|author=Kious WJ, Tilling RI|title=This Dynamic Earth: the Story of Plate Tectonics|origyear=1996|origmonth=February|url=http://pubs.usgs.gov/gip/dynamic/dynamic.html|accessdate=2008-01-29|edition=Online edition|publisher=U.S. Geological Survey|isbn=0160482208|chapter=Historical perspective|chapterurl=http://pubs.usgs.gov/gip/dynamic/historical.html|quote=[[Abraham Ortelius]] in his work Thesaurus Geographicus ... suggested that the Americas were "torn away from Europe and Africa ... by earthquakes and floods ... The vestiges of the rupture reveal themselves, if someone brings forward a map of the world and considers carefully the coasts of the three [continents]."
}}</ref> Sejak saat itu banyak teori telah dikemukakan untuk menjelaskan hal ini, tetapi semuanya menemui jalan buntu karena asumsi bahwa bumi adalah sepenuhnya padat menyulitkan penemuan penjelasan yang sesuai.<ref name="Frankel" />
 
Penemuan [[radium]] dan sifat-sifat pemanasnya pada tahun 1896 mendorong pengkajian ulang [[umur bumi]],<ref>
{{cite book |author=Joly J |year=1909 |title=Radioactivity and Geology: An Account of the Influence of Radioactive Energy on Terrestrial History |place=London|publisher=Archibald Constable |page=36 |isbn=1402135777}}</ref> karena sebelumnya perkiraan didapatkan dari laju pendinginannya dan dengan asumsi permukaan bumi beradiasi seperti [[benda hitam]].<ref>{{cite journal|author=Thomson W |year=1863 |title=On the secular cooling of the earth |journal=Philosophical Magazine |volume=4 |issue=25 |pages=1–14|doi=10.1080/14786435908238225
}}</ref> Dari perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa bahkan jika pada awalnya bumi adalah sebuah benda yang [[merah-pijar]], suhu Bumi akan menurun menjadi seperti sekarang dalam beberapa puluh juta tahun. Dengan adanya sumber panas yang baru ditemukan ini maka para ilmuwan menganggap masuk akal bahwa Bumi sebenarnya jauh lebih tua dan intinya masih cukup panas untuk berada dalam keadaan cair.
 
Teori Tektonik Lempeng berasal dari Hipotesis [[Pergeseran Benua]] (''continental drift'') yang dikemukakan [[Alfred Wegener]] tahun 1912.<ref>{{cite web |url=http://earthobservatory.nasa.gov/Library/Giants/Wegener/wegener_2.html |title=Alfred Wegener (1880-1930): A Geographic Jigsaw Puzzle |author=Hughes Patrick |accessdate=2007-12-26 |work=On the Shoulders of Giants |publisher=Earth Observatory, NASA |quote=... on January 6, 1912, Wegener ... proposed instead a grand vision of drifting continents and widening seas to explain the evolution of Earth's geography. |archive-date=2007-08-08 |archive-url=https://web.archive.org/web/20070808235956/http://earthobservatory.nasa.gov/Library/Giants/Wegener/wegener_2.html |dead-url=yes }}</ref> dan dikembangkan lagi dalam bukunya ''The Origin of Continents and Oceans'' yang diterbitkan pada tahun 1915. Ia mengemukakan bahwa benua-benua yang sekarang ada dulu adalah satu kesatuan yang bergerak menjauh sehingga melepaskan benua-benua tersebut dari inti bumi seperti 'bongkahan es' dari [[granit]] yang bermassa jenis rendah yang mengambang di atas lautan [[basal]] yang lebih padat.<ref>{{cite book|author=Alfred Wegener|title=The Origin of Continents and Oceans|url=https://archive.org/details/originsofcontine0000unse|translator=Biram John|date=1966|publisher=Courier Dover|pages=[https://archive.org/details/originsofcontine0000unse/page/246 246]|isbn=0486617084
Teori Tektonik Lempeng berasal dari hipotesis [[Teori Continental Drift|continental drift]] yang dikemukakan [[Alfred Wegener]] tahun 1912.<ref>
}}</ref><ref>{{cite web |url=http://earthobservatory.nasa.gov/Library/Giants/Wegener/wegener_2wegener_4.html |title=Alfred Wegener (1880-1930): AThe GeographicOrigin Jigsawof PuzzleContinents and Oceans |author=Hughes Patrick |accessdate=2007-12-26 |work=On the Shoulders of Giants |publisher=Earth Observatory, NASA |quote=...By onhis Januarythird 6,edition 1912(1922), Wegener ...was proposedciting insteadgeological aevidence grandthat visionsome of300 driftingmillion years ago all the continents andhad wideningbeen seasjoined in a supercontinent stretching from pole to explainpole. theHe evolutioncalled ofit Earth'sPangaea (all lands), geography... |archive-date=2008-04-20 |archive-url=https://web.archive.org/web/20080420092043/http://earthobservatory.nasa.gov/Library/Giants/Wegener/wegener_4.html |dead-url=yes }}</ref> danNamun, dikembangkantanpa lagiadanya dalambukti bukunyaterperinci ''Thedan Originperhitungan ofgaya-gaya Continentsyang anddilibatkan, Oceans''teori terbitanini tahun 1915dipinggirkan. IaMungkin mengemukakansaja bahwabumi benua-benuamemiliki kerak yang sekarangpadat adadan duluinti adalahyang satucair, bentangtetapi mukatampaknya yangtetap bergeraksaja menjauhtidak sehinggamungkin melepaskanbahwa benuabagian-benuabagian kerak tersebut daridapat intibergerak-gerak. bumiDi sepertikemudian 'bongkahanhari, es'dibuktikanlah dariteori yang dikemukakan geolog Inggris [[granitArthur Holmes]]yang bermassatahun jenis1920 rendahbahwa yangtautan mengambangbagian-bagian kerak ini kemungkinan ada di atasbawah lautanlaut. [[basal]]Terbukti yangjuga lebihteorinya padatbahwa arus konveksi di dalam mantel bumi adalah kekuatan penggeraknya.<ref name="Frankel">{{cite bookjournal |title=Arthur Holmes and Continental Drift |author=AlfredFrankel WegenerHenry |titlejournal=The OriginBritish ofJournal Continentsfor andthe OceansHistory of Science |translatorvolume=Biram11 John|issue=2 |date=19661978-07 |publisherpages=Courier130–150 |url=http://www.jstor.org/pss/4025726}}</ref><ref>{{cite Doverjournal |author=Holmes Arthur |year=1928 |title=Radioactivity and Earth Movements |journal=Transactions of the Geological Society of Glasgow |volume=18 |pages=246559–606}}</ref><ref>{{cite book|isbnauthor=0486617084Holmes Arthur|year=1978|title=Principles of Physical Geology|edition=3rd|publisher=Wiley|pages=640-641|isbn=0471072516}}</ref>
}}</ref><ref>
{{cite web |url=http://earthobservatory.nasa.gov/Library/Giants/Wegener/wegener_4.html |title=Alfred Wegener (1880-1930): The Origin of Continents and Oceans |author=Hughes Patrick |accessdate=2007-12-26 |work=On the Shoulders of Giants |publisher=Earth Observatory, NASA |quote=By his third edition (1922), Wegener was citing geological evidence that some 300 million years ago all the continents had been joined in a supercontinent stretching from pole to pole. He called it Pangaea (all lands), ...
}}</ref> Namun, tanpa adanya bukti terperinci dan perhitungan gaya-gaya yang dilibatkan, teori ini dipinggirkan. Mungkin saja bumi memiliki kerak yang padat dan inti yang cair, tetapi tampaknya tetap saja tidak mungkin bahwa bagian-bagian kerak tersebut dapat bergerak-gerak. Di kemudian hari, dibuktikanlah teori yang dikemukakan geolog Inggris [[Arthur Holmes]] tahun 1920 bahwa tautan bagian-bagian kerak ini kemungkinan ada di bawah laut. Terbukti juga teorinya bahwa arus konveksi di dalam mantel bumi adalah kekuatan penggeraknya.<ref>
{{cite journal |author=Holmes Arthur |year=1928 |title=Radioactivity and Earth Movements |journal=Transactions of the Geological Society of Glasgow |volume=18 |pages=559–606
}}</ref><ref>
{{cite book|author=Holmes Arthur |year=1978 |title=Principles of Physical Geology |edition=3rd |publisher=Wiley |pages=640-641 |isbn=0471072516
}}</ref><ref name="Frankel">{{cite journal |title=Arthur Holmes and Continental Drift |author=Frankel Henry |journal=The British Journal for the History of Science |volume=11 |issue=2 |date=1978-07 |pages=130–150 |url=http://www.jstor.org/pss/4025726
}}</ref>
 
Bukti pertama bahwa lempeng-lempeng itu memang mengalami pergerakan didapatkan dari penemuan perbedaan arah [[medan magnet]] dalam batuan-batuan yang berbeda usianya. Penemuan ini dinyatakan pertama kali pada sebuah simposium di Tasmania tahun 1956. Mula-mula, penemuan ini dimasukkan ke dalam [[teori ekspansi bumi]] ,<ref>1958: The tectonic approach to continental drift. In: S. W. Carey (ed.): Continental Drift&nbsp;– A Symposium. University of Tasmania, Hobart, 177-363 (expanding Earth from p. 311 to p. 349)</ref>, namun selanjutnya justeru lebih mengarah ke pengembangan teori tektonik lempeng yang menjelaskan penyebaranpemekaran (''spreading'') sebagai konsekuensi pergerakan vertikal (''upwelling'') batuan, tetapi menghindarkan keharusan adanya bumi yang ukurannya terus membesar atau berekspansi (''expanding earth'') dengan memasukkan [[zona subduksi]]/hunjaman (''subduction zone''), dan sesar translasi (''translation fault''). Pada waktu itulah teori tektonik lempeng berubah dari sebuah teori yang radikal menjadi teori yang umum dipakai dan kemudian diterima secara luas di kalangan ilmuwan. Penelitian lebih lanjut tentang hubungan antara ''[[seafloor spreading]]'' dan balikan medan magnet bumi (''[[geomagnetic reversal]]'') oleh geolog [[Harry Hammond Hess]] dan oseanograf [[Ron G. Mason]]<ref>{{cite journal |author=Korgen Ben J |year=1995 |title=A Voice From the Past: John Lyman and the Plate Tectonics Story |url=http://www.tos.org/oceanography/issues/issue_archive/issue_pdfs/8_1/8.1_korgen.pdf |format=PDF |journal=Oceanography |volume=8 |issue=1 |pages=19–20 |access-date=2008-08-17 |archive-date=2007-09-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20070926055030/http://www.tos.org/oceanography/issues/issue_archive/issue_pdfs/8_1/8.1_korgen.pdf |dead-url=yes }}</ref><ref>{{cite journal |author=Spiess Fred, Kuperman William |year=2003 |url=http://www.tos.org/oceanography/issues/issue_archive/issue_pdfs/16_3/16.3_spiess.pdf |format=PDF |title=The Marine Physical Laboratory at Scripps |journal=Oceanography |volume=16 |issue=3 |pages=45–54 |access-date=2008-08-17 |archive-date=2007-09-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20070926055021/http://www.tos.org/oceanography/issues/issue_archive/issue_pdfs/16_3/16.3_spiess.pdf |dead-url=yes }}</ref><ref>{{cite journal|author=Mason RG, Raff AD |year=1961 |title=Magnetic survey off the west coast of the United States between 32°N latitude and 42°N latitude |journal=Bulletin of the Geological Society of America |volume=72 |pages=1259–1266|doi=10.1130/0016-7606(1961)72[1259:MSOTWC]2.0.CO;2
{{cite journal |author=Korgen Ben J |year=1995 |title=A Voice From the Past: John Lyman and the Plate Tectonics Story |url=http://www.tos.org/oceanography/issues/issue_archive/issue_pdfs/8_1/8.1_korgen.pdf |format=PDF |journal=Oceanography |volume=8 |issue=1 |pages=19–20
}}</ref><ref>
{{cite journal|author=Spiess Fred, Kuperman William |year=2003 |url=http://www.tos.org/oceanography/issues/issue_archive/issue_pdfs/16_3/16.3_spiess.pdf |format=PDF |title=The Marine Physical Laboratory at Scripps |journal=Oceanography |volume=16|issue=3 |pages=45–54}}</ref><ref>{{cite journal|author=Mason RG, Raff AD |year=1961 |title=Magnetic survey off the west coast of the United States between 32°N latitude and 42°N latitude |journal=Bulletin of the Geological Society of America |volume=72 |pages=1259–1266|doi=10.1130/0016-7606(1961)72[1259:MSOTWC]2.0.CO;2
}}</ref><ref>
{{cite journal|author=Raff AD, Mason RG |year=1961 |title=Magnetic survey off the west coast of the United States between 40°N latitude and 52°N latitude |journal=Bulletin of the Geological Society of America |volume=72 |pages=1267–1270|doi=10.1130/0016-7606(1961)72[1267:MSOTWC]2.0.CO;2
}}</ref> menunjukkan dengan tepat mekanisme yang menjelaskan pergerakan vertikal batuan yang baru.
 
Seiring dengan diterimanya anomali magnetik bumi yang ditunjukkan dengan lajur-lajur sejajar yang simetris dengan magnetisasi yang sama di dasar laut pada kedua sisi ''[[mid-oceanic ridge]]'', tektonik lempeng menjadi diterima secara luas. Kemajuan pesat dalam teknik pencitraan seismik mula-mula di dalam dan sekitar [[zona Wadati-Benioff]] dan beragam observasi geologis lainnya tak lama kemudian mengukuhkan tektonik lempeng sebagai teori yang memiliki kemampuan yang luar biasa dalam segi penjelasan dan prediksi.
 
Penelitian tentang dasar laut dalam, sebuah cabang [[geologi kelautan]] yang berkembang pesat pada tahun 1960-an memegang peranan penting dalam pengembangan teori ini. Sejalan dengan itu, teori tektonik lempeng juga dikembangkan pada akhir 1960-an dan telah diterima secara cukup universal di semua disiplin ilmu, sekaligus juga membaharui dunia ilmu bumi dengan memberi penjelasan bagi berbagai macam fenomena geologis dan juga implikasinya di dalam bidang lain seperti [[paleogeografi]] dan [[paleobiologi]] .
 
== Terminologi ==
==Prinsip-prinsip Utama==
[[File:Active Margin.svg|thumb|300px|Sebuah diagram [[Subduksi|zona subduksi]] antara dua lempeng tektonik. Peristiwa tersebut dapat menyebabkan [[gempa bumi]], [[gunung berapi]] dan [[tsunami]]]]
Bagian luar interior bumi dibagi menjadi litosfer dan astenosfer berdasarkan perbedaan mekanis dan cara terjadinya perpindahan panas. Litosfer lebih dingin dan kaku, sedangkan astenosfer lebih panas dan secara mekanik lemah. Selain itu, litosfer kehilangan panasnya melalui proses [[konduksi]], sedangkan astenosfer juga memindahkan panas melalui [[konveksi]] dan memiliki gradien suhu yang hampir adiabatik. Pembagian ini sangat berbeda dengan pembagian bumi secara kimia menjadi inti, mantel, dan kerak. Litosfer sendiri mencakup kerak dan juga sebagian dari mantel. Suatu bagian mantel bisa saja menjadi bagian dari litosfer atau astenosfer pada waktu yang berbeda, tergantung dari suhu, tekanan, dan kekuatan gesernya. Prinsip kunci tektonik lempeng adalah bahwa litosfer terpisah menjadi lempeng-lempeng tektonik yang berbeda-beda. Lempeng ini bergerak menumpang di atas astenosfer yang mempunyai [[viskoelastisitas]] sehingga bersifat seperti fluida. Pergerakan lempeng biasanya bisa mencapai 10-40 mm/a (secepat pertumbuhan [[kuku]] jari) seperti di [[Mid-Atlantic Ridge]], ataupun mencapai 160 mm/a (secepat pertumbuhan [[rambut]]) seperti di [[Lempeng Nazca]].<ref>
Bagian lapisan luar, interior bumi dibagi menjadi lapisan litosfer dan lapisan astenosfer berdasarkan perbedaan mekanis dan cara terjadinya perpindahan panas. Llitosfer lebih dingin dan kaku, sedangkan astenosfer lebih panas dan secara mekanik lemah. Selain itu, litosfer kehilangan panasnya melalui proses [[konduksi]], sedangkan astenosfer juga memindahkan panas melalui [[konveksi]] dan memiliki gradien suhu yang hampir adiabatik. Pembagian ini sangat berbeda dengan pembagian bumi secara kimia menjadi inti, mantel, dan kerak. Litosfer sendiri mencakup kerak dan juga sebagian dari mantel.
 
Suatu bagian mantel bisa saja menjadi bagian dari litosfer atau astenosfer pada waktu yang berbeda, tergantung dari suhu, tekanan, dan kekuatan gesernya. Prinsip kunci tektonik lempengan adalah bahwa litosfer terpisah menjadi lempengan-lempengan tektonik yang berbeda-beda. Lempengan ini bergerak menumpang di atas astenosfer yang mempunyai [[viskoelastisitas]] sehingga bersifat seperti fluida. Pergerakan lempengan bisa mencapai 10–40&nbsp;mm/a (secepat pertumbuhan [[kuku]] jari) seperti di [[Punggungan tengah Atlantik]], ataupun bisa mencapai 160&nbsp;mm/a (secepat pertumbuhan [[rambut]]) seperti di [[Lempeng Nazca]].<ref>
{{
cite web|url=http://hypertextbook.com/facts/ZhenHuang.shtml|title=Speed of the Continental Plates |author=Huang Zhen Shao |year=1997 |work=The Physics Factbook
Baris 48 ⟶ 43:
</ref><ref>
{{
cite book |last1=Hancock |first1=Paul L |last2=Skinner |first2=Brian J |last3=Dineley |first3=David L |title=The Oxford Companion to The Earth |url=https://archive.org/details/oxfordcompaniont00hanc |publisher=[[Oxford University Press]] |year=2000 |isbn=0198540396
}}
</ref>
Lempeng-lempeng ini tebalnya sekitar 100 km dan terdiri atas mantel litosferik yang di atasnya dilapisi dengan hamparan salah satu dari dua jenis material kerak. Yang pertama adalah [[kerak samudera]] atau yang sering disebut dengan "sima", gabungan dari [[silikon]] dan [[magnesium]]. Jenis yang kedua yaitu [[kerak benua]] yang sering disebut "sial", gabungan dari silikon dan[[aluminium]]. Kedua jenis kerak ini berbeda dari segi ketebalan di mana kerak benua memiliki ketebalan yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kerak samudera. Ketebalan kerak benua mencapai 30-50 km sedangkan kerak samudera hanya 5-10 km.
 
''Lempeng-lempeng ini tebalnya sekitar 100 km'' dan terdiri atas mantel litosferik yang di atasnya dilapisi dengan hamparan salah satu dari dua jenis material kerak.<br />
Dua lempeng akan bertemu di sepanjang batas lempeng (''plate boundary''), yaitu daerah di mana aktivitas geologis umumnya terjadi seperti [[gempa bumi]] dan pembentukan kenampakan topografis seperti [[gunung]], [[gunung berapi]], dan [[palung|palung samudera]]. Kebanyakan gunung berapi yang aktif di dunia berada di atas batas lempeng, seperti [[Cincin Api Pasifik]] (''Pacific Ring of Fire'') di Lempeng Pasifik yang paling aktif dan dikenal luas.
'''Yang pertama'''
adalah [[kerak samudera]] atau yang sering disebut dengan "sima", gabungan dari [[silikon]] dan [[magnesium]].<br />
'''Yang kedua''' adalah [[kerak benua]] yang sering disebut "sial", gabungan dari [[silikon]] dan [[aluminium]].
 
Kedua jenis kerak ini berbeda dari segi ketebalan di mana kerak benua memiliki ketebalan yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kerak samudera. Ketebalan kerak benua mencapai 30–50&nbsp;km sedangkan kerak samudera hanya 5–10&nbsp;km.
Lempeng tektonik bisa merupakan kerak benua atau samudera, tetapi biasanya satu lempeng terdiri atas keduanya. Misalnya, [[Lempeng Afrika]] mencakup benua itu sendiri dan sebagian dasar Samudera Atlantik dan Hindia. Perbedaan antara kerak benua dan samudera ialah berdasarkan kepadatan material pembentuknya. Kerak samudera lebih padat daripada kerak benua dikarenakan perbedaan perbandingan jumlah berbagai elemen, khususnya silikon. Kerak samudera lebih padat karena komposisinya yang mengandung lebih sedikit silikon dan lebih banyak materi yang berat. Dalam hal ini, kerak samudera dikatakan lebih bersifat [[mafik]] ketimbang [[felsik]].<ref name="newgeo">
{{
cite book |author=Schmidt Victor A, Harbert William |title=Planet Earth and the New Geosciences |origdate= |origyear= |origmonth= |url=http://geoinfo.amu.edu.pl/wpk/pe/a/harbbook/other/contents.html |accessdate=2008-01-28 |edition=third |isbn=0787242969 |chapter=The Living Machine: Plate Tectonics |chapterurl=http://geoinfo.amu.edu.pl/wpk/pe/a/harbbook/c_iii/chap03.html
}}
</ref> Maka, kerak samudera umumnya berada di bawah permukaan laut seperti sebagian besar [[Lempeng Pasifik]], sedangkan kerak benua timbul ke atas permukaan laut, mengikuti sebuah prinsip yang dikenal dengan [[isostasi]].
 
Dua lempeng akan bertemu di sepanjang batas lempeng (''plate boundary''), yaitu daerah di mana aktivitas geologis umumnya terjadi seperti [[gempa bumi]] dan pembentukan kenampakan topografis seperti [[gunung]], [[gunung berapi]], dan [[palung|palung samudera]]. Kebanyakan gunung berapi yang aktif di dunia berada di atas batas lempeng, seperti [[Cincin Api Pasifik]] (''Pacific Ring of Fire'') di Lempeng Pasifik yang paling aktif dan dikenal luas.
==Jenis-jenis Batas Lempeng==
[[Image:Tectonic plate boundaries.png|thumb|right|350px|Tiga jenis batas lempeng (''plate boundary'').]]
Ada tiga jenis batas lempeng yang berbeda dari cara lempengan tersebut bergerak relatif terhadap satu sama lain. Tiga jenis ini masing-masing berhubungan dengan fenomena yang berbeda di permukaan. Tiga jenis batas lempeng tersebut adalah:
# '''Batas transform (''transform boundaries'')''' terjadi jika lempeng bergerak dan mengalami gesekan satu sama lain secara menyamping di sepanjang sesar transform (''[[transform fault]]''). Gerakan relatif kedua lempeng bisa sinistral (ke kiri di sisi yang berlawanan dengan pengamat) ataupun dekstral (ke kanan di sisi yang berlawanan dengan pengamat). Contoh sesar jenis ini adalah [[Sesar San Andreas]] di [[California]].
# '''Batas divergen/konstruktif (''divergent/constructive boundaries'')''' terjadi ketika dua lempeng bergerak menjauh satu sama lain. ''[[Mid-oceanic ridge]]'' dan zona retakan (''rifting'') yang aktif adalah contoh batas divergen
# '''Batas konvergen/destruktif (''convergent/destructive boundaries'')''' terjadi jika dua lempeng bergesekan mendekati satu sama lain sehingga membentuk [[zona subduksi]] jika salah satu lempeng bergerak di bawah yang lain, atau tabrakan benua (''[[continental collision]]'') jika kedua lempeng mengandung kerak benua. Palung laut yang dalam biasanya berada di zona subduksi, di mana potongan lempeng yang terhunjam mengandung banyak bersifat [[hidrat]] (mengandung air), sehingga kandungan air ini dilepaskan saat pemanasan terjadi bercampur dengan mantel dan menyebabkan pencairan sehingga menyebabkan aktivitas vulkanik. Contoh kasus ini dapat kita lihat di [[Pegunungan Andes]] di [[Amerika Selatan]] dan [[busur pulau]] [[Jepang]] (''Japanese island arc'').
 
Lempeng tektonik bisa merupakan kerak benua atau samudera, tetapi biasanya satu lempeng terdiri atas keduanya. Misalnya, [[Lempeng Afrika]] mencakup benua itu sendiri dan sebagian dasar Samudera Atlantik dan Hindia.
==Kekuatan Penggerak Pergerakan Lempeng==
 
Pergerakan lempeng tektonik bisa terjadi karena kepadatan relatif litosfer samudera dan karakter astenosfer yang relatif lemah. Pelesapan panas dari mantel telah didapati sebagai sumber asli dari energi yang menggerakkan tektonik lempeng. Pandangan yang disetujui sekarang, meskipun masih cukup diperdebatkan, adalah bahwa kelebihan kepadatan litosfer samudera yang membuatnya menyusup ke bawah di zona subduksi adalah sumber terkuat pergerakan lempeng. Pada waktu pembentukannya di ''mid ocean ridge'', litosfer samudera pada mulanya memiliki kepadatan yang lebih rendah dari astenosfer di sekitarnya, tetapi kepadatan ini meningkat seiring dengan penuaan karena terjadinya pendinginan dan penebalan. Besarnya kepadatan litosfer yang lama relatif terhadap astenosfer di bawahnya memungkinkan terjadinya penyusupan ke mantel yang dalam di zona subduksi sehingga menjadi sumber sebagian besar kekuatan penggerak pergerakan lempeng. Kelemahan astenosfer memungkinkan lempeng untuk bergerak secara mudah menuju ke arah zona subduksi
Perbedaan antara kerak benua dengan kerak samudera ialah berdasarkan kepadatan material pembentuknya.
* '''Kerak samudera''' lebih padat daripada kerak benua dikarenakan perbedaan perbandingan jumlah berbagai elemen, khususnya silikon.
* '''Kerak benua''' kurang padat karena komposisinya yang mengandung lebih sedikit silikon dan lebih banyak materi yang berat. Dalam hal ini, kerak samudera dikatakan lebih bersifat [[mafik]] ketimbang [[felsik]].<ref name="newgeo">{{cite book |author=Schmidt Victor A, Harbert William |title=Planet Earth and the New Geosciences |origdate= |origyear= |origmonth= |url=http://geoinfo.amu.edu.pl/wpk/pe/a/harbbook/other/contents.html |accessdate=2008-01-28 |edition=third |isbn=0787242969 |chapter=The Living Machine: Plate Tectonics |chapterurl=http://geoinfo.amu.edu.pl/wpk/pe/a/harbbook/c_iii/chap03.html |archive-date=2010-01-24 |archive-url=https://web.archive.org/web/20100124060304/http://geoinfo.amu.edu.pl/wpk/pe/a/harbbook/other/contents.html |dead-url=yes }}</ref> Maka, kerak samudera umumnya berada di bawah permukaan laut seperti sebagian besar [[Lempeng Pasifik]], sedangkan kerak benua timbul ke atas permukaan laut, mengikuti sebuah prinsip yang dikenal dengan [[isostasi]].
 
== Jenis batas lempeng ==
[[Berkas:Tectonic plate boundaries.png|jmpl|ka|350px|Tiga jenis batas lempeng (''plate boundary'').]]
[[Berkas:Comparing boundaries.PNG|jmpl|kiri]]
Ada tiga jenis batas lempeng yang berbeda dari cara lempengan tersebut bergerak relatif terhadap satu sama lain. Tiga jenis ini masing-masing berhubungan dengan fenomena yang berbeda di permukaan. Tiga jenis batas lempeng tersebut adalah:<ref name=":0" />
# '''Batas transform (''transform boundaries'')''' terjadi jika lempeng bergerak dan mengalami gesekan satu sama lain secara menyamping di sepanjang sesar transform (''[[transform fault]]''). Gerakan relatif kedua lempeng bisa sinistral (ke kiri di sisi yang berlawanan dengan pengamat) ataupun dekstral (ke kanan di sisi yang berlawanan dengan pengamat). Contoh sesar jenis ini adalah [[Sesar San Andreas]] di [[California]].
# '''Batas divergen/konstruktif (''divergent/constructive boundaries'')''' terjadi ketika dua lempeng bergerak menjauh satu sama lain. ''[[Mid-oceanic ridge]]'' dan zona retakan (''rifting'') yang aktif adalah contoh batas divergen
# '''Batas konvergen/destruktif (''convergent/destructive boundaries'')''' terjadi jika dua lempeng bergesekan mendekati satu sama lain sehingga membentuk [[zona subduksi]] jika salah satu lempeng bergerak di bawah yang lain, atau tabrakan benua (''[[continental collision]]'') jika kedua lempeng mengandung kerak benua. Palung laut yang dalam biasanya berada di zona subduksi, di mana potongan lempeng yang terhunjam mengandung banyak bersifat [[hidrat]] (mengandung air), sehingga kandungan air ini dilepaskan saat pemanasan terjadi bercampur dengan mantel dan menyebabkan pencairan sehingga menyebabkan aktivitas vulkanik. Contoh kasus ini dapat kita lihat di [[Pegunungan Andes]] di [[Amerika Selatan]] dan [[busur pulau]] [[Jepang]] (''Japanese island arc''). Batas konvergen dibagi kembali menjadi tiga, yaitu:
## Bila 2 lempeng samudra yang saling mendekat, lempeng yang satu akan menghunjam kebawah lempeng yang lain membentuk busur kepulauan.
## Bila lempeng benua dan lempeng samudra yang saling mendekat, maka lempeng samudranya akan menghunjam kebawah lempeng benua, membentuk pegunungan uplift seperti Andes.
## Bila 2 lempeng benua yang saling mendekat, terjadilah peristiwa tumbukan (collision), membentuk pegunungan lipatan seperti Himalaya.
#: Selain 3 jenis batas lempeng di atas, terdapat juga zona batas lempeng (''plate boundary zone'')'','' dimana interaksi antar lempengnya belum diketahui. Dan pada umumnya, zona batas lempeng melibatkan paling tidak 2 lempeng besar dan beberapa [[Lempeng mikro]] yang bergerak dengan cukup rumit'','' sehingga pada daerah tersebut terdapat fitur geologi yang kompleks dan pola gempa bumi. Contoh dari zona batas lempeng adalah daerah Mediterania-Alpine yang merupakan batas antara lempeng Eurasia dan Afrika, dimana terdapat kenampakan subduksi, kolisi, dan ''transform fault.''<ref>[https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/10/060000669/lempeng-tektonik-dan-jenisnya-di-indonesia?page=all Lempeng tektonik dan jenisnya (Kompas.com)]</ref>
 
== Kecepatan Pergerakan Lempeng ==
[[File:Pacific Ocean 180Ma.jpg|thumb|260px|Lempeng tektonik sekitar 210 juta tahun yang lalu saat (zaman [[Jura (zaman)|Jurassic]]) dan terbentuknys [[Cincin Api Pasifik]]]]
Pergerakan lempeng tektonik bisa terjadi karena kepadatan relatif litosfer samudera dan karakter astenosfer yang relatif lemah. Pelepasan panas dari mantel telah didapati sebagai sumber asli dari energi yang menggerakkan lempeng tektonik. Pandangan yang disetujui sekarang, meskipun masih cukup diperdebatkan, adalah bahwa kelebihan kepadatan litosfer samudera yang membuatnya menyusup ke bawah di zona subduksi adalah sumber terkuat pergerakan lempengan.
 
Pada waktu pembentukannya di [[Punggungan tengah samudra]] (''mid ocean ridge)'', litosfer samudera pada mulanya memiliki kepadatan yang lebih rendah dari astenosfer di sekitarnya, tetapi kepadatan ini meningkat seiring dengan penuaan karena terjadinya pendinginan dan penebalan. Besarnya kepadatan litosfer yang lama relatif terhadap astenosfer di bawahnya memungkinkan terjadinya penyusupan ke mantel yang dalam di zona subduksi sehingga menjadi sumber sebagian besar kekuatan penggerak-pergerakan lempengan. Kelemahan astenosfer memungkinkan lempengan untuk bergerak secara mudah menuju ke arah zona subduksi
<ref>
{{cite web |author=Pedro Mendia-Landa
|url=http://www.yale.edu/ynhti/curriculum/units/2007/4/07.04.13.x.html |title=Myths and Legends on Natural Disasters: Making Sense of Our World |accessdate=2008-02-05
}}</ref>
Meskipun subduksi dipercaya sebagai kekuatan terkuat penggerak -pergerakan lempenglempengan, masih ada gaya penggerak lain yang dibuktikan dengan adanya lempenglempengan seperti lempenglempengan Amerika Utara, juga lempenglempengan Eurasia yang bergerak tetapi tidak mengalami subduksi di manapun. Sumber penggerak ini masih menjadi topik penelitian intensif dan diskusi di kalangan ilmuwan ilmu bumi.
 
Pencitraan dua dan tiga dimensi interior bumi ([[tomografi seismik]]) menunjukkan adanya distribusi kepadatan yang heterogen secara lateral di seluruh mantel. Variasi dalam kepadatan ini bisa bersifat material (dari kimia batuan), mineral (dari variasi struktur mineral), atau termal (melalui ekspansi dan kontraksi termal dari energi panas). Manifestasi dari keheterogenan kepadatan secara lateral adalah [[konveksi mantel]] dari gaya apung (''buoyancy forces'')
Pencitraan dua dan tiga dimensi interior bumi ([[tomografi seismik]]) menunjukkan adanya distribusi kepadatan yang heterogen secara lateral di seluruh mantel. Variasi dalam kepadatan ini bisa bersifat material (dari kimia batuan), mineral (dari variasi struktur mineral), atau termal (melalui ekspansi dan kontraksi termal dari energi panas). Manifestasi dari keheterogenan kepadatan secara lateral adalah [[konveksi mantel]] dari gaya apung (''buoyancy forces'')
<ref>
{{cite journal |doi= 10.1073/pnas.210382197 |author=Tanimoto Toshiro, Lay Thorne |title=Mantle dynamics and seismic tomography |journal=Proceedings of the National Academy of Science |date=2000-11-07 |volume=97 |issue=23 |pages=12409–12410 |pmid=11035784
}}</ref> Bagaimana konveksi mantel berhubungan secara langsung dan tidak dengan pergerakan planet masih menjadi bidang yang sedang dipelajari dan dibincangkan dalam geodinamika. Dengan satu atau lain cara, energi ini harus dipindahkan ke litosfer supaya lempeng tektonik bisa bergerak. Ada dua jenis gaya yang utama dalam pengaruhnya ke pergerakan planet, yaitu [[gaya gesek|friksi]] dan [[gravitasi]].
 
=== Gaya Gesekgesek ===
 
;Basal drag: Arus konveksi berskala besar di mantel atas disalurkan melalui astenosfer, sehingga pergerakan didorong oleh gesekan antara astenosfer dan litosfer.
;Basal drag:Arus konveksi berskala besar di mantel atas disalurkan melalui astenosfer, sehingga pergerakan didorong oleh gesekan antara astenosfer dan litosfer.<ref>{{Cite web |url=https://www.lithosphere.info/basal-drag.html |title=Basal drag (Lithosphere.info) |access-date=2020-03-06 |archive-date=2020-07-08 |archive-url=https://web.archive.org/web/20200708153517/http://www.lithosphere.info/basal-drag.html |dead-url=yes }}</ref>
;''Slab suction'': Arus konveksi lokal memberikan tarikan ke bawah pada lempeng di zona subduksi di palung samudera. Penyerotan lempengan (''slab suction'') ini bisa terjadi dalam kondisi geodinamik di mana tarikan basal terus bekerja pada lempeng ini pada saat ia masuk ke dalam mantel, meskipun sebetulnya tarikan lebih banyak bekerja pada kedua sisi lempengan, atas dan bawah
;''Slab suction'': Arus konveksi lokal memberikan tarikan ke bawah pada lempeng di zona subduksi di palung samudera. Penyerotan lempengan (''slab suction'') ini bisa terjadi dalam kondisi geodinamik di mana tarikan basal terus bekerja pada lempeng ini pada saat ia masuk ke dalam mantel, meskipun sebetulnya tarikan lebih banyak bekerja pada kedua sisi lempengan, atas dan bawah.<ref>[https://brainly.ph/question/22509565 tentang slab suction di Brainly.co.id]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
=== Gravitasi ===
:Runtuhan gravitasi: Pergerakan lempeng terjadi karena lebih tingginya lempeng di [[Mid-Oceanic Ridge|''Punggung tengah samudra'']]. Litosfer samudera yang dingin menjadi lebih padat daripada mantel panas yang merupakan sumbernya, maka dengan ketebalan yang semakin meningkat lempeng ini tenggelam ke dalam mantel untuk mengkompensasikan beratnya, menghasilkan sedikit inklinasi lateral proporsional dengan jarak dari sumbu ini.:Dalam teks-teks geologi pada pendidikan dasar, proses ini sering disebut sebagai sebuah doronga. Namun, sebenarnya sebutan yang lebih tepat adalah runtuhan karena topografi sebuah lempeng bisa jadi sangat berbeda-beda dan topografi [[Punggung laut|Punggung]] (''ridge'') yang melakukan pemekaran hanyalah fitur yang paling dominan. Sebagai contoh, pembengkakan litosfer sebelum ia turun ke bawah lempeng yang bersebelahan menghasilkan kenampakan yang bisa memengaruhi topografi. Lalu, ''mantel plume'' yang menekan sisi bawah lempeng tektonik bisa juga mengubah topografi dasar samudera.{{fact}}
;''Slab-pull'' (tarikan lempengan):Pergerakan lempeng sebagian disebabkan juga oleh berat lempeng yang dingin dan padat yang turun ke mantel di palung samudera.<ref>{{cite journal|author=Conrad CP, Lithgow-Bertelloni C |year=2002 |title=How Mantle Slabs Drive Plate Tectonics |journal=Science |volume=298|issue=5591 | pages = L45 | doi = 10.1126/science.1074161 }}</ref> Ada bukti yang cukup banyak bahwa konveksi juga terjadi di mantel dengan skala cukup besar. Pergerakan ke atas materi di Punggung tengah samudra mungkin sekali adalah bagian dari konveksi ini. Beberapa model awal Tektonik Lempeng menggambarkan bahwa lempeng-lempeng ini menumpang di atas sel-sel seperti ban berjalan.<br />Namun, kebanyakan ilmuwan sekarang percaya bahwa astenosfer tidaklah cukup kuat untuk secara langsung menyebabkan pergerakan oleh gesekan gaya-gaya itu. ''Slab pull'' sendiri sangat mungkin menjadi gaya terbesar yang bekerja pada lempeng. Model yang lebih baru juga memberi peranan yang penting pada penyerotan (''suction'') di palung, tetapi lempengan seperti [[Lempeng Amerika Utara]] tidak mengalami subduksi di manapun juga, tetapi juga mengalami pergerakan seperti juga Lempeng Afrika, Eurasia, dan Antartika. Kekuatan penggerak utama untuk pergerakan lempengan dan sumber energinya itu sendiri masih menjadi bahan riset yang sedang berlangsung
 
=== Gaya dari luar ===
Dalam studi yang dipublikasikan pada edisi Januari-Februari 2006 dari buletin ''Geological Society of America Bulletin'', sebuah tim ilmuwan dari Italia dan Amerika Serikat berpendapat bahwa komponen lempeng yang mengarah ke barat berasal dari rotasi Bumi dan gesekan pasang bulan yang mengikutinya. Mereka berkata karena Bumi berputar ke timur di bawah bulan, gravitasi bulan meskipun sangat kecil menarik lapisan permukaan bumi kembali ke barat.
 
Beberapa orang juga mengemukakan ide kontroversial bahwa hasil ini mungkin juga menjelaskan mengapa Venus dan Mars tidak memiliki lempeng tektonik, yaitu karena ketiadaan bulan di Venus dan kecilnya ukuran bulan Mars untuk memberi efek seperti pasang di bumi.<ref>{{cite journal|author=Lovett Richard A |title=Moon Is Dragging Continents West, Scientist Says |journal=National Geographic News |date=2006-01-24 |url=http://news.nationalgeographic.com/news/2006/01/0124_060124_moon.html }}</ref>
 
Pemikiran ini sendiri sebetulnya tidaklah baru. Hal ini sendiri aslinya dikemukakan oleh bapak dari hipotesis ini sendiri, Alfred Wegener, dan kemudian ditentang fisikawan [[Harold Jeffreys]] yang menghitung bahwa besarnya gaya gesek pasang yang diperlukan akan dengan cepat membawa rotasi bumi untuk berhenti sejak waktu lama.
===Gravitasi===
:Runtuhan gravitasi: Pergerakan lempeng terjadi karena lebih tingginya lempeng di [[Mid-Oceanic Ridge|''oceanic ridge'']]. Litosfer samudera yang dingin menjadi lebih padat daripada mantel panas yang merupakan sumbernya, maka dengan ketebalan yang semakin meningkat lempeng ini tenggelam ke dalam mantel untuk mengkompensasikan beratnya, menghasilkan sedikit inklinasi lateral proporsional dengan jarak dari sumbu ini. :Dalam teks-teks geologi pada pendidikan dasar, proses ini sering disebut sebagai sebuah doronga. Namun, sebenarnya sebutan yang lebih tepat adalah runtuhan karena topografi sebuah lempeng bisa jadi sangat berbeda-beda dan topografi pematang (''ridge'') yang melakukan pemekaran hanyalah fitur yang paling dominan. Sebagai contoh, pembengkakan litosfer sebelum ia turun ke bawah lempeng yang bersebelahan menghasilkan kenampakan yang bisa mempengaruhi topografi. Lalu, ''mantel plume'' yang menekan sisi bawah lempeng tektonik bisa juga mengubah topografi dasar samudera.
;''Slab-pull'' (tarikan lempengan): Pergerakan lempeng sebagian disebabkan juga oleh berat lempeng yang dingin dan padat yang turun ke mantel di palung samudera.<ref> {{cite journal|author=Conrad CP, Lithgow-Bertelloni C |year=2002 |title=How Mantle Slabs Drive Plate Tectonics |journal=Science |volume=298|issue=5591 | pages = L45 | doi = 10.1126/science.1074161 }}</ref> Ada bukti yang cukup banyak bahwa konveksi juga terjadi di mantel dengan skala cukup besar. Pergerakan ke atas materi di ''mid-oceanic ridge'' mungkin sekali adalah bagian dari konveksi ini. Beberapa model awal Tektonik Lempeng menggambarkan bahwa lempeng-lempeng ini menumpang di atas sel-sel seperti ban berjalan. Namun, kebanyakan ilmuwan sekarang percaya bahwa astenosfer tidaklah cukup kuat untuk secara langsung menyebabkan pergerakan oleh gesekan gaya-gaya itu. ''Slab pull'' sendiri sangat mungkin menjadi gaya terbesar yang bekerja pada lempeng. Model yang lebih baru juga memberi peranan yang penting pada penyerotan (''suction'') di palung, tetapi lempeng seperti [[Lempeng Amerika Utara]] tidak mengalami subduksi di manapun juga, tetapi juga mengalami pergerakan seperti juga Lempeng Afrika, Eurasia, dan Antarktika. Kekuatan penggerak utama untuk pergerakan lempeng dan sumber energinya itu sendiri masih menjadi bahan riset yang sedang berlangsung
 
Banyak lempeng juga bergerak ke utara dan barat, bahkan banyaknya pergerakan ke barat dasar Samudera Pasifik adalah jika dilihat dari sudut pandang pusat pemekaran (''spreading'') di Samudera Pasifik yang mengarah ke timur. Dikatakan juga bahwa relatif dengan mantel bawah, ada sedikit komponen yang mengarah ke barat pada pergerakan semua lempeng
===Gaya dari luar===
Dalam studi yang dipublikasikan pada edisi Januari-Februari 2006 dari buletin ''Geological Society of America Bulletin'', sebuah tim ilmuwan dari Italia dan Amerika Serikat berpendapat bahwa komponen lempeng yang mengarah ke barat berasal dari rotasi Bumi dan gesekan pasang bulan yang mengikutinya. Mereka berkata karena Bumi berputar ke timur di bawah bulan, gravitasi bulan meskipun sangat kecil menarik lapisan permuikaan bumi kembali ke barat. Beberapa juga mengemukakan ide kontroversial bahwa hasil ini mungkin juga menjelaskan mengapa Venus dan Mars tidak memiliki lempeng tektonik, yaitu karena ketiadaan bulan di Venus dan kecilnya ukuran bulan Mars untuk memberi efek seperti pasang di bumi.<ref> {{cite journal|author=Lovett Richard A |title=Moon Is Dragging Continents West, Scientist Says |journal=National Geographic News |date=2006-01-24 |url=http://news.nationalgeographic.com/news/2006/01/0124_060124_moon.html }}</ref> Pemikiran ini sendiri sebetulnya tidaklah baru. Hal ini sendiri aslinya dikemukakan oleh bapak dari hipotesis ini sendiri, Alfred Wegener, dan kemudian ditentang fisikawan [[Harold Jeffreys]] yang menghitung bahwa besarnya gaya gesek oasang yang diperlukan akan dengan cepat membawa rotasi bumi untuk berhenti sejak waktu lama. Banyak lempeng juga bergerak ke utara dan barat, bahkan banyaknya pergerakan ke barat dasar Samudera Pasifik adalah jika dilihat dari sudut pandang pusat pemekaran (''spreading'') di Samudera Pasifik yang mengarah ke timur. Dikatakan juga bahwa relatif dengan mantel bawah, ada sedikit komponen yang mengarah ke barat pada pergerakan semua lempeng
 
=== Signifikansi relatif masing-masing mekanisme ===
{{unreferenced section|date=Juni 2018}}
[[Image:Global plate motion 2008-04-17.jpg|thumb|350px|Pergerakan lempeng berdasar pada data satelit GPS NASA [http://sideshow.jpl.nasa.gov/mbh/series.html JPL]. Vektor di sini menunjukkan arah dan magnitudo gerakan.]] Vektor yang sebenarnya pada pergerakan sebuah planet harusnya menjadi fungsi semua gaya yang bekerja pada lempeng itu. Namun, masalahnya adalah seberapa besar setiap proses ambil bagian dalam pergerakan setiap lempeng Keragaman kondisi geodinamik dan sifat setiap lempeng seharusnya menghasilkan perbedaan dalam seberapa proses-proses tersebut secara aktif menggerakkan lempeng. satu cara untuk mengatasi masalah ini adalah dengan melihat laju di mana setiap lempeng bergerak dan mempertimbangkan bukti yang ada untuk setiap kekuatan penggerak dari lempeng ini sejauh mungkin. Salah satu hubungan terpenting yang ditemukan adalah bahwa lempeng litosferik yang lengket pada lempeng yang tersubduksi bergerak jauh lebih cepat daripada lempeng yang tidak. Misalnya, Lempeng Pasifik dikelilingi zona subduksi (''[[Ring of Fire]]'') sehingga bergerak jauh lebih cepat daripada lempeng di Atlantik yang lengket pada benua yang berdekatan dan bukan lempeng tersubduksi. Maka, gaya yang berhubungkan dengan lempeng yang bergerak ke bawah (''slab pull'' dan ''slab suction'') adalah kekuatan penggerak yang menentukan pergerakan lempeng kecuali untuk lempeng yang tidak disubduksikan. Walau bagaimanapun juga, kekuatan penggerak pergerakan lempeng itu sendiri masih menjadi bahan perdebatan dan riset para ilmuwan
[[Berkas:Global plate motion 2008-04-17.jpg|jmpl|350px|Pergerakan lempeng berdasar pada data satelit GPS NASA [http://sideshow.jpl.nasa.gov/mbh/series.html JPL]{{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110721050552/http://sideshow.jpl.nasa.gov/mbh/series.html |date=2011-07-21 }}. Vektor di sini menunjukkan arah dan magnitudo gerakan.]] Vektor yang sebenarnya pada pergerakan sebuah planet harusnya menjadi fungsi semua gaya yang bekerja pada lempeng itu. Namun, masalahnya adalah seberapa besar setiap proses ambil bagian dalam pergerakan setiap lempeng Keragaman kondisi geodinamik dan sifat setiap lempeng seharusnya menghasilkan perbedaan dalam seberapa proses-proses tersebut secara aktif menggerakkan lempeng. satu cara untuk mengatasi masalah ini adalah dengan melihat laju di mana setiap lempeng bergerak dan mempertimbangkan bukti yang ada untuk setiap kekuatan penggerak dari lempeng ini sejauh mungkin.{{fact}}
 
Salah satu hubungan terpenting yang ditemukan adalah bahwa lempeng litosferik yang lengket pada lempeng yang tersubduksi bergerak jauh lebih cepat daripada lempeng yang tidak. Misalnya, Lempeng Pasifik dikelilingi zona subduksi (''[[Ring of Fire]]'') sehingga bergerak jauh lebih cepat daripada lempeng di Atlantik yang lengket pada benua yang berdekatan dan bukan lempeng tersubduksi. Maka, gaya yang berhubungkan dengan lempeng yang bergerak ke bawah (''slab pull'' dan ''slab suction'') adalah kekuatan penggerak yang menentukan pergerakan lempeng kecuali untuk lempeng yang tidak disubduksikan. Walau bagaimanapun juga, kekuatan penggerak pergerakan lempeng itu sendiri masih menjadi bahan perdebatan dan riset para ilmuwan.{{fact}}
==Lempeng-lempeng utama==
[[Image:Plate tectonics map.gif|thumb|350px|Peta lempeng-lempeng tektonik]]
Lempeng-lempeng tektonik utama yaitu:
*[[Lempeng Afrika]], meliputi [[Afrika]] - Lempeng benua
*[[Lempeng Antarktika]], meliputi [[Antarktika]] - Lempeng benua
*[[Lempeng Australia]], meliputi [[Australia]] (tergabung dengan [[Lempeng India]] antara 50 sampai 55 juta tahun yang lalu)- Lempeng benua
*[[Lempeng Eurasia]], meliputi [[Asia]] dan [[Eropa]] - Lempeng benua
*[[Lempeng Amerika Utara]], meliputi [[Amerika Utara]] dan [[Siberia]] timur laut - Lempeng benua
*[[Lempeng Amerika Selatan]], meliputi [[Amerika Selatan]] - Lempeng benua
*[[Lempeng Pasifik]], meliputi [[Samudera Pasifik]] - Lempeng samudera
 
== Daftar lempeng tektonik ==
Lempeng-lempeng penting lain yang lebih kecil mencakup [[Lempeng India]], [[Lempeng Arabia]], [[Lempeng Karibia]], [[Lempeng Juan de Fuca]], [[Lempeng Cocos]], [[Lempeng Nazca]], [[Lempeng Filipina]], dan [[Lempeng Scotia]].
{{Artikel|Daftar lempeng tektonik}}
[[Berkas:Plate tectonics map.gif|jmpl|350px|Peta lempeng-lempeng tektonik.]]
Para ahli [[geologi]] umumnya sepakat bahwa lempeng tektonik berikut ini saat ini terdapat di permukaan bumi dengan batas-batas yang dapat ditentukan secara kasar. Lempeng tektonik terkadang dibagi lagi menjadi tiga kategori yang berubah-ubah: lempeng besar (atau primer), lempeng kecil (atau sekunder), dan lempeng mikro (atau lempeng tersier).<ref name=":0">{{Cite web|date=2019-07-26|title=Pengertian Tektonik Lempeng, Jenis dan Pembagiannya {{!}} Portal-Ilmu.com|url=https://portal-ilmu.com/pengertian-lempeng-tektonik/|language=id-ID|access-date=2020-09-25}}</ref>
===Lempeng besar===
Lempeng ini menyusun sebagian besar benua dan [[Samudera Pasifik]]. Lempeng dengan luasnya lebih dari 20 juta km<sup>2</sup>.
* [[Lempeng Afrika]] - meliputi benua [[Afrika]] - 61.300.000 km<sup>2</sup>.
* [[Lempeng Antarktika|Lempeng Antartika]] - meliputi benua [[Antartika]] - 60.900.000 km<sup>2</sup>
* [[Lempeng Indo-Australia]] - meliputi [[Australia]] (tergabung dengan [[Lempeng India]] antara 50 sampai 55 juta tahun yang lalu) - 58.900.000 km<sup>2</sup>
* [[Lempeng Eurasia]] - meliputi benua [[Asia]] dan [[Eropa]] - 67.800.000 km<sup>2</sup>
* [[Lempeng Amerika Utara]] - meliputi benua [[Amerika Utara]] dan [[Siberia]] timur laut - 75.900.000 km<sup>2</sup>
* [[Lempeng Amerika Selatan]] - meliputi benua [[Amerika Selatan]] - 43.600.000 km<sup>2</sup>
* [[Lempeng Pasifik]] - Lempeng tektonik terbesar, meliputi [[Samudra Pasifik]] - 103.300.000 km<sup>2</sup>
 
===Lempeng Kecil===
Pergerakan lempeng telah menyebabkan pembentukan dan pemecahan benua seiring berjalannya waktu, termasuk juga pembentukan superkontinen yang mencakup hampir semua atau semua benua. Superkontinen [[Rodinia]] diperkirakan terbentuk 1 miliar tahun yang lalu dan mencakup hampir semua atau semua benua di Bumi dan terpecah menjadi delapan benua sekitar 600 juta tahun yang lalu. Delapan benua ini selanjutnya tersusun kembali menjadi superkontinen lain yang disebut [[Pangaea]] yang pada akhirnya juga terpecah menjadi [[Laurasia]] (yang menjadi Amerika Utara dan Eurasia), dan [[Gondwana]] (yang menjadi benua sisanya)
Lempeng-lempeng yang lebih kecil ini seringkali tidak ditampilkan pada peta lempeng besar, karena sebagian besar lempeng tersebut tidak mencakup wilayah daratan yang signifikan. Untuk keperluan daftar ini, lempeng minor adalah lempeng apa pun yang luasnya kurang dari 20 juta km<sup>2</sup> tetapi lebih besar dari 1 juta km<sup>2</sup>.
* [[Lempeng India]] - meliputi benua [[Asia Selatan]] - 11.900.000 km<sup>2</sup>
* [[Lempeng Arab]] - meliputi benua [[Arab]] - 5.000.000 km<sup>2</sup>
* [[Lempeng Karibia]] - meliputi pulau [[Antilles]] dan [[Karibia]]
* [[Lempeng Cocos]] - lempeng tektonik muda, meliputi barat daya Samudra Pasifik, dan [[Amerika Tengah]] - 2.900.000 km<sup>2</sup>
* [[Lempeng Nazca]] - meliputi sebagian [[Samudra Pasifik]] - 15.600.000 km<sup>2</sup>
* [[Lempeng Laut Filipina]] - meliputi [[Laut Filipina]] - 5.500.000 km<sup>2</sup>
* [[Lempeng Somalia]] - 16.700.000 km<sup>2</sup> - meliputi sebagian benua [[Afrika]]
* [[:en:Amurian Plate|Lempeng Amurian]] - meliputi Asia Timur
* [[Lempeng Sunda]] - meliputi [[Asia Tenggara]]
 
===Lempeng Mikro===
* [[Lempeng Juan de Fuca]]
* [[Lempeng Caroline]]
* [[:en:Adriatic Plate|Lempeng Adriatic]]
* [[Lempeng Laut Banda]]
* [[Lempeng Kepala Burung]]
* [[:en:Anatolia Plate|Lempeng Anatolia]]
* [[Lempeng Scotia]]
* [[Lempeng Timor]]
* [[:en:Molucca Sea Plate|Lempeng Laut Maluku]]
 
Pergerakan lempeng telah menyebabkan pembentukan dan pemecahan benua seiring berjalannya waktu, termasuk juga pembentukan superkontinen yang mencakup hampir semua atau semua benua. Superkontinen [[Rodinia]] diperkirakan terbentuk 1 miliar tahun yang lalu dan mencakup hampir semua atau semua benua di Bumi dan terpecah menjadi delapan benua sekitar 600 juta tahun yang lalu. Delapan benua ini selanjutnya tersusun kembali menjadi superkontinen lain yang disebut [[Pangaea]] yang pada akhirnya juga terpecah menjadi [[Laurasia]] (yang menjadi Amerika Utara dan Eurasia), dan [[Gondwana]] (yang menjadi benua sisanya).{{Butuh rujukan}}
 
== Lihat pula ==
{{Portal|Ilmu kebumian}}
* [[Geologi]] - Sebuah cabang keilmuan mempelajari tentang Bumi dan segala isinya
* [[Struktur bumi]] - Struktur lapisan pada sebuah Bumi
* [[Cincin Api Pasifik]] - Zona kawasan rawan gempa bumi dan letusan gunung berapi
* [[Daftar gempa bumi di Indonesia]]
 
==Rujukan Referensi ==
{{reflist|2colwidth=30em}}
{{Geologi |state=expanded}}{{Lempeng tektonik}}
[[Kategori:Geologi]]
 
[[Kategori:Tektonika lempeng| ]]
{{Link FA|de}}
[[Kategori:Geofisika]]
{{Link FA|eu}}
[[Kategori:Teori geologi]]
{{Link FA|hr}}
[[Kategori:Batas lempeng]]
{{Link FA|nl}}
{{Link FA|pt}}
{{Link FA|ru}}
{{Link FA|sk}}
[[als:Plattentektonik]]
[[ar:تكتونيات الصفائح]]
[[bn:প্লেট ভূগঠনপ্রণালী]]
[[map-bms:Lempeng tektonik]]
[[be:Тэктоніка пліт]]
[[be-x-old:Тэктоніка пліт]]
[[ca:Tectònica de plaques]]
[[cs:Desková tektonika]]
[[cy:Tectoneg platiau]]
[[de:Plattentektonik]]
[[en:Plate tectonics]]
[[et:Laamtektoonika]]
[[es:Tectónica de placas]]
[[eo:Plata tektoniko]]
[[eu:Plaken tektonika]]
[[fa:زمینساخت]]
[[fr:Tectonique des plaques]]
[[ko:판 구조론]]
[[hi:प्लेट विवर्तिनिकी]]
[[hr:Tektonika ploča]]
[[is:Flekakenningin]]
[[it:Tettonica a zolle]]
[[he:טקטוניקת הלוחות]]
[[jv:Lempeng tektonik]]
[[sw:Gandunia]]
[[lv:Plātņu tektonika]]
[[lt:Plokščių tektonika]]
[[hu:Lemeztektonika]]
[[ms:Plat tektonik]]
[[mn:Плит тектоник]]
[[nl:Platentektoniek]]
[[ja:プレートテクトニクス]]
[[no:Platetektonikk]]
[[om:Tectonic plate]]
[[pl:Teoria wędrówki płyt tektonicznych]]
[[pt:Tectónica de placas]]
[[ro:Tectonica plăcilor]]
[[ru:Тектоника плит]]
[[simple:Plate tectonics]]
[[sk:Platňová tektonika]]
[[sl:Tektonika plošč]]
[[sr:Тектоника плоча]]
[[fi:Laattatektoniikka]]
[[sv:Plattektonik]]
[[ta:தட்டுப் புவிப்பொறைக் கட்டமைப்பு]]
[[th:แผ่นเปลือกโลก]]
[[vi:Mảng kiến tạo]]
[[tr:Levha hareketleri]]
[[uk:Нова глобальна тектоніка]]
[[ur:ساخت الطبقات]]
[[zh:板块构造论]]