'''Kabupaten Rokan Hulu''' adalah salah satu [[kabupaten]] di [[provinsi]] [[Riau]], [[Indonesia]]. [[Ibu kota kabupaten]] ini terletak di [[Pasir Pengaraian, Rambah, Rokan Hulu|Pasir Pengaraian]].
Kabupaten Rokan Hulu, hasil pemekaran dari Kabupaten Kampar, yang berdiri pada tanggal 12 Oktober 1999 berdasarkan kepada UU Nomor 53 tahun 1999 dan UU No 11 tahun 2003 tentang perubahan UU RI No 53 tahun 1999. Jumlah penduduk Rokan Hulu sekitar 561.385 orang pada tahun 2020 dengan luas wilayah 7.588,13 km²,<ref name="ROHUL">{{cite web|url=https://rohulkab.bps.go.id/publication/2021/02/26/64ea71c432db724d3b7f445b/kabupaten-rokan-hulu-dalam-angka-2021.html|title=Kabupaten Rokan Hulu Dalam Angka 2021|website=www.rohulkab.bps.go.id|accessdate=1 April 2021|pages=7, 46|format=pdf}}</ref> dan pada pertengahan tahun [[2024]] berjumlah 579.685 jiwa.<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2024|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=31 AgustusOktober 2024|format=Visual}}</ref><ref name="AGAMA">{{cite web|url=https://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?search-tabel=Penduduk+Menurut+Wilayah+dan+Agama+yang+Dianut&tid=321&search-wilayah=Kabupaten+Rokan+Hulu&wid=1407000000&lang=id|title=Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut di Kabupaten Rokan Hulu|website=www.sp2010.bps.go.id|accessdate=19 Februari 2020|archive-date=2023-03-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20230303173208/https://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?search-tabel=Penduduk+Menurut+Wilayah+dan+Agama+yang+Dianut&tid=321&search-wilayah=Kabupaten+Rokan+Hulu&wid=1407000000&lang=id|dead-url=no}}</ref>
Kabupaten ini telah dijuluki sebagai ''Negeri Seribu Suluk'' yang artinya menjalankan kedisiplinan dalam menjalankan aturan-aturan agama Islam. BanyaBanyak terdapat suluk atau masjid yang berdiri di kabupaten ini.<ref>{{Cite news|url=https://www.liputan6.com/lifestyle/read/4901634/6-fakta-menarik-rokan-hulu-negeri-seribu-suluk|title=6 Fakta Menarik Rokan Hulu, Negeri Seribu Suluk|date=03-03-2022|access-date=15-05-2023|work=[[liputan6.com|liputan6]]|author=Henry|editor=|archive-date=2023-05-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20230515043625/https://www.liputan6.com/lifestyle/read/4901634/6-fakta-menarik-rokan-hulu-negeri-seribu-suluk|dead-url=no}}</ref>
== Geografis ==
Kabupaten Rokan Hulu memiliki wilayah yang terdiri dari 85% daratan dan 15% daerah perairan dan rawa. Secara geografis daerah ini berbatas dengan wilayah sebagai berikut:
=== Batas Wilayah ===
{{Batas_USBT
|utara=[[kabupaten Padang Lawas|Padang Lawas]] dan [[kabupaten Labuhanbatu Selatan|Labuhan Batu Selatan]]
}}
Di kabupatenKabupaten Rokan Hulu terdapat beberapa [[sungai]],. 2Dua diantaranya adalah sungai yang cukup besar yaitu Sungai [[Rokan]] Kanan dan Sungai [[Rokan]] Kiri. Selain sungai besar tersebut, terdapat juga sungai-sungai kecil antara lain Sungai [[Tapung]], Sungai [[Dantau]], Sungai [[Ngaso]], Sungai Batang Lubuh, Sungai Batang Sosa, Sungai Batang Kumu, Sungai Duo (Langkut), Sungai [[Rokan]],dan Sungai [[Siasam]],. Sungai muara bungo [[Desa Dayo]] dan lain-lain.
== Pemerintahan ==
== Demografi ==
Jumlah penduduk kabupaten Rokan Hulu pada tahun 2020 adalah 718.321 jiwa.<ref name="Kabupaten Rokan Hulu">{{cite web|author=|first=|date=|title=BPS Rokan Hulu|url=https://rohulkab.bps.go.id/dynamictable/2017/09/19/20/jumlah-penduduk-menurut-kecamatan-di-kabupaten-rokan-hulu-2010-2020.html|website=BPS Rokan Hulu|publisher=|language=bahasa Indonesia|trans-title=|type=|archiveurl=https://web.archive.org/web/20220415154315/https://rohulkab.bps.go.id/dynamictable/2017/09/19/20/jumlah-penduduk-menurut-kecamatan-di-kabupaten-rokan-hulu-2010-2020.html|archivedate=2022-04-15|dead-url=no|accessdate={{date|December 20, 2015}}|quote=}}</ref> Mayoritas penduduk asli kabupaten Rokan Hulu adalah Melayu.Daerah-daerahetnis tersebut[[Orang meliputiMinangkabau|Minangkabau]] daerahdan alur[[Suku sungaiMelayu|Melayu RokanRiau]]. menujuDalam hilirkehidupan sehari-hari, adalah Sungaimasyarakat Rokan KananHulu (sungaimenggunakan Batang[[Bahasa LubuhMinangkabau]] dandialek BatangRokan Sosah)atau danyang Rokandisebut Kiridengan yangBahasa kiniRokan.<ref>[https://petabahasa.kemdikbud.go.id/infobahasa2.php?idb=20&idp=Riau masukBahasa Minangkabau di dalam Provinsi Riau.]</ref> DalamBahasa kehidupanini sehari-hari,mirip masyarakatdengan RokanBahasa HuluMinangkabau menggunakandialek adat istiadatRao dan bahasaPayakumbuh. MelayuSebagian dialekorang ada yang menyebut Bahasa Rokan sebagai Bahasa Melayu Darat, yang dekatberbeda dengan MinangkabauBahasa Melayu Pesisir.
Orang MelayuRokan rokan huluHulu menganut adat yang agak berbeda padadengan Melayuorang umumnyaRiau Pesisir, yaitudimana mereka menarik garis keturunan matrilineal (diambil dari perempuan/pihak ibu (matrilineal). dimanaSeperti rata-ratahalnya menggunakanmasyarakat adatMinangkabau patrilinealdi yang[[Sumatera mengambilBarat]], garisorang keturunanRokan dariHulu laki-laki/ayahjuga memiliki persukuan. Adapun persukuan atau klan di Rokan Hulu adalahantara lain [[Malayu|Molayu/Mulayu]], Kandang Kopuh, Bonuo, Ampu, Pungkuik, Moniliang, [[Suku Kutianyie|Kuti]], [[Caniago]], [[Piliang]], [[Suku Domo|Domo]], [[Pitopang|Potopang/Petopang]], Maih, Soborang, Anak Rajo-rajo, Non Soatuih, Non Limo Puluh, Molayu Tigo Induk, Molayu Panjang, Molayu Tongah, Ompek Induk, Molayu Bosa, Bono Ampu, Molayu Ompek Induk, Molayu Pokomo, Piliang Kecil, Domo Kecil, Molayu Kecil, Molayu Bawah, Molayu Bukik, Suku Tengku Panglimo Bosa, Suku Maharajo Rokan, Suku Tengku Bosa, Suku Maharajo, dan [[Bendang]].
Di bagian utara dan barat daya Rokan Hulu, terdapat pula kelompok masyarakat yang memiliki keterkaitan dengan etnis [[Suku Mandailing|Mandailing]]. Mereka umumnya bekerja di sektor jasa informal dan perkebunan. Disamping orang Mandailing, banyak pula terdapat orang Minangkabau dari Sumatera Barat. Mereka kebanyakan menekuni kegiatan perniagaan. Selain itu ada juga penduduk dari etnis [[Suku Jawa|Jawa]] yang datang lewat program transmigrasi nasional sejak masa kemerdekaan. Mereka tersebar di seluruh wilayah Rokan Hulu, terutama di sentra-sentra lokasi transmigrasi dan juga di areal perkebunan.
Suku Melayu di Rokan Hulu merupakan kelompok suku terdekat dengan etnis Minangkabau serta menjadi suku/bangsa dari rumpun Minangkabau
Di sekitar Rokan Hulu sebelah Utara dan Barat Daya, ditemukan beberapa penduduk asli yang memiliki kedekatan sejarah dengan etnis Batak di daerah perbatasan dengan Padang Lawas di Provinsi Sumatera Utara. Mereka telah mengalami proses pembauran dengan suku lokal sejak berabad yang lampau, maka mereka banyak yang mengaku dan bangga menjadi orang Melayu serta tidak banyak meninggalkan jejak sejarah untuk ditelusuri. Walau mereka adalah Batak, Mereka umumnya mengaku sebagai Melayu. Di Rokan Hulu juga selain suku Batak (orang Mandailing) ada juga suku Minangkabau asal Sumatera Barat yang menempati Rokan Hulu, hal ini dikarenakan wilayah juga yang berdekatan dengan provinsi Sumatera Barat.
Selain itu juga banyak penduduk bersuku Jawa yang datang lewat program transmigrasi nasional sejak masa kemerdekaan maupun keturunan para perambah hutan asal Jawa yang masuk pada masa penjajahan lewat Sumatra Timur. Mereka tersebar di seluruh wilayah Rokan Hulu, terutama di sentra-sentra lokasi transmigrasi dan juga di areal perkebunan yang dahulunya sebagai tenaga buruh. Suku Batak umumnya bekerja di sektor jasa informal dan perkebunan. Di daerah-daerah perniagaan ditemukan banyak suku Minangkabau asal Sumatera Barat, mereka umumnya bekerja sebagai pedagang. Selain itu juga didapati berbagai etnis Indonesia lainnya yang masuk kemudian sebagai pendatang. Pada umumnya mereka bekerja sebagai buruh pada sektor perkebunan.
== Tempat wisata ==
== Pahlawan Nasional dari Rokan Hulu ==
[[Tuanku Tambusai]] adalah salah seorang tokoh pejuang dari Rokan Hulu dalam [[Perang Paderi]] di awal abad ke XIX. Pada masa itu daerah Rokan Hulu masih bagian integral dari wilayah Minangkabau di bawah kekuasaan Kerajaan Pagaruyung. Setelah jatuhnya [[Benteng Bonjol]] dan penangkapan terhadap [[Tuanku Imam Bonjol]] pada tahun 1837, maka perjuangan kaum Paderi dilanjutkan oleh Tuanku Tambusai. Tuanku Tambusai sebagai panglima terakhir yang masih tersisa bersama sisa laskar Paderi bertahan di benteng terakhir kaum Paderi di daerah [[Dalu-Dalu]] Rokan Hulu. Benteng ini puninipun akhirnya jatuh ke tangan Belanda pada tahun 1838 setelah digempur selama hampir 1satu tahun. Dengan jatuhnya benteng tersebut, berakhirlah era Perang Paderi di seluruh wilayah adat Minangkabau.{{cn}}
== Peninggalan bersejarah di Rokan Hulu ==
|